Bagian 05

Sejak sampai di Mansion Bayangan, Jing Mae sudah sedikit kerepotan dengan datangnya Bos Besar ke kediamannya, dan disinilah ia dapur yang kusam karna Jing Mae memasak dalam jumlah yang tidak sedikit, Bos Besar merayakan kemenangan nya di rumah saudara termudanya, dan itu merepotkan untuk Jing Mae, tapi untung saja ada Ling Qiu , jika tidak mungkin saat ini Jing Mae sudah dalam masalah besar karna kewalahan, dan semua hidangan itu adalah yang berbahan utama daging.

" Huh.... Aku lelah sekali... " keluh Jing Mae bersandar di bangku dekat meja, Ling Qiu dengan cepat menyodorkan sapu tangan ke arah Jing Mae.

" Terima kasih... " ucapnya sembari mengusapkan sapu tangan itu ke wajahnya.

Entah sejak kapan tapi Ling Qiu  merasa sangat nyaman berada didekat Jing Mae, ia merasa sangat nyaman, seakan-akan ia bertemu dengan seorang bidadari yang sudah merawatnya .

" Ibu... " bisik Ling Qiu lemah, ia teringat dengan ibunya, yang mati terbunuh oleh para siluman jahat, hanya untuk menyelamatkannya.

Ling Qiu memandang Jing Mae sayu, ia benar-benar mirip dengan ibunya.

Ling Qiu merasa sangat senang berada didekat Jing Mae.

Tak lama setelah Jing Mae beristirahat Wu Xie masuk ke dapur dengan sedikit tergesa-gesa, ada kabar yang ingin ia sampaikan kepada Jing Mae, tapi saat masuk ia menjumpai pemandangan yang kurang mengenakkan hati, bagaimana tidak, ia melihat Ling Qiu menatap Jing Mae dengan tatapan yang sulit di artikan, dan pada akhirnya Wu Xie tidak perduli dengan itu dan langsung mendekati Jing Mae yang masih duduk mengistirahatkan tubuhnya.

" Jing'er.. Aku punya berita bagus dan buruk, mana yang akan kau dengarkan terlebih dahulu?" tanya Wu Xie cepat saat sudah duduk di dekat Jing Mae .

Jing Mae terdiam sejenak sebelum menjawab,  " berita buruk yang ingin aku dengar terlebih dahulu..."dan ya sejak kapan aku memutuskan memanggil ku dengan sebutan 'jing'er' ... Lanjutnya dalam hati.

Wu Xie tertegun sejenak , sebelum akhirnya dia mengangkat suaranya , " Apakah kau yakin ingin mendengar kabar buruknya ..?" tanya Wu Xie ragu.

" Hei yang bertanya pada ku untuk memilih siapa ?" tanya Jing Mae, saat ia mulai kesal dengan suaminya kini, memang tak dapat di percaya laki-laki yang ada dihadapannya kini memang sedikit sulit untuk dipahami, karna itu juga Jing Mae harus memiliki sedikit stok kesabaran, jika harus berurusan dengan pria yang ada dihadapannya.

" Jadi apa berita buruknya? " ulang Jing Mae kesal, ia sudah menunggu untuk mendengar kemungkinan terburuk dari berita yang akan dia terima, tapi pria yang membawa berita itu malah menatap Ling Qiu dengan tatapan membunuh.

Penjelasan pun berlanjut tanpa potongan dan tanpa sedikit pun di kurangi, dan itu membuat Jing Mae tersenyum licik.

" Aaah... Begitu ya... Bagaimana kalau kita sedikit bermain-main dengan mereka... Aku yakin akan menyenangkan...  " ujar Jing Mae tanpa dia sadari Wu Xie dan Ling Qiu tampak sedikit merinding.

" Sepertinya Dia sedikit ter bentur deh tadi... " ujar Ling Qiu ke Wu Xie yang langsung di anggukkan dengan cepat.

"Oh ya..  Aku belum makan, bagaimana kalau kita makan bertiga disini..? " tawar Jing Mae ramah setelah ia tertawa iblis, sambil mengangkat alat masaknya, ia tampak sedikit berpikir sebelum pada akhirnya ia memasak.

Tangan Jing Mae menari dengan sangat lihai diantara bahan masakan itu dan juga menari dengan sangat baik , saat mencampur bumbu masakan kedalam masakannya, dan dengan sangat indah masakan itu telah menjadi sebuah hidangan yang membuat air liur moster pun meluncur keluar dari bibirnya.

" Ini dia menu makan malam kita.. Maaf ya kalau terlalu sederhana, Karna bahan nya lumayan sedikit sih, Nah sekarang ayo kita makan... " ajak Jing Mae bersemangat dan mengajak dua mahluk yang masih terpana itu duduk menikmati makan malam mereka, dengan ditemani sedikit perbincangan, dan terkadang mereka juga serius.

Dan malam itu, Jing Mae merasa sangat senang bisa mendengar suaminya memanggilnya dengan panggilan sayang, dan Jing Mae juga tak hentinya tersenyum, setelah selesai makan malam, dan jangan lewatkan saat dia ada di peraduan pun masih tak hilang senyuman nya, senyum bahagia yang membuat Ling Qiu angkat tangan dan mengerutkan alisnya cukup lama, tapi Ling Qiu tak ingin merusak kebahagian Jing Mae, karena dia tau bahwa itu sesuatu yang sangat spesial, untuk tuannya.

HAPPY READING YA...

SEMOGA DAPAT MENGHIBUR KALIAN SEMUA....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!