Nisa baru selesai menunaikan sholat Asar, ketika kemudian Mas Danu, suaminya berdiri di ambang pintu ruangan sholat rumah mereka yang hanya berukuran 3x3 meter saja,
"Sayang, kamu makan dulu, aku mau keluar sebentar, lupa beli rokok,"
Kata Mas Danu,
Nisa yang mendengar suara Mas Danu dari ambang pintu yang itu berarti posisinya ada di belakangnya lantas tampak menoleh,
"Kenapa tidak mandi dan sholat dulu saja, baru nanti keluar rumah?"
Tanya Nisa, agak keberatan sang suami harus keluar hanya sekedar mencari rokok tapi sampai harus meninggalkan sholat lebih dulu,
Tampak Mas Danu nyengir, ia tidak bisa membantah,
"Mandi dan sholat dulu saja, baru nanti keluar cari rokok, warung tidak akan langsung pada tutup begitu senja,"
Ujar Nisa, membuat Mas Danu pun kembali nyengir mendengar perkataan sang isteri,
Nisa kemudian tampak melepas mukenahnya, masih dengan posisi duduk di atas sajadah,
"Kita sudah berjanji pada Allah untuk kembali ke jalan Nya dan berusaha memperbaiki diri, janganlah menyalahi itu Mas, apalagi jika untuk urusan sholat,"
Kata Nisa pula yang kini terlihat sibuk melipat mukenah yang habis dipakainya, setelah itu barulah ia letakkan di rak yang memang disiapkan untuk menyimpan mukenah, sarung dan juga Al Qur'an,
Nisa tampak bangkit, lantas beranjak dari tempat sholat untuk keluar,
Mas Danu masih berdiri di ambang pintu, Nisa meraih wajah suaminya, mengusap wajahnya yang dipenuhi jambang,
"Mandilah, sholat dan makan bersamaku, aku akan menyapu sebentar dan menyiram bunga di depan,"
Lirih Nisa lembut,
Mas Danu meraih tangan Nisa yang ada di wajahnya, kedua matanya berkaca-kaca, hatinya selalu tergetar manakala memandang wajah dan kedua mata isterinya yang selalu tenang lagi teduh,
Dalam kesehariannya yang hanya bisa memberikan nafkah tak seberapa, isterinya itu sama sekali tak pernah mengeluh apalagi protes dengan suara kasar,
Sungguh, Mas Danu sangat bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan, meskipun untuk mendapatkan perempuan yang kini ia nikahi itu harus melakukan sebuah kesalahan yang tidak biasa, kesalahan yang besar, yang tentu saja harus ia tebus sepanjang sisa hidupnya,
"Terimakasih telah menjadi isteri yang menerimaku apa adanya, yang tak pernah sama sekali mengeluhkan kekuranganku, terimakasih telah menjadi Ibu sambung yang baik untuk anak-anak, di mana kebutuhan mereka telah kamu perjuangkan sejak awal,"
Kata Mas Danu dengan suara bergetar sambil kedua tangannya meraih tubuh Nisa untuk ia peluk erat,
Dalam pelukan yang sangat erat itu, membuat kepala Nisa menempel dengan dada Mas Danu, hingga perempuan itu bisa mendengar degup jantung sang suami di sana,
Jalan kami berjodoh mungkin dipenuhi lumpur dan kotoran, tapi manusia memang akan selalu ada titik di mana mereka melakukan kesalahan paling fatal dalam hidupnya,
Ya, selingkuh, Nisa dan Mas Danu bertemu saat Nisa berada dalam pernikahan yang sedang berantakan, saat di mana ia dalam kondisi sangat lelah menghadapi suami dan juga keluarganya,
Sementara, Mas Danu pun juga sama, ia pun masih ada di dalam pernikahan, yang mana ia bermasalah dengan sang isteri yang terus menuntutnya menghasilkan banyak uang karena keinginannya yang tiada habis,
Pergaulan dengan banyak perempuan yang gemar ke mall, ikut acara ini itu dan lain sebagainya, membuat Mas Danu yang hanya seorang supir pabrik biasa sampai ke titik paling lelah mengimbangi keinginan isterinya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
V3
ternyata spt itu kah pertemuan mereka berdua
2025-01-31
0
Esti Restianti
aku seperti tersentil dengan cerita ini,kaya cerita saudaraku yg selingkuh sampai menikah,tapi ga tau lah gimana kehidupan kesehariannya,akan sama kah dengan cerita ini
2023-07-05
1
Siti Hany
lanjut... kyanya seru seperti cerita d dunia nyata
2023-06-09
1