Hari ini Aleena tengah bermalas-malasan di kamarnya. Tidak ada jadwal Kuliah, jadi saatnya untuk menghabiskan waktu di kamar menonton Drama China kesukaannya.
Entah kenapa Aleena lebih suka sama drama-drama dari China. Apalagi kalo liat Acting Zai Zai alias Vic Zhou.
Tidak ada kata bosan untuk memutar ulang Drama itu ratusan kali. Mulai dari Meteor Garden yang Booming di era tahun 2000 dan Mars.
"Al,,," Seru Sang Mama dari balik pintu kamar.
"Kenapa Ma?" Jawab Aleena.
"Kamu seharian gak keluar kamar?" tanya Sang Mama ingin tau.
"Gapapa Ma, lagi males aja Ma, Aku lagi liat Film MARS. My Zai Zai hehehe " jawab Aleena sambil memeluk bantal.
"Males? apa masih nunggu di jemput Lian" goda sang Mama.
"Beneran Ma, Aku gak ada niatan keluar . Udah niat banget mau nonton film MARS udah kangen sama si Chen Ling" Aleena Menjelaskan.
"Bukannya itu film udah kamu liat berulang kali sayang, gak bosan?" Tanya Sang Mama.
"Untuk Zai Zai gak ada kata bosan" Jawab Aleena yang sibuk menatap layar Laptopnya.
"Tapiii ,,, kalo Lian datang jemput kamu. Kira-kira masih mau liat Chen Ling apa Lian?" Ucap Sang yang terus menggoda.
"Mama ,,, Aku beneran mau nonton" Ucap Aleena meyakinkan Sang Mama.
"Yakin? Lebih seru si MARS atau Hang out sama Lian?" Tanya Sang Mama.
"Mama ini kenapa? Dari tadi sebut Lian terus" Tanya Aleena penasaran.
"Cepat ganti baju, Lian sudah lama menunggu" seru sang Mama.
"Lian beneran datang?" tanya Aleena terkejut.
"Iya sayang, mau lanjut nontonnya? Atau Lian Mama suruh pulang?" goda sang Mama
"Mama serius " Ucap Aleena sekali lagi meyakinkan.
"Kamu gak percaya sama Mama? Ayo cepat ganti baju. Kasian Lian udah nunggu" Seru sang Mama.
"Baiklah Mama ku sayang " Ucap Aleena semangat.
"Pasti Chen Ling kalah sama Lian " Ucap Sang Mama jahil.
Aleena menuruni anak tangga rumahnya penuh semangat,terlihat Lian sudah menunggunya dengan sang Mama.
"Tante Lian pinjam Aleena dulu yah" ucap Lian.
"Ok, take care sayang" ucap sang Mama sambil senyum.
Lian mulai men starter Mobilnya, perlahan mobil itu bergerak melaju meninggalkan rumah Aleena.
Lian terus menatap wajah cantik Aleena, apa lagi Aleena mengenakan baju lengan panjang berwarna kuning dengan model V-neck pada kerahnya.
Dengan setelan Mini skrit hitam dan rambut panjangnya tergerai membuat Aleena makin terlihat cantik.
AUDY Q7 putih milik Lian terus melaju ke arah Menara Sudirman Jakarta, Lian membawa Aleena ke sebuah Resto Elite di Jakarta yang letaknya di sebuah gedung perkantoran di lantai tinggi yang dengan pemandangan cakrawala, tepatnya SKYE Bar & Restaurant.
Lian terus memegang jemari Aleena yang lentik sesekali Lian melirik Aleena.
@SKYE BAR
Tiba di Skye Bar seorang Waitress mengarahkan Lian dan Aleena ke meja yang sudah Lian pesan. Resto terbuka yang langsung bisa liat pemandangan langit Jakarta begitu dekat karena posisinya ada dilantai 56.
Waitress datang meletakan makanan ringan di atas meja mereka, setelah itu Lian memesan minuman.
"Kamu mau minum apa?cocktail?" tanya Lian.
"Aku mau Rainbow Mocktail aja" ucap Aleena.
"Oke Mas, Rainbow Mocktail sama Virgin Mojito 1" ucap Lian pada Waitress.
Sang Waitress meninggalkan mereka.
Lian terus menatap Aleena
"Kamu cantik banget" Puji Lian tulus.
"Semua wanita pasti cantik" balas Aleena tenang.
"Ya aku tau, yang membedakannya cuma satu, yaitu hatinya" ucap Lian.
Sang Waitress datang membawa minuman yang mereka pesan.
Lian mulai meminumnya sedikit demi sedikit.
Aleena meraih minuman yang ada dihadapannya, sedangkan Lian terus meminum pesanannya sampai habis lalu Lian memesan kembali minuman yang sama.
"Kamu suka tempat ini?" tanya Lian pada Aleena.
"Yup, bisa liat langit Jakarta" ucap Aleena.
"Hampir 3 tahun Aku gak kesini, sejak Raya pergi " jelas Lian sambil meraih gelasnya lalu meminumnya lagi.
"Raya" ucap Aleena. Lian mengangguk pelan lalu tersenyum.
"kamu udah tau kan dari Bik Nina?"
"He'eh" ucap Aleena sambil mengangguk.
"Entah kenapa Aku mau kesini malam ini sama kamu" Ucap Lian.
"Do you Miss her?" Tanya Aleena, dan berharap jawaban Lian tidak membuatnya Aleena kecewa.
"Rasa rindu Aku udah habis untuk Raya, percuma rinduku selama ini gak ada ujungnya" Ucap Lian dengan tatapan lurus ke depan.
"Kenapa kamu gak cari tau dimana Raya tinggal atau hal apapun tentang Raya" Ucap Aleena.
"Seperti yang kamu bilang, Aku menunggu seseorang. Dan Aku hanya bisa menunggu " Jawab Lian.
"Harusnya kita gak kesini,,,," Ucap Aleena jujur.
Lian menatap Aleena.
"Baik kita pulang ,,," Ucap Lian sambil bangkit dari duduknya.
Aleena terkejut dengan sikap Lian, mungkin Lian tersinggung dengan ucapannya.
Lian melangkah lebih dulu, keluar dari ruangan. Aleena mengikuti langkah Lian tepat di belakang Lian.
"Heeiiii ,,, kamu kenapa?" Ucap Aleena sambil berjalan cepat mendekati Lian.
"I'm fine,,, " Ucap Lian.
"Maaf ,,, kali ucapan aku bikin kamu marah" Ucap Aleena meminta maaf.
"Sssstttt ,,,, kamu gak salah. Memang seharusnya kita gak kesini" Jawab Lian tenang.
Aleena menghela nafas, Aleena pikir Lian tersinggung dengan ucapannya tadi.
"Taman Langit yukk ,,," Seru Lian tersenyum.
"He'eh ,,, " Aleena mengangguk.
Tiba di Taman Langit.
Lian naik ke atas kap mesin mobilnya, Lian mengulurkan tangannya ke arah Aleena agar Aleena ikut naik bersamanya dan duduk di sampingnya.
Lian menatap langit, cuaca malam ini sedikit mendung. Cahaya bintang tertutup oleh awan mendung.
"Malam ini Aleena gak muncul , jadi malam ini Aku mau mandangin The real Aleena" Ucap Lian.
Lian menggenggam jemari lembut Aleena, lalu mengecup lembut jemari Aleena.
Aleena menarik nafas panjang, ada getaran dari dalam dadanya.
"Kenapa ? nervous ?" Tanya Lian jail.
"Nope,,," jawab Aleena.
Tanpa basa-basi Lian mulai mengecup lembut bibir milik Aleena. Aleena terkejut dengan apa yang Lian lakukan.
"Lian , ini first kiss ku ,,, " Ucap Aleena dalam hati.
Awalnya Aleena tidak membalas kecupan Lian, karena ini pertama kalinya.
Aleena mulai menikmati dan membalas kecupan Lian.
Bibir mereka saling *******, Lian terus menarik lembut bibir milik Aleena.
Gerimis mulai turun, mereka masih menikmati ******* demi ******* tidak menghiraukan gerimis yang turun.
"Lian,,, " Ucap Aleena pelan.
"Hmmmm ,,, " Jawab Lian.
"Gerimis,,," Ucap Aleena.
"Gapapa,,, Aku suka banget gerimis. Makin romantis" Ucap Lian.
Lian turun dari kap mesin mobilnya, dan mencoba menurunkan Aleena yang masih di atas kap mesin mobil.
"Kita masuk yuk ,,, udah mulai dingin" Ajak Lian.
Aleena mengikuti Lian yang masuk kedalam mobil.
"Udah malam juga, Aku harus antar kamu pulang. Aku gak mau Mama kamu berfikir jelek ke Aku" Ucap Lian.
"Baiklah,,," Ucap Aleena.
Lian melajukan mobilnya begitu cepat. Ada satu hal yang mengganjal pikiran Aleena. Ada yang ingin Aleena tanyakan pada Lian tenang kedekatannya dan Ciuman pertamanya tadi.
Menurut Aleena itu suatu hal yang sakral, Aleena tidak akan melakukan hal itu jika bukan dengan orang yang ia suka. Dengan kata lain dengan status pacaran.
Namun Lian tidak mengungkapkan perasaan dan komitmen itu pada Aleena. Aleena tidak mau terkesan dan di nilai oleh Lian cewek gampangan.
Lian menghentikan mobilnya di depan pintu gerbang rumah Aleena. Aleena menatap Lian, dengan wajah yang serius.
"Heeiii ,,, kamu kenapa?" Tanya Lian.
"Liaann ,,," Ucap Aleena.
"Yup ,,, " jawab Lian.
"Hmmm ,,, " Ucap Aleena ragu.
"Kenapa?" Tanya Lian penasaran.
"Gak jadi ,,, lupain aja" Ucap Aleena, sambil membuka pintu mobil. Lalu keluar dari mobil Lian.
"Kamu kenapa sihh ?" Tanya Lian lagi.
"I'm ok " Jawab Aleena.
"Sure ? " Ucap Lian.
Aleena mengangguk meyakinkan Lian.
"Ok, thanks for tonight,,," Ucap Lian sambil mengecup kening Aleena.
"Bye ,,," Ucap Aleena sambil melangkah masuk kedalam rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments