Pythia: Istri Kesayangan Raja Posesif

Pythia: Istri Kesayangan Raja Posesif

Bertemu Xavier Leander

Angin malam yang berhembus cukup besar, membuat beberapa penduduk kerajaan berlari ke luar. Begitupun dengan seorang pria tampan bermata biru, sang penguasa Kerajaan Royaley sedang dibawa lari dalam perlindungan kereta kuda oleh seorang penasehat sekaligus pelayan pribadinya.

Dalam kecemasannya, Xavier Leander, tiga puluh tahun, pria gagah dan perkasa sedang menggenggam erat pedang berharganya. Ia merasa takut jika terjadi sesuatu dengan wilayahnya. Namun, menyelamatkan diri dalam badai besar jauh lebih berharga daripada mati konyol dengan sia-sia.

"Kenapa tiba-tiba saja ada badai besar? Apa mungkin alam semesta marah karena aku berbohong akan datangnya titisan Dewi Yunani di dalam kerajaan ku? Jika mungkin karena itu, tolong maafkan aku, alam semesta," batin Xavier yang hanya bisa memandang ke depan dengan penuh harapan.

Mereka terus bergerak tanpa tahu tujuan, hingga Xavier melihat sebuah cahaya kecil dari arah lautan.

"Baron, kita sekarang menuju ke laut," perintahnya kepada seorang penasehat hukum kerajaan sekaligus teman baiknya.

"Untuk apa, Baginda Raja? Di laut juga pasti badai nya jauh lebih besar. Lebih baik kita berlindung di dalam gua saja," bantahnya.

"Ini perintah, lakukan saja," tegas Xavier tanpa mau tahu. Terlebih ia semakin ingin tahu dengan cahaya kecil yang sedang terlihat.

"Baik, Baginda."

Semakin mendekat, hingga mereka melihat seorang bule cantik sedang tergeletak tanpa tersadar. Kulit putihnya yang bersih bercahaya membuat Xavier semakin yakin jika yang sedang ia temui bukanlah seorang wanita biasa, namun memiliki keturunan dari sang Dewi Yunani. Apalagi di saat melihat kalung liontin dengan serpihan mahkota yang terlihat bercahaya dalam kegelapan.

"Pythia Andromeda Alexa, nama yang indah," gumam Xavier saat ia memeriksa sebuah tas ransel yang masih tersangkut di leher wanita itu. "Sepertinya titisan sang dewi benar-benar ada seperti di dalam ramalan. Baron, bawa dia ke dalam kereta."

"Baik, Baginda."

Senyuman manis terlihat jelas di sudut bibir Xavier, ia mulai mengira yang bukan-bukan. Padahal, Pythia Andromeda Alexa. Akrab disapa dengan Pythia, bule cantik dua puluh lima tahun, dan seorang mahasiswi semester akhir dari Eropa. Ia sedang melakukan tugas penelitian akhir di dalam sebuah kapal, hingga tidak terduga mengalami kecelakaan sampai akhirnya terdampar.

Membawa Pythia ke dalam sebuah kastil pendeta dengan pondasi yang jauh lebih kokoh dan telah dibangun berabad-abad lamanya, hingga mereka percaya, bangunan tersebut bisa melindungi dari badai besar. Merasa ketakutan jika sewaktu-waktu badai besar kembali datang. Pandangan mata terus terpasang ke arah Pythia sembari berusaha membangunkan wanita itu.

Hingga air ke luar dari dalam mulut wanita itu, tepat ketika Xavier memberikan nafas buatan dengan mengecup bibirnya.

"Baginda Raja Xavier, kita tidak tahu siapa wanita ini. Jadi, kenapa dia kita tolong? Bagaimana kalau sebenarnya dia ini penyusup?" tanya Baron yang harus selalu was-was demi keselamatan dan perlindungan rajanya.

"Tutup mulutmu, Baron. Dia tidak terlihat seperti setan ataupun penyihir, kan? Lebih baik hidupkan api unggun. Kita akan bermalam di kastil pendeta malam ini," perintah Xavier.

"Tapi, Baginda -"

"Hentikan, Baron. Apa kau ingin menentang diriku?"

"Ti-tidak, Baginda." Baron menundukkan kepalanya dalam rasa ketakutan.

"Ya sudah. Pergilah untuk menghidupkan api unggun, lalu tinggalkan aku berdua bersama wanita ini di sini."

Perlahan Pythia mulai tersadar, dan samar-samar menatap wajah seorang pria di dalam kegelapan. Ia merasa sangat takut, hingga berusaha berlari.

"Hei, tenanglah. Kau aman di sini bersamaku," ucap Xavier sembari menggenggam tangan Pythia dengan erat.

"K-kau siapa? Lalu kenapa semuanya gelap? Di mana ini?"

"Kita di dalam kastil, tunggu sampai api unggun hidup baru kita bisa saling melihat. Katakan siapa namamu?"

"Namaku? Siapa namaku?" tanya Pythia saat ia mulai tidak lagi mengenal dirinya sendiri.

"Sepertinya dia hilang ingatan, mungkin terjadi sesuatu saat ia terdampar. Pasti dia sudah melakukan perjalanan jauh hanya untuk memberikan kebahagiaan di dalam kerajaanku," batin Xavier dengan kepercayaannya kepada sebuah ramalan.

"Aku tahu siapa dirimu. Kau sebenarnya seorang titisan dewi, benarkan? Tapi, aku melihat namamu di dalam tas ransel itu. Pythia Andromeda Alexa, itu dirimu. Jadi sekarang aku akan memanggilmu Dewi Pythia," jelas Xavier.

"Dewi Pythia?"

"Ya, nama yang indah seperti dirimu. Bahkan aku tahu artinya karena kau akan membawa cinta dan kebahagiaan dalam duniaku, Dewi Pythia."

"A-aku Dewi Pythia?" Ia terlihat sangat kebingungan sembari terus berusaha mengingat semua ingatannya. Namun justru, rasa pusing membuat kepalanya kesakitan.

Cahaya terang mulai terlihat saat api unggun sudah menyala, dan kehangatan mulai tiba. Namun, Xavier baru tersadar jika wanita itu membutuhkan kehangatan dari pelukannya.

"Bajumu basah kuyup, aku akan menghangatkan tubuhmu. Jadi, pakailah jubahku."

"Tidak usah, nanti kau pun akan kedinginan."

"Akan lebih baik aku yang kedinginan daripada seorang dewi seperti dirimu, Pythia. Sini akan aku pakaikan," pinta Xavier dengan sedikit paksaan.

Pythia tidak menolak, terlebih ia masih bingung dengan semua ini selain membuatnya menerima setiap perlakuan manis dari Xavier.

Membuat Xavier segera menggantikan pakaian Pythia dengan membuka perlahan gaun putih yang sudah basah kuyup. Kulit putih bersih milik Pythia terlihat begitu indah, apalagi di dalam dunianya, Xavier belum pernah melihat seorang wanita cantik lengkap dengan rambut putih yang semakin menggoda.

"Dia sangat indah, dan bulatan besar itu jauh lebih indah," batin Xavier saat sebagai seorang pria normal yang tidak bisa melihat kesempurnaan seperti di depan matanya.

Memegang leher Pythia sesudah memasang jubahnya. "Kau masih kedinginan?"

"Hanya sedikit, tapi nanti pasti akan hilang."

"Aku akan memelukmu."

Perlakuan manis yang mulai Xavier perbuat saat berusaha memeluk sembari berusaha menyentuh. Tangannya mulai bergerak, ditambah hujan lebat di luar sana membuat suasana semakin bersahabat.

Hingga tubuh Xavier mulai terbuka polos, dan mulai memberikan kenikmatan sesaat sampai Pythia mulai mendesah di balik tubuhnya.

Perlahan Pythia meringis kesakitan ketika Xavier mulai membuka jalannya untuk masuk. Tersegel rapat mulai terlepas, hingga cakaran gigi yang tajam dari Pythia membekas di punggung Xavier dalam pelukannya.

"Malam ini kau akan menjadi milikku, Dewi Pythia, dan akan seterusnya menjadi milikku. Ramalan ini benar-benar nyata, maka aku akan merayakan pesta besar-besaran untuk menyambut mu datang," batin Xavier saat ia melihat mata Pythia terpejam dan terbuka ketika menerima sensasi dari hubungan ini.

Hingga membuat Pythia kelelahan, dan tertidur dengan lelap. Namun tidak dengan Xavier yang masih terus tidak ingin melewatkan keindahan di depan matanya.

Namun tiba-tiba, Baron masuk ke dalam kastil, sampai membuat Xavier dengan cepat menarik jubahnya demi bisa menutupi tubuh Pythia.

"Ada apa? Mengagetkan orang saja."

"Aku melihat dua kuda dan sebuah kereta kuda sedang menuju ke sini, Baginda Raja. Sepertinya pihak istana datang untuk mencari mu."

Xavier terdiam sembari menoleh ke belakang, batinnya berkata. "Tidak akan mungkin aku membiarkan Pythia dilihat dalam keadaan seperti ini."

"Ya sudah, kita akan bersiap untuk kembali malam ini juga. Tapi, apa badai besar sudah hilang?"

"Sudah, Baginda Raja. Hanya hujan lebat yang belum reda, tapi bagaimana dengan wanita itu?" tanya Baron saat ia merasa ada yang aneh ketika melihat jubah sang raja pada Pythia.

Terpopuler

Comments

help

help

pertama

2023-06-09

0

After

After

lnjutt

2023-06-09

0

libra

libra

si Xavier pasti cakep nihh thor,, lanjutt

2023-06-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!