"Nyo-, Nyonya?" tanya Angel saat melihat Evelyn berada tepat di depan matanya. Wanita itu membuat Angel merasa kecil dan buruk rupa. Bagaimana tidak, wajah Evelyn cantik dan mulus bak porselen. Tubuhnya harum dan gaun yang dikenakan olehnya pun mewah dan indah. Berbeda sekali dengan dirinya. Angel tertunduk tanpa dia mengerti mengapa dia menundukkan kepalanya di hadapan wanita itu.
"Kau yang bernama Angel? Jadi kau hanyalah seorang gadis penjaja tubuh yang malam itu dipakai oleh suamiku. Ckckck, hebat sekali suamiku itu! Hahaha, aku masih terima kalau dia berselingkuh dengan gadis baik-baik. Aduh, aduh!" cemooh Evelyn sambil memperhatikan Angel dari atas sampai bawah tubuh gadis cantik itu. "Berapa yang harus aku bayar supaya kau menjauh dari suamiku?"
Angel menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, Nyonya. Tuan Morgan sudah tidak pernah datang ke sini lagi, jadi Anda tidak perlu membayar saya,"
Mau tidak mau, Angel harus menutup kisahnya dengan Dante. Lagi pula, apa yang dia harapkan? Berbubungan selayaknya orang normal pada lainnya? Jelas saja, itu tidak dapat dia lakukan. Dia sadar kalau dia memiliki banyak kekurangan dan rasanya tidak pantas sekali jika dia berada di kota besar sambil bergandengan tangan dengan seorang Dante Morgan.
"Hahaha! Tentu saja dia tidak akan datang lagi! Kau lihat perbedaan antara aku dan kau, apakah mungkin suamiku akan menemuimu lagi?" tanya Evelyn sambil tertawa mengejek. Kemudian, dia mengambil amplop tebal berisi lembar uang kertas dari dompetnya dan dia berikan amplop itu kepada Angel. "Ambil saja. Ah, nanti akan kuberikan juga pada mami-mu yang cantik itu. Sehat-sehat ya, Cantik. Hahaha! Seharusnya aku tidak perlu khawatir, 'kan? Ah, dasar aku!"
Evelyn berjalan kembali masuk ke dalam rumah Madam Sienna dan bertemu dengan wanita itu sambil memberikan amplop tebal berisi uang yang mungkin jumlahnya sama dengan Angel.
Setelah memberikan amplop, wanita itu melambaikan tangannya pada Angel sambil tersenyum ceria. Mobil mewahnya menghilang di tengah jalan raya dan menyisakan secuil pedih di hati Angel.
Beberapa hari setelahnya, Angel mulai dapat menata hatinya kembali dan bekerja seperti biasanya. Namun akhir-akhir ini, dia sering berbeda pendapat dengan Madam Sienna.
"Apa lagi yang dia minta, Madam?" tanya salah seorang anak Madam Sienna yang bekerja bersamanya di rumah itu.
Siang hari itu, dia mendengar Angel marah-marah dan berdebat hebat dengan Madam Sienna. Tidak biasanya, Madam Sienna berbicara dengan nada tinggi seperti tadi. Beberapa gadis keluar hanya untuk melihat perdebatan antara Madam Sienna dengan Angel.
"Dia ingin berdiri sendiri! Siapa nanti yang melindungi dia kalau bukan aku? Dan dia menganggapku wanita serakah! Tidak ada yang serakah, aku hanya ingin melindungi dia jika terjadi sesuatu kepadanya!" tukas Madam Sienna panas. Wanita itu membersitkan hidungnya sambil memandang Angel yang pergi entah ke mana. "Aku tidak tau apa yang merasuki anak itu!"
"Bersabarlah, Madam. Aku rasa dia sedang jatuh cinta," kata sakah seorang teman Angel. "Kalian ingat, pria dewasa yang membawa Angel ke Kota? Ternyata dia seorang presiden direktur dari sebuah perasaan besar. Mungkin, ini hanya mungkin, Angel jatuh cinta padanya. Tapi, jelas tidak bisa, 'kan? Seperti pungguk merindukan bulan jika Angel tetap mengharapkan pria itu dan bahkan yang kudengar, pria itu sudah memiliki istri yang sangat cantik,"
"Ya, dia ke sini beberapa hari yang lalu dan sejak hari itu, Angel memang berubah," timpal Madam Sienna lagi.
Madam Sienna kembali mengingat perubahan yang terjadi pada Angel. Ya, sejak kedatangan istri dari Tuan Morgan, Angel mulai berulah. Dia meminta jam kerjanya dikurangi dan dia tidak mau melayani banyak tamu. Tetapi, dia tidak nenghabiskan waktu untuk berdandan atau membeli pakaian, dia hanya mengurung diri di kamar, entah apa yang gadis itu lakukan.
Sementara Madam Sienna sedang pusing dan merasa putus asa dengan Angel, Dante sedang disibukkan dengan Angel.
"Gadis cantik yang waktu itu kau bawa ke tempatku?" tanya Frank, teman Dante yang memiliki profesi sebagai seorang dokter umum. "Ada apa dengannya?"
Dante mengangguk. "Hari itu, kami baru saja bertemu. Tapi ada sesuatu yang menggerakkan hatiku, Frank. Entah apa itu,"
"Tinggal temui saja dia. Kenapa sulit sekali?" tanya Frank lagi. Kali ini, Dante bukanlah Dante Morgan yang dia kenal. Dante biasa bergerak cepat jika ada sesuatu yang dia inginkan, tetapi kali ini, pria itu seperti ragu untuk bergerak. "Bagaimana dengan Evelyn? Kalian benar-benar akan bercerai?"
Dante mengangkat kedua bahunya. "Aku tidak tau. Pernikahanku dengannya sudah berantakan dan semua karena ulah dia sendiri. Rasa cintaku sudah hilang dan menguap,"
"Karena kejadian dua tahun lalu itu? Menurutku kalau menurut dia itu sebuah kesalahan, kenapa tidak kau maafkan saja?" tanya Frank lagi. Menurut pria berkacamata itu, kali ini konflik antara sahabat dan istrinya cukup berat. Apalagi, Frank tidak dapat memihak karena keduanya bersahabat baik dengannya.
"Tidak ada kesalahan yang berulang, Frank. Evelyn selalu pergi dengan pria yang sama. Aku telah menyelidikinya selama setahun belakangan ini," jawab Dante pahit. "Aku ingin sekali bertemu dengan gadis itu,"
Suara tawa mengejek terdengar di belakang mereka. "Kau sedang berpura-pura, Dad. Aku tau siapa Angel-mu itu dan tidak mungkin kau ingin bertemu dengan gadis murahan seperti dia,"
Sontak saja, Dante menatap istrinya itu dengan tatapan tajam. "Jaga mulutmu, Ev! Kau tidak mengenal dia, kenapa sudah menjelek-jelekkan dia di hadapanku?"
"Kuakui dia cantik, tapi sayangnya dia bukan milikmu. Semua pria memilikinya, hohoho. Apa kau menangkap clue yang kuberikan kepada kalian, Frank?" tanya Evelyn. Dia mendekati kedua pria itu dengan anggun dan duduk di antara mereka. "Aku sudah bertemu dengannya, Dad. Oh, tapi tenang saja, aku sudah meninggalkan sejumlah uang untuknya. Dengan sedih dia berkata, kau tidak mengunjunginya lagi. Oh, kasihan gadis itu,"
Tangan Dante nyaris saja mendarat di pipi mulus berkat suntikan DNA salmon istrinya. Kemudian, dia mengepalkannya kembali. "Jaga ucapanmu, Ev! Dia gadis baik-baik dan ya, aku jatuh cinta padanya!"
Wajah Dante yang serius, membuat Evelyn kesal. Mana mungkin suaminya jatuh cinta pada seorang gadis murahan yang lusuh dan dekil seperti itu! "Kau tidak mungkin jatuh cinta padanya, Dad! Kau milikku dan selamanya akan tetap jadi milikku! Kalau aku tidak bisa memilikimu, maka tidak ada seorang pun yang boleh memilikimu!"
"Kau gila!" tukas Dante dan dia segera menyambar jaket serta kunci mobilnya. Tak lama, dia sudah melajukan kendaraannya yang mewah menuju ke suatu tempat.
Hanya satu tempat yang menjadi tempat tujuan Dante saat itu, Angel! Sejak ciumannya yang mendadak pada gadis itu dia tidak dapat melupakan bayang-bayang Angel begitu saja. Entah bagaimana, tiba-tiba saja Angel sudah menguasai hatinya.
Dua jam perjalanan menuju kota tempat Angel tinggal dan dia sudah sampai di Madam Sienna House. "Madam, aku ingin bertemu dengan Angel,"
Madam Sienna tersenyum menatap Dante. "Kau pria kaya raya yang telah membuat hati putriku tercabik-cabik karena ulah istrimu. Angel tidak ada! Ini bukan jam kerjanya! Asal kau tau, karena ulah istrimu, anakku Angel membatasi jumlah tamu yang ingin menyewanya! Aku merugi!"
"Bagus kalau begitu dan di mana dia sekarang?" desak Dante tak sabar.
Madam Sienna mengangkat kedua bahunya. "Aku tidak tau! Aku sudah tidak ada urusan dengan anak kecil sombong itu lagi!"
Setelah Madam Sienna mengusir Dante, pria itu pun bingung di mana dia menemui Angel. Akhirnya dia pergi ke kedai tempat dia bertemu dengan Angel pertama kali dan berharap bertemu dengan gadis yang dicarinya itu.
Dia kembali memesan minuman yang sama dan bergegas untuk duduk di tempat yang sama. Namun sayangnya, tempat duduk favorit Dante sudah ada yang menempati. Mau tida mau, Dante terpaksa berbagi meja dengan tamu lain yang ternyata seorang gadis itu.
"Permisi, kosong, 'kan? Aku hanya akan menghabiskan minumanku setelah itu, aku akan pergi," kata Dante sambil meletakkan botol Vodkanya di atas meja.
Gadis itu menoleh sesaat dan kemudian dia berpura-pura tidak melihatnya. Jantung gadis itu berpacu dengan cepat dan dia berusaha untuk menyingkir dari meja itu. Akan tetapi, pria yang berada di sebelahnya mulai mengajaknya berbicara. "Aku mencari seorang gadis bernama Angel. Apa kau tau di mana dia?"
Gadis itu menggelengkan kepalanya dan menutupi mulutnya dengan topi jerami yang dia pakai. "Maaf, saya tidak tau,"
Sebelum pria asing itu berbicara kembali, si gadis beranjak dari kursinya. Namun, Dante telah meraih tangannya. "Jangan pergi dan ikutlah bersamaku,"
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
sachie
Bagus! Masih punya harga diri dn ga mikirin uang terus! jadi lah perempuan baik 2 angel dn keluar dari dunia hitam mu itu
2023-06-09
1
sienna
Dady Dante bikin galau angel. Jagan jadi pelakor, gel!!
2023-06-08
0
Spyro
Karena uangnya Dante , ngel. Kalau gk mah, kayaknya lusuh juga kok.
2023-06-07
1