Bab 2

Bukan hal yang mudah untuk menjalani kehidupan tanpa sosok seorang Ayah, Begitu banyak rintangan yang harus dilewati hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi. Begitu juga dengan Ibu Ira yang harus banting tulang untuk menghidupi kedua anaknya dan juga dirinya. Saat mereka masih kecil Beberapa kali Hans dan Yura harus memendam keinginan untuk memiliki mainan yang mereka inginkan karena tidak ingin menyusahkan sang ibu. Padahal sebenarnya ibunya tak pernah menolak apa yang mereka inginkan! Memang sepengertian itulah mereka sejak masih kecil.

Beruntung mereka tinggal di lingkungan orang-orang yang saling menghormati satu sama lain, Sehingga Hans dan Yura tidak pernah mengalami yang namanya di ejek di sekolah karena tidak memiliki Bapak.

Setelah lulus SMA, Hans memutuskan kuliah sambil bekerja. itu dilakukannya karena ingin meringankan beban ibunya, Awalnya ibunya menentang keinginan Hans untuk bekerja! karena dirinya merasa masih sanggup membiayai pendidikan mereka meski hanya dengan bermodalkan usaha toko kue mereka.

Hans sadar, Selama ini ibunya jarang bahkan tak pernah memikirkan kebutuhannya sendiri demi mereka anak-anaknya. Bahkan ibunya hampir tak pernah membeli baju baru Selama bertahun-tahun! Maka dengan tekad yang kuat, Hans membuka les privat yang bayarannya lumayan besar, Karena anak-anak yang diajarnya berasal dari Keluarga kaya.

Sedangkan Yura fokus membantu ibunya di toko untuk membuat kue sejak dirinya masih SD, Waktu itu tokonya belum begitu maju sehingga belum ada karyawan yang dipekerjakan. Semua dikerjakan tanpa karyawan, Mulai dari membuat kue, Melayani pembeli, Sampai membeli bahan ke pasar atau ke supermarket mereka lakukan semuanya. Memang sesibuk itulah kehidupan mereka dulunya, Beberapa kali Yura mendapat teguran dari guru karena tertidur di kelas akibat kecapekan membantu ibunya dari sepulang sekolah sampai sore hari. Tapi meskipun sibuk Yura tidak pernah tak menyelesaikan tugasnya di sekolah, Karena baginya dengan kepintaran maka memudahkan langkahnya di masa depan. Terbukti, Di SMA dia selalu menduduki peringkat juara kelas sampai di bangku kuliah dirinya mendapat nilai yang memuaskan.

Memang pepatah mengatakan hasil tidak pernah mengkhianati usaha benar adanya, Di usia yang masih muda Hans berhasil menjadi seorang dosen di universitas ternama, Sedangkan adiknya menjadi Sekretaris di salah satu perusahaan besar di Jakarta.

Orang tua manapun pasti akan bangga melihat kedua anaknya memiliki masa depan yang cerah meski tanpa sosok seorang suami. Dulu ibunya sempat tak percaya diri mampu menyekolahkan anaknya sampai sarjana, Maklum saja karena dia maupun suami tak memiliki harta lain kecuali toko kue mereka. Kedua orang tua Hans bukan berasal dari keluarga yang berada sehingga tidak ada harta warisan atau semacamnya. Sehingga setelah menikah mereka harus mampu berdiri di kaki mereka tanpa sokongan dari keluarga masing-masing.

Tapi ditengah kehidupan mereka yang terbilang berkecukupan, Tidak membuat mereka sepenuhnya bahagia. Karena biar bagaimanapun mereka merindukan sosok ayah ditengah-tengah Keluarganya.

Setelah Hans berhasil menjadi dosen, Dia mengembangkan toko kue mereka dengan membangun beberapa cabang. Tak lepas dari itu kue buatan ibunya cukup laris dan sudah banyak diketahui orang lain.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Saat ini Yura sudah sampai di depan gedung perusahaan tempatnya bekerja, Setelah selesai memarkirkan mobilnya Ia pun segera menuju lantai paling atas. Ruangannya tepat bersebelahan dengan ruangan direktur utama.

Dari kejauhan terlihat pria tegap penuh wibawa menuju ke arahnya.

"Selamat pagi pak." Yura sedikit membungkukkan kepala untuk memberi hormat.

"Ya selamat pagi, Tolong ikut keruangan saya Yura."

"Baik pak." Yura segera mengekor dibelakang Satria sang bos, Yura beriringan dengan asisten pribadi Pak Satria, Namanya Doni.

"Silahkan duduk." Pak Satria sudah duduk di kursi kebesarannya.

"Baik pak, terimakasih."

"Jadi begini, Saya sudah memutuskan untuk pensiun. Dan kedepannya anak saya yang akan menggantikan posisi saya."

"Jadi saya dipecat pak? Trus saya nanti kerja apa dong pak? Jaman sekarang susah banget cari kerja pak!" Yura sangat terkejut dengan pemberitaan bosnya itu. Bagaimana tidak, Dia sungguh tidak rela bila harus kehilangan pekerjaannya saat ini. Secara gaji yang diterima sangatlah fantastis.

"Bukan, Saya tidak memecat mu! yang ingin saya sampaikan kamu akan tetap bekerja di perusahaan ini. Tetap menjadi sekretaris, Tapi bukan sekretaris saya. Melainkan menjadi sekretaris anak saya Gheo. Yang nantinya akan menjadi CEO di Cristiano Group."

"Begitu ya pak, Saya kira bapak pensiun saya juga ikut pengganguran pak."

"Haha, Rugi rasanya bila melepaskan kamu dari perusahaan ini. Kamu sangat banyak membantu saya, Intinya tetap lah pertahankan kinerja mu seperti selama ini."

"Baik pak! Saya akan berusaha semampu saya, Bapak kan tahu saya lagi berjuang mati-matian ngumpulin duit buat kejar masa depan saya ke Korea hehehe."

Pak Satria hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah sekretarisnya itu. Memang sesantai itulah interaksi antara mereka, Karena bagi Pak Satria Yura sudah seperti putrinya sendiri. Beberapa kali Ia menawarkan rumah, dan mobil kepada Yura. Itu karena Yura tidak pernah mengecewakan dalam pekerjaannya.

Tetapi gadis itu selalu saja menolak, dengan alasan Ia tidak suka menerima pemberian dengan cara cuma-cuma.

Pak Satria adalah guru bagi Yura, Selama bekerja dengannya banyak pelajaran positif yang Yura dapatkan darinya.

"Ada beberapa poin penting yang ingin saya sampaikan, Supaya nanti saat kamu bekerja dengan anak saya kamu tidak kebingungan."

"Emangnya ada apa dengan Tuan Gheo Pak?"

"Tidak ada yang salah dengan anak saya, Hanya saja dia sedikit pendiam dan tidak banyak bicara. Ketika kamu bingung atau tidak paham tentang pekerjaan cobalah bertanya sama Doni. Karena saya tidak yakin anak saya itu mau mengajari atau membimbing kamu seperti selama ini yang saya lakukan ketika kamu bertanya." Pak Satria berhenti sejenak lalu kembali melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya saya juga sudah yakin dengan kemampuan bekerja mu saat ini, Dan aku rasa tidak akan menyulitkan mu. Semoga kamu betah menjadi sekretaris Gheo."

"Semoga saja Pak, Saya akan berusaha membuat Tuan Gheo tidak kecewa dengan hasil kerja saya." Yura sangat senang karena pikiran tentang dia akan dipecat ternyata salah.

"Dan yang terakhir saya ingin meminta tolong pada mu, Dan ini di luar pekerjaan."

Yura melihat wajah Pak Satria yang terlihat sangat serius.

Bersambung.....💞💞💞💞

Sekian dulu ya gays..

like dan komen seikhlasnya saja hehhe....

Terpopuler

Comments

eva

eva

next...

2023-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!