Hari keberangkatan Richard dan Vivy ke Timur Tengah datang juga, Vivy sendiri sudah dalam perjalanan ke bandara, dirinya berangkat dengan Angel asisten pribadinya. Sedangkan Richard sudah di bandara sejak 30 menit yang lalu, ia berangkat lebih cepat karena tidak ingin terlambat sedikitpun dan tidak ingin membuat malu Vivy.
Richard dengan Vivi sudah berkontak kan sejak beberapa menit lalu, Vivy meminta Richard untuk menjemputnya di mobil karena barang bawaannya sangat banyak. Tidak mungkin ia dan Angel membawa nya sendiri.
Richard melihat sebuah mobil mendekatinya, ia sadar mobil itu mobil yang Vivy naiki. Saat mobil itu berhenti segera ia berjalan mendekati pintu mobil itu.
"Sudah lama," tanya Vivy.
"Sejak 30 menit lalu," jawab Richard.
"Kamu datang terlalu cepat," ucap Vivy sambil turun dapat dalam mobil.
"Dimana koper nya," tanya Richard.
"Ada di belakang, tolong ambil ya," jawab Vivy.
Richard pun segera ke bagasi belakang untuk mengambil koper milik Vivy. Beruntung mereka masuk melalui pintu VIP sehingga tidak ada fans Vivy yang melihat mereka, beberapa artis besar memang melalui pintu itu agar menghindari kerumunan.
Mereka pun berjalan masuk ke dalam, di dalam sana sudah banyak rekan artis lainnya, dari aktor utama sampai dengan aktor dan aktris pendukung, mereka akan berangkat bersama menggunakan pesawat yang disewa khusus untuk keberangkatan mereka semua.
Dari semua artis yang ada di sana Richard hanya tau Vivy dan satu aktor terkenal. Yang lainnya Richard benar-benar tidak tahu siapa mereka, meskipun begitu ia tetap segan dengan mereka semua. Ia juga tidak berani terlalu dekat dengan Vivy.
"Vivy bodyguard mu," tanya Cinta salah satu artis yang dekat dengan Vivy, ia juga main dalam film ini.
"Iya… Namanya Richard," jawab Vivy.
"Kamu sangat pintar memilih bodyguard ya.."
"Hahaha harus begitu dong, selain memiliki film aku juga pintar menara pemilik Bodyguard," ucap Vivy.
Ternyata dari semua bodyguard yang ada, hanya Richard yang masih muda dan tampan. Yang lainnya sudah terlihat berumur dan berwajah seram. Meskipun begitu Vivy merasa tidak salah memilih Bodyguard, selain untuk keamanan nya Richard juga bisa sebagai teman ngobrol nya.
Karena waktu terbang sudah tiba mereka pun diminta untuk masuk ke dalam pesawat, Vivy dengan Richard tidak duduk tempat yang sama, karena Vivy pemeran utama di film ini ia duduk di tempat khusus bersama dengan sutradara dan pemeran utama lainnya. Sedangkan Richard bergabung dengan para bodyguard lainnya.
Perjalanan mereka akan sangat panjang sekali, itu sebabnya mereka menggunakan menyewa pesawat agar semuanya tetap nyaman dan aman. Apalagi di dalam pesawat ini ada beberapa artis besar yang sedia naik daun.
"Pacar nya nona Vivy?"
Richard menoleh ke arah pria yang bertanya pada nya, ia heran ada saja yang menduga ia pacar bosnya sendiri.
"Tidak, saya sama seperti Anda," jawab Richard dengan ekspresi wajah yang datar.
Orang itu pun hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah menempuh perjalanan yang sangat lama, akhirnya mereka semua sampai di sebuah bandara. Semuanya keluar dari dalam pesawat dan masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan.
Untuk kali ini Richard naik mobil yang sama dengan Vivy, bahkan ia sendiri yang nyetir, semua itu karena keinginan Vivy. Ia lebih nyaman jika Richard yang menyetir mobil yang ia naiki dari pada orang lain.
"Kita mengikuti mobil depan nona," tanya Richard.
"Iya.. Ikuti saja," jawab Vivy.
"Nona apa di sana ada hotel," tanya Angel.
"Kamu tidak dengar apa kata sutradara tadi, di sana kita hanya di sediakan tenda khusus. Tapi tetap besar dan nyaman kok, jangan khawatir.."
"Nona salah, saya yang seharusnya bilang jangan khawatir, kan nona artis nya," ucap Angel.
"Kamu yang paling sibuk," kata Vivy.
"Kita akan syuting di 3 negara berbeda dalam 25 hari, jadi kalian berdua jaga energi dengan baik, jangan sampai sakit dan kelelahan," ucap Vivy.
Richard hanya tersenyum mendengar apa yang Vivy katakan, ia sudah biasa dalam menghadapi hal hal seperti ini. Ia malah khawatir Vivy yang sakit karena cuaca disini sangat panas sekali.
Mereka sampai di lokasi syuting pertama, di tempat itu sudah banyak tenda sebagai tempat umum mereka menginap selama proses syuting berlangsung. Satu persatu dari mereka turun dari dalam mobil, sebelum masuk ke tenda masing-masing mereka berkumpul terlebih dahulu.
Ini pengalaman pertama bagi Vivy, selama karir nya di industri hiburan ini proyek yang paling menantang untuk nya, ia jadi lebih bersemangat untuk menyelesaikan proyek ini.
"Oke tenda tenda ini tempat kita menginap dan beristirahat selama kita berada di sini. Untuk tenda bagian atas, untuk para artis, sutradara dan juga produser film. Untuk crew dan yang lainnya di bagian bawa kanan dan kiri. Setiap tanda sudah di lengkapi tempat tidur, kipas dan keperluan lainnya, jadi kalian semua tidak perlu khawatir."
"Sekarang kalian semua bisa istirahat ke tempat masing-masing."
"Ah akhirnya," ucap Vivy.
"Vivy aku perlu membicarakan naskah dengan kamu," ujar Mario.
"Nanti malam," ucap Vivy.
"Jam 9 di tempat itu." Mario berjalan menjauhi Vivy.
"Dia sangat tampan nona," ucap Angel.
"Tampan saja tidak cukup," kata Vivy yang memang kurang suka dengan Mario, walaupun begitu ia tetap menghargai Mario sebagai lawan main nya.
"Nona koper ini," ucap Richard.
"Ayo tolong bawa ke tenda ku," ujar Vivy.
"Siap.."
Mereka pun berjalan menuju tempat Vivy beristirahat. Vivy satu tenda dengan Angel, ia tidak mau sendiri karena tidak berani. Lagi pula tanda itu begitu luas, sangat sepi jika hanya sendiri.
Sedangkan Richard di tenda bagian bawa sesuai tempat nya, ia bergabung dengan Bodyguard yang lainnya.
"Saya letakkan di sini ya nona, saya tidak berani masuk lebih dalam lagi." Richard sengaja menggunakan bahasa yang lebih baku agar orang-orang tidak berpikir jika mereka berdua berpacaran.
Vivy menganggukkan kepalanya, ia pun sadar dengan bahasa baku yang Richard gunakan, dirinya tidak masalah sama sekali.
Setelah mengantarkan koper itu Richard pun pergi meninggalkan tempat itu, sedangkan Vivy dengan Angel langsung duduk di sofa yang tersedia. Keduanya terlihat sangat kelelahan dan ingin segera beristirahat di atas tempat tidur.
"Apa ada air?"
"Apa kamu tidak mendengarnya tadi Angel, semuanya sudah tersedia tidak mungkin tidak ada air," ucap Vivy.
"Oh iya ya.. Semuanya sudah disiapkan dengan sangat baik. Nona selama aku ikut syuting bersama kamu syuting kali ini terasa sangat berbeda, selain tempat yang sangat jauh para pemainnya juga sangat luar biasa. Aku yakin film akan sama meledak dia nantinya."
"Ya semoga saja." Vivy juga berharap apa yang Angel katakan benar benar terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments