CINTA Itu KAMU !

CINTA Itu KAMU !

* Si Gunung Es *

Aleena berlarian kecil menuju kelas, sesekali ia melirik ke arah jam tangan yang berada di lengan kanannya 10 menit waktu yang cukup untuk menuju kelas, sambil membuka buku catatan yang dia pegang.

Langkah Aleena terhenti, saat melihat sosok Lian yang berlalu di hadapannya. Seperti biasa dengan ekspresi wajah yang dingin, dan sendu.

Aleena terus menatap Lian, sampai sosok Lian hilang dari pandangan matanya.

"Lian ,,," ucap Aleena dalam hati.

Tanpa pikir panjang Aleena kembali melangkah menuju kelas, ternyata sudah ada Dosen dikelasnya.

"Maaf pak, boleh masuk ?" ucap Aleena sambil tersenyum.

Sang Dosen hanya mengangguk pelan. Aleena duduk di samping Tara lalu mengatur nafasnya.

"Tumben telat " ucap Tara heran.

Aleena hanya tersenyum sambil mengeluarkan buku dari tasnya.

60 menit sudah berlalu, sang Dosen mengakhiri pelajarannya.

Aleena memasuki bukunya kedalam Tote Bag, Ia bermaksud menemui Lian. Kali ini Aleena benar-benar ingin secara terang-terangan menemui Lian.

Aleena melangkah keluar kelas.

"Mau kemana Al? " ucap Tara bingung.

"Bentar Ra, tunggu gue di kantin." Aleena terus melangkah.

Kali ini Aleena akan mencoba memberanikan diri untuk secara langsung berkenalan dengan Lian. karena diam-diam Aleena selalu memperhatikan dan mengikuti Lian.

Lian adalah senior di kampusnya yang baru saja lulus.

Sosok pria dingin dan tertutup, yang mendapat julukan ' Si Gunung Es '. Namun memiliki rupa tampan dengan tatapan matanya yang lembut dan senyumnya yang khas ada lesung pipi yang menghiasi pipinya yang membuat Lian makin manis.

Aleena terus melangkah menuju Danau belakang kampus tempat dimana Lian selalu menghabiskan waktu di sana.

Menurut Aleena, Lian sosok pria yang unik hingga membuat Aleena ingin mengenalnya.

Tiba di Danau Aleena mencari sosok Lian, sambil senyum Aleena melangkah menghampiri Lian. Pelan sekali langkah kaki Aleena mendekati Lian.

"Heeiii ... Boleh duduk ?" tegur Aleena dengan senyum manisnya.

Namun Lian diam tak bereaksi.

Aleena mencoba duduk di samping Lian. Berharap Lian beraksi. Namun

Lian masih saja diam, terus menatap ke depan tanpa menoleh ke arah Aleena.

"Sabar ... Al, sabar ..." bisik Aleena dalam hati.

Lian beranjak dari duduknya lalu melangkah pergi meninggalkan Aleena, tanpa berucap sepatah katapun.

"Heeii, tunggu" Seru Aleena.

Lian menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah Aleena.

"Sampai kapan sikap kamu seperti ini ? Aku hanya ingin berteman" Ucap Aleena.

Namun Lian hanya diam dan kembali melangkah meninggalkan Aleena.

Aleena terdiam sambil melihat Lian pergi meninggalkannya hingga tak terlihat.

"Lian ..." ucap Aleena dalam hati.

"Krriiinngg ,,, Krriiinngg ,,, "

Tiba-tiba ponsel Aleena berdering.

Aleena meraih ponselnya dari dalam tasnya.

Tara menelponnya dengan Segera menjawabnya.

"Yooo... Otw" seru Aleena lalu mematikan ponselnya.

Aleena pergi menuju kantin Tara sudah Menunggunya di sana.

Tiba di kantin Aleena meletakkan tas nya di atas meja lalu duduk di hadapan Tara.

"Huuhh ..." keluh Aleena dengan wajah kesalnya.

"Dari mana Al ?" ucap Tara manyun.

"Biasalah..." jawab Aleena singkat.

"Si Gunung Es lagi?" Tebak Tara.

Aleena mengangguk pelan.

"Belum nyerah juga?" Ucap Tara.

"Gue bingung sama itu cowok, dari jaman masih kuliah sampe lulus suka banget menyendiri" Keluh Aleena.

"Gak mau kenal sama orang, tiap hari cuma nunggu waktu gelap. Kaya ada yang Dia tunggu" Ucap Aleena lagi.

"Tau dari mana?" Tanya Tara.

"Gue selalu perhatiin Dia, dari dulu. Balik kuliah selalu ke Danau belakang sampe hari mulai gelap. Kalo bukan ada yang Dia tunggu apa lagi coba" Jelas Aleena.

"Gila sampe segitunya Lo perhatiin si Gunung Es" Tara terkejut sambil menggelengkan kepalanya.

"Niat Gue baik, mau jadi teman Dia aja" Ucap Aleena.

"Faktanya Doi gak butuh teman Aleena, udah deh cuma buang waktu Lo aja" Tara menggerutu kesal.

"Gue makin penasaran sama itu cowok , tapi belum dapet celah buat bisa ngobrol bareng" Keluh Aleena.

Aleena meraih ponselnya dari dalam tas, lalu meng scroll layar ponselnya.

"Al,,, Lian" Seru Tara sambil mencolek tangan Aleena.

Aleena menatap Lian yang berjalan menghampirinya. Lian meraih ponsel milik Aleena yang berada di atas meja.

"Bisa pinjam HP nya?" Tanya Lian sambil memegang ponsel Aleena.

Aleena hanya diam dan bingung.

Entah apa yang dilakukan Lian, Lian mengetik sesuatu di ponsel Aleena. Lalu memberikan kembali ponsel Aleena.

"Thanks" Ucap Lian lalu pergi meninggalkan Aleena dan Tara.

Aleena meraih ponselnya di atas meja, lalu mencari apa yang Lian ketik di dalam ponsel miliknya.

"Maygat ... Maksudnya?" Tara bingung

"Finally ,,," Aleena tersenyum manis.

...***...

Aleena menjatuhkan tubuhnya di atas kasurnya, lalu ia tersenyum dan meraih tasnya. Aleena mencari ponsel yang berada di dalam tasnya.

Lian menaruh kontak telepon seluler nya di dalam ponsel miliknya. Mungkin Lian ingin Aleena menghubungi Lian.

Namun Aleena mengurungkan niatnya untuk menghubungi nomor ponsel Lian.

Namun tiba-tiba Ponselnya berdering, Aleena menatap layar ponselnya.

Nama Lian Menghubunginya.

"Deg ,,,," Jantung Aleena berdebar.

Aleena meraih ponselnya untuk menjawab panggilan telepon dari Lian.

"Heeiii,,, kenapa?" Jawab Aleena pelan.

"Besok, Di tempat biasa. Aku tunggu!" Jawab Lian.

"Tungg---" Belum selesai Aleena menjawab Lian sudah menutup telponnya.

"Pria Aneh" Ucap Aleena kesal.

Aleena bingung maksud dari ucapan Lian, besok Lian menunggunya di tempat biasa.

Aleena ingat, mungkin Danau belakang kampusnya. Lian menunggunya disana besok.

Aleena tersenyum.

@Kampus.

Pukul 09:00 pagi Aleena sudah berada di kampusnya, sepagi ini Aleena ke kampus. Hanya untuk bertemu Lian, hari ini hanya ada 1 mata kuliah saja itu pun pukul 12.

Aleena berjalan menuju Danau belakang kampusnya. Lebih awal menunggu Lian, hampir 1 jam Aleena menunggu tapi Lian belum juga datang.

Berkali-kali Aleena melirik jam di tangannya namun Lian belum juga datang. Aleena mulai bosan dan sedikit kecewa.

"Mungkin hari ini Lian gak ke kampus" ucap Aleena sambil menghela nafas.

Aleena beranjak dari duduknya Aleena ingin pergi ke kantin untuk membeli minuman. Berharap setelah kembali dari kantin Lian sudah datang.

Baru akan melangkah tiba-tiba ada yang menahannya dengan memegang lengan Aleena.

Aleena menoleh ke samping Lian sudah duduk tanpa melihat wajah Aleena, Lian tidak pernah mau menatap wajah orang-orang di dekatnya.

Aleena kembali duduk di samping Lian.

"Aku pikir kamu gak datang? " Ucap Aleena membuka obrolan.

Namun Lian hanya diam.

Lama mereka saling diam, Lian masih saja diam dan menatap lurus ke depan. Aleena bingung untuk apa Ia berlama-lama disini, tak ada obrolan.

Aleena pikir akan ada obrolan seru bersama Lian, tetapi hanya saling diam seperti ini.

"Aku Aleena" Aleena mulai mencairkan suasana. Lian hanya mengangguk pelan.

"Aleena Myesha Tanu Fakultas Design 2019" ucap Lian pelan. Aleena menatap wajah Lian dan mengerutkan Dahinya.

"Lian" ucap Aleena heran.

Kali ini Lian menatap wajah Aleena sambil tersenyum dan ini adalah senyum pertama Lian yang Aleena lihat.

"Akhirnya bisa liat mukanya sedekat ini...." seru Aleena dalam hati.

"Kamu kenapa liat aku begitu?" ucap Lian sambil mengusap lembut kepala Aleena.

Aleena kaget dengan sikap Lian kali ini, apa ini sosok Lian yang selama ini buat ia penasaran karena selalu menutup diri dan dingin.

Aleena melirik jam ditangannya,sudah hampir pukul 12.

Aleena harus masuk kelas. Berat rasanya untuk mengakhiri Moment langka seperti ini, Aleena benar-benar menikmati waktu bersama Lian.

Aleena berharap dapat menghentikan waktu agar bisa terus bersama Lian.

Lian beranjak dari duduk nya, lalu berdiri tepat di hadapan Aleena.

"Ada kuliah ?" tanya Lian, Aleena mengangguk sambil menghela nafas.

"Aku harus masuk kelas" ucap Aleena.

Sambil beranjak dari duduknya.

Lian hanya senyum, dan membiarkan Aleena berlalu meninggalkannya. Dengan perasaan yang campur aduk Aleena meninggalkan Lian yang masih duduk di sana.

Sejujurnya Aleena berharap Lian akan menahannya, hanya untuk dekat dengan Lian Ia rela tidak mengikuti kelas hari ini.

Namun sikap Lian masih sama, tetap dingin dan cuek.

Aleena melangkah menuju kelas sambil tersenyum. Paling tidak hari ini adalah moment bagus untuknya walau sebentar Aleena bisa ngobrol dengan Lian.

Sepanjang perjalanan menuju kelas Aleena masih membayangkan senyuman Lian. Sampai-sampai Aleena tidak menghiraukan Tara memanggilnya.

Tara melangkah cepat mendekati Aleena. Lalu menepuk pundak Aleena.

"Al,,," Seru Tara sambil mengatur nafasnya.

"Heeiii, Lo kenapa?" Tanya Aleena heran.

"Dari tadi Gue panggil, malah jalan terus" Ucap Tara kesal.

"Ooppss sorri,,," Ucap Aleena tersenyum.

"Yaudah yuk, kita masuk kelas" Ajak Aleena sambil menggandeng sahabatnya.

Sepanjang jalan menuju kelas Aleena masih tersenyum. Tara melirik ke arah Aleena yang sejak tadi tersenyum.

"Lo kenapa Al? Bahagia banget. Kaya abis menang lotre" Tanya Tara sambil bercanda.

"Yup, ini lebih dari hadiah lotre" Jawab Aleena gembira.

"Penasaran Gue, cerita dong" Ucap Tara.

"Ihhhh kepo" Jawab Aleena jahil.

Tara hanya cemberut kesal mendengar ucapan Aleena.

"Iya , iya nanti abis selesai kelas Gue cerita sedetail-detailnya sama Lo Tara" Ucap Aleena.

Tara tersenyum, kedua sahabat ini memasuki kelas.

Hampir 60 menit Kelas berlangsung, Entah ada kekuatan apa yang membuat Aleena semangat mengikuti kelas hari ini.

Dan Tara semakin penasaran dengan sikap sahabatnya yang tidak seperti biasanya, Aleena begitu luar biasa hari ini.

"Mau ke perpus, apa Ngafe?" Tanya Aleena.

"Dihhhh, kenapa jadi ke perpus?" Ucap Tara bingung.

"Hehehe ,,,, kali aja Lo mau cari buku" Jawab Aleena asal.

"Aleena, Gue mau tau cerita Lo. So, kita Ngafe" Seru Tara sambil menarik tangan Aleena untuk menuju Kafe yang berada di kampus mereka.

Mereka mencari meja yang kosong, untuk duduk santai mendengar cerita Aleena sambil menunggu kelas berikutnya.

Mereka memesan Junk food dan soft drink. Untuk menemani perbincangan mereka.

"Lo kenapa sih Al, dari sebelum masuk kelas Lo tuh aneh. Bahagia banget?" Ucap Tara ingin tau.

Aleena tersenyum dan meraih Minuman di hadapannya untuk meminumnya.

"Lo tau Gak, pagi ini Gue meet up sama Lian" Seru Aleena tersenyum.

"Di Danau belakang kan? Kalo itu udah jadi kebiasaan Lo Al. Mengintai si Gunung Es" Ucap Tara.

"Semalam Lian telpon Gue, minta ketemu di sana" Ucap Aleena santai.

"What? Lo serius?" Ucap Tara terkejut.

"He'eh, bukan cuma itu. Ternyata Lian tau nama lengkap Gue dan Lian tau Gue ambil jurusan apa" Cerita Aleena.

"Ko Bisa?" Tara tidak percaya.

Aleena hanya mengangkat bahu nya.

"Yang paling bikin Gue hepi, Gue liat senyuman Lian untuk yang pertama kali" Seru Aleena gembira.

"Lo kan tau, Lian paling pelit sama senyum hehe" Ucap Aleena lagi sambil tersenyum.

"Pantesan semangat banget Lo, ternyata kecantol senyuman si Gunung Es" Ucap Tara.

"Gue harap ini awal yang baik buat Gue sama Lian" Ucap Aleena tersenyum.

"Lo masih Niat jadi temenan sama Lian apa lebih nih?" Tanya Tara.

"Gue gak muluk-muluk sih, udah deket sama Lian aja Gue udah hepi banget" Jawab Aleena.

"Good luck deh, Gue berharap Lo berdua nikah" Ucap Tara asal.

"What? Gila Lo. Gak sejauh itu juga kali" Ucap Aleena kesal.

"Hahaha, I am just kidding" Ucap Tara sambil tertawa.

Aleena hanya melirik sambil manyun.

@ Aleena's Bedroom.

Aleena masih menatap layar Laptopnya. Tugas kuliah menantinya, namun belum juga selesai ia kerjakan. Matanya mulai lelah menatap layar Laptop.

Aleena meng Off Laptopnya, lalu melipatnya.  Aleena melangkah menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya.

"Kriiiiing ,,, kriiiiing ,,, " Ponsel Aleena berdering.

Dengan malas Aleena meraih ponselnya yang berada di atas meja Laptopnya. Terlihat di layar ponselnya Nama Lian menghubunginya.

Dengan cepat Aleena meraih ponselnya lalu menjawab panggilan.

"Heeiiii ,,, Kenapa ? " Jawab Aleena.

"Udah tidur?" Tanya Lian.

"Hmmmm ,,, baru mau sihh. Kenapa?" Tanya Aleena.

"Bisa keluar gak? Aku ada di depan rumah kamu" Ucap Lian.

"Serius ! " Ucap Aleena terkejut. Sambil melangkah menuju jendela kamarnya dan membuka gorden perlahan-lahan.

Lian melambaikan tangannya ke arah Aleena.

"Oke , wait Aku keluar" Ucap Aleena Sambil berlarian kecil keluar kamarnya. Untuk menemui Lian.

Tiba di gerbang rumahnya, Aleena membuka pintu gerbangnya lalu mendekati Lian tengah bersandar pada pintu mobilnya.

"Kamu tau rumah Aku ?" Tanya Aleena penasaran.

Lian hanya tersenyum, mendengar ucapan Aleena.

"Aku serius Lian?" Ulang Aleena lagi.

"Aku juga serius" Jawab Lian santai.

"Oke , ada apa kamu datang?" Tanya Aleena.

"Mau culik kamu" Jawab Lian tenang.

"Ada yahh orang mau nyulik di depan rumah korbannya" Ucapan Aleena.

"Ada, dan cuma Aku orangnya" Lian masih tenang.

Aleena diam menatap wajah Lian, lalu berdiri disamping Lian.

"Temani Aku yah, sebentar aja" Ucap Lian dengan pandangan lurus kedepan.

"Kita mau kemana?" Tanya Aleena.

"Entahlah, tapi Aku mau kamu temani Aku" Jawab Lian.

"Baiklah,,," Ucap Aleena setuju.

Mereka masuk kedalam AUDY Q7 Putih milik Lian.

Lian men starter Mobilnya lalu perlahan meninggalkan rumah Aleena.

Jujur Aleena masih bingung tiba-tiba Lian datang kerumahnya dan membawanya pergi.

Aleena hanya berharap ini awal dari pertemanan mereka.

Mereka saling diam sepanjang perjalanan, pandangan Lian fokus pada jalan yang mereka lalui.

Aleena tak banyak bicara dan bertanya, hanya mengikuti kemana Lian akan membawanya malam ini.

Lian menghentikan mobilnya di tepi jalan, lumayan sepi sudah tidak banyak mobil yang berlalu-lalang.

Lian membuka pintu mobil lalu melangkah keluar, menuju kap mesin dan duduk di atas kap mesin.

Aleena bingung harus apa? Ikut keluar atau tetap didalam mobil menunggu Lian meminta nya keluar.

Akhirnya Aleena keluar mobil mendekati Lian. Aleena berdiri tepat di samping Lian, Aleena mencoba naik ke atas kap mesin.

Hanya saja terlalu tinggi, jadi Aleena mengurungkan niatnya. Lian tersenyum melihat Aleena yang berusaha naik ke atas kap mesin.

Lian mengulurkan tangannya kearah Aleena agar Aleena meraih tangan Lian untuk bisa naik ke atas.

"Gak bisa yah bilang minta tolong?" Ucap Lian.

"Hehe ,,, " Aleena hanya tertawa kecil.

"Hmmm ,,, Btw. Ini modus baru penculikan?" Ucap Aleena sedikit mencairkan suasana.

"Yup, cuma Aku yang punya modus kaya gini" Jawab Lian tenang.

"Kamu belum jawab pertanyaan Aku?" Tanya Aleena lagi.

"Apa?" Jawab Lian.

"Kamu tau rumah Aku dari mana?" Ucap Aleena.

"Aku pernah bilang, bukan hal sulit buat Aku mencari tau siapa Kamu" Jawab Lian.

"Aku serius, jangan bercanda" Ucap sedikit kesal.

"Aku juga serius" jawab Lian.

"Whatever ,,, " Ucap Aleena bete.

"Btw, thanks untuk waktunya" Ucap Lian sambil menoleh ke arah Aleena lalu kembali menatap ke jalan yang sepi.

"Boleh nanya gak?" Ucap Aleena memberanikan diri.

Lian hanya mengangguk pelan.

"Sebenarnya apa yang kamu tunggu?" Ucap Aleena.

Lian melirik kearah Aleena dan tidak menjawab pertanyaan Aleena.

"Bener gak dugaan Aku?" Aleena masih bertanya dan berharap Lian menjawab pertanyaannya.

"Dari mana kamu tau Aku menunggu?" Jawab Lian.

"Hmmm ,,, kamu selalu menghabiskan waktu di Danau belakang kampus sampai menjelang gelap. Menurut Aku kamu lewati hari supaya cepat berganti, meski Aku gak tau apa yang kamu tunggu" Jelas Aleena.

"Smart Girl" Ucap Lian singkat.

"Oke, it's time to go" Ucap Lian lagi sambil turun dari kap mesin lalu mengulurkan tangannya ke arah Aleena. Agar Aleena ikut turun bersama.

Dalam perjalanan pulang, mereka saling diam. Sesekali Aleena melirik ke arah Lian.

Tiba di rumah Aleena, Aleena membuka pintu mobil lalu segera keluar dari mobil.

"Sekali lagi thanks" Ucap Lian sambil tersenyum.

"Nevermind" Jawab Aleena sambil membalas senyum Lian.

"Good night" Ucap Lian.

"Bye,,," Ucap Aleena lalu melangkah ke arah pintu gerbang lalu masuk ke dalam rumahnya.

...***...

* Aulian Devandra Pratama *

Episodes
1 * Si Gunung Es *
2 * Taman Langit *
3 * Menunggu Pagi *
4 * First Date *
5 * Candle light dinner *
6 * Welcome back home Mama Papa *
7 * Love of my life *
8 * Lian's Family Party *
9 * Lian Sang Eksekutif Muda ( EsMud ) *
10 * Welcome Back Diaz *
11 * Serba Kebetulan ! *
12 * Lian, Raya, dan Diaz, Mereka berkumpul lagi *
13 * Debat Dikit *
14 * Only Hope *
15 * Diaz yang ceplas-ceplos *
16 * Love you Lian *
17 * Bali Berada *
18 * Lian & Raya? *
19 * Last day in Bali *
20 * Down *
21 * Finally di culik ( Lagi ) *
22 * A Thousand Miles *
23 * Tunggu kami Lian! *
24 * Aleena in action *
25 * Good bye London *
26 * Diaz , Aleena, Lian *
27 * Completed *
28 * Curhatan Lian & Diaz *
29 * Love is BLIND *
30 * Curhat Diaz *
31 * Bimbang *
32 * Good bye Jakarta *
33 * Amsterdam here we come *
34 * Aleena Versus Raya *
35 * Waiting ,,, ! *
36 * Back to Bali *
37 * Cinta dalam hati ,,, *
38 * Mood Booster *
39 * Flash Back *
40 * Flashback *
41 * Good bye Bali *
42 * Homey *
43 * plan A *
44 * Secret admirer *
45 * Random feeling *
46 * Anne's Hope *
47 * Afraid *
48 * Hanya untuk Raya *
49 * strangers *
50 * Elio ? *
51 * El & Al *
52 * Untitled *
53 * Pamit *
54 * Bukit Bintang *
55 * Yang terindah *
56 * Trauble maker *
57 * What's wrong with Diaz? *
58 * Leukemia *
59 * Pray for Diaz *
60 * Support untuk Diaz *
61 * Seandainya bisa memilih? *
62 * Kemoterapi *
63 * Lian's Wish *
64 * Let it Go ! *
65 * Enough! *
66 * surprised *
67 * Jealous *
68 * Touring*
69 * Dilema *
70 * Hide for a while *
71 * Jogja i'm coming *
72 * Diaz wishes *
73 * From heart to heart *
74 * Surprise *
75 * @ Bukit Bintang versi Jogjakarta *
76 * One Night *
77 * Refresh hati *
78 * Aulian & Ardiaz *
79 * I've finally found you *
Episodes

Updated 79 Episodes

1
* Si Gunung Es *
2
* Taman Langit *
3
* Menunggu Pagi *
4
* First Date *
5
* Candle light dinner *
6
* Welcome back home Mama Papa *
7
* Love of my life *
8
* Lian's Family Party *
9
* Lian Sang Eksekutif Muda ( EsMud ) *
10
* Welcome Back Diaz *
11
* Serba Kebetulan ! *
12
* Lian, Raya, dan Diaz, Mereka berkumpul lagi *
13
* Debat Dikit *
14
* Only Hope *
15
* Diaz yang ceplas-ceplos *
16
* Love you Lian *
17
* Bali Berada *
18
* Lian & Raya? *
19
* Last day in Bali *
20
* Down *
21
* Finally di culik ( Lagi ) *
22
* A Thousand Miles *
23
* Tunggu kami Lian! *
24
* Aleena in action *
25
* Good bye London *
26
* Diaz , Aleena, Lian *
27
* Completed *
28
* Curhatan Lian & Diaz *
29
* Love is BLIND *
30
* Curhat Diaz *
31
* Bimbang *
32
* Good bye Jakarta *
33
* Amsterdam here we come *
34
* Aleena Versus Raya *
35
* Waiting ,,, ! *
36
* Back to Bali *
37
* Cinta dalam hati ,,, *
38
* Mood Booster *
39
* Flash Back *
40
* Flashback *
41
* Good bye Bali *
42
* Homey *
43
* plan A *
44
* Secret admirer *
45
* Random feeling *
46
* Anne's Hope *
47
* Afraid *
48
* Hanya untuk Raya *
49
* strangers *
50
* Elio ? *
51
* El & Al *
52
* Untitled *
53
* Pamit *
54
* Bukit Bintang *
55
* Yang terindah *
56
* Trauble maker *
57
* What's wrong with Diaz? *
58
* Leukemia *
59
* Pray for Diaz *
60
* Support untuk Diaz *
61
* Seandainya bisa memilih? *
62
* Kemoterapi *
63
* Lian's Wish *
64
* Let it Go ! *
65
* Enough! *
66
* surprised *
67
* Jealous *
68
* Touring*
69
* Dilema *
70
* Hide for a while *
71
* Jogja i'm coming *
72
* Diaz wishes *
73
* From heart to heart *
74
* Surprise *
75
* @ Bukit Bintang versi Jogjakarta *
76
* One Night *
77
* Refresh hati *
78
* Aulian & Ardiaz *
79
* I've finally found you *

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!