***
Dipertengahan jalan, pesawat mereka tiba-tiba diserang oleh seseorang. Pesawat tersebut terhantam sesuatu hingga bergeser kearah lain, sontak mereka sangat kaget dan Monica tak sadarkan diri kerena sangat syok.
“Mon, ki-” Ucap Evan terpotong.
“DUAR!” Suara hantaman barang.
“AAA!” Teriak Monica.
“AGH!” Teriak Evan.
“Mon! Kau gapapa kan? Mon!” Panggil Evan sambil menggoyangkan badan Monica.
Kemudian, Evan pun cepat-cepat pergi mengembalikan minyak angin dan di baurkan di bagian bawah hidung Monica.
“Mon, bangun lah jangan bikin panik napa.” Ucap Evan panik.
“Hmm..., aku kenapa? Tadi terjadi apa?” Tanya Monica yang baru saja bangun dari pingsan.
“Mon? Kau udah bangun?” Tanya Evan lega.
“Belom, udah mati aku! Haduh! Udah tau udah bangun, masih ditanya.” Cetus Monica bercanda.
“Idih...! Masih untung lu bisa bangun, bukan bersyukur!” Ujar Evan menakutinya.
“Udah lah...! Kalo mau ceramah jangan disini, sekarang ini tadi tu kenapa?” Tanya Monica.
“Ya, mana aku tau? Aku aja kaget.” Ujar Evan sambil menggelengkan kepalanya.
“Ayok kita liat, mana bergeser lagi kepala pesawatnya.” Ajak Evan.
“Ayok, tapi gimana kita bisa bernafas diluar sana?” Tanya Monica.
“Hmm..., dekat sana kalo gak salah aku ada liat ruangan yang penuh dengan baju warna putih!”, ucap Evan, “Gak tau itu apa, bisa jadi baju astronot.” Ujar Evan.
“Oke, ayo kita kesana!” Ajak Monica.
Kemudian, mereka pun berlari ke arah ruangan yang ditunjukkan oleh Evan.
***
Sesampainya mereka di sana, benar aja ada baju astronot banyak sekali. Kemudian, mereka pun langsung memakai baju astronot tersebut. Karena, hanya itu satu-satunya baju yang dapat di gunakan.
“Woi, udah ku pake nih! Bagus gak?” Tanya Evan sambil bergaya.
“Dih! Biasa aja deh.” Tegas Monica.
“Ya udah, cepat kita keluar!” Ajak Evan.
Setelah itu, mereka pun langsung pergi ke arah pintu keluar dan langsung keluar. Mereka pun langsung melihat apa yang terjadi diluar.
“Ada apa ya, coba liat!” Pinta Monica.
“Hmm..., kita kayaknya di tembakkan sihir deh!” Ujar Evan.
“Hmm..., jadi siapa yang serang?” Tanya Monica
Tiba-tiba saja, seorang alien jahat yang bernama Zhask pun menyerang mereka dengan menembakkan sihir.
“Kayaknya makhluk ali-” Ucap Evan terpotong.
“SPLASH!” Suara tembakkan sihir.
“AAA!” Teriak Monica kesakitan.
“AGH!” Teriak Evan kesakitan.
“Hahahaha! Rasakan itu! Hahahaha!” Tawa jahat Zhask.
“Hah!? Siapa kamu!?” Tanya Evan marah.
“Hahahaha! Aku adalah Zhask, penguasa Galaxy! Hahahaha!” Jawab Zhask dengan tertawa jahat.
“Ish...! Tak bisa dibiarkan, rasakan ini!” Ujar Evan menggunakan kekuatannya.
“Snift!” Suara kekuatan Telekinesis.
“Aww! Apaan tu!?” Tanya Zhask kebingungan.
“Heh! Rasakan tu, makanya jangan jahat.” Ujar Evan.
Disaat Zhask ingin menyerang mereka berdua, tiba-tiba saja ada seorang alien yang bernama Yve muncul dan menolong mereka berdua.
“Ih..., rasakan ini! Mind Eater!” Ucap Zhask sembari menggunakan kekuatannya.
“Berhenti! Real World Manipulation!” Pinta Yve sedang mengeluarkan sihirnya.
“Duar!” Suara ledakan.
“Argh! Dasar kamu Yve! Rasakan ini, Mind Eater!” Teriak Zhask sambil menembakkan sihir.
Kemudian, Yve pun membuka portal dimensi dan memasukkan Zhask kedalamannya.
“Heh! Kamu tidak bisa kabur lagi, keluar kamu dari sini! Dimensional Teleportation!”
“Whooooosh!” Suara teleportal terbuka.
“Eh..., tunggu dulu! AGH!” Teriak Zhask.
“Rasakan itu, kalian tidak apa-apa kan?” Tanya Yve.
“Mmm..., kami baik-baik aja kok! Kamu siapa?” Tanya Evan.
“Tenang, aku gak jahat kok! Kenalin nama aku Yve, kalian berdua namannya siapa?” Jawabnya Yve dengan meyakinkan mereka.
“Nama aku Evan, kalo ini temanku namanya Monica.” Jelas Evan.
“Oh ya udah, pesawat kalian tidak apa-apa kan?” Tanya Yve.
“Hmm..., cuma penyok aja kok.” Jawab Evan.
“Ya udah, sini saya benerin.” Ujar Yve.
Kemudian, Yve pun membenarkan pesawat luar angkasa milik Evan dan Monica yang penyok.
***
Tak lama kemudian, pesawat luar angkasa tersebut pun telah selesai di perbaiki, mereka pun menaiki pesawat luar angkasa tersebut.
“Nah, sudah benar sudah tidak penyok lagi.” Ujar Yve.
“Makasih ya Yve! Kalo gak ada kamu tadi pasti kami udah kalah.” Puji Monica.
“Iya sama-sama.” Ucap Yve.
“Ayuk masuk dulu, jangan di luar mulu.” Pinta Evan.
“Oh iya, makasih ya!” Ucap Yve.
Setelah memasuki pesawat, Monica pun bertanya kepada Yve tentang Zhask. Yve pun menjelaskan kepada mereka, tentang Zhask itu.
“Yve, saya mau tanya! Itu yang tadi siapa ya?” Tanya Monica.
“Itu tadi adalah Zhask.” Jawab Yve.
“Zhask itu siapa? Asalnya dari mana?” Tanya Monica sekali lagi.
“Zhask adalah makhluk dari dimensi Under Line, dia adalah makhluk yang berupa layaknya seperti alien. Dia selalu mencari cara agar bisa keluar dari dimensi tersebut. Suatu ketika saya menyegel dia didalam dimensi tersebut, tapi sekarang ia muncul kembali.” Terang Yve.
“Hmmm, berarti dia jahat dong?” Tanya Evan.
“Sebenarnya, dia adalah adek aku.” Jawab Yve.
Evan pun sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Yve, bahwa Zhask adalah adik dari Yve. Yve pun menceritakan asal-usulnya dengan Zhask, waktu mereka masih kecil.
“Hah? Bukannya tadi kalian berlawanan?” Tanya Evan kebingungan.
“Jadi sebenarnya, kami dari keluarga bangsawan yang sangat terpandang. Satu-satu dari keluarga kami pasti memiliki sihir karena sudah turun temurun dari bapak saya, saya memiliki sihir Galactic Power, Mama saya Frostmoon, Papa saya Starsoul, dan adik saya Zhask itu memiliki sihir Decimation. Namun, sihir yang ia miliki sangat berbeda dengan keluarga kami, ia bisa memunculkan makhluk alien bernama Domorey.” Terang Yve.
“Itu makhluk apa? Alien kah?” Tanya Monica.
“Iya, itu adalah alien yang berasal dari Darkness didekat Land Of Dawn.” Jawab Yve.
“Oh..., jadi itu masa lalu kamu? Kasihan banget kamu.” Ucap Monica.
Yve pun kebingungan, mengapa mereka berdua makhluk bumi bisa berada di luar angkasa. Monica pun menceritakan kepada Yve, sekaligus meminta bantuan kepada Yve.
“Iya, aku udah terbiasa kok”, ujar Yve, “Kalian ini mau kemana? Bukannya kalian makhluk Bumi?” Tanya Yve.
“Iya, kami ini anak Bumi, kami tersesat didalam pesawat ini terus saya mencoba menghidupkan mesinnya dan kami gak tau kenapa ada di luar angkasa. Pas dicek, eh ternyata jauh banget dari Bumi”, jelas Monica, “Kamu tau gak ini dimana?” Tanya Monica.
“Iya, ini memang jauh dari bumi. Ini kawasan Land Of Dawn dekat dengan planet Crombus 1543, tempat mendapatkan kekuatan Teleportasi apa saja.” Sahut Yve.
“Nah, kami sedang cari planet tersebut, bisa tolong arahkan kami ke situ tidak?” Ucap Evan memohon.
“Hmm, kalian butuh kekuatan Teleportasi?” Tanya Yve.
“Butuh banget buat pulang, tolong kami!” Ucap Monica memohon.
“Oh, ya udah! Saya antarkan ke planet Crombus 1543 tersebut ya.” Jawab Yve.
“Terima kasih ya Yve sudah menolong kami!” Ujar Monica.
“Gampang itu mah, ayo kita berangkat!” Ajak Yve.
Kemudian, mereka pun langsung berangkat menuju ke planet tersebut dan mencari kekuatan Teleportasi tersebut.
***
Setelah beberapa jam, mereka pun telah tiba di planet Crombus 1543 dan langsung memasuki planet tersebut. Setelah mendarat, mereka pun keluar dari pesawat dan Yve langsung mengarahkan mereka menuju pusat pengumpulan energi Teleportasi.
“Kita udah mendarat, langsung aja menuju pusat pengumpulan energi yang ada di sana!” Pinta Yve sambil menunjuk ke suatu arah.
“Oke, ayo kita kesana! Kamu gak ikut Yve?” Tanya Evan.
“Aku jaga disini, takut ada yang bahaya.” Jawab Yve.
“Oke! Kami jalan dulu ya!” Ujar Evan sambil berlari.
“Oke!” Jawab Yve.
Kemudian, Evan dan Monica pun berlari menuju pusat energi tersebut.
***
Sesampainya mereka di sana, mereka pun langsung memasuki ruangan tersebut dan mencari artikel kekuatan Teleportasi.
“Yok Mon, kita masuk langsung.” Ajak Evan.
“Ayok, kita harus hati-hati sama sekitar kita nih.” Ujar Monica.
“Iya!” Jawab Evan.
Mereka pun langsung menuju ruangan komputer utama dan mencari artikel tersebut. Selang beberapa waktu, mereka pun berhasil menemukan artikel tersebut dan mulai mengaktifkan kekuatan Teleportasi tersebut.
“Nah...! Ketemu nih, langsung aja kita aktifkan kekuatannya.” Pinta Monica.
“Oke!” Ucap Evan.
Mereka hanya membutuhkan beberapa waktu saja untuk mengaktifkannya.
***
Setelah itu, mereka pun telah berhasil mengaktifkan kekuatan Teleportasi dan mereka pun segera menuju kearah pesawat luar angkasa mereka.
“Ayuk langsung ke pesawat aja.” Ajak Evan.
“Ayuk, pake lari!” Pinta Monica.
Mereka pun langsung menuju ke pesawat luar angkasa dengan segera agar Yve tidak menunggu lama di pesawat.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments