Ch.4

Brakk!

Aku membuka mata bersamaan dengan suara deburan ombak yang menghantam batu karang.

"Kenapa tiba-tiba mengarah ke sana?"

"Ku kira aku tidak akan mengingat hal itu lagi.." gumam ku seraya memilin wishbone di leherku.

Air mata yang tidak ku perintah untuk turun itu tiba-tiba sudah mendarat di pipiku.

Aku kembali, kembali pada kenyataan. Kenyataan bahwa dia telah pergi. Surya, dia telah pergi untuk selamanya.

Tepat di hari itu. Hari dimana aku menginjak 20 tahun.

Saat itu dia berhasil menghindar dari serempetan motor. Namun tidak saat dia kembali. Sebuah truk bermuatan kehilangan kendalinya dan menghantam tubuh Surya hingga terpental.

'Selamat ulang tahun. Maafkan aku, aku mencintaimu..'

Meskipun terucap dengan suara pelan, tapi memang itulah yang terakhir kali dia ucapkan. Aku mendengarnya dengan jelas.

Tangannya yang gemetar tetap menggenggam erat kalung yang telah berlumuran darah. Sampai di saat terakhirnya pun dia masih bisa tersenyum hangat padaku. Dia menyerahkan kalung berlumuran darah itu padaku sebelum akhirnya tangan itu kehilangan kekuatannya.

Senyum terakhir yang ku lihat, genggaman hangat, juga sebuah ungkapan untuk yang pertama dan terakhir kalinya ku dengar.

Ku kira aku tidak akan menangis. Ku kira aku akan senang. Ku kira.. semuanya hanya tentang 'ku kira'. Semua perkiraan-perkiraan ku yang selalu salah itu, aku menyesalinya.

hufftt~

Aku menghela napas panjang.

Ku tatap bayangan diriku yang terkena pantulan sinar matahari di atas pasir. Ternyata rambut pendek tidak seburuk yang ku kira. Itu terlihat cocok padaku.

"Benar aku membencimu.."

"Seharusnya aku merasa lega. Tapi sedikit ku sayangkan karena kehangatan itu tidak bertahan lama," aku bergumam.

Sudah 2 tahun sejak kepergiannya, tapi aku tidak pernah merasa se gundah ini. Atau apa mungkin karena hari ini peringatan kematiannya?

Aku tidak pernah mengunjungi makamnya. Om dan Bibi melarang ku pergi setiap kali aku meminta izin. Aku juga tidak pernah tahu apa alasannya. Karena berada di Kota lain? Ku rasa itu bukan alasan yang masuk akal.

"Tidak dapat ku pungkiri jika aku merasa nyaman denganmu.."

"Meskipun kau tidak pernah menanggapi ceritaku, setidaknya aku merasa lega karena ada seseorang yang senantiasa mendengar keluh kesah yang selama ini ku pendam,"

Hah~ aku terus bergumam sendiri. Tidak ada yang mendengar ku, juga tidak ada yang menjawab ku. Ku tatap lautan tak berujung di hadapanku.

"Entah mengapa tiba-tiba aku merindukan senyum hangat mu.."

Terkadang aku merasa diriku ini sangat jahat dan egois. Mungkin karena itulah Tuhan lebih memilih untuk mengambilnya karena tidak tahan lagi melihatnya yang selalu ku perlakukan buruk.

Tuhan memberiku pelajaran, membuatku sadar, bahwa aku telah menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus terhadapku.

Aku sangat jahat sampai-sampai Tuhan memberiku balasan yang mungkin akan setimpal dengan perbuatan ku terhadapnya di masa lalu.

Dengan Tuhan menghadirkan Om dan Bibiku. Ya, dengan cara itu Tuhan membuatku paham bagaimana rasanya diperlakukan seperti aku memperlakukan Surya.

Ya, benar, aku sangat jahat. Sampai ombak kecil yang mencapai bibir pantai pun tidak sudi menyentuh kakiku.

Aku bangkit dari dudukku. Ku langkahkan kakiku lebih maju, berharap air akan mencapai kakiku. Namun tetap saja air tidak menyentuh kakiku.

Sekali lagi, aku berjalan lebih turun lagi. Namun hasilnya tetap sama. Ombak kecil itu seperti sedang menguji kesabaran ku.

Karena kesal aku turun dan masuk kedalam air.

"Shh~"

"Dingin.."

Aku menatap kakiku yang terendam air hingga mata kaki.

Di saat itu hembusan angin menerpa wajah ku. Deburan ombak kecil menabrak kakiku. Sejenak aku memejamkan mata, merasakan hembusan angin dan dinginnya air. Rasanya seperti terlahir kembali. Kebebasan seakan berada di genggaman ku.

Aku membuka mata.

Gulungan ombak besar di depan sana berjalan ke arahku. Aku hanya menatapnya tanpa takut akan di lahap olehnya.

Bagaimana rasanya jika ombak sebesar itu menghantam tubuhku? Apa aku akan terpental? Apa ombak besar itu akan membawaku ke tempatnya berasal?

Kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya kan? Aku kembali memejamkan mataku, menanti ombak besar itu menjemput ku.

byurr~

grep!

"Apa kamu bodoh!?" teriak seseorang.

Saat membuka mata aku sudah berada dalam dekapan seorang pria. Napasnya terengah-engah, raut khawatir terlihat sangat jelas di wajah tampannya.

Tapi apa yang sedang dia lakukan? Kenapa dia mendekap ku? Aku masih terpaku dalam dekapannya, tubuh dan otakku tiba-tiba mati fungsi.

"Apa kau bosan hidup!? kalau ingin bunuh diri jangan di tempat yang bisa dilihat banyak orang! menyusahkan orang lain saja!" omelnya tanpa henti.

Aku mengerutkan kening. Jadi dia mengira ku akan bunuh diri? Aku tidak segila itu! Aku hanya ingin bermain air. Dan dia yang tidak tahu apa-apa itu tiba-tiba ikut campur dan mengomeli ku habis-habisan. Aku tidak terima itu.

"Lepas!" aku mendorongnya menjauh.

"Jangan ikut campur urusan orang lain!" teriakku lalu melesat pergi.

Namun dia menahan lenganku.

"Mau kemana kamu? mencari tempat lain untuk lenyap?" ucapnya dengan ketus.

"Apa kau gila? Mau bunuh diri atau tidak itu bukan urusan mu! toh ya kamu tidak ikut membiayai kebutuhan pemakaman ku!" balas ku sembari menghempas tangannya lalu melanjutkan langkahku untuk pergi.

"Dasar gadis gila! karena mu bajuku basah kuyup!" teriak pria itu di belakang sana.

Aku menghentikan langkah ku dan berbalik.

"Siapa yang menyuruhmu untuk turun dan ikut campur urusan orang lain!? salahkan dirimu sendiri!"

Pria itu masih terdiam dengan dirinya yang basah kuyup. Kemudian mengusap wajahnya yang basah itu dengan telapak tangannya. Tidak peduli aku pun berbalik pergi meninggalkannya.

"Gadis gila!" gerutunya yang masih dapat ku dengar.

Terpopuler

Comments

young captain

young captain

Wah, parah lu Thor. Gue masih penasaran ama si Surya😩 tanggung jawab klo gue ga bisa tidur🤧

2023-06-17

1

Lifen

Lifen

Makanya di ep sebelumnya banyak kodenya. Eh taunya emang beneran meninggal

2023-06-11

2

putri cempon

putri cempon

Apaan nihh?

2023-06-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!