2. Ingin Merubah Keadaan

Olivia sedang sarapan. Ia sarapan hanya di temani Emma yang berdiri di sampingnya. Melihat kursi-kursi kosong, membuat Olivia merasa Olivia si pemeran utama Novel sangatlah menyedihkan.

"Olivia, oh Olivia. Nama kita sama, nasib kita pun sama rupanya. Yang berbeda hanyalaj status dan kekayaan. Kau kaya dan aku hidup sangat sederhana di atap bangunan yang sudah tua. Kau punya keluarga akupun demikian, tapi keluarga kita acuh tak acuh pada kita. Aku kepikiran, apa Kakak dan Ayahku akan menangisiku yang meninggal karena tertabrak mobil? dan bagaimana reaksi Ayah, juga dua kakakmu seandainya tahu Olivia Hubbert sudah meninggal dan ada seorang asing dari dunia lain merasuki tubuh putri dan Adik mereka?" batin Olivia bertanya-tanya.

"Nona, lagi-lagi Anda melamun. Apa makananannya tak sesuai selera Anda? saya akan minta juru masak membuat hidanga baru yang sesuai dengan lidah Anda," kata Emma khawatir.

Olivi menatap Emma, "Tidak perlu, aku makan ini saja. Aku hanya memikirkan kursi-kursi kosong di ruangan ini. Memikirkan, apakah akan ada saatnya kursi ini penuh? Dan aku bisa makan dengan keluargaku?" kata Olivia.

Emma terlihat sedih mendengar perkataan Olivia. Sbab Emma tahu seperti apa hari-hari yang dilewati Olivia selama lima tahun terakhir, semenjak ia mulai dipekerjakan sebagai pelayan pribadi Olivia.

"Kasihan sekali, Nona. Padahal keluarga beliau tak kekurangan uang, tapi beliau terlihat sangat kesepian dan mendambakan kasih sayang. Dari yang kudengar, Tuan Duke mulai berubah sejak Nyonya Duchess meninggal. Beliau seperti menggila. Dan saat itu Nona masih bayi. Nona pun diusurs oleh pengsuh, sampai lima tahun lalu pengasuh Nona meninggal karena Nyonya pengasuh memang sudah tua. Dan karena itulah aku masuk ke sini menjadi dayang Nona. Aku melewati hari demi hari selama lima tahu bersama Nona. Beliau sangat pendiam, dan tidak pernah mengeluh. Namun, aku yakin beliau memiliki banyak sekali keluhan dan ingin mengutarakan keluhannya itu. Bagaimana caraku menghibur Nona, ya?" batin Emma.

"Nona ... apa Anda mau pergi jalan-jalan ke pasar? Kebetulan saya ingin membeli beberapa kebutuhan untuk menjahit." tawar Emma.

Olivia menatap Emma, "Menjahit? kau mau menjahit apa?" tanya Olivia.

Emma tersenyum, "Bagaimana ini? aku kan tidak bisa bilang aku mau membuatkan Nona sapu tangan dengan sulaman yang indah. Apa aku berbohong saja, ya." batin Emma.

"Oh, itu titipan salah seorang pelayan. Kalay saya hanya ingin jalan-jalan membeeli roti langganan. Nona juga kalau mau bisa mencicipi roti itu. Rotinya sangat enak dan lembut." kata Emma.

Olivia diam berpikir. Ia memikirkan kehidupan Oivia si tokoh utama novel. Selama ini ia dikenal sebagai sosok pendia dan tidak banyak bicara. Ia lemah, dan hanya bisa menerima saja, jika ada yang menyakitinya. Hal itu mmebuat Olivia si perasuk geram, dan ingin merubah sisi lemah Olivia si tokoh utama.

"Bagaimana bisa tokoh utama novel sangat lemah. Tidak, tidak bisa. Maafkan aku penulis yang terhormat. Karena tokoh utama bernama 'Olivia Hubbert' yang kau buat hanya tinggal cangkang, dan aku yang menjadi perasuk ini sudah merasuki tubuh Olivia si tokoh utama, maka aku juga yang harus menentukan jalan hidup Olivia. Aku akan merubah alur cerita, mungkin juga judul ceritanya. Tidak ada lagi 'Putri Yang Diabaikan' akan kubuat menjadi, 'Putri Yang mengabaikan' akan kuabaikan semua orang-orang yang tidak peduli padaku dan akan kubalas orang-orang yang menginjak-injakku. Ehemmm ... di duniaku, aku memang hidup dengan banyak keterbatasan. Namun, tidak ada satu orang pun yang berani membuat gara-gara denganku karena aku bisa langsung menghajar mereka. Begini-begini aku pemegang sabuk hitam Taekwondo. Yang berani padaku pasti akan langsung masuk rumah sakit. Hmm ... kalau mau mengubah situasi. Bukankah aku harus melihat kemampuan tubuh Olivia si tokoh utama  novel ini? dengan tubuh seperti ini, memukul lalat saja dia pasti kesakitan. Bagaimana ini? apa yang harus aku lalukan untuk bisa menjadi kuat sesegera mungkin?" batin Olivia.

Olivia terus berpikir. Dan akhirny ia menemukan sebuah solusi. Ia berencana mencari guru atau pelatih yang bisa melatih fisiknya agar kuat. Olivia tidak akan bisa belajar bela diri atau apapun dengan tubuh Olivia yang lemah. Meski Olivia tahu dasar-dasar bela diri dan bisa langsung mempraktekkan jika ingin, tapi itu hanya akan menyakiti tubuh Olivia yang ia rasuki.

"Emma ... apa di pasar ada pelatih olah raga?" tanya Olivia.

"Apa? pelatih o-olah ra-ga? apa maksud Anda orang yang bisa melatih fisik dengan gerakan-gerakan tubuh mereka? seperti pelatihan pedang?" tanya Emma.

"Ya, kira-kira seperti itu." jawab Olivia.

Emma memutar bola mata, "Hm, entahlah. Namun, saya akan coba tanyakan pada teman saya yang merupakan penjual buah di pasar. Dia pasti bisa menemukan seseorang yang seperti itu." jawab Emma.

"Baiklah, aku akan ikut Emma ke pasar. Kapan? apa bisa setelah sarapan pergi?" tanya Olivia.

Emma menganggukkan kepala, "Ya, Nona. Tentu saja bisa." jawab Emma.

Emma senang meliha Nona majikanya tampak sangat bersemangat. Emma berpikir, untuk apa Olivia ingin mencar pelatih? untuk melatih siapa? Meski begitu pikiran itu langsung sirna, ia tidak peduli apa yang akan dilakukan Nonanya pada pelatih itu. Yang ia pedulikan adalah senyum bahagia Nonanya.

***

Pada akhirnya Olivia pergi dengan Emma ke pasar. Karena Olivia tidak ingin terlihat mencolok, maka Olivia meminta Emma mendandaninya ssesederhana mungkin. Ia tidak mau ketahuan kalau ia adalah putri Duke Hubbert.

"Emma, kau ingat kan apa yang aku katakan saat masih di jalan tadi?" tanya Olivia.

"Ya, Anda melarang saya memanggil Anda 'Nona' dan meminta saya memanggil dengan sebutan Ivy." jawab Emma.

"Bagus. Awas saja kalau kau salah memanggilku. Aku akan menghukummu," kata Olivia.

Emma mengiakan perkataan Olivia. Ia juga menyakinkan Olivia kalau ia akan mematuhi semua perkataan Olivia tanpa terkecuali. Emma dan Olivia sudah sampai ditempat teman Emma yang merupakan penjual buah. Emma sedang berbincang dengan temannya, dan Olivia menunggu sambil melihat-lihat sekeliling pasar.

Tiba-tiba Olivia ditabrak oleh seseorang tak dikenal. Olivia kaget, saat tahu orang yang menabraknya terluka, perut orang itu berdarah.

"Ma-maafkan saya, Nona." kata seseorang itu.

"Tidak apa-apa. Apa Anda baik-baik saja? Anda terluka," kata Olivia khawatir.

"Bagaimana bisa orang ini berkeliaran dengan luka seperti itu? dia mau ke mana, dan dari mana? apa dia pencuri? dilihat dari penampilannya dia bukan pencuri. Apa dia seorang pengembara? Olivia, ayolah. Bukan waktunya memikirkan siapa dia. Ayo bantu dia saja," Batin Olivia.

"Uhhkk ... " guman orang itu memegang perutnya, dan tiba-tiba orang itu pingsan di hadapan Olivia.

Olivia pun langsung memanggil Emma untuk membantunya. Ia meminta Emma dan teman Emma msngangkat orang itu. Olivia berlari pergi membeli obat dan keperluan lain. Dan tidak lama kembali. Pria itu dibaringkan di atas tempat tidur teman Emma. Olivia lantas mengobati luka seseorang itu.

Terpopuler

Comments

᭄⃝✭ᴋ͢𝖆ͥ𝒚ᷠ͢ⳑͩɪͥ

᭄⃝✭ᴋ͢𝖆ͥ𝒚ᷠ͢ⳑͩɪͥ

suka* kau lah Olivia... MW rubah judul novel gk semudah itu Ferguso🤣🤣

2023-11-02

0

Shai'er

Shai'er

siapa 🤔🤔🤔

2023-07-10

0

Shai'er

Shai'er

kebanyakan ngelamun nih, Olivia 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!