Hari ini tepatnya tanggal 21 Januari 2005. Hari dimana sepasang kekasih saling mengikat janji di hadapan Tuhan untuk saling setia hingga maut memisahkan. Untuk menjalani bahtera rumah tangga bersama.
Setelah acara pemberkatan pernikahan mereka di gereja Maria Ratu Pencinta Damai, mereka pun pulang ke rumah orang tua nya Frederick untuk melanjutkan tradisi bagi warga Tionghoa yang baru menikah. Tradisi itu seperti penghargaan atau penghormatan dengan menuang kan teh kepada orang tua dan saudara-saudara yang lain dengan sambil mereka memberikan hadiah kepada sepasang pengantin baru itu.
"Silahkan di minum ma, pa" kata Frederick kepada kedua orang tuanya sambil menyerahkan secangkir kecil teh kepada mama dan papa nya.
Hal itu juga dilakukan oleh Jesy untuk mertua nya. Ibu mertua nya menerima teh tersebut lalu setelah itu mamanya Frederick memasang kan sebuah gelang emas di tangan kanan Jesy.
"Jesy... ini buat kamu ya" ucap mama mertuanya sembari memasangkan gelang itu ditangan Jesy.
"Terima kasih ma.. " ucap Jesy pada mertuanya.
Setelah kedua orang tuan Frederick, kini giliran mama dan papa Jesy untuk menerima secangkir teh dari kedua pengantin baru itu.
Sambil menyerah kan teh kepada mertuanya, Frederick berkata, "pa, ma, ini tradisi kami orang Tionghoa, tolong di minum teh nya ya, doakan kami agar selalu bahagia" ujarnya pada ayah dan ibu mertuanya.
"Iya Rick, mama dan papa doakan kalian selalu bahagia dan segera punya momongan." Ucap mamanya Jesy pada Frederick. "Terima kasih ma, pa" katanya pula. Setelah itu, mama pun mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah berisi sebuah cincin dengan desain yang cantik bermata ungu cerah. Sambil memasangkan cincin itu di jari manis Jesy, mamanya berkata "nak...,mama cuma bisa kasi kamu ini. Semoga kau suka ya" ucap sang mama pada Jesy.
Jesy sangat senang melihat cincin itu sambil berkata, "terima kasih ma, cincin ini sangat bagus kok aku suka banget ma" ucap Jesy pada mamanya. Lalu setelah mama nya memasangkan cincin itu pada Jesy, kini giliran papanya Jesy memasangkan sebuah cincin juga pada Frederick. Sambil memasangkan cincin itu papanya berkata "nak Frederick, papa hanya bisa kasi kamu ini. Tolong jaga Jesy dengan baik dan jangan pernah kau sakiti dia" ucap papanya Jesy pada Frederick. "Baik pa", ucap Frederick saat itu. Mendengar ucapan papanya, Jesy pun menitikkan air mata. dia terharu mendengar ucapan papanya.
Setelah kedua orang tua mereka masing-masing memberikan hadiah pernikahan pada Jesy dan Frederick, kini tiba giliran saudara-saudara Frederick yang memberikan nya pada sepasang pengantin baru itu. Lalu kemudian di susul dengan saudara dari papa dan mama Frederick.
Semua terlihat bahagia saat itu, karena di keluarga itu baru Frederick saja yang menikah sedangkan saudara-saudara nya yang lebih tua darinya belum juga menikah. Papa dan mama Frederick terlihat sangat bahagia karena menurut mereka tidak lama lagi pasti akan hadir seorang cucu ditengah-tengah keluarga itu. Ya, itulah harapan mereka dari pernikahan Frederick dan Jesy.
Saat itu hari sudah mulai sore dan jam sudah menunjukkan angka 15.30 sore.
Kini tiba saat nya mereka semua harus pergi tempat resepsi yang akan di laksanakan di sebuah restoran di jalan Gajah Mada.
Sesampainya di sana, acara pun di mulai. Beraneka macam makanan terhidang di meja untuk para tamu undangan.
Ada MC (Master Ceremony) uang memandu acara, ada yang bernyanyi, ada yang tertawa, dan semua terlihst sangat menikmati pesta itu.
Hungga malam pun tiba dan acara harus segera berakhir. Jesy dan Frederick saat itu juga langsung pulang menuju rumah mereka. Rumah itu merupakan hadiah perkawinan dari Cecenya. sementara papa, mama, dan saudara Jesy yang lainnya masih menginap dihotel hingga besok paginya. Sesampainya di rumah baru mereka, Jesy dan Frederick pun segera mandi bergantian Setelah mandi Jesy kemudian duduk di meja rias sambil menyisir rambut nya dan menunggu Frederick selesai mandi. Tak lama kemudian, Frederick pun menyusul nya kedalam kamar. Dalam hati Jesy merasa sangat gugup karena ia takut untuk melakukan hubungan suami istri. Sesampainya di dalam kamar, Frederick pun menghampiri Jesy yang masih duduk di depan meja rias. Frederick memeluk ya dari belakang sambil berkata" sayang, bolehkah aku meminta hak ku sekarang ?" ucapnya dengan lembut ditelinga Jesy. Dan hal itu membuat Jesy bergidik dan dan bertambah gugup. "Sayang, apa kau bersedia? ” kata Frederick lagi meminta hak nya sebagai suami Jesy.
Dengan malu-malu dan takut, Jesy pun mengangguk sebagai tanda ia bersedia menghabiskan malam pertama mereka saat itu. Malam semakin larut saat sepasang pengantin baru itu mulai memadu kasih hingga masing-masing dari mereka dapat merasakan indah nya surga dunia sebagai pengantin baru. Mereka menghabiskan malam pertama sebagai pasangan suami istri yang sah di mata Tuhan, agama, negara dan keluarga mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments