Queen dan King

Warung belakang sekolah kini sudah begitu ramai dengan para siswa yang membolos. Kaivandra menjadi salah satu dari mereka. Kini laki-laki tersebut tengah bermain game di ponsel nya sambil menyesap sebatang rokok yang kini berada di tangannya.

“Gila udah kelas dua aja ya kita, padahal Kaivandra masih jomblo, Danu masih klemar klemer, Anzel juga masih demen leha-leha. Tapi udah kelas dua aja kita bro,” ucap Gathan dengan begitu heboh nya. Sedangkan ketiga sahabat nya yang di sebut namanya itu kini sudah menatapnya dengan tajam, melihat tatapan dari ketiga sahabat nya itu kini Gathan hanya menyengir.

Kini mereka memang sudah berada di kelas dua. Waktu memang begitu cepat berlalu, tanpa Kaivandra sadari kini sudah satu tahun sejak kecelakaan yang menimpa nya. Jelas tak mudah untuk nya menjalani satu tahun belakangan ini. Dengan harap, penyelasan, juga kesedihan. Banyak hanya yang begitu memuakan untuk ia alami selama satu tahun belakangan ini.

“Seenggak nya kalau ngomong tuh sadar diri dikit lah. Semua yang lo sebutin tadi tuh elo. Jomblo iya, demen leha leha iya, klemar klemer juga iya,” sungut Danu karena tak terima ia dihina oleh sahabat nya itu yang kini hanya berdecih mendengarnya. Sedangkan temannya yang lain, yang berada di sana kini sudah tertawa mendengar nya.

“Eh besok pemilihan osis kan ya?” Tanya Anzel pada teman-temannya yang kini menganggukkan kepalanya mendengar ucapan temannya itu.

“Gue besok gak masuk,” ucap Kaivandra yang kini membuat teman-temannya menaikkan sebelah alisnya bingung.

“Mau kemana lo?” tanya Gathan menatap Kaivandra dengan tatapan penasarannya. Namun Kaivandra malah hanya diam terlalu fokus dengan game di depannya.

“Setan emang,” rutuk Gathan yang kini malah membuat temannya yang lain tertawa mendengar nya.

“Lagian lo udah tau Kaivandra gimana, masih aja nanya,” ucap Danu dengan sisa tawanya. Kaivandra memilih mengabaikan hal tersebut. Laki-laki tersebut benar-benar menjadi begitu tak tersentuh sekarang.

“Malem nya ikut kumpul kagak lo?” tanya Gathan yang tak menyerah. Entah mengapa ia malah begitu tertarik untuk terus mendekati Kaivandra, jelas dalam artian sahabat yang ia maksud. Sikap misterius laki-laki tersebut membuat nya begitu penasaran.

“Ayo balik,” ajak Kaivandra pada teman temannya untuk kembali ke sekolah karena sebentar lagi jam istirahat akan tiba. Mereka tadi terlambat datang, oleh karena itu mereka berada di warung belakang menunggu jam istirahat tiba.

Mendengar ajakan dari Kaivandra, mereka akhirnya membubarkan diri. Kaivandra, bersama dengan sahabat nya kini memilih untuk menuju ke arah kelas mereka.

Saat mereka tengah berjalan kini tiba-tiba saja ada gadis yang berlari berlawanan arah dengan mereka. Di belakang nya kini ada temannya yang juga mengejar nya. Tatapan Kaivandra kini hanya menatap nya dengan begitu datar.

Hingga saat gadis tersebut akan terjatuh karena tali sepatu nya yang terlepas. Kaivandra segera menahannya membuat gadis tersebut dan menghembuskan nafasnya lega karena ia tak jadi terjatuh.

Melihat adegan tersebut kini banyak yang menjerit tertahan. Juga merasa iri dengan gadis yang baru saja di bantu oleh Kaivandra tadi.

“Thanks kak,” ucap gadis tersebut dengan senyumannya yang terlihat begitu manis. Kaivandra hanya mengabaikannya lalu segera pergi dari sana tanpa memperdulikan gadis tadi.

“Gila, ada cewek cantik banget kayak tadi dia datarin doang?” tanya Danu yang kini berjalan di belakang Kaivandra. Menatap Kaivandra dengan tatapan tak percaya nya. Gadis yang tadi di tabrak oleh Kaivandra memang begitu cantik dan Danu belum pernah melihat gadis itu sebelum nya.

“Gue kok kayak gak asing ya sama tuh cewek?” tanya Gathan sambil berpikir di mana ia melihat gadis tersebut.

“Gak usah sok kenal lo,” tukas Anzel lalu merangkul leher sahabat nya yang kini masih tanpa berpikir tersebut.

“Serius ini, gue kayak gak asing sama dia,” ucap Gathan. Ia begitu yakin jika ia merasa tak asing dengan gadis tadi. Namun ia begitu melupakan di mana ia melihat nya.

Kaivandra yang mendengar perbincangan sahabat nya itu hanya diam saja. Membiarkan sahabatnya itu melakukan apa yang ia inginkan.

Hingga saat sampai di kelas nya. Kini Kaivara segera menuju ke arah kursi nya dan memilih untuk tidur. Hanya di sekolah rasanya ia bisa tidur dengan tenang. Karena di malam hari insomnia nya begitu mengganggu.

Namun baru saja Kaivandra akan masuk ke alam mimpi. Gathan kini malah menepuk meja dengan begitu keras nya yang membuat Kaivandra tersentak karena nya.

“Ah gue inget, tuh cewek yang sekarang dapat julukan Queen AHS,” pekik Gathan saat ia sudah mengingat tentang gadis yang tadi mereka temui.

“Gila lo ya gebrak meja cuma karena itu. Noh liat di pelototin Andra lo,” ucap Anzel yang memang memanggil Kaivandra degan panggilan Andra, kata laki-laki tersebut nama Kaivandra terlalu panjang jadi ia lebih memilih memanggil Andra.

Gathan yang mendengar hal tersebut segera menoleh ke arah Kaivandra dan benar saja saja sahabat nya itu kini tengah memelototkan matanya ke arah nya. Gathan yang melihat itu hanya menyengir lalu kembali duduk dengan perlahan.

Kaivandra berdecak kesal lalu segera mengistirahatkan tubuh nya kembali. Kini rasanya ia begitu mengantuk karena semalam ia tidak tidur. Mengabaikan pembicaraan dari sahabat nya itu.

“Lo tau di mana sih tentang tuh cewek? Kok gue gak tau?” tanya Danu dengan penasarannya pada Gathan yang kini segera mengeluarkan ponsel nya lalu membuka akun media sosial nya. Memperlihatkan sebuah akun gosip sekolah lalu memperlihatkan postingan tentang Queen AHS.

“Nih, namanya Shifa. Cantik banget namanya kayak orang nya,” ucap Gathan dengan senyumannya yang kini membuat sahabat nya bergidik ngeri melihat ya. Namun memang benar. Gadis tersebut memang begitu cantik.

“Terus King nya siapa?” tanya Danu yang kini mulai penasaran dengan gosip seperti itu. Sebelumnya ia sama sekali tidak peduli hal seperti ini saat Gathan menceritakannya.

“Ada tuh anak Ipa yang pinter, kesayangan guru, yang bakalan nyalonin jadi osis ini. Dia King nya,” jelas Gathan.

“Lah gue kira Andra,” celekuk Ansel yang tiba-tiba ikut menimbrungi temannya itu.

“Dia di posisi nomor dua. Mangkanya kalau King jurusan dia king nya IPS,” jelas Gathan yang memang paling mengetahui tentang gosip sekolah.

“Itu siapa yang milih sih?” tanya Danu penasaran.

“Ada voting nya tiap awal ajaran baru,” jelas Gathan. Sahabat nya yang mendengar hal tersebut kini menganggukkan kepalanya.

“Kalau dulu Queen AHS di pegang sama Sandra, cewek yang dulu suka Kaivandra itu. Sekarang dah ke geser sama Shifa, dia anak IPA. Kayak nya IPA nih gudang nya cewek cantik ya,” tukas Gathan yang kini begitu antusias dengan pembahasaan ini.

“Gak tau gue, gue gak aja gak pernah ke lingkungan IPA,” sungut Anzel yang di jawab dengan anggukan setuju oleh Danu.

“Kudut dan kuper emang kalian tuh,” sungut Gathan yang kini berhasil membuat sahabat nya itu membelalak mendengar nya.

Berbeda dengan keributan yang diciptakan sahabat nya. Kini Kaivandra bahkan sudah tertidur dengan tenang, mengabaikan pembicaraan sahabatnya itu.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!