Bab 5 Bulan Madu Zonkkkk

Yara menatap laut lepas dari balkon kamar hotel, kekecewaan atas gagalnya bulan madu bersama Yila mencoba ia lampiaskan dengan menikmati keindahan pantai. Meskipun malam semakin larut, tapi pantai yang dipandanginya masih riuh dengan pengunjung pantai.

Tepat di bawah sana, ada sepasang bule yang tengah kasmaran, membuat Yara sedikit teriris hatinya. Malam ini dia gagal mengarungi bulan madu, karena Yila sedang kedatangan tamu bulanan yang mendadak. Namun, di bawah sana sepasang bule seperti tidak tahu malu memanas-manasi hati Yara yang kecewa.

"Sialan! Kenapa harus melihat mereka yang sedang bermesraan? Mereka seakan sengaja ingin membuat aku kepanasan," umpatnya kesal.

Sementara itu, Yila sedang duduk gelisah di depan bathtub kamar mandi, sebab darah haidnya sangat banyak, sedangkan dia tidak memiliki pembalut. Hatinya sangat sedih, ingin minta tolong suaminya dia segan dan tidak berani. Jalan lain hanya minta tolong pada pelayan hotel. Tapi bagaimana caranya, Yila masih bingung.

Tiba-tiba Yila dikejutkan dengan suara pintu kamar mandi yang diketuk. Tidak salah lagi itu pasti Yara. Yila bingung dan serba salah. Jika dibuka dia pasti akan malu, kalaupun tidak dibuka sama saja, dan yang pasti Yara akan sangat khawatir jika mendapati Yila lama di kamar mandi. Ah, belum tentu juga Yara khawatir padanya. Yila membuang jauh-jauh rasa percaya dirinya yang terlalu berlebihan.

Yila, kamu lagi apa di dalam? Cepatlah buka, aku kebelet!" ujar suara di luar kamar mandi mendesak. Mendengar itu, Yila dengan berat hati dan terpaksa membuka pintu, walau sebenarnya dia merasa malu dengan keadaannya yang sedang mengalami tembus darah.

Yila berjalan dengan sedikit di seret, sebab darah yang keluar dari alat vitalnya semakin banyak. Tepat di depan pintu, sejenak Yila termenung. Dia merasa malu jika dilihat Yara. Namun apa lagi yang harus dia lakukan selain membuka pintu.

Perlahan pintu dibuka dengan perasaan yang campur aduk. Dan pintu pun terbuka, di sana Yara terlihat memegangi perutnya yang sakit menahan kantung kemih yang terdorong oleh urine yang tidak sabar ingin segera keluar.

"Kenapa begitu lama cuma buka pintu saja, memangnya kamu sedang apa di dalam? Tidak tahukah kamu bahwa aku sedang kebelet?" tanya Yara sedikit menekan. Yila menunduk, dia tidak tahu harus menjawab apa. Sementara Yara masuk begitu saja ke dalam kamar mandi melewati Yila yang masih berdiri di pinggir pintu, mematung. Karena sudah kebelet, Yara segera membuang beban di kantung kemihnya yang sejak tadi bergelayut tanpa peduli lagi pintu kamar mandi terbuka.

Menyudahi buang air kecilnya, Yara kembali bermaksud keluar kamar mandi. Namun, Yara heran, rupanya Yila masih berdiri mematung di pinggir pintu. Yara mendekat dan menatap Yila dengan heran, malah dalam hatinya sedikit terbersit kesal.

"Ngapain sejak tadi berdiri mematung begini, apakah kamu masih mau berdiam diri di kamar mandi dan tidak akan tidur?" tanya Yara kesal. Yila mengangkat wajahnya perlahan, wajahnya sedikit pias. Yara melewati Yila untuk yang kedua kalinya, dia seakan tidak peduli apa yang dirasakan Yila .

Yila sedih karena Yara sudah keluar dari mulut pintu, juga sedih dengan dirinya yang tidak punya keberanian untuk mengungkapkan segala keluh kesahnya akibat sikap dingin Yara. Namun, Yila kini sedang mencoba menguatkan hatinya untuk 'terpaksa' meminta tolong pada Yara.

Satu, dua, tiga, jantung Yila malah semakin deg-degan tidak karuan. Walau sekuat apapun dia berusaha menguatkan hati ingin meminta tolong, tapi lidahnya seakan kelu.

"Aduhhh, keluar lagi, bagaimana ini?" Hati Yila berbicara resah.

"Astaghfirullah, Yila, kamu masih di situ?" Tiba-tiba Yara menegur Yila yang ternyata masih diam mematung di dekat pintu kamar mandi. Hati Yara semakin gondok, sudah gagal bulan madu, kini dia dikesalkan dengan sikap Yila yang aneh, yang sejak tadi betah berdiri dekat pintu.

"Mas Yara!" panggilnya. Akhirnya Yila memberanikan diri memanggil sosok dingin itu. Yara berdiri dan menatap Yila dalam.

"Bolehkah saya minta tolong?" tanyanya ragu.

"Tolong apa?" balas Yara membuat Yila ada sedikit harapan.

"Anu, eummm." Rasa ragu kini kembali menggelayuti Yila, padahal dia butuh benar bantuan dari Yara.

"Apa?" kerungnya heran.

"Saya mau minta tolong, apakah boleh?" Yara sedikit kesal dengan pertanyaan Yila yang seakan ragu dan lambat.

"Katakan saja terus terang, apa maumu? Aku paling tidak suka sama orang yang lelet, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari," tekan Yara.

"Bolehkah saya minta tolong belikan pembalut, sebab darah yang keluar sepertinya akan banyak." Akhirnya Yila menyampaikan permintaannya, meskipun ragu masih bergelayut dalam dada.

"Lho, kamu berdiri di dekat pintu itu ternyata hanya ingin sekedar minta tolong?" Yara bangkit dan menghampiri Yila yang berdiri kaku.

"Ya ampun, kamu ini kenapa, sih, tidak mau bilang sejak tadi, kalau datang bulan kamu sampai banjir begini?" Yara balik mempertanyakan kebisuan Yila yang tidak mau mengungkapkan segala permasalahannya.

"Tunggu di situ dan bersihkan diri kamu, aku segera kembali," ujarnya seraya menuju pintu keluar dan beranjak meninggalkan kamar hotel.

Lima belas menit kemudian, Yara datang dengan membawa sebuah kantong kresek hitam yang ditentengnya tanpa rasa malu.

"Ini, kan?" tanya Yara sambil menyodorkan kantong kresek berisi pembalut malam. Yila segera meraih kantong kresek yang diberikan Yara tadi. Dengan muka yang gembira Yila segera membersihkan diri. Rasa malu karena ketahuan banjir oleh Yara, kini sudah sedikit mengendap.

Yila keluar kamar mandi dengan keadaan yang sudah fresh dan bermaksud menyusul Yara yang sudah berbaring duluan.

"Mas Yara, hari ini saya minta maaf karena sudah merepotkan dan membuat Mas Yara kecewa," ucapnya sembari membaringkan dirinya di samping Yara.

"Sudahlah, aku tidak butuh basa-basi. Ini sudah malam, segeralah tidur. Besok siang kita harus kembali," tukasnya tanpa melihat ke arah Yila.

Malam berganti pagi, dan pagi berganti siang. Kebersamaan Yila dan Yara di pulau Bali untuk tujuan bulan madu yang terpaksa gagal karena kedatangan tamu bulanan Yila.

"Kita pulang hari ini, segera persiapkan diri kamu," titah Yara tetap tegas. Yila tidak membantah dia segera bersiap dan kembali ke kota kelahirannya.

Perjalanan udara pun dimulai, Yara dan Yila tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Pulang bulan madu bukannya sumringah. Namun, wajah keduanya sama sekali tidak memperlihatkan kebahagiaan.

Kepulangan mereka dari bulan madu tentu saja disambut baik oleh kedua orang tua masing-masing. Mereka berharap kepulangan Yara dan Yila membawa kabar gembira berupa hadirnya seorang cucu di rahim Yila.

Yara segera masuk ke dalam kamar meninggalkan Yila yang masih kelihatan bingung..

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

yila banjir.. bulanan.

2023-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Menikah Karena Perjodohan
2 Bab 2 Pindah Rumah
3 Bab 3 Cinta Terpendam
4 Bab 4 Bulan "Merah" Madu
5 Bab 5 Bulan Madu Zonkkkk
6 Bab 6 Bosan di Rumah
7 Bab 7 Menanti Malam Pertama
8 Bab 8 Menuju Puncak Bertemu Mantan Istri
9 Bab 9 Bertemu Mantan Istri
10 Bab 10 OTW Bulan Madu
11 Bab 11 Ciuman Pertama
12 Bab 12 Insiden Barbeque
13 Bab 13 Malam Pertama yang Gagal Lagi
14 Bab 14 Yila Menghilang
15 Bab 15 Pagi Yang Sangat Indah
16 bab 16 Nita si Penggangu
17 Bab 17 Ciuman Es Krim Penuh Cinta
18 Bab 18 Bulan Madu Kita
19 Bab 19 Siapa Mas YP?
20 Bab 20 Gadis Pendiam dan Rahasia di Balik Buku Diari
21 Bab 21 Buku Diary Yila
22 Bab 22 Ungkapan Cinta Diary Yila
23 Bab 23 Pengorbanan Yara
24 Bab 24 Permintaan Tersembunyi Bu Rosi
25 Bab 25 Baju yang Pantas untuk Yila
26 Bab 26 Undangan Pesta Rekan Kerja
27 Bab 27 Mungkinkah Obat Perangsang?
28 Bab 28 Pegawai Baru di Kantor Yara
29 Bab 29 Pegawai Baru
30 Bab 30 acara kantor
31 Bab 31 Yila yang Cemburu
32 Bab 32 Secarik Kertas dan Sebuah Pengaman
33 Bab 33
34 Bab 34 Siapakah Pemilik Kado Itu?
35 Bab 35 Yila yang Konyol
36 Bab 36 pertengkaran Yila dan Yara
37 Bab 37 Kemarahan Yila
38 Bab 38 Jambak Rambut vs Jambak Baju
39 Bab 39 Yila Sakit
40 Bab 40 Sakit Membawa Berkah
41 Bab 41 Yila Pulang ke Rumah
42 Bab 42 Dijenguk Teman Kantornya Yara
43 Bab 43 Biarkan Egois dan Emosi Sesaat
44 Pembalasan Istri Tertindazz
45 Bab 45 Nita Mengundurkan Diri
46 Bab 46 Nita Meminta Maaf
47 Bab 47
48 Bab 48 Tempat Menyenangkan buat Ibu Hamil
49 Bab 49 Ungkapan Cinta Yara
50 Bab 50 Sebuah Kebahagiaan yang Lama Dinanti (end)
51 Diam-diam Mencintai Mantan Suami
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 Menikah Karena Perjodohan
2
Bab 2 Pindah Rumah
3
Bab 3 Cinta Terpendam
4
Bab 4 Bulan "Merah" Madu
5
Bab 5 Bulan Madu Zonkkkk
6
Bab 6 Bosan di Rumah
7
Bab 7 Menanti Malam Pertama
8
Bab 8 Menuju Puncak Bertemu Mantan Istri
9
Bab 9 Bertemu Mantan Istri
10
Bab 10 OTW Bulan Madu
11
Bab 11 Ciuman Pertama
12
Bab 12 Insiden Barbeque
13
Bab 13 Malam Pertama yang Gagal Lagi
14
Bab 14 Yila Menghilang
15
Bab 15 Pagi Yang Sangat Indah
16
bab 16 Nita si Penggangu
17
Bab 17 Ciuman Es Krim Penuh Cinta
18
Bab 18 Bulan Madu Kita
19
Bab 19 Siapa Mas YP?
20
Bab 20 Gadis Pendiam dan Rahasia di Balik Buku Diari
21
Bab 21 Buku Diary Yila
22
Bab 22 Ungkapan Cinta Diary Yila
23
Bab 23 Pengorbanan Yara
24
Bab 24 Permintaan Tersembunyi Bu Rosi
25
Bab 25 Baju yang Pantas untuk Yila
26
Bab 26 Undangan Pesta Rekan Kerja
27
Bab 27 Mungkinkah Obat Perangsang?
28
Bab 28 Pegawai Baru di Kantor Yara
29
Bab 29 Pegawai Baru
30
Bab 30 acara kantor
31
Bab 31 Yila yang Cemburu
32
Bab 32 Secarik Kertas dan Sebuah Pengaman
33
Bab 33
34
Bab 34 Siapakah Pemilik Kado Itu?
35
Bab 35 Yila yang Konyol
36
Bab 36 pertengkaran Yila dan Yara
37
Bab 37 Kemarahan Yila
38
Bab 38 Jambak Rambut vs Jambak Baju
39
Bab 39 Yila Sakit
40
Bab 40 Sakit Membawa Berkah
41
Bab 41 Yila Pulang ke Rumah
42
Bab 42 Dijenguk Teman Kantornya Yara
43
Bab 43 Biarkan Egois dan Emosi Sesaat
44
Pembalasan Istri Tertindazz
45
Bab 45 Nita Mengundurkan Diri
46
Bab 46 Nita Meminta Maaf
47
Bab 47
48
Bab 48 Tempat Menyenangkan buat Ibu Hamil
49
Bab 49 Ungkapan Cinta Yara
50
Bab 50 Sebuah Kebahagiaan yang Lama Dinanti (end)
51
Diam-diam Mencintai Mantan Suami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!