Brondong Itu Kekasihku

Brondong Itu Kekasihku

Ungkapan cinta

Berusahalah menjadi yang terbaik,

walau kamu bukan orang baik.

Tak kan ada yang tau bagaimana kamu,

karena kamu begitu sempurna dimata mereka.

celli

Celli menatap nanar apa yang ada dihadapannya. Bayangan akan cinta sempurna menghampiri hidupnya. Tak ada kata yang terucap dari mulut Celli, akan tetapi wajah Celli menyiratkan sesuatu, hingga senyuman itu begitu indah terlukis di bibirnya.

"kamu kenapa,hey?" ucap Austin.

Celli tersentak dalam lamunan. "eh ada apa?,"

"kamu yang kenapa, dari tadi aku panggilin, kamunya malah diem aja. kenapa sayang, coba cerita sama aku," ucap Austin.

percakapan itu terus berlangsung melalui video call.

Semua berawal dari keisengan Celli disebuah platform digital. Karena dia merasa hidupnya yang hanya jalan ditempat, hingga ia nekat membalas semua chat yang masuk kedalam aplikasi itu, salah satunya adalah Austin seorang anak laki-laki yang baru lulus SMA, sedangkan Celli adalah seorang ibu rumah tangga berusia tiga puluh tahun, mempunyai suami dan anak umur empat tahun.

Percakapan yang awalnya biasa-biasa saja, tapi semakin hari semakin membuat mereka terlena. Rasa nyaman itu datang dengan sendirinya, hingga mereka beralih melalui aplikasi hijau untuk saling mengenal lebih jauh.

Celli yang saat itu juga sedang jenuh dengan suaminya, hingga membuat dia beralih komunikasi dengan Austin yang dirasa lebih perhatian terhadapnya. Walau seperti itu Celli tetap melakukan tugas sebagai seorang istri dan ibu bagi anaknya, karena dia begitu sempurna dimata orang-orang terdekat.

Celli adalah tipe wanita yang mudah bergaul, baik, pintar memasak dan rajin. Wajahnya yang masih terlihat muda membuat orang lain tak menyangka dengan umurnya yg sudah tiga puluh tahun, dan itulah yang membuat Austin mengaguminya.

Semua tipe wanita sempurna ada pada diri Celli.

Tiada hari tanpa komunikasi diantara mereka. Austin dengan sabar mendengarkan setiap keluh kesah Celli.

Celli yang terlihat begitu sempurna ternyata menyimpan luka yang membuat dia rapuh. Dia yang begitu tertutup bisa luluh oleh perhatian seorang pria kecil yaitu Austin.

"Celli, kamu tidak apa-apa, tanya Austin disela pembicaraan mereka. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini, hingga kamu bersedih seperti itu, aku tidak bisa melihat kamu diam, tolong ceritakan semua yang kamu simpan, lepaskan segala sesak di hatimu."

"Maaf kan aku Austin. aku lelah, aku lelah berpura-pura bahagia seperti ini, aku sakit Austin, bukan sakit yang melemahkan fisikku, tapi lebih kepada perasaanku yang terabaikan, maafkan aku yang telah membuatmu masuk dalam duniaku, terima kasih karena telah hadir menemani hari-hari ku." Ucap Celli disela tangisnya.

"Tidak celli, aku lah yang memilih jalanku sendiri untuk menyelami kehidupanmu, aku tau aku salah. Karena aku telah menyukaimu sejak awal melihat fotomu, apalagi setelah kita video call beberapa hari ini, aku salah telah mencintai istri orang, tapi tak bisa ku pungkiri kalau aku sayang kamu, aku ingin selalu ada buat kamu. Maafkan aku, jalan kita memang salah, tapi kalau sudah hati yang berbicara kita mau apa, tak ada yang mampu melawan hati itu sendiri termasuk kamu dan aku."

Dua insan beda usia itu terdiam dengan ucapan mereka. Merenungi kesalahan yang sangat mereka sadari, tapi rasa diantara mereka membuat mereka memilih untuk terus bersama.

Dengan Austin yang tau kalau dia hanya menjadi orang ketiga diantara rumah tangga Celli, dan Celli yang memilih keluar dari batasan yang dia buat sendiri diawal dia membalas setiap chat yang masuk terutama untuk Austin.

Jadwal kerja suami Celli yang teratur membuat Celli dan Austin bisa mengatur waktu kapan mereka harus chat maupun video call, hingga mereka larut dalam komunikasi yang begitu intens dan sangat salah.

"Celli Sayang," panggil Austin dengan begitu lembut.

"Apa Sayang," jawab Celli dengan nada yang tak kalah lembutnya dari Austin.

"Kamu mau gak jadi pacarnya aku, jadi kekasihnya aku?." Tanya Austin dengan raut wajah yang sangat serius.

"Apa kamu sadar dengan ucapan kamu saat ini Austin?." Celli kembali bertanya.

"Apa yang salah dengan ucapan aku sayang. Aku tau dan aku sadar dengan semua ini. Kamu yang lebih tua dari aku, kamu yang sudah menikah dan punya anak. itu kan yang kamu maksud. Siapa yang mau memiliki rasa ini, cinta yang salah terhadap orang yang salah. Tidak ada sayang, tidak ada.

Jika aku menahannya, itu jauh lebih sakit, sakit yang tak berujung. Biarkan seperti ini dulu, biarkan aku mencintaimu melebihi orang lain mencintaimu".

Celli termenung mendengar ucapan Austin. Bukan tak mau menjawab pertanyaan yang diajukan Austin. Hanya saja Celli berusaha melawan kata hatinya, karena pada dasarnya Celli juga menyayangi Austin. Entah itu sayang karena nyaman atau lebih.

"Maafkan aku." Ucap Celli lirih.

"Kenapa kamu minta maaf Sayang, apa ada yang salah?," jawab Austin sama lirihnya.

Mereka sama-sama bersedih atas ucapan yang keluar dari mulut mereka sendiri, hingga tak sadar air mata membasahi pipi kedua insan yang jatuh cinta diwaktu dan keadaan yang salah.

"Ma...." Ucap Celli dan Austin secara bersamaan.

"Apa Sayang?." tanya Austin lebih dulu. "Silahkan kamu bicara". ucapnya lembut.

Baiklah, aku akan bicara, "Sebenarnya aku juga menyayangimu Austin, tapi ini salah". Ucap Celli yang kembali terisak karena gejolak dihatinya, ingin melawan, tapi dia tak mampu karena saat ini dia benar-benar merasa sendiri. Disaat suaminya yang sibuk dengan urusan sendiri, tanpa tau bagaimana istrinya saat ini.

Wanita mana yang tak butuh diperhatikan, yang tak ingin dimanja disaat orang-orang di sekeliling dia mengatakan kalau suami mereka seperti ini dan itu. Lebih kepada rasa sepi yang menghantui, bukan pula iri. Karena anaknya juga sudah punya kesibukan dengan teman seusianya.

"Jadi bagaimana?." Austin balik bertanya, dengan ekspresi yang ceria.

"Aku takut." Jawab Celli dengan pelan.

"Takut karena hubungan terlarang." kembali Austin berbicara.

" Tidak usah takut sayang. aku tidak akan menuntut apapun dari kamu karena status kamu, aku juga akan mencari pekerjaan setelah mendapatkan ijazah, agar aku bisa memberimu dan mengumpulkan uang supaya kita segera bertemu, aku mencintaimu Cellicia angle." Ucap Austin dengan penuh perasaan.

"Tapi aku...." Celli kembali menggantungkan ucapannya. Karena situasi yang begitu sulit antara cinta semu atau tanggung jawab yang nyata ada dihadapannya saat ini yaitu anak dan suami yang harus dia jaga bukan khianati.

"Celli....". Tiba-tiba suara familiar itu memanggilnya.

Celli menoleh dan mencari sumber suara itu. Tapi....

Terpopuler

Comments

Age Nairie

Age Nairie

Semangat Thor 💪

2023-06-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!