Setelah itu, mesin pesawat tersebut pun menyala dan mesin tersebut memerlukan akses untuk mengenali siapa pengguna pesawat tersebut.
“Evan, udah nyala nih” Ucap Monica.
“Oh..., oke! Tapi, kita butuh akses apa ini?” Tanya Evan.
“Hmm..., ini butuh akses biometrik, atau sidik jari gitu.” Jelas Monica.
“Oh..., emang sidik jari siapa?” Tanya Evan bingung.
“Katanya pesawat ini baru diaktifkan, jadi butuh sidik jari pengguna baru.” Terang Monica.
“Lah..., bukannya ini pesawat makhluk tersebut?” Tanya Evan bingung.
“Eh..., iya juga ya? Kok aku baru sadar.” Ujar Monica sambil menggaruk kepalanya.
“Hmm..., coba aja letakkan sidik jari mu.” Pinta Evan.
“Oke!” Jawab Monica.
Kemudian, Monica pun mencoba meletakkan sidik jari nya. Dan sidik jari tersebut, berhasil diakses dan mesin tersebut pun menyala.
“Van, udah hidup mesinnya, gimana cara kontrolnya?” Tanya Monica.
“Mana aku tau, harusnya aku yang tanya kau lah.” Pungkas Evan.
“Oh iya aku lupa, hehe!” Sembari tertawa kecil.
“Cobalah pencet tombol yang itu.” Pinta Evan.
“Sebentar, aku pencet mode controller dulu.” Jawab Monica.
Setelah itu, Monica pun langsung mengendalikan pesawat tersebut. Ia lalu menekan tombol Mode Controller dan Mode Speed Up.
“Hmmm, aku pencet ini sama ini.” Ucap Monica sambil menekan tombol.
“Mon, kok rasanya seperti terbang ya kita?” Tanya Evan kebingungan.
“Iya yah, kek terbang gitu.” Ujar Monica.
“Loh Mon? Kok kita terbang, sama barang-barang kita?” Tanya Evan bingung.
“Bentar aku cek dulu!” Ujar Monica sambil menuju ke arah jendela pesawat luar angkasa.
Monica pun langsung mengecek apa yang terjadi di dalam pesawat tersebut. Alangkah terkejutnya dia, bahwa mereka sedang berada di luar angkasa dan sangat jauh dari tata surya Bumi.
“Evan! Kita ada diluar angkasa!” Teriak Monica histeris.
“Kok bisa?! Kau pencet tombol apa?” Tanya Evan panik.
“Ih..., gak tau...!” Jawab Monica panik.
“Lah? Kok bisa gak tau? Kan kau yang tau tentang teknologi.” Tanya Evan.
“Gak tau, tadi aku pencet yang Mode Speed Up, bentar aku cek dulu!” Ujar Monica sambil menekan tombol komputer.
Kemudian, Monica pun mencari tahu tentang tombol Speed Up itu. Setelah mengetahuinya, ia pun sangat terkejut dan segera memberitahu Evan.
“Hmm..., arti tombol Speed Up itu adalah melajukan benda tertentu yang dipasang.” Jelas Monica.
“Hmm..., berarti kita di luar angkasa, gimana caranya kita pulang?” Tanya Evan.
“Kita butuh tenaga teleportasi, katanya disini kita bisa pake kekuatan sihir kau.” Jawab Monica dengan detail.
“Aku? Kok aku? Apa kaitannya sama aku?” Tanya Evan kebingungan.
“Katanya, kekuatanmu ada yang tersembunyi dan belum diaktifkan.” Jelas Monica.
“Kau tau dari mana?” Tanya Evan.
“Ini aku lagi scan kekuatan mu, hehe.” Jelasnya sambil menyeringai.
“Oh..., pantes aja kau pintar banget jelasinnya.” Ujar Evan.
Evan pun bertanya, bagaimana cara mengaktifkan kekuatan Teleportasi nya. Karena, mereka ingin segera pulang ke bumi.
“Ya udah, gimana cara aktifkan kekuatan aku ini?” Tanya Evan.
“Kau butuh fokus dan tenaga dari planet Crombus 1543.” Jelasnya Monica.
“Planet apa itu? Kok baru dengar.” Tanya Evan bingung.
“Itu tuh, planet yang bisa berpindah-pindah kapanpun dan dimanapun.” Jawab Monica.
“Oh oke, cari dulu planetnya.” Ujar Evan.
Setelah itu, Monica pun mencari keberadaan planet tersebut agar bisa mengaktifkan kekuatan teleportasi yang ada di dalam dirinya Evan dan mengaktifkan Mode Gravitasi.
“Gimana Mon, ada gak?” Tanya Evan.
“Hmm..., belum ketemu juga nih! Susah banget.” Jawab Monica.
***
Setelah pencarian yang begitu panjang, akhirnya mereka menemukan planet tersebut. Dengan harapan yang tinggi, mereka pun menuju ke planet tersebut.
“Nah...! Ketemu juga akhirnya, tapi jauh.” Ujar Monica.
“Gak apa-apa, yang penting kita bisa kembali ke bumi.” Ucap Evan.
“Hmm..., oke deh! Aku jalanin pesawatnya dulu.” Ujar Monica.
“Oke, aku keliling dulu deh.” Ujar Evan.
Kemudian, Evan pun pergi berkeliling di dalam pesawat tersebut. Setelah berkeliling, ia pun melihat dua kamar yang sangat besar, kemudian ia pun memberitahu kepada Monica tentang kamar tersebut.
“Mon! Aku ada liat kamar loh!” Celetuk Evan.
“Dimana? Ada dua kah?” Tanya Monica.
“Di dekat sana, iya ada dua kamarnya.” Jawab Evan sambil menunjuk.
“Oh..., oke deh! Nanti aku pake Mode otomatis aja deh.” Ujar Monica.
“Oke.” Jawab Evan.
***
Setelah itu, Monica pun melanjutkan perjalanannya sebagai controller pesawat.
***
Tak lama kemudian, pesawat tersebut tiba-tiba mengalami kekurangan bahan bakar, Monica dan Evan pun mulai panik akan kehabisan oksigen.
“Evan, gimana nih! Bahan bakar pesawat ini udah mau habis, butuh tempat untuk charge tenaganya.” Terang Monica memanggilnya.
“Mau charge dimana?” Tanya Evan.
“Cari pengisian terdekat aja, mana tau ada tempat mencharge mesin pesawat ini.” Pinta Monica.
“Oke, kalo tentang mencari mah aku bisa!” Ucap Evan.
Setelah itu, Evan pun mencari tempat untuk mengisi energi pesawat tersebut. Tak lama kemudian, Evan pun telah menemukan tempat pengisian energi terdekat yaitu, Sektor J24 Nusagima.
“Nah...! Udah ketemu nih, di Sektor J24 Nusagima.” Ujar Evan.
“Dimana tu?” Tanya Monica penasaran.
“Bentar aku kirim koordinatnya ke komputer mu.” Ucap Monica.
“Oke, nah udah masuk! Kita langsung berangkat!” Ujar Monica.
“Ayuk...!” Sahut Evan.
Kemudian, mereka pun langsung menuju ke lokasi pengisian energi tersebut dengan kecepatan tinggi.
***
Tak lama kemudian, mereka pun telah sampai di lokasi tersebut dan akan segera mendarat.
“Van, siap-siap kita mau mendarat.” Ujar Monica.
“Oke!” Jawab Evan.
“Kita bayarnya pake apa Van?” Tanya Monica.
“Tadi aku cek, disini charge nya gratis.” Jelas Evan.
“Oh..., ya udah nih kita udah mendarat, terus gimana kita bernafas?” Tanya Monica.
“Yok turun, langsung charge aja kita, itukan ada perisai plasmanya.” Ucap Evan.
“Oke...!” Jawab Monica.
Kemudian, mereka pun langsung turun dari pesawat tersebut dan mencharge mesin pesawat tersebut. Setelah itu, mereka beristirahat di tepi dan membicarakan tentang cara kembali ke bumi dan cara mengaktifkan kekuatan teleportasi nya si Evan.
“Jadi, habis ini kita ke planet itu?” Tanya Evan.
“Iya lah, habis itu kita langsung mengaktifkan kekuatanmu tuh.” Jawab Monica.
“Oke lah, butuh berapa lama nih charge nya?” Tanya Evan.
“Sekitar satu jam dan tiga puluh menit.” Jelas Monica.
“Oh..., iyalah!” Ucap Evan.
Mereka pun menunggu mesin tersebut penuh dengan energi agar bisa sampai ke tujuan dengan selamat.
***
Tak berasa 1 jam 30 menit pun telah berlalu dan mesin tersebut telah penuh dengan energi dan siap berangkat. Evan dan Monica pun langsung mencabut kabel charge tersebut dan menaiki pesawatnya.
“Weh! Udah nih charge nya, aku cabut dulu ya.” Ujar Evan sambil mencabut kabel charge.
“Iya, aku masuk dulu ya.” Ucap Monica.
“Oke, udah nih aku masuk juga.” Ujar Evan sambil berjalan masuk ke dalam pesawat.
“Yuk langsung berangkat!” Ajak Monica.
“Ayuk, kita pergi ke planet Crombus 1543.” Ujar Evan.
“Berangkat!” Ujar Monica sambil menggerakkan pesawat nya.
Setelah itu, mereka pun langsung berangkat dari tempat tersebut menuju planet Crombus 1543.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments