Di sebuah danau yang berada di perbatasan antara kerajaan Enjuba dan kerajaan Kertasena. Sebuah kapal yang dinaiki oleh para bandit sedang berlayar mencari mangsa. Tiba - tiba salah satu bandit yang ada di sana berlari dan berteriak sembari membawa sebuah teropong di tangan kanannya.
"Boss, Boss, Boss, lihatlah di sana kapal kerajaan Enjuba." Ucap bandit itu dengan nafas terengah - engah.
"Bukankah sudah aku katakan Eddy bahwa kita tidak akan menyerang mereka, jika kita menyerang mereka kita yang akan tertangkap." Jawab Roby ketua dari para perompak.
"Lihatlah dengan ini bos, kapal itu sedang di serang." udah Eddy dengan memberikan teropong di tangan kanannya.
Menggunakan teropong itu, Roby melihat ke arah kapal keluarga kerajaan Enjuba dengan teropong itu. Seakan tidak percaya Roby kaget dengan apa yang ia lihat. Dari teropong itu ia melihat tiga kapal dari kerajaan Enjuba sedang di serang oleh lima kapal lainnya.
Setelah cukup lama melihat dengan teropong nya, Roby mulai bergerak. Ia memerintahkan semua bawahannya untuk bersiap. Dengan wibawa seorang pemimpin ia memberikan perintah.
"Arahkan kapal ke arah timur laut, sepertinya kita akan berpesta malam ini."
"Siap Bos!!! " Jawab bawahan Roby serentak.
Dengan cepat semua yang ada di kapal bahu membahu bekerja sama untuk mengarahkan kapal ke arah yang Roby perintahkan. Dengan layar yang terbentang kapal yang Roby naiki meluncur ke arah kapal keluarga kerajaan Enjuba.
Seperti yang sudah Roby prediksi, saat mereka sampai semua pertarungan itu sudah selesai. Dan Roby semakin dibuat kaget karena kapal keluarga kerajaan Enjuba mengalami kekalahan dan tenggelam. Kerajaan Enjuba akan benar - benar kacau.
Sebenarnya Roby penasaran dengan kelompok yang menyerang kapal keluarga kerajaan Enjuba. Tapi ia berpikir bahwa itu bukanlah urusan nya kerena ia hanyalah seorang perompak kapal. Dengan wibawa seorang ketua, Roby kembali memerintahkan bawahannya.
"Semuanya, ambil semua barang berharga yang tersisa dan bawa ke kapal. "
"Siap Bos!!! " Jawab para bawahan Roby.
Mematuhi ketua mereka, para bawahan Roby mulai menjarah barang barang yang tersisa dari kapal yang hancur. Mereka sempat kaget dengan mayat mayat yang mengambang, tapi mereka menghiraukan semua itu karena barang barang berharga yang mereka temukan.
Dari atas kapal Roby kembali memikirkan siapa yang sebenarnya melakukan ini semua. Ia berpikir mungkinkah ada campur tangan dari kerajaan lain, karena tidak mungkin ada kelompok perampok besar selain dirinya di area kerajaan ini. Saat sedang memikirkan itu Roby dibuat kaget kembali oleh bawahannya.
"Bos, bos lihatlah apa yang kami temukan." ucap salah satu bawahan Roby.
Roby sangat kaget dengan apa yang anak buahnya bawa ke atas kapal. Mereka membawa seorang anak laki laki yang pingsan. Dengan ekspresi panik Roby berkata berkata:
"Cepat panggil Vella kesini."
Seorang perompak perempuan bernama Vella datang dan memeriksa anak itu. Vella mulai menekan dada anak itu beberapa kali dengan kedua tangannya. Dan tiba tiba air keluar dari mulut anak itu dan membuatnya terbangun.
Roby menghampiri anak itu yang terlihat sangat kebingungan. Dengan nada lembut ia berkata:
"Hey nak, siapa namamu? "
"Namaku Hesa."
"Apakah kamu tahu dengan apa yang sudah terjadi."
" Paman Richard, Paman Richard menusuk ayah dan ibu." Ucap Hesa sesaat sebelum ia menangis karena teringat dengan ayah dan ibunya yang sudah meninggal.
"Richard?, Ayah?, Ibu?, Hesa?. Hah jangan - jangan kamu adalah anak dari Raja Eduward, pura mahkota kerajaan Enjuba Pangeran Mahesa." Ucap Roby mengagetkan semua yang ada di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments