Bagian 02 ( setelah revisi )

Setelah makan malam yang melelahkan ditambah dengan terlalu banyak informasi yang diterima Jing Mae sekaligus, ia tak berlama-lama untuk menemani Suaminya, dan langsung memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuh dan juga pikirannya.

Tidur Jing Mae adalah tidur yang nyenyak, apa lagi saat ia bangun, pagi yang cerah menyambutnya dengan ceria, dan saat ia menyadari bahwa suaminya tak tidur bersamanya adalah hal yang paling membahagiakan.

Meskipun status mereka adalah suami dan istri, tetap saja itu adalah hubungan yang dihubungkan sebelum Jing Mae tiba disini, dan meskipun nama pemilik asli tubuhnya sama dengan miliknya itu juga tak mengartikan ia harus menjadi istri pria yang baru ia temui, dan ia mengetahui identitasnya lewat ingatan lama, yang intinya adalah Jing Mae belum mengakui Wu Xie adalah suaminya.

" Cerah juga ya!?.., cuaca yang secerah ini sayang sekali kalau aku tidak berkeliling, dan mumpung tidak ada orang nih, kehutan ah... " senandung Jing Mae dengan riang, melangkahkan kakinya menuju kedalam hutan.

Sementara itu, rombongan Wu Xie tampak berjalan mendekati kediaman yang Jing Mae tinggali, langkah mereka tidak terlalu cepat maupun lambat tapi untuk sampai dikediaman itu, mereka tak membutuhkan waktu lama, dan saat tiba di kediaman, seorang pemuda berpakaian biasa tampak menunggu sementara Wu Xie berjalan kekamar tempat Jing Mae bermalam.

Dan saat Wu Xie membuka ruangan itu, ia tak menemukan siapapun, bahkan hawa kehadiran nona muda itupun tak terasa, seakan-akan telah lama meninggalkan tempat itu, Wu Xie terkejut dan cukup panik saat melihat keadaan ini, apa lagi saat ia berpikir jika Jing Mae kabur, ia menjadi tak terkendali, dan memanggil pemuda yang menunggu tadi.

" Juan Wue!!" Wu Xie memanggilnya dengan tegas.

" Ya Tuan. " Juan Wue yang mendengar panggilan dari junjungannya langsung menjawab dengan pertanyaan dalam hati ' Apa yang membuat Tuan begitu marah? '.

"Dimana gadis itu? " pertanyaan yang Wu Xie lontarkan dengan nada yang tertahan itu tersirat dengan jelas ada amarah didalamnya.

" Menjawab Tuan, pelayan ini tidak mengetahui nya, saat pelayan ini meninggalkan kediaman, Nona masih ada didalam. " jawab Juan Wue gugup, namun jawabannya sangat jelas, ia gemetar saat merasakan aura amarah yang tak disembunyikan oleh junjungannya, mungkin baru kali ini ia melihat junjungannya menjadi sangat marah akan sesuatu, dan itu disebabkan oleh Nona muda dari kediaman Shuxie yang terkenal dengan reputasinya yang buruk.

" Hoo!?, kau tidak tau dimana dia berada?, lalu apa yang kau lakukan selama ini?, apa perintah yang telah aku berikan tidak jelas di telingamu?, bagus sekali. " ucap Wu Xie dengan nada lembut yang mengandung arti, yang hanya diketahui oleh Juan Wue, ia sangat tau jika saat ini junjungannya dalam keadaan marah besar, belum lagi sebelum mereka sampai disini, Wu Xie sudah dalam suasana hati yang buruk, kini Juan Wue mendapatkan tambahan masalah yang merepotkan.

*****

Jalan pagi Jing Mae berlangsung cukup lama, setidaknya ia menghabiskan waktu selama satu jam, ia tak begitu benci dengan masa seperti ini, masa dimana ia bisa menikmati waktunya sendiri, dan itu tak berubah sejak kehidupan sebelumnya.

Saat Jing Mae sadar ia sudah lama ada diluar, ia memutuskan untuk segera kembali, sebelum ada yang menyadari ketiadaannya di kediaman.

( semua orang sadar kali, dan lagipun loe udah ditungguin 😑*Ao )

Jalan pagi yang Jing Mae lakukan tidak memberikan kekecewaan, ditengah perjalanannya sesekali ia berhenti untuk memetik beberapa bahan yang ia kenali, dan saat ini tangannya dipenuhi dengan bahan makanan maupun bahan obat, meski pun bahan ini hanya Jing Mae saja yang tau tentang khasiatnya.

Sementara itu, dipaviliun semua orang tengah berusaha untuk tak membahayakan nyawa mereka masing-masing ,mengingat saat ini Wu Xie yang sejak awal memamg dalam keadaan hati yang buruk, menjadi semakin buruk, mengingat saat ia sampai di paviliun Jing Mae tak ada ditempat seharusnya ia berbaring.

" Dia hanya gadis kecil yang lemah, bagaimana bisa, kalian tidak bisa menemukannya, yang saat ini sedang dalam keadaan terluka?!" bentakan yang tak biasa di keluarkan Wu Xie, kini keluar dengan sendiri nya, dan tanpa ia sadari, itu semua karena gadis kecil yang sejak setengah jam yang lalu ia cari, namun tak bisa ia temukan, dan Wu Xie sadar jika ini adalah hal yang tak biasa ia lakukan, dan kini ia dalam keadaan yang sangat sadar.

Setibanya Jing Mae dipaviliun, ia melihat semua orang yang berkumpul dihalaman, dengan suasana yang aneh, " Wangye, ada apa?, sepagi ini mengumpulkan semua orang dihalaman?? " suara Jing Mae yang merdu menyadarkan semua orang, sosok yang mereka cari telah ada dihadapan mereka, dan mereka menahan amarah yang telah dipuncaknya, saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jing Mae, tanpa rasa bersalah.

' Menunggu amarah Raja Iblis untuk meledak dikarenakan Seseorang ' pikiran mereka serentak, menyalahkan dengan perempat siku-siku yang tercetak jelas, disudut senyuman yang dikembangkan, menyambut kedatangan Jing Mae.

Dengan ketidak sadaran dirinya, Jing Mae mimiringkan kepalanya sedikit,dan menatap semua orang heran.

'Apakah aku membuat kesalahan? ' tebak semua orang yang membaca arti dari ekspresi yang Jing Mae tunjukkan.

Kekesalan mereka sampai pada puncaknya, mereka memilih untuk diam, mengingat Wu Xie yang tampaknya merasa lega dengan kepulangan Jing Mae.

" Kau dari mana saja? " tanya Wu Xie dengan tegas, melangkah mendekati Jing Mae yang tampaknya membawa banyak bawaan.

" Apa yang kau bawa?, kenapa pakaian mu jadi begitu kotor? " serangan pertanyaan yang begitu membingungkan para pelayan yang ada disana, mereka menatap Wu Xie dengan tatapan yang tajam.

' Siapa pria ini?, dimana tuanku yang dingin dan kejam? " pikiran mereka semua sama, keterkejutan yang menghantam mereka bukan sesuatu yang biasa, ini adalah nada dan ekspresi yang tidak pernah mereka lihat sama sekali selama ini, selama mereka melayani Wu Xie.

' Apa yang terjadi?, bagaimana caranya Tuan bisa menjadi seperti itu?, apa yang telah terjadi semalam? ' Juan Wue memikirkan banyak hal dalam lamunannya, tapi ia tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari tuannya, bahkan fokusnya sedikitpun tak goyah.

" Maaf Wangye, Wangfei tadi keluar untuk jalan pagi dan tanpa Wangfei sadari, matahari telah tinggi dan banyak tanaman yang menarik perhatian Wangfei, jadi Wangfei memungutnya, oh iya, apakah Wangye telah sarapan? " jelas Jing Mae dengan jujur, merasa tak ada yang disembunyikan Jing Mae, Wu Xie menurunkan sedikit kewaspadaannya.

" Belum. " jawab Wu Xie singkat dan lembut, ia menatap Istrinya dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Maka, Wangfei akan membuatkan sesuatu untuk dimakan, apakah Wangye akan mengizinkan mereka juga ikut makan bersama kita?  " Jing Mae menatap suaminya dengan tatapan harap, dan berusaha membuat suasana paviliun, menjadi lebih baik.

" Wangye, apakah tadi anda mencoba mencari saya?  " tanya Jing Mae dengan hati-hati, berusaha untuk tak mengubah suasana hati yang sedang baik, melirik kearah suaminya yang berjalan beriringan disampingnya.

" Ya. Aku mencarimu, tapi tak dapat menemukanmu " singkat Wu Xie memberikan jawaban pada istrinya tanpa meliriknya.

" Tentang hal itu,  Wangfei benar-benar minta maaf, kalau diingat lagi, di hutan tak jauh dari sini banyak jebakan mematikan, Wangfei harap Wangye hati-hati jika berkeliaran disana. " ingat Jing Mae santai mengatakan peringatan yang mengejutkan Wu Xie, dengan santai Jing Mae melanjutkan kegiatan memasaknya, tak lagi memperhatikan perubahan yang terjadi diwajah suaminya.

" Baiklah. " balas Wu Xie dengan pasti, dan pembicaraan itu akhirnya berakhir disana tanpa ada tanda akan berlanjut.

Jing Mae memasak sarapan dengan bahan yang ia dapatkan dalam hutan, dan membuat porsi yang lebih banyak dari semalam, mengingat diluar para pengikut suaminya sepertinya juga belum sarapan.

Dengan riang Jing Mae mencampur, memotong, dan membalikkan masakannya, membuat masakan itu perlahan mengeluarkan wangi yang menarik perhatian semua orang yang ada dihalaman.

" Wangye, masakan telah siap, Wangfei akan meletakkan makanan ini untuk para pengikut. " seru Jing Mae sambil membawa masakan yang masih hangat dan harum itu keluar dari dapur, tanpa Jing Mae sadari Wu Xie tampak memasang wajah tak senang dengan itu.

Saat Jing Mae keluar membawa makanan itu, para pengikut menatapnya dengan tatapan heran dan bertanya.

" Nona?, kenapa anda membawa hidangan itu keluar? " tanya Juan Wue dengan wajah yang sangat bingung.

" Ini adalah sarapan milik kalian, ak-Wangfei membuat terlalu banyak, jadi makanlah ini " sembari meletakkan makanan yang ia bawa diatas meja yang ada.

" Kami tidak mung---"

" Wangfei tak meminta kalian, tapi memberi perintah dan jangan disisakan. " potong Jing Mae dengan tegas, tak memberikan para pengikut untuk menolak.

" Baik. " tanpa Juan Wue sadari ia menjawab dengan patuh, dan saat ia sadar, ia menjadi bingung dengan apa yang telah terjadi dengannya, ia tak menyangka jika Nona Muda itu memiliki tekanan yang sangat kuat dan mampu membuatnya, tanpa sadar menjadi penurut.

Mungkin ini adalah pertama kalinya Juan Wue melihat orang yang memiliki aura yang hampir menyamai junjungannya, setelah selesai dengan makanan para pengikutnya, Jing Mae kembali masuk untuk sarapan bersama Wu Xie.

" Wangye kita makan disini, para pengikut tak menolak masakan Wangfei dan makan dengan lahap, kita makan disini berdua saja, tidak masalahkan? " tanya Jing Mae dengan hati-hati, setelah kembali dari halaman, mengingat sebelum ia pergi mengantarkan makanan Wu Xie tampak marah.

" Ya. " Wu Xie menjawab dengan rona merah yang terlukis tipis dipipi dan telinganya, tak Jing Mae duga jika Wu Xie tak menolak ajakannya untuk makan berdua, ia kira ia akan ditolak dengan tegas, 'Pria yang membingungkan ' gumam Jing Mae dalam hati.

Sarapan yang sengaja Jing Mae siapkan untuk mereka berdua adalah, sarapan yang bahkan tak pernah gadis itu buatkan pada orang lain, sekalipun untuk keluarganya, entah kenapa Jing Mae pun merasa jika ada perasaan yang menggelitiknya pelan, dan ada sedikit rasa kesal yang mengganjal dihatinya, meski asing Jing Mae kenal dengan perasaan ini, yang kini tengah memenuhi hatinya.

' Cinta ' kata yang terbesit dipikirannya, tanpa Jing Mae sadari ia tak menolak ataupun benci dengan kata itu, justru ia merasa, jika ada perasaan senang saat ia tau apa nama dari perasaan yang kini ia rasakan.

Jing Mae tau jika ia menyimpulkan perasaannya terlalu cepat, tapi mau bagaimana pun, ini adalah kesimpulan yang bahkan ia sendiri tak membencinya saat ia menyimpulkan, tapi ia sangat tau jika ia tak suka jika harus membohongi diri sendiri, dan ia adalah gadis modern yang tau bagaimana cara menunjukkan perasaan lewat perilaku, dan itu yang ia pelajari dari keluarganya dikehidupan sebelumnya.

HAPPY READING READER'S 😍😍😍😍😍😍😊👌

NB: Ao up lebih cepat ya, kemungkinan bulan depan Ao bakal up terlambat, maaf ya readers ku.

Terpopuler

Comments

Sweet home

Sweet home

keren

2020-06-26

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!