Keesokan harinya, hari ini hari pertama Vivy untuk berlatih bela diri. Ia tidak begitu semangat karena kurang suka dengan film yang ia ambil sekarang, biasanya kalau ia sedang berlatih dalam sebuah proyek film ia selalu merasa semangat berbeda dengan yang kali ini.
Selain karena harus berlatih bela diri, Vivy juga tidak begitu suka dengan aktor lawan mainnya, ia yakin di lokasi nanti pasti akan banyak kesulitan untuk menghadapi Mario, beruntung di film ini tidak begitu banyak adegan romantis. Itu membuat Vivy sedikit lebih lega.
"Semangat Vivy sudah terlanjur.." Vivy melompat lompat sambil tersenyum.
Vivy selalu totalitas dalam mengambil sesuatu peran, itu yang membuat nya sampai sejauh ini. Kesuksesan nya sekarang, karena kerja keras dan totalitas dalam berkarya.
Sementara itu Richard dalam perjalanan ke apartemen Vivy, mereka berdua akan berlatih langsung di dalam apartemen Vivy. Vivy tidak berani berlatih di tempat umum atau di luar apartemen, banyak paparazi yang memantaunya di luar apartemen. Vivy takut ia terkena paparazi yang akan menghancurkan karir yang ia bangun selama ini.
Richard telah sampai di depan pintu apartemen Vivy, ia memencet beberapa kali bell agar Vivy membukakan pintu untuk nya.
Sebelumnya membuka pintu Vivy melihat siapa yang datang ke tempat nya, saat melihat Richard ia langsung membuka pintu apartemen itu.
"Masuk.." Vivy langsung menarik Richard masuk ke dalam, ia takut rekan artis lainnya melihat kedatangan Richard.
"Maaf ya," ucap Vivy sambil menutup pintu apartemen nya.
"Ada apa," tanya Richard.
"Di sini banyak artis lain, takutnya ada yang lihat dan menyebarkan rumor palsu," jawab Vivy.
"Oh begitu, iya saya paham," ucap Richard.
"Ayo masuk, kita akan berlatih di sana."
Richard berjalan mengikuti langkah kaki Vivy, ia sangat takjub dengan apartemen mewah tempat Vivy tinggal. Kehidupan artis begitu sangat terasa di apartemen ini.
"Kemarin kita tidak sempat banyak mengobrol, kenapa kamu mau menjadi guru ku?"
"Hmmm apa harus saja menjawab nya," ucap Richard.
"Tidak perlu, aku hanya ingin membuat suasana biar tidak canggung, seperti nya aku salah bertanya," kata Vivy yang cukup malu, harusnya ia tidak menanyakan hal itu.
"Sudah ayo kita mulai," ucap Richard.
Mereka berdua pun mulai berlatih, pertama Richard mengajari Vivy dasar dasar nya dulu. Ini sangat penting untuk Vivy, kalau Vivy sudah tau dasar dasar bela diri, ke depan nya akan lebih baik.
"Waktu nya hanya 4-5 hari, seperti nya kamu hanya sekedar tau saja. Untuk menguasai perlu berbulan bulan," ucap Richard.
"Iya aku paham, sebenarnya aku tidak perlu menguasai, aku hanya perlu tau saja, agar saat nanti aku syuting aku tidak begitu kaku," kata Vivy.
Dari pukul 8 pagi sampai dengan pukul 11 siang, setelah 3 jam berlatih keduanya memutuskan istirahat. Richard sudah merasakan Vivy mulai bosan dan kelelahan, ia tidak mau memaksakan, apalagi Vivy seorang artis. Ia harus berhati-hati dengan seorang artis.
Saat mereka berdua sedang istirahat, Reni berjalan masuk dengan membawa berbagai macam makanan enak. Ia sengaja datang di waktu istirahat agar tidak menganggu proses latihan.
"Bagaimana sudah bisa," tanya Reni.
"Tidak mudah, kamu pikir sangat mudah. Aku menyesal mengambil proyek ini," jawab
Vivy.
"Sudah terlanjur bukan, sekarang nikmati saja lah ayah ada," ucap Reni.
"Ini makanan untuk kalian." Reni memberikan satu persatu makanan yang sudah ia siapkan, untuk Vivy memang makanan khusus agar Vivy tidak menambah berat badan nya.
"Terimakasih," ucap Richard.
"Tuan Richard, apa kamu masih mempunyai banyak waktu," tanya Reni.
"Saya libur sampai akhir tahun," jawab Richard sambil menikmatinya makanan yang ada.
"Bekerja sebagai apa," tanya Vivy dengan nada yang pelan.
"Tentara," jawab Reni.
Vivy terkejut mendengar jawaban itu, dari postur tubuh nya memang terlihat sangat cocok menjadi tentara. Bukan hanya terlihat kekar Richard juga terlihat sangat tinggi. Tetapi kalau dari warna kulit dan wajah tidak seperti tentara, kulit Richard cukup putih dan wajahnya terlihat sangat bersih.
"Ah kemungkinan dia ada keturunan luar," batin Vivy.
"Tuan saya ingin memberikan tuan Richard penawaran, bagaimana kalau tuan Richard menjadi penjaga Vivy selama syuting di Timur Tengah, saya sendiri tidak bisa ikut. Angel tidak akan bisa menjaga Vivy dua puluh empat jam," ucap Reni.
"Berapa lama?"
"Sebisanya tuan Richard," ucap Reni.
"Apa perlu ren," tanya Vivy.
"Kamu tidak baca pesan grup ya.. Aku baca kan ya, untuk menjaga keamanan Artis masing-masing di anjurkan untuk membawa bodyguard masing-masing."
"Tapi kan Richard bukan Bodyguard Ren, kamu jangan aneh aneh."
"Iya aku tahu Vivy. Aku meminta nya juga bukan hanya sebagai penjaga kamu. Kamu juga bisa berlatih di sana, ya kalau kamu sewaktu waktu mengalami kesulitan ada Richard yang bisa membantu mu," ucap Reni.
"Bagaimana tuan," tanya Reni.
"Oh iya, untuk akomodasi, keperluan semuanya dari saya kok. Untuk pembayaran nanti bisa kita bicarakan secara personal saja," ucap Reni.
"Saya bisa meminta gaji di depan, saya sangat membutuhkan nya," ujar Richard, sebenarnya Richard sangat malu mengatakan hal itu tetapi karena ia sangat perlu, mau bagaimana lagi."
"Bisa tuan, nanti kita bicarakan masalah gaji, saya belum memberikan tawaran untuk gaji tambahan," ucap Reni.
Richard rasa ini kesempatan nya untuk mendapatkan jumlah uang yang besar, kalau tidak mengambil nya ia tidak yakin bisa mendapatkan uang yang sama besar walaupun bekerja di tempat lain. Untuk sekarang ia rela melakukan apa saja demi mendapatkan banyak uang. Lagi pula ia sudah biasa pergi ke negara yang ada di Timor tengah, tugas terkahir nya juga ada di salah satu negara yang ada di sana.
Setelah selesai makan siang Richard berpamitan untuk pulang, sudah tidak ada lagi yang ia lakukan di sana, ia hanya melatih Vivy dari jam 8 sampai jam 11 siang, tidak lebih dari itu.
"Nanti kita bicarakan lagi tuan," ucap Reni.
"Iya, saya pamit." Richard berjalan pergi meninggalkan tempat itu.
Vivy melirik ke arah Richard yang sudah keluar dari apartemen, ia ingin bertanya sesuatu pada Reni.
"Bagaimana mungkin kamu bisa mendapatkan tentara untuk melatih ku," tanya Vivy,
"Untuk kamu aku ingin yang terbaik, kebetulan suami ku mempunyai kenalan yang tidak lain ya Richard sendiri. Kata nya dia sedang butuh uang, otak berlian ku langsung bekerja dengan baik, aku menemuinya dan memberikan tawaran itu dan dia langsung mau," jawab Reni.
"Butuh uang, bukannya dia mendapatkan banyak uang dari bekerja."
"Vivy keperluan setiap orang berbeda, kamu tidak tau apa yang dia alami. Sudah jangan kamu pikirkan, yang terpenting sekarang kamu sudah ada pelatih sekaligus penjaga," ucap Reni.
"Penjaga ku terlalu tampan, semoga tidak ada rumor aneh aneh," ujar Vivy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Lili Suryani Yahya
Gpo asal bukan suami orang😂😂😂😂
2023-07-15
0