"Oh, Putri Kita sedang menanti pangerannya sampai-sampai dia menolak setiap tamu pria yang datang kepadanya. Buka matamu, Angel! Dia tidak akan datang lagi!" tukas Madam Sienna.
Angel yang sedang duduk sambil menggoyang-goyangkan kedua kakinya segera saja turun dari tempat dia memanjakan tulang ekornya dan bersungut-sungut, "Aku tidak pernah menunggunya! Aku sadar diri kalau dia tidak akan pernah datang lagi ke sini. Lagi pula, dia sudah memiliki istri yang super cantik,"
Ada secuil rasa sesak di dada Angel saat dia mengingat Dante dan istrinya. Apalagi mengingat ciuman pertama mereka. Itu adalah ciuman pertama untuk Angel dari seorang pria, sebelumnya dia tidak pernah dicium oleh siapa pun.
Namun yang pergi tidak akan pernah datang kembali. Angel hanyalah sebuah rumah singgah dan bukan untuk rumah tinggal. Jauh di dalam lubuk hatinya, ingin sekali dia merasakan jatuh cinta pada seorang pria dan hidup bahagia dengan meninggalkan dunia kelam miliknya ini. Akan tetapi dia sadar, semua yang dia impikan hanyalah angan-angan semata.
"Bagus kalau kau tidak pernah menunggunya! Sekarang z bekerjalah dan jangan kau tolak lagi tamu-tamuku!" titah Madam Sienna.
Angel berdecak dan turun dari tempat dia duduk. "Sesekali kau harus menyeleksi yang datang kepadaku, Madam! Aku tidak mau dipukuli lagi! Jika kau tetap menerima si pria tangan besi itu, aku tak akan sungkan melaporkanmu pada polisi!"
"Oh, kau mulai berani padaku, Angel! Baiklah, akan kutolak dia untukmu! Sana! Sana, bersihkan dirimu dan pakai pakaian yang terbaik, perlihatkan lekuk tubuhmu itu, Sayang!" ujar Madam Sienna lagi sambil memukul bongkahan padat yang ada di belakang tubuh Angel.
"Ya, Madam, baiklah! Akan kuberikan kau uang sebanyak-banyaknya!" tukas Angel tak mau kalah.
Pernah ada salah seorang tamu yang mengajaknya menikah, tetapi Angel menolaknya dengan alasan dia belum mau menikah. Padahal tamu itu jatuh cinta pada Angel. Pernah juga ada salah seorang temannya yang bertanya pada Angel tentang apa yang dia cari.
"Aku ingin menabung dan membeli tempat ini. Setelah kubeli, akan kubuat Madam Sienna bekerja untukku! Akan ada waktuny, dia takluk kepadaku dan itu tinggal sedikit lagi sampai saat itu tiba," jawab Angel tegas.
Itulah sebabnya, Angel bertahan berada di rumah milik wanita bertubuh indah itu. Selain itu pula, di daerah itu sudah banyak yang mengenal Angel. Mulai dari kaum atas hingga kaum rendah, dari kasta tertinggi hingga kasta yang terendah, dan bahkan dari seorang raja sampai rakyat jelata tidak ada yang tidak mengenal Angel. Dapat dikatakan, wilayah itu sudah menjadi wilayah kekuasaan Angel.
Untuk sekedar jatuh cinta, Angel sudah menutup pintu hatinya rapat-rapat. Gadis itu sadar dengan profesi yang saat ini digelutinya. Tidak akan ada pria baik yang menyelamatkannya.
Sementara itu di Kota Besar, Evelyn masih saja melayangkan protesnya pada Dante. Sudah beberapa hari sejak pertemuannya dengan Angel, Dante tidak membuka mulutnya untuk menceritakan tentang gadis bernama Angel tersebut.
"Dad, kau tidak lelah mendiamiku selama tiga hari?" tanya Evelyn hari itu.
Dante tak bergeming, dia tidak menjawab pertanyaan dari istrinya tersebut. Isi kepalanya penuh dengan Angel, Angel, dan Angel. Hanya karena sebuah ciuman, gadis itu pergi begitu saja dan saat dia menghubungi Madam Sienna untuk berbicara dengan gadis yang mungkin berusia 20-an tahun itu, dia menolaknya.
"Daddy! Jawab aku! Kenapa kau memiliki kekasih di saat aku masih mencintaimu, Dad?" desak Evelyn.
"Karena aku mendapatkan apa yang tidak kudapatkan darimu," jawab Dante singkat, lalu dia kembali tenggelam di laptopnya.
"Apa itu?" tuntut Evelyn lagi.
"Dia memanjakanku dan yang terpenting bagiku adalah, dia setia!" kata Dante dengan sengit.
Dia tidak tau kenapa kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutnya. Manalah pria itu tau kalau Angel sosok wanita setia atau tidak, pekerjaannya saja seperti itu! Kini, Dante menyesali kata-katanya itu.
"Bukannya karena dia masih sangat muda sehingga kau menyukainya? Lalu, apa kurangnya aku, Dad?" tanya Evelyn lagi sambil membenarkan letak bongkahan lemaknya yang indah yang terus menyembul dari gaun ketat berwarna hitamnya.
Dante menutup laptopnya dengan kasar, wajahnya tampak sangat lelah. "Bukan permasalahan tua atau muda, Ev! Kau yang membuatku menjadi seperti ini! Kau yang lebih dulu mengkhianatiku dan malam itu, saat aku bersama Angel, pria yang bersamamu itu adalah pria yang kulihat di ranjang kita dua tahun yang lalu! Apa yang kalian lakukan bersama-sama? Apa kau masih mengelak?"
Evelyn menelan salivanya. Dia lupa menyembunyikan pria itu karena dia begitu terkejut melihat suaminya bersama dengan gadis lain yang lebih cantik darinya. "D-, dia temanku! Dengar, dua tahun lalu, kami sama-sama mabuk dan itu terjadi hanya sekali, Dad!"
"Benarkah hanya sekali? Bagaimana dengan bukti-bukti percakapan kalian dan tagihan kartu kredit yang kau gunakan setiap kali kalian menginap di sebuah hotel atau villa? Bisa kau jelaskan itu padaku, Ev?" desak Dante. Pria itu bukan pria bodoh yang percaya begitu saja dengan omongan istrinya atau orang lain yang melaporkan kepadanya saat mereka melihat Evelyn bersama pria selingkuhannya.
Dante telah memeriksa segalanya dan semakin dia mengetahui kebenaran hubungan antara Evelyn dan pria selingkuhannya, semakin sakit pula dia. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk berhenti dan belajar untuk melupakan Evelyn.
Wajah Evelyn menjadi berang seketika. "Kau memeriksaku, Dad? Kau sudah tidak mempercayaiku lagi?"
"Terserah!" sahut Dante.
Karena rasa kesal yang tak terbendung, akhirnya Evelyn mencari tau tentang Angel. Gadis yang dianggap merebut Dante dari dirinya. Begitu dia mendapatkan informasi tentang Angel, wanita itu tersenyum meremehkan dan segera menemui Angel di desa keesokan harinya.
Suara langkah sepatu menggema di seluruh rumah penyamun Madam Sienna House. Wanita itu melihat tamu yang memasuki tempat kerjanya dari atas sampai bawah. "Kami tidak menyediakan jasa laki-laki, kecuali kalau Anda mau memilihnya sendiri, akan saya antarkan kepada pria-pria terbaik koleksi kami,"
"Aku ingin bertemu gadismu yang bernama Angel," hawab wanita bersepatu hak itu.
Wajah Madam Sienna sedikit shock. "Oh, Angel tidak mau melayani wanita. Lagi pula, Madam Sienna tidak akan membiarkan anak-anaknya bermain kotor seperti itu,"
"Bukan, Bodoh! Aku ingin bicara dengan Angel! Aku tidak tertarik dengan siapapun yang ada di sini!" tukas wanita itu dengan gayanya yang sombong.
"Oh, hohoho! Saya salah. Maafkan ya, Nyonya. Saya panggilkan dulu, tapi setau saya, dia sedang melayani tamu. Sebentar," kata Madam Sienna. Dengan tubuh berlenggak-lenggok, dia masuk ke dalam salah satu kamar dan kemudian keluar lagi dengan tersenyum manis kepada wanita misterius itu. "Lima menit lagi, sedang bersih-bersih,"
Wanita itu menjauh dari rumah Madam Sienna dengab berjengit, seolah ada kotoran yang nenempel di bawah hidungnya. Tak lama, gadis cantik dengan rambut lusuh dan gaun kumal datang menemuinya.
"Halo," sapa gadis itu.
Wanita itu menoleh dan dengan wajah jijik, dia memperhatikan gadis itu. Ya, tidak salah lagi, ini adalah gadis yang bersama Dante Morgan di malam itu. "Kau yang bernama Angel?"
"Nyo-, Nyonya?" tanya Angel terkejut. Dia tidak menyangka kalau wanita itu mencarinya.
...----------------...
Evelyn Morgan, istri Dante Morgan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Spyro
Cita2 tuh pergi kemana kek, malah mau jadi Madam juga 😂😂
2023-06-07
2
~Ķímhwä~
jadi penasaran, Visual Angel gimana... Mommy Eve, udah berikan saja Dante kepada Angel😊
2023-06-06
0