Cinta Berujung Dendam

Cinta Berujung Dendam

PART 01

Terlalu mencintai seseorang, terkadang membuat kita tidak bisa lagi berfikir dengan jernih. Rasa cinta yang teramat dalam mampu membutakan mata dan hati kita, sehingga tidak dapat lagi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ucapan orang lain pun tidak akan mampu lagi menghentikan kita.

Seperti yang dialami oleh Erina saat ini, meskipun kedua orang tuanya selalu melarangnya menjalin hubungan dengan kekasihnya Doni, namun tetap saja dia kukuh pada pendiriannya. Sedikitpun dia tidak pernah menghiraukan kedua orang tuanya.

Untuk kesekian kalinya, ayah Erina memarahi Erina agar tidak lagi menjalin hubungan dengan Doni. Namun seperti biasa, masuk telinga kiri keluar telinga kanan, begitulah Erina menanggapi ucapan ayahnya.

"Kamu benar-benar keterlaluan Erin, sudah berapa kali ayah bilang, akhiri hubungan kamu dengan anak berandalan itu. Sampai kapanpun ayah tidak akan menyetujui hubungan kalian. Awas saja kalau sampai ayah melihat lagi kamu menemuinya di kolam si Rian, ayah kurung kamu. Bikin malu orang tua!" maki ayah Erina dengan matanya yang melotot, penuh emosi.

Namun Erina hanya diam saja, dia menunggu ayahnya selesai bicara. Setelah ayahnya selesai bicara, dia pun kembali masuk ke kamarnya. Begitulah setiap kali Erina dimarahi ayahnya, dia tidak membantah, namun dia juga tetap tidak mau menuruti permintaan ayahnya. Ibu Erina pun sudah menyerah membujuk Erina agar menjauhi Doni, namun karena cinta Erina terlalu besar dengan Doni, membuatnya benar-benar tidak bisa berpisah dengan Doni.

Ayah Erina sangat menentang keras hubungan mereka lantaran dia yakin kalau Doni bukan lelaki baik-baik. Doni yang hanya tinggal dengan paman dan bibinya semenjak kedua orang tuanya sudah tidak ada, ditambah dia yang sudah tidak punya apa-apa lagi karena seluruh hartanya telah habis untuk biaya pengobatan ibunya semasa hidup.

Almarhum ibunya Doni, semasa hidup sering sakit-sakitan sehingga biaya pengobatan diperoleh dari menjual satu per satu harta yang dimilikinya, lantaran Doni hanya bekerja serabutan itupun hanya cukup untuk makan sehari-hari. Sementara Ayahnya sudah lebih dulu meninggal saat dia masih duduk di bangku SD.

Kehidupan Doni sangat jauh dari kata sempurna, dia seorang pemuda yang urakan dan pergaulannya pun terlihat kurang baik. Namun meskipun demikian, dia mampu membuat Erina jatuh cinta. Doni sungguh bisa membuat Erina merasa nyaman berada didekatnya, sehingga Erina benar-benar tidak bisa lagi berpisah dengan Doni. Mereka sudah lama menjalin hubungan, dari Erina masih duduk di bangku kelas dua SMA sampai sekarang dia lulus, mereka masih tetap bertahan meski dilarang keras oleh ayah Erina.

Erina yang sedang dimabuk cinta, selalu saja punya cara untuk bisa bertemu dengan Doni, Meskipun dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh kedua orang tuanya.

Seperti biasa, setelah berhasil keluar dari rumah, Erina langsung pergi menemui Doni. Kali ini mereka tidak lagi bertemu di kolam seperti biasa, melainkan dirumah Rian, temannya Doni yang hanya tinggal sendiri di rumah. Orang tua Rian tinggal di kota untuk menjalankan usaha mereka, sementara Rian disuruh menjaga rumah dan usaha kolam ikannya di desa.

"Tuh, pacarmu sudah datang bro. Jangan lama-lama pacarannya, nanti buruan susul aku ke kolam, kalau telat aku potong gaji mu," gurau Rian.

Doni selama ini bekerja dirumah Rian, membantu Rian mengurus kolam ikannya yang lumayan luas. Mereka teman baik dari kecil, sehingga Doni pun sudah biasa dirumah Rian. Makan, minum, tidur dan apapun itu tanpa merasa canggung.

"Iya, nanti aku nyusul. Dasar bos gak punya hati, dikit-dikit potong gaji," timbal Doni.

Rian keluar rumah hendak menuju ke kolam ikannya yang lumayan jauh dari rumahnya. Didepan rumah dia menyapa Erina lebih dulu yang baru saja sampai.

"Hai Rin, tuh si Doni sudah nungguin kamu dari tadi. Hati-hati sama buaya yang satu itu, aku tinggal dulu ke kolam ya. Tolong ingatkan dia untuk menyusul ku nanti, karena kalau sendiri aku gak sanggup mengurus kolam seluas itu. O iya, kira-kira kapan kalian nikah, gak bosan apa pacaran Mulu. Aku aja yang gak punya pacar udah pengen nikah, cariin aku pacar dong Rin, masa aku cuma disuruh jadi obat nyamuk kalian doang, tega kalian ya," gerutu Rian, yang membuat Erina hanya tersenyum.

"Iya, nanti aku cariin pacar buat kamu. Itu pun kalau ada yang mau Yan," ejek Erina.

"Wah, parah kamu Rin. Ya udah, aku pergi dulu ya. Hati-hati, awas dicaplok buaya," ucap Rian yang langsung pergi ke kolam ikannya dengan mengendarai motornya.

Erina pun langsung bergegas masuk ke rumah Rian. Di dalam sudah ada Rian yang berbaring di sofa, menunggu kedatangan Erina sambil memainkan ponselnya.

Erina berhenti melangkah, dia melihat-lihat suasana ruangan rumah Rian. Sangat sepi, karena Rian memang hanya tinggal sendiri di rumah itu. Mata Erina lalu tertuju pada beberapa botol minuman yang tergeletak di sudut ruangan itu. Erina menarik nafas panjang, dadanya tiba-tiba terasa sedikit sesak. Dia tau, pastilah Doni ikut mabuk semalam. Erina sudah berulang kali mencoba menasehati Doni agar tidak lagi mabuk-mabukan, tapi sepertinya Doni tidak mendengarkannya.

"Hai sayang, kamu sudah datang. Kok gak bilang-bilang, sini sayang aku sudah nungguin kamu dari tadi," ucap Doni yang baru sadar dengan kedatangan Erina.

Erina melangkah perlahan, sebenarnya dia sedikit ragu bertemu dengan Doni didalam rumah yang suasananya sepi seperti ini. Dia merasa kurang nyaman, namun hanya ini tempat yang aman agar tidak diketahui oleh ayahnya. Setelah beberapa hari lalu ayahnya memergokinya bertemu Doni di kolam Rian.

Erina duduk di dekat Doni, dengan wajahnya yang sedikit terlihat tegang. Doni pun berusaha agar Erina nyaman berada disitu. Dia peluk Erina dan dia cium pipi Erina.

"Sayang, kamu kenapa kok kayak gak nyaman gitu. Kenapa?" tanya Doni.

"Gak pa-pa ya kita ketemuan disini, aku cuma merasa kurang nyaman aja. Gak enak kalau sampai dilihat orang," jawab Erina sambil melepas pelukannya.

"Udah sayang, kamu gak usah pikir yang aneh-aneh. gak pa-pa, gak akan ada orang yang tau kita disini. Jadi kamu jangan takut ya, karena cuma ini tempat yang aman untuk kita ketemuan. Kamu gak mau kan kita ketahuan ayahmu lagi,"

"Iya sih, kamu tau gak sayang, aku dimarahin habis-habisan dirumah setelah kejadian itu. Makanya aku baru bisa menemui kamu sekarang. Sebenarnya aku lelah sayang, harus main kucing-kucingan terus dengan orang tua ku. Kamu juga gitu kan sayang?" tanya Erina.

"Iya sayang, aku pun sebenarnya lelah juga seperti ini. Tapi aku tidak tau bagaimana caranya agar ayahmu menyetujui hubungan kita. Aku pun kasihan melihatmu selalu dimarahi orang tuamu. Maafkan aku sayang, membuatmu dalam keadaan seperti ini,"

Mereka pun kembali berpelukan, dua insan yang saling mencintai namun sulit untuk bisa bersatu.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

kalau sudah cinta apa pun ditempuh walau semua orang melarang ia tidak akan mendengar nya.

2023-08-16

0

❦⃟𝐐_ղմɾ_HIATUS

❦⃟𝐐_ղմɾ_HIATUS

klo cinta,gitu lah....lautan api langgar ja....

2023-07-21

2

⸙ᵍᵏ-ɴuт_Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ-ɴuт_Kᵝ⃟ᴸ

mampir

2023-07-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!