Mobil itu melaju dan berhenti di kediaman megahnya. Saat ini, Flora hanya ingin berbagi dengan papa nya. Ketika pintu itu terbuka, ia memang melihat papa nya, Flora yang sudah ingin menghamburkan dirinya kedalam dekapan papa nya justru terhenti seketika.
"Bagus! Pergi tanpa izin dan juga setelah melakukan masalah besar, apa itu yang papa ajarkan padamu?"
"Maksud papa?"
"Masih tanya? Flora kau tidak memiliki rasa bersalah? Papa tidak menduga reaksi mu begini."
"Aku tidak melakukan apapun, dan tentu reaksi ku juga begini pa."
"Kau meninggalkan para tukang masak begitu saja tanpa kerja yang papa percayakan padamu Flo."
"Aku sudah mengatakan pada mereka, aku sudah mengaturnya sebelum aku pergi pa. Meninggalkan bagaimana maksud papa?"
"Sudah terbukti, masih mengelak? Flora, kau meninggalkan semuanya tanpa aba-aba. Bahkan costumer saja sampai komplain karena pesanan terlambat dan kacau. Flora kan tau, itu merupakan pesanan penting. Kenapa Flora melepaskan begitu saja?" Tampak raut kecewa di wajah pria yang masih gagah itu.
"Aku tidak pernah melepaskan tanggung jawab yang papa berikan. Aku sungguh...."
"Costumer bahkan mengirimkan pesan atas komplain nya. Mau lihat?" Sekarang bukan Papa nya yang bicara, tapi wanita bertubuh tinggi berkulit putih datang dan ikut nimbrung ke dalam percakapan itu. Dia adalah Mama tiri Flora.
"Papa membacanya, itu pertama kalinya papa mendapatkan komplain seperti ini selama Papa berbisnis Flora."
"Sudahlah sayang, jangan begitu kepada Flora. Mungkin ia perlu bimbingan dan ..." Telinga Flora tertutup sejenak, karena dari pandangannya, ia melihat kekecewaan serta papa nya mempertanyakan mengenai dirinya yang selama ini diketahui jelas oleh papanya.
"Mama Bena yang mengatasi semuanya. Meskipun ia harus mendapatkan rasa amarah dari customer."
"Papa tidak percaya padaku?" Tanya Flora yang perasaanya sudah kacau seperti balon hijau.
"Entahlah, tapi kenyataannya berkata lain. Papa merasa kau begitu berubah Flo. Kau tidak seperti putri yang Papa kenal, mungkin ucapan Jessica benar, kau berubah semenjak Papa memberikan fasilitas padamu, kau jadi keasyikan sendiri dan melupakan tanggung jawab mu."
Flora tidak bisa berkata-kata sekarang, sungguh perkataan papa nya membuat luka besar dan pedih menganga di hatinya.
Dibalik air mata Flora, kekecewaan besar sang Papa, sang Mama tiri justru terlihat tertawa kecil seolah mengejek dirinya yang memperlihatkan kemenangan dirinya dan kekalahan Flora.
Terdiam sejenak, papa Flora kembali melanjutkan pembicaraannya. Dirinya yang memiliki sikap tegas, tentu akan menyelesaikan semuanya tanpa membuang-buang waktu. "Dari tindakan yang Flora lakukan, tentu harus ada konsekuensinya. Flora tau kan?"
"Kurungan lagi?" Tebak Flora yang sudah biasa terjadi.
"Tidak, masalahnya bukan itu lagi. Ini sudah termasuk fatal, segera minta maaflah pada Mama Bena dan juga letakkan fasilitas yang Papa berikan, tidak ada fasilitas selama 6 bulan kedepan. Selesaikan tugas dari kuliah mu Flo, dan sekarang pergilah ke kampus bersama Jessica."
"Aku menolak nya." Meskipun Flora tahu dirinya mendapatkan tatapan tajam dari sang Papa, tapi ia tetap melanjutkan ucapannya.
"Pertama, aku tidak perlu meminta maaf atas apapun. Aku tidak melakukan kesalahan, entah mengapa Papa bisa melihat seperti itu. Dan yang kedua, fasilitas mobil ini adalah uang ku, kalau papa meminta ku mengembalikannya aku tidak masalah, tapi tidak ada yang boleh memakainya. Dan yang ketiga, aku selalu menyelesaikan tugas ku, entah apapun itu. Dan kenapa aku harus pergi dengan Jessica? Kenapa aku harus pergi bersamanya, aku adalah aku. Tidak ada hubungannya dengan siapapun!"
"Kau meninggikan suara mu? Papa sungguh tidak mengenal mu Flo, apa yang merubah mu."
"Bukan aku yang berubah, tapi Papa."
"Minta maaf pada Bena, dan masuklah ke kamar mu."
"Aku tidak mau! Aku tidak salah!" Flora membela dirinya membuat ketegangan itu semakin menjadi.
"Kalau kau tidak bisa mengikuti aturan rumah ini, maka pergilah dari sini!" Lagi, Flora merasakan bentakan dari Papa nya.
"Baik, aku pergi. Lagipula Papa juga tidak menganggap ku. Hanya ada wanita itu ular dan anaknya."
"Flo!" Flora tidak peduli akan apapun lagi, ia memilih pergi setelah mendapatkan bentakan keras yang tidak pernah ia dapatkan selama ini. Tidak ada lagi kelembutan serta sayang Papa nya untuknya.
"Jika kau melangkah sekali lagi, maka jangan harapan kembali lagi!" Flora memang berhenti, tapi ketidakadilan ini tidak bisa ia terima lagi. Bertekad untuk membalasnya para ular itu, pertama Flora terpaksa meninggalkan kediamannya dan mengalah untuk sementara.
"Flo! Papa tidak main-main!" Meskipun Papa nya berbicara, tidak membuat Flora berhenti melangkah, hingga akhirnya ia melewati pintu yang tidak akan ia masuki lagi.
Flora menatap rumah tempat ia lahir dan dibesarkan, tapi sekarang ia seperti orang asing yang tidak diharapkan. Api yang membara dalam dirinya membuat flora memilih pergi dari rumah yang penuh kenangan dengan sang Mama dan Papa nya seperti keluarga Cemara.
"Aku akan kembali mama, dan menyingkirkan dua ular itu dari sini dengan caraku sendiri." Flora langsung tancap gas dan meninggalkan kediaman megah itu.
Sedangkan di dalam, terlihat Bena melancarkan adegan berikutnya berpura-pura sedih atas kepergian Flora dan mengambil hati suaminya.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Ditengah kesendirian tanpa keluarga. Flora menuju sebuah rumah. "Mereka menyiram ku dengan ejekan bukan? Mereka melihat dan menilai ku dengan nol? Sekarang lihatlah bagaimana nol ini berubah menjadi seratus!"
Kaki Flora yang sudah masuk ke sebuah ruangan yang lebih tepatnya adalah surganya para wanita seperti mall. Pertama Flora melepaskan ikatan rambutnya dan berlanjut dengan pakaian yang membalut tubuhnya, lalu melangkah ke kamar mandi yang tak kalah megahnya.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Bzaa
semangat flooo
2024-09-17
0
Sandisalbiah
kenapa gak dr dulu begitu Flo.. kenapa harus menunggu org² merendahkannya dan menindasnya.. berpenampilan menarik bukan berarti harus berlebihan, setidaknya utk menjaga kehormatan diri, dgn tetap sederhana tp elegan
2024-07-06
1
Asmi Pandansari
kenapa setelah dihina baru berubah..
2024-06-13
1