Bella yang sedang duduk di meja kerjanya seraya menatap laptopnya.
“Bu ini dokumen laporan yang ibu butuh kan,” ucap seorang karyawan wanita.
Bella yang sedang sibuk menatap layar laptopnya pun menghentikan mengarahkan pandangannya ke karyawan wanita tersebut.
“Siska!” ucap Bella yang terkejut.
“Kamu Bella?” Balas wanita itu.
Bella berdiri dari tempat duduknya memeluk Siska teman satu kampusnya di waktu itu.
“Enggak menyangka kamu bisa jadi sekretaris padahal kita satu angkatan,” ucap Siska yang tidak menyangka sekretaris di depannya adalah temannya sendiri.
‘Yah mau gimana kenyataannya, di dunia ini good looking memang paling terdepan,’ batin Bella seraya menatap fisik temannya.
“Oh iya Bella aku pergi dulu ya masih banyak kerjaan yang harus aku selesaikan.”
“Iya Sis nanti jam istirahat kita pergi makan berdua ya.”
“Oke Bella,” sahut Siska yang pergi meninggalkan Bella.
Waktu begitu cepat berlalu hingga waktu istirahat pun telah tiba.
Siska yang Bella menunggu di depan kantor untuk makan siang bersama.
“Maaf ya Siska lama menunggunya, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan,” ujar Bella.
“Iya Bella nggak apa-apa kok santai aja,” sahut Siska seraya tersenyum kepada Bella.
Mereka berdua pun pergi berjalan kaki ke rumah makan yang dekat dengan kantor mereka.
Sesampainya di rumah makan Bella memesankan makan untuk sahabat lamanya itu.
Sambil menunggu pesanan datang Bella berserta Siska pun mengobrol santai.
“Oh iya kamu sudah lama bekerja di perusahaan pak Adrian?”
“Lumayan lama sih Bell aku sudah 5 tahun di perusahaan ini tapi yah gitu aku tidak naik-naik jabatan,” ucap Siska sembari mendengus.
“Oh iya pak Adrian itu sudah berkeluarga?” tanya Bella yang penasaran.
“Udah Sih Bella dengar-dengarnya sih dengan anak pemilik perusahaan kecantikan,” sahut Siska.
Bella terdiam mendengar ucapan dari Siska.
‘Sayang sekali pak Rian sudah memiliki istri, harapanku untuk mendapatkannya sangat tipis,’ batin Bella
“Bell, kok malah melamun! ada apa kamu menanyakan pak Rian? Apa jangan-jangan kamu naksir dengannya.”
“Emm, gak juga sih,” sahut Bella yang mencoba menyembunyikan perasaannya.
Tidak lama pesanan mereka pun tiba, Siska serta Bella mulai menyantap makanan yang mereka pesan.
Setelah selesai menyantap makan siang Bella membayar semuanya dan kembali ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaannya.
Bella duduk kembali di meja kerjanya mulai menatap kembali layar komputernya.
Tidak berselang lama Rian pun datang menghampiri Bella.
“Bella, ini tolong bikin kan laporan bulan ini untuk saya, saya harap besok laporannya bisa selesai,” ucap Rian yang memberikan berkas kepada Bella.
Saat Rian datang, Bella tanpa sadar menatap wajah Rian penuh dengan kekaguman hatinya pun tergelitik.
“Bella! Bella!” tegur Rian.
“Ehh, i-iya Pak,” sahut Bella yang terkejut.
“Ini berkasnya, besok saya harap bisa selesai,” ucap Rian yang meninggalkan Bella.
Bella pun hanya bisa menatap Rian dari kejauhan.
Ia menghela nafas sesekali seraya membuka beberapa file laporan bulanan yang ada di komputernya.
Hingga malam hari, Rian bergegas keluar dari ruangannya untuk pulang ke rumah.
Sepanjang hari ia memikirkan Alia yang berada di rumah, rasa rindu yang begitu besar terhadap istri dan anaknya itu membuatnya ingin terus cepat pulang.
Rian masuk ke dalam mobilnya dan melaju menuju rumahnya, kali ini Riam pulang cukup malam karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan hari itu juga.
Saat sampai di rumah suasana rumah cukup sepi karena Sasa putri kecilnya itu telah tertidur. Hanya ada Alia yang tengah menunggunya di sofa ruang tamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Putri Minwa
semangat terus thor
2023-06-09
0
MasWan
istri setia jgn sampai disia²
2023-06-07
0
MasWan
wah ternyata memiliki tujuan terselubung
2023-06-07
0