Mika Cemburu

Hari ini, Zaki mendatangi tempat kompetisi tae kwon do Mika naik ojek online. Zaki langsung mencari keberadaan Mika, begitu dia sampai di tempat itu. Dia ingin memberi kejutan Mika dengan menjadi penyemangat Mika disana.

"Kemana dia? Kenapa sampai jam segini belum datang? Apa dia tidak jadi ikut lomba?" gumam Zaki.

Perlombaan pun dimulai, tapi Mika masih belum kelihatan disana. Zaki sudah mulai gelisah, dia takut terjadi apa apa pada Mika.

Zaki lalu mencoba menghubungi nomor Mika, tapi sayang, nomornya tidak aktif. Zaki jadi tambah khawatir dengan Mika.

Karena jalanan yang macet. Mika sampai di Bogor saat pertandingan sudah mulai, Mika segera masuk ke dalam ruang peserta sementara Memey dan Dani duduk di barisan VIP paling depan.

Mika pun memasuki ruang pertandingan. Zaki begitu bahagia melihat gadis pujaannya telah siap menghabisi lawan di bawah sana.

Dari babak penyisihan hingga semifinal, Mika selalu unggul. Namun, saat final, Mika agak kesulitan, karena sepertinya lawannya memiliki kemampuan diatas Mika. Hingga dia beberapa kali terkena pukulan.

Melihat Mika yang beberapa kali terkena serangan, ada rasa sakit di hati Zaki. Dia tak rela orang lain memukul wanita yang sudah mencuri hatinya tersebut. Zaki pun turun mendekati arena pertandingan dia ingin Mika tahu kalau dia ada disini.

"Ayo Mika, semangaaat," teriak Memey.

"Go Mika, pukul," teriak Dani.

Namun, Mika masih saja kesulitan menumbangkan lawan dihadapannya. Begitu Zaki berada di dekat Mika, dia pun berteriak, "Mikaaa, aaku datang untukmu. Ayo pukul dia."

Mika menoleh ke arah Zaki. Dia tersenyum melihat lelaki tampan yang selalu baik padanya ada disini.

Setelah melihat Zaki dan juga kedua orang tuanya, kekuatan Mika seolah bertambah berkali lipat, dia langsung memukul telak lawan hingga tumbang.

"Yeaaah Mika menang," seru Memey.

Zaki langsung masuk ke dalam arena begitu pertandingan selesai. Dia pun menggendong tubuh Mika, kemudian memutarnya. Namun, suara deheman dari belakang menghentikan euforia mereka.

"Siapa kamu? Berani beraninya menggendong putri saya," ketus Dani.

Zaki lalu menurunkan tubuh Mika. "Hehehe, maaf Om," ujarnya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Minggir," sinis Dani.

Dani dan Memey pun memeluk Mika. Gadis berlesung pipi itu tersenyum lebar saat berada di pelukan kedua orang tuanya.

Pertandingan telah usai, setelah prosesi penyerahan piala dan hadiah, mereka pun meninggalkan tempat itu.

Zaki yang kebingungan mendekati Papa Mika. "Om, boleh nebeng nggak? Saya nggak bawa motor," ujarnya.

"Masuk," kata Dani.

Dengan senang hati, Zaki masuk ke dalam mobil Mika, meski harus duduk didepan bersama sopir, tapi dia senang, keluarga Mika memperbolehkan dia menumpang hingga sampai ke rumah.

Ditengah perjalanan, tiba tiba Dani ditelepon oleh kliennya. Mereka mengajak bertemu, karena kliennya harus pergi malam ini juga.

"Sayang, Papa harus ketemu klien, kamu tidak apa kalau ikut Papa sejenak?" Tanya Dani pada istri dan anaknya.

"Bagaimana sayang?" Tanya Memey pada putrinya.

Karena dia lebih mementingkan kenyamanan putrinya. Mika pun mengangguk. Akhirnya mobil mewah itu berbelok ke restoran tempat kliennya makan.

Sampai disana, Dani langsung masuk ke ruang VIP, sementara Memey, Mika dan juga Zaki duduk di luar.

Neela, yang melihat kedatangan Zaki langsung mendekat, dia ingin menunjukkan pada Mika dan juga keluarganya, kalau dia adalah wanita spesial bagi Zaki.

"Sayaang, kamu disini juga? Kita makan siang bareng yuk, aku laper," ajaknya.

Zaki pun berusaha melepaskan tangannya. "Maaf Neela, tapi aku sedang makan sama Mika dan juga Mamanya," tolak Zaki.

"Sayaang, biasanya juga kita makan sama sama. Tante, apa boleh saya bergabung makan disini?" tanya Neela sopan.

Tak ingin dianggap sombong, Memey akhirnya mengangguk. Neela dengan senang hati duduk di samping Dzaki.

"Sayang, kamu mau pesen apa?" Tanya Neela.

"Seperti biasa saja," jawab Dzaki.

Memey memicingkan sebelah matanya, dia melihat seolah gadis ini sudah paham kesukaan Zaki. Itu berarti, mereka ada hubungan khusus, pikirnya.

Begitu makanan datang, Neela langsung mengambil sendoknya dan menyuapi Ryan.

"Sayang, Aaaak," kata Neela.

"Neela, aku bisa makan sendiri," tolak Zaki yang tak enak dengan Mama Mika.

Neela terus melancarkan aksinya. "Sayang, ayo dong cobain makanan aku, tidak baik menolak makanan," pinta Neela.

Zaki akhirnya membuka mulutnya. Neela tersenyum manis kala Zaki menurut padanya.

"Gimana sayang enak?" tanya Neela.

Zaki hanya mengangguk saja. Sementara Mika, hatinya sudah terbakar cemburu melihat kedekatan Zaki dan juga Neela.Bisa bisanya mereka suap suapan didepannya.

Mika terus memperhatikan interaksi keduanya, karena tak sanggup menahan amarahnya, Mika pun memukul mukulkan sendoknya pada piring makannya.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Memey yang kaget melihat putrinya mulai emosi.

Mika tidak menjawab, tapi terus mengulangi kegiatan yang sama. Zaki jadi merasa tidak enak dengan Mika dan juga Mamanya. Zaki tahu kalau Mika sedang marah padanya.

Memey tidak ingin putrinya mengamuk disini. Dia lalu menghubungi suaminya.

"Pa, Mika mulai tantrum, Mama pulang dulu ya, nanti Papa pulang naik taksi online saja," ujarnya.

"Ya sudah, kamu bawa Mika pulang sekarang," sahut Dani.

Memey pun memeluk tubuh Mika, "sayang, kita pulang sekarang ya," bisiknya.

"Zaki, maaf Tante pulang dulu, kamu pulang sendiri saja ya," ujar Memey.

"Iya Tante, biar Zaki pulang sama saya," sahut Neela.

"Iya kan sayang," ujarnya seraya memeluk lengan Zaki.

Ketika hendak keluar, tanpa kata Mika langsung menjambak rambut Neela, lalu memukulinya. Memey kaget melihat putrinya yang menyerang orang sembarangan.

"Ahhh, sakit sialan, dasar gadis bodoh, temperamental, tidak tahu diri," teriak Neela.

"Maaf ya Mbak, putri saya tadi emosi, saya mohon maaf atas kelakuannya," ujar Memey.

Neela berpura pura baik, "tidak apa kok Tante, saya sudah memaafkan Mika," katanya.

Memey terpaksa menarik tubuh Mika dan membawanya ke dalam mobil. Setelah memastikan Mika sudah tenang, Memey yang hendak masuk ke dalam mobil urung karena tangannya dipegang oleh Zaki.

"Tante saya mohon, jangan salah sangka dulu sama saya. Neela adalah sahabat saya, diantara kami tidak ada hubungan apapun," terang Dzaki.

Memey menghela nafasnya, sepertinya kini dia paham penyebab kemarahan putrinya. "Untuk sementara waktu, jangan dekati lagi putriku," katanya.

Dia pun pergi meninggalkan restoran itu. Zaki langsung berlari mengejar Mama Mika, "Tante dengerin penjelasan saya dulu Tante," teriaknya.

Namun sayang Mama Mika keburu pergi . "Ahh, sial kenapa jadi begini, Mama Mika pasti berpikiran yang tidak tidak tentang aku dan juga Neela. Kalau sudah begini, gimana aku bisa ketemu ama Mika lagi? Mika pasti menjauhi aku," gumamnya frustasi.

Sementara Neela, dia tersenyum bahagia. Tak sia sia tadi dia datang kesini, paling tidak, untuk sementara waktu, hubungan mereka merenggang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!