GURU TARIKU, I LOVE YOU

GURU TARIKU, I LOVE YOU

Pendaftaran

Seorang gadis tomboy yang baru masuk ke sekolah menengah atas tampak sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti masa orientasi. Ialah Mira yang baru saja berumur lima belas tahun bulan ini. Namun, di bulan lahirnya ia malah adu pendapat dengan sang ibu. Karena ibunya berniat memasukkan dirinya ke sanggar tari.

"Kenapa harus ke sanggar tari, sih? Kenapa tidak masuk ke pelatihan tekwondo saja?!" Ia pun berkata sendiri.

Sang ibu yang sedang mempersiapkan sarapan itu melewati pintu kamarnya yang dibiarkan terbuka. Sang ibu pun mendengar apa yang Mira katakan. Tapi sang ibu hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Ia tahu jika anaknya tidak menyukai tarian. Tapi ia mempunyai alasan tersendiri untuk hal ini. Tak lama ia pun memanggil anaknya untuk sarapan pagi bersama.

Obrolan di meja makan...

Saat ini pukul delapan pagi waktu ibu kota dan sekitarnya. Tapi di depan meja makan Mira tampak malas-malasan menyantap sarapannya. Padahal setelah ini sang ibu akan mengantarkannya ke sekolah dan juga ke sanggar. Tapi gadis tomboy itu seakan tidak memedulikannya.

"Mira marah sama Mama?" tanya sang ibu ke putrinya.

Mira hanya diam.

Sang ibu tersenyum. "Bulan depan ayah pulang dari pelayaran panjang. Mama ingin sekali kita makan malam bersama bos kapal. Mungkin dengan pertemuan nanti bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliahmu." Sang ibu menuturkan kepada anaknya.

Mira menghentikan makannya. Hatinya merasa kesal. "Jadi itu alasan Mama ingin memasukkanku ke sanggar tari agar terlihat lebih feminim lagi?" tanya Mira dengan ketusnya.

Sang ibu menggelengkan kepalanya. Ia tampak sabar menghadapi sikap putrinya. "Di sanggar tari nanti akan menemukan lebih banyak teman lagi. Lingkungan yang baik bisa merubah pola pikir seseorang. Kau bisa tetap mempertahankan ketomboyanmu di sana. Tapi di lain sisi badanmu seperti wanita sungguhan yang lentur dan juga lembut. Mama hanya berharap itu," tutur sang ibu.

Mira lekas-lekas meneguk air minumnya. "Aku sudah kenyang. Terima kasih atas sarapan paginya." Mira pun meninggalkan ibunya.

Mama benar-benar tidak mengerti diriku!

Dengan raut wajah kesal Mira meninggalkan ibunya. Ia merasa sang ibu tidak mengerti dirinya. Mira ingin ke tempat pelatihan tekwondo saja. Tapi sang ibu malah ingin membawanya ke sanggar tari. Hal itu sangat bertolak jauh dari pemikirannya. Tapi Mira bukanlah anak yang membangkang orang tua. Ia akan tetap menuruti kemauan ibunya. Hanya saja sering interupsi jika tak suka. Karena jauh di dalam hati Mira sangat menyayangi ibunya.

Menjelang siang...

Cuaca hari ini tampak lebih terik tidak seperti biasanya. Namun, tempat yang Mira masuki bersama sang ibu dapat sedikit mengobati rasa panas yang menyengat karena sinar matahari. Gadis tomboy itu sudah sampai di sebuah sanggar tari. Sang ibu pun menuju ke ruang pendaftaran untuk mendaftarkan anaknya. Sedang Mira menunggu di lobi saja. Ia tampak tak suka tapi tak berdaya untuk menolaknya.

"Saya ambil tiga bulan pertama dulu, Mbak."

Dan akhirnya ibu Mira mengambil kelas untuk tiga bulan pertama. Ia melakukan pembayaran di muka.

"Terima kasih. Apakah bisa langsung menuju kelas tari?" tanya sang ibu ke pelayan pendaftaran. "Oh, baiklah." Sang ibu pun segera kembali ke putrinya.

Mira tampak sedang bermain ponsel. Sang ibu pun datang menghampirinya. "Kita sudah mendaftar. Ayo!" Sang ibu mengajak putrinya.

Terpopuler

Comments

devymariani

devymariani

First read semoga terus melajuuu yaa

2023-06-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!