Sebuah Dinasty berdiri kokoh dalam sebuah kota besar dengan beberapa desa desa kecil di sekelilingnya. Dari luar memang nampak tak ada yang mencurigakan dari dalam Dinasty Kekaisaran itu.
Dalam Dinasty itu mereka mempercayai adanya empat elemen yang mana ke empat-nya adalah simbol dari kesetabilan alam dan penguasa. Keempat elemen itu disebut Sì Xiàng.Empat makhluk dalam mitologi Tiongkok pada rasi bintang tiongkok. Empat Simbol tersebut adalah. Naga Biru di Timur, Burung Merah di Selatan, Harimau Putih di Barat, Kura kura Hitam di Utara.Masing-masing merepresentasikan arah dan musim pada suatu tahun dan mempunyai karakter tersendiri. Mereka menggambarkan mitologi Tiongkok, Korea serta Jepang
Empat Simbol ini menjadi populer seiring dengan menyebarnya ajaran Taoisme. Naga Biru memiliki nama Meng Zhang, Burung Merah memiliki nama Ling Guang, Harimau Putih memiliki nama Jian Bing dan Kura-kura Hitam memiliki nama Zhi Ming.
Kegentingan Dinasty itu di sebabkan menyebar-nya rumor bila keempat mahluk itu akan bangkit di dunia. Warga menyambutnya dengan amat antusias namun tidak dengan Kekaisaran karena saat rumor itu beredar kini kepercayaan Rakyat pada Kaisar mulai berkurang dan malah menjunjung tinggi keempat mitologi yang entah benar atau salah keberadaannya.
Di sebuah desa kecil di pelosok masih dalam lingkup Dinasty itu ada seorang pria dengan gelar luar biasa terkenal yaitu Si Bodoh. Para warga memanggil demikian karena pria itu begitu terkenal akan kebodohan-nya selain bodoh pria yang memiliki nama Lin Dong itu juga seorang pria miskin.
Dalam tradisi Dinasty tersebut dimana seorang pria yang sudah memiliki usia 20 tahun di haruskan membawa tandu ke sebuah Kuil. Dalam Kuil itu para wanita sudah siap menyambut dan memilih pria yang akan mereka jadikan suami.
Lin Dong adalah si pria miskin dan bodoh tentu tak ada yang mau. Semua orang mengolok olok pria itu sudah lima kali atau bisa di katakan lima tahun dirinya selalu mengirim tandu ke Kuil namun hasilnya tetap sama. Tidak ada satupun wanita yang bersedia untuk menjadi isterinya.
Tahun itupun sama tandu yang Lin Dong hias sendiri dengan aneka bunga dan kain terbaik yang dimilikinya tidak ada yang menempati.
"Hahah, mimpi saja dia ingin memiliki istri." Seorang pria nampak tertawa dan membuka kipas-nya.
Empat orang pria yang membawa tandu itu hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Empat orang itu adalah sahabat sekaligus orang tua bagi Lin Dong.
"Aku berharap Dewa memberikan keajaiban pada tandu ini dan mengirim seorang wanita untuknya. Aku sangat kasihan padanya." Seorang pria nampak berat berucap.
Suer sampai di tandu itu dan mendengar ucapan pria yang begitu pasrah tengah berdo'a. Hati Suer amat takut dan was was dengan apa yang kini tengah di alaminya. Mungkinkah itu nyata atau tidak. Suer sendiri tidak yakin. Matanya yang masih berkaca kaca kembali terkejut saat mendengar seseorang berkata kembali.
"Di Dinasty ini mungkin hanya Lin Dong yang belum beristeri. Kasihan" Suer terperanjak.
Tiba tiba otaknya berputar dan hatinya bertanya Apa? Dinasty? Namun pertanyaan itu belum sampai dia dapati jawabannya.
Suer masih merasa dan berpikir bila dirinya hanya sedang bermimpi saja dan semua hal yang terjadi kala itu tidak benar benar nyata. Namun tiba tiba tandu itu terasa di turunkan dada Suer berdetak lebih cepat dari biasanya Suer berusaha mencari apa yang sebenarnya terjadi namun nihil dirinya kini hanya dapat terpaku.
Seorang pria tiba tiba masuk mengenakan pakaian merah sorot mata tajam dan menakjubkan Suer berpikir bila pria itu adalah pria paling tampan yang pernah dia temui. Rambut pria itu nampak panjang dan tergerai senyum eksotis itu seketika menembus dada Suer, hati Suer berdecak kagum memperhatikan sebuah pemandangan yang tiba tiba saja ada di hadapan matanya.
"Terima kasih" itulah kata pertama yang keluar dari bibir pria itu dan tangannya langsung terulur seakan hendak mengajak Suer pergi.
Suer masih terpaku dirinya masih merasa itu mimpi. Namun mata pria itu kembali memberinya keyakinan Suer tidak menyangka bila saat dirinya menerima genggaman tangan pria itu maka dirinya akan terikat sebuah benang merah.
Suer menerima tangan itu yang terasa begitu dingin tangan mungil Suer yang hangat membuat senyum pria itu tak lepas dan membawanya keluar dari tandu yang sedari tadi dia huni.
Saat Suer keluar dari tandu itu. Pemandangan yang pertama dia lihat adalah sebuah rumah kecil dengan atap jerami dan dihiasi dengan lampion lampion cantik. Di sekeliling rumah kecil itu hanya ada beberapa rumah dan seperti di dunianya ada si miskin maka ada si kaya. Disana-pun demikian ada rumah dengan atap jerami dengan pagar bambu dan ada juga rumah besar dengan dinding megah.
Semua orang terperanjak menatap wanita yang tiba tiba saja ada dalam tandu. Gadis cantik dengan pakaian yang begitu aneh di mata mereka namun kecantikan Suer justru membuat beberapa orang iri dan sahabat Lin Dong bahagia bukan main.
Suer berjalan di samping Lin Dong dengan genggaman tangan pria itu yang seolah tidak ingin melepaskannya. Dari cahaya lampion nampak remang remang wajah Lin Dong yang memerah Suer terkekeh.
Suer masuk pada rumah itu yang nampak begitu sederhana namun terawat dan indah. Suer menatap sekali lagi Lin Dong yang kini tengah menutup pintu, remang remang dari lentera nampak pria itu duduk di sebuah kursi kayu dan membantunya ikut duduk.
Namun ternyata tidak. Lin Dong malah mendekap Suer dan membuat jarak di antara mereka begitu dekat nafas Lin Dong terasa hangat menerpa wajah Suer. Lin Dong tidak ingin buang waktu dan langsung mengecup kening Suer begitu lembut. Suer terperanjak dengan hawa tubuh Lin Dong yang tiba tiba saja memanas dan benar yang di takutkan Suer. Lin Dong menarik pakaiannya hingga terlepas begitu sakit dirasa Suer, Suer terdiam saat merasakan sakit itu otaknya kembali bekerja dan hatinya kembali terkejut. Debaran jantungnya bertambah berkali kali lipat dari sebelumnya.
Mungkinkah ini bukan mimpi? Suer bertanya dalam hati menatap mata Lin Dong yang sudah termakan birahi apakah mungkin kotak yang di berikan kakaknya adalah sejenis mesin waktu yang bisa membawanya ke masa lalu. Dadanya kembali berdetak begitu kencang dan dengan sengaja dan keras Suer menampar pipinya sendiri dan begitu terasa sakit.
Air mara Suer begitu saja meleleh kini dirinya menatap pria yang mungkin saja akan menyatroni tubuhnya.
"TIDAAAK.. Berhenti!" Jerit Suer. Lin Dong nampak terkejut menatap air muka gadis itu yang tiba tiba saja berubah. Mungkinkah sebelumnya gadis itu kena mantera? Pikir Lin Dong dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Emak Aries
kena pelet, Lindong 😁
2024-10-13
0
gaje
ilmu baru
2023-06-07
16