Erina langsung membanting tubuhnya di kasur, dia pun menangis sejadi-jadinya. Keputusan ayahnya sangat menyakiti hatinya. Dia juga tidak menyangka, kalau ayahnya akan memberikan pilihan yang begitu sulit untuknya.
Sementara itu di ruang tamu, ayah dan ibu Erina duduk di kursi tamu, keduanya sama-sama terdiam. Mereka tidak tau harus bagaimana lagi menyikapi masalah ini.
"Apa tadi ayah tidak berlebihan bicara seperti itu pada Erina, bagaimana kalau dia benar-benar pergi meninggalkan kita dan memilih Doni," ucap Bu Santi sambil menangis.
"Ayah tidak perduli, kalau Erina lebih memilih berandalan itu biarkan saja dia pergi, ayah juga tidak sudi punya anak durhaka," jawab pak Rahmat yang langsung pergi ke kamar.
Air mata Bu Santi pun semakin berlinang, dia tidak menyangka kalau suaminya akan bersikap sekeras itu. Bu Santi tidak akan pernah bisa kalau harus berpisah dengan anak semata wayangnya yang sangat dia sayangi sepenuh hati, baginya hanya Erina harta paling berharga yang dia miliki di dunia ini, yang tidak bisa digantikan dengan apapun juga.
Sementara itu, Doni yang sedang sakit hati lantaran niat baiknya meminta restu kepada orang tua Erina, yang justru ditolak mentah-mentah oleh ayah Erina, membuatnya frustasi. Dia pun langsung pergi ke rumah Rian yang pasti sudah ramai. Rumah Rian menjadi tempat berkumpul para pemuda di desa itu, banyak hal yang mereka lakukan di rumah itu, mabuk, judi, karaoke atau sekedar ngobrol dan lain sebagainya.
Doni yang sedang frustasi sengaja membeli beberapa botol minuman keras, dia bawa ke rumah Rian dan dia minum bersama teman-temannya. Doni yang memang hobi minum-minuman keras ditambah dia yang juga sedang frustasi, membuatnya mabuk parah malam ini.
"Eh, Yan. Kayaknya Doni parah tu mabuknya. Kenapa ya, apa dia sedang ada masalah?" tanya Yanto pada Rian yang penasaran dengan sikap Doni.
"Kurang tau juga tu, kalaupun ada masalah, palingan masalah ayahnya Erina yang tidak mau merestui hubungan mereka,"
"Kalau masalah itu wajar kalau ayah Erina tidak setuju. Lihat saja kelakuannya, Doni...Doni. Mana mau pak Rahmat seorang kepala desa yang terpandang punya menantu urakan seperti dia, yang ada hanya bikin malu keluarga," ucap Yanto.
"Hati-hati kamu kalau ngomong, kalau Doni sampai denger bisa selesai kamu malam ini," timbal Rian.
Yanto pun langsung terdiam, dia juga sudah paham bagaimana kalau Doni sedang marah, dia tidak akan pandang bulu. Semua pasti akan dihajar habis-habisan oleh Doni.
Rian sebagai sahabat Doni, terus memperhatikan Doni, dia takut terjadi apa-apa dengan Doni kalau sampai dia tidak juga berhenti minum. Rian pun menghampiri Doni.
"Sudah Don, kamu sudah terlalu banyak minum. Bahaya kalau kamu masih terus saja minum," ucap Rian sambil mengambil botol minuman yang dipegang oleh Rian.
"Rian...berikan botol minumnya Yan...aku mau minum...aku mau menikah Yan...sini minumanku...aku bilangin tar kamu sama pak Rahmat...sini Yan..."
Ucapan Doni semakin kacau, dia juga marah karena Rian tidak juga mau memberikan botol minumannya. Tiba-tiba Doni menarik tubuh Rian, tanpa diduga dia mengangkat tangannya lalu melayangkan pukulan ke arah wajah Rian, Rian pun langsung memegangi wajahnya yang kesakitan. Melihat kelakuan Doni, yang lain pun langsung menarik tubuh Doni dan mendorongnya di sofa.
"Gila kamu Don! sahabat sendiri kamu hajar juga, benar-benar gak tau diri kamu Don!" gerutu Sandi.
"Sudah gak pa-pa, maklum dia lagi mabuk," timbal Rian.
"Kamu gak pa-pa kan Yan?"
"Tenang bro, aku gak pa-pa,"
Doni yang sudah mabuk berat, tergeletak di kursi dengan mulutnya yang terus bicara gak jelas. Yang lain memilih membiarkannya, dari pada menolongnya justru ujung-ujungnya malah jadi ribut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
Alhamdulillah Rian ngerti kalau Doni sedang mabuk
2023-08-22
1
վմղíα | HV💕
kasian juga melihat doni
2023-08-22
1
վմղíα | HV💕
aku tidak tahu harus membela yang mana, di satu sisi seorang ayah akan memilih laki-laki yang baik untuk anaknya, sedangkan Dini tidak masuk dalam kata baik, seharusnya Dono berubah bukanya malah sebaliknya.
2023-08-22
2