Austin Alfarizi

Senyuman mu mengalihkan duniaku,

bahagiamu adalah semangatku.

Tuhan tau apa yang terbaik bagiku.

Dan yang terbaik untukku adalah kamu.

Austin

"Bismillah. Hari ini ada tiga interview di tiga tempat berbeda, tapi satu kota. Semoga berjalan lancar, Do'akan aku ya sayang." Ucap Austin pada Celli.

"Iya, aku pasti do'ain kamu, semoga diterima ya sayang." Ucap Celli dengan senyuman. Setelahnya mematikan panggilan bersama Celli.

Austin tersenyum melihat tampilannya di sebuah kaca kamar tidurnya.

" Ternyata aku tampan juga." gumam Austin.

Tiba-tiba wajah Austin berubah sendu mengingat siapa dan bagaimana dirinya, hal yang belum semua diketahui oleh Celli sang kekasih hati, dengan luka yang masih membekas dihati, mengingatkan Austin pada dirinya dua puluh tahun silam.

Austin Alfarizi adalah namaku, pemberian nenek yang mengajakku tinggal serumah semenjak masuk SMP karena rumah yang aku tinggali bersama ibu sudah terasa begitu sesak, karena kehadiran adik-adik ku. Aku terlahir dari keluarga sederhana di pelosok pulau jawa, sebuah kota kecil yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Butuh waktu beberapa jam menuju kota, walau seperti itu semua fasilitas sudah ada disini, termasuk jaringan internet yang cukup stabil.

Aku mempunyai lima orang adik dan tiga orang kakak. banyak ya.

Iya, karena banyaknya itu aku kekurangan kasih sayang,ibu yang sibuk dengan adik-adik ku dan bapak yang sibuk dengan nafkah untuk kita semua. Tak jarang aku mendengar mereka bertengkar karena masalah keuangan atau masalah lainnya, bapak yang terkenal materialis selalu mencari cara untuk mendapatkan uang, termasuk menyuruh kakak-kakakku untuk mencari suami ataupun istri yang kaya raya untuk dimintai uang. dengan itu aku memilih tinggal bersama nenek yang hidup sendiri disebuah rumah kayu berjarak satu kilometer dari rumah kedua orang tuaku. Sekalian menjaga nenek juga.

Orang tua ku tidak mempermasalahkan itu karena memang rumah mereka tidak cukup besar untuk menampung semua anak-anaknya. Kakakku memilih hidup masing-masing di kota dengan pekerjaan seadanya, mereka hanya pulang sekali satu tahun, terkadang pun memilih tidak pulang karena alasan keuangan dan malas melihat pertengkaran kedua orang tua ku, dan permintaan bapak pada mereka, yang mereka sendiri tidak bisa menyanggupi itu, dengan keadaan seperti itu juga membuat aku tidak ingin melanjutkan sekolah kejenjang universitas yang membutuhkan biaya besar sekalipun memakai jalur prestasi.

Lebih baik bekerja dari pada kuliah.

Itulah yang ada dalam pikiran ku saat itu.

Dan ketika aku baru menerima kelulusan SMA, Aku mulai jenuh karena tak ada kegiatan, apalagi ini dikampung, mau usaha apa disini karena penghasilan utama daerah ini adalah sawah dan ladang yang memerlukan waktu lama untuk sekali menghasilkan uang. mau keluar pun juga harus memikirkan keadaan dompet, karena memang tak ada pemasukan. jadilah aku yang memakai aplikasi online untuk menyibukkan diri. Melihat dunia luar dengan segala keindahannya, termasuk satu kota yang membuat aku takjub dengan segala pesonanya, mulai dari keindahan alam yang masih belum banyak campur tangan manusia, serta menjadikan salah satu daerah wisata kota terbaik destinasi dunia, dan wisata kuliner lezat yang menjadikannya nomor satu terenak didunia.

Tidak hanya melihat alam Indonesia dengan segala pesonanya, aku juga mencoba memakai aplikasi chat online untuk berkenalan dengan orang-orang diluar sana, banyak wanita yang aku sapa, akan tetapi tak ada satu pun yang membalas pesanku, dan membuat aku sedikit merasa jenuh, hingga tiba-tiba ada seorang wanita membalas pesanku.

Awalnya aku mengira dia wanita single atau wanita kesepian, namun setelah aku mengenalnya ternyata dia wanita yang begitu rapuh, dengan segala kelebihan yang dia punya, tapi tidak bisa menutupi kalau hatinya terluka karena sifat suaminya yang tak acuh dan saudara dia yang sudah memiliki kehidupan serta kesibukan masing-masing, hingga sedikit melupakan sosok adik mereka.

Entah bagaimana dan apa yang aku rasa, aku tak bisa menjauhinya.

Dia cantik, baik, ramah, pintar.

Jadi aku yang kurang mendapatkan kasih sayang dari sosok wanita baik itu ibu ataupun kakak, ingin mendapatkan lebih darinya, karena sosok yang menurutku begitu sempurna.

Sempat aku berfikir, kenapa dia menikah dulu. Kenapa tidak menunggu aku.

ya tuhan....

Pertemuan yang terlambat, tapi sudahlah tak jadi yang pertama pun tak apa, sekarang pun aku masih bisa memiliki nya walau dengan cara yang salah. Maafkan aku nek, karena aku menemukan cinta pertama pada orang yang salah, tapi aku benar-benar mencintainya.

Austin yang tadinya berubah sendu mengingat dirinya bukanlah apa-apa, kembali tersenyum mengingat kepada siapa hatinya berlabuh saat ini.

"Aku pasti bisa mendapatkan pekerjaan dan bertemu denganmu sayangku Cellicia angle." Gumam Austin.

Matahari mulai merangkak naik, hawa panas begitu menusuk kulit, tapi tak mengurangi laju kendaraan Austin. Jarak yang ditempuh cukup jauh memakan waktu tiga jam perjalanan, hingga iya sampai pada tujuan.

Interview masih satu jam lagi, dan waktu itu dimanfaatkan Austin dengan sebaik-baiknya yaitu makan, merapikan pakaian dan menghubungi sang kekasih hati,....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!