Suer membuka matanya saat pagi sudah tiba menyapanya. Terdengar riuh di luar rumah membuat Suer buru buru bangun dan mendapati beberapa pria tengah berusaha menghajar Lin Dong tanpa perlawanan Lin Dong pasrah namun dalam gerakan Lin Dong Suer bisa membaca dengan apik bila pergerakan pria itu hanya di buat buat seperti pada film action.
Lin Dong Lin Dong gerutunya dalam hati membuyarkan senyum paginya yang cantik namun Lin Dong terkejut saat melihat Suer berada di ambang pintu.
"Suer masuk!" Pinta Lin Dong. Namun terlambat Suer sudah menjadi pusat perhatian pria pria itu.
Bila Lin Dong terus berpura pura biarkan saja, tapi aku tidak punya identitas di dunia ini. Aku tidak terikat hukum dan aku yang akan menghajar kalian. Ucap batin Suer mau bagaimanapun Lin Dong adalah calon kaisar di masa depan tidak mungkin bila dirinya harus membiarkan hal semacam itu terus terjadi.
Suer berjalan dan tanpa aba aba langsung menendangseseorang yang semula berada di hadapannya.
Mereka semua terkejut mendapatkan sebuah sambutan selamat datang dari Suer belum sempat mereka bersiap Suer sudah mulai menghajar segerombolan pria itu dengan sangat efik.
"Bila kalian kembali kemari, akan aku pastikan saat ini juga kaki kalian akan terlepas. Mengerti!" Sentak Suer semua orang mengangguk dan pergi diam diam dari rumah sebelah San memperhatikan gerakan Suer yang begitu aneh tersebut namun seolah tak perduli Suer malah teringat akan sang kakak yang sudah mengajarinya semua itu.
Rasa rindu tiba tiba menyelinap di hatinya. Dia berjanji akan ke bali pada dunianya dengan kondisi yang baik baik saja itulah sumpahnya.
"Kamu itu bagaimana bisa menjagaku bila menghajar berandalan ingusan begitu saja tidak bisa." Suer masuk kembali ke kamarnya.
Perasaan rindu yang semula datang di hatinya sungguh menyiksanya.
Hari demi hari dan minggu demi minggu telah di lalui Suer namun dia sungguh merasa bosan. Bila ada kesempatan dirinya kembali ke dunianya pasti dia akan kembali. Disini Suer merasa dirinya semakin masuk pada perangkap hatinya seakan jatuh pada genggaman Lin Dong namun dengan serta merta dirinya berusaha membantah kebenaran yang sudah sangat jelas itu. Dirinya berusaha mengelak dari perasaan yang kini membunuhnya.
Akibat bosan akhirnya Suer mengajak San untuk berjalan jalan di sekitar kampung dan tanpa dirinya sadari dia sudah sampai di tepi hutan. Sebuah suara yang terdengar manja tengah menggoda seorang pria terdengar di telinga Suer.
"Tuan. Aku sangat mencintaimu bisakah malam ini kau datang ke kediaman ku?" Suer mengangkat alisnya saat tiba tiba suara yang dirinya kenali.
"Ke rumahmu? Tidak!" Jawab suara itu.
Suer terperanjak dan langsung melihat asal suara. Benar di sana terdapat Lin Dong yang mana tubuhnya tengah di belit oleh seorang wanita. Hati Suer pedih kini dirinya benar benar tidak bisa mengelak pada perasaannya itu.
Bantahannya tempo hari kini jelas dia akui bila dirinya mencintai Lin Dong. Matanya memanas San yang bersamanya ikut panik dan mulai mencari solusi.
"Kakak ipar ini pasti tidak seperti yang kamu lihat" San berusaha menengahi. Suer tersenyum pahit dan pergi begitu saja pulang ke rumah Lin Dong.
Tidak ada tangis atau air mata yang jatuh kala itu namun dari ekspresi wajah Suer San bisa menebak bila sesuatu hal sudah akan menerpa hubungan Lin Dong dan Suer.
Suer diam di kamarnya hatinya remuk satu hal yang selalu dirinya lakukan saat merasa tidak sedang baik baik saja dirinya akan tidur. Suer tidur dan saat kondisi seperti itu sungguh hatinya merindukan sang kakak.
Lin Dong yang mendapatkan kabar dari San segera pulang dan sesuatu yang mengerikan terjadi pada wanita itu. Wanita yang di ketahui adalah pelayan istana dan mata matanya itu langsung dia penggal. Tak ada alasan lagi untuk wanita itu hidup setelah dengan sengaja menjebak dirinya dan Suer.
Di kamar Suer tidak dapat masuk ke alam mimpi karena hatinya yang amat sangat pedih. Dan Suer menemukan sesuatu yang menarik. Sebuah kantong dirinya temukan di bawah tempat tidur.
"Apa ini?" Tanya Suer pada dirinya sendiri. Setelah tak ada jawaban pasti dirinya langsung membuka kantong itu.
Bersamaan dengan itu Lin Dong tiba dan tatapan merekapun beradu. Suer semakin pedih melihat isi kantong itu dan sungguh tidak akan memaafkan pria itu.
"Itu. Aku menemukannya saat membersihkan tandu" ucap Lin Dong.
"Itu sangat indah penggabungan Yin dan Yang serta empat konstelasi di satukan. Empat hewan mitos itu rupanya sudah memilih orang yang tepat." Ucap Lin Dong berusaha menjelaskan lagi. Tidak ada suara dari Suer dan lebih terkesan perih dan perih. Setiap kata yang di ucapkan Lin Dong lebih terlihat seperti goresan goresan pisau yang tajam. Dan air matanya kini benar benar tidak bisa di bendung dan jebol.
"Aku tidak tahu apa benda ini dan mengapa benda ini mengirim ku kemari. Namun aku tahu banyak hal tentang kamu. Kau pangeran kerajaan Lin benar? Dan kau akan melakukan penyerangan. Dan aku.. hiks.. aku.." air mata suer mulai mengganggu setiap ucapan yang di katakannya. Lin Dong terkejut melihat kejujuran yang kini berusaha di ucapkan Suer Lin Dong langsung memeluk Suer dengan hati yang sama sama merasa sakit.
"Maafkan aku. Semua yang kamu lihat tadi tidak seperti yang kamu maksud" Suer terperanjak mendengar kata yang sehalus angin itu.
"Kenapa harus minta maaf? Aku tidak perduli dengan apa yang kamu lakukan dan bukankah kamu memang begitu. Seorang pria yang suka memainkan perasaan perempuan" hati Lin Dong pedih mendapatkan untaian kata itu dari Suer.
"Tapi. Aku hanya harus terus minta maaf padamu. Aku menyimpan ini agar kamu tetap tinggal dan bersamaku" kini Lin Dong merasa tenggorokannya mulai terasa serak.
"Kenapa?" Lagi lagi pertanyaan itu keluar dari bibir Suer dengan suara yang lebih mengeras meminta penjelasan lebih dari Lin Dong.
"Karena aku mencintaimu Xiau Suer" hati Suer sekan tersengat listrik jutaan volt mendengar kata itu di ucapkan oleh Lin Dong. Bisakah dirinya percaya atau justru tidak tubuhnya bergetar hebat dan air matanya kembali menetes. Hatinya kembali membantah mentah mentah dia terus berasumsi bila Lin Dong berbohong. Lin Dong seorang buaya dirinya tidak boleh percaya pada kata kata manis pria itu.
"Jangan terlalu percaya diri Lin Dong. Suatu hari kamu memang akan menjadi raja tapi aku tidak akan pernah menjadi wanita mu. Kamu akan memiliki ratusan selir di istana mu. Puas!" Pangkas Suer dan tiba tiba cahaya keluar dari kantong itu dan nampak seperti saat dirinya datang ke tempat itu cahaya itu bersinar amat terang.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
SING KEER KHAN
terlambat untuk mengelak
gue jamin tu orang pada babak belur.
hajar suer
2023-06-08
34