Eps 2:Perjalanan Evan dan Monica

Setelah itu, mereka pun telah selesai membuat tenda tersebut dan beristirahat didalamnya.

“Nah...! Udah nih, masuk lah Mon!” Pinta Evan.

“Thanks, btw kita udah dekat dengan lokasi?” Tanya Monica penasaran.

“Hmmm, diliat dari sini sih sebentar lagi nyampe. Paling cuma butuh enam jam lagi buat sampe kesana.” Jelas Evan.

“Hah!? Masih butuh enam jam?! Lama banget!” Tanya Monica terkejut.

“Gak bah jauh, kita hanya butuh tenaga buat sampe. Kita harus semangat!” Ucap Evan dengan meyakinkan Monica.

“Iya deh, aku mau tidur dulu ya.” Ujar Monica.

“Iyaa, selamat tidur!” Ucap Evan.

Kemudian, mereka pun tidur didalam tenda tersebut dengan nyenyak. Karena mereka sangat kelelahan saat perjalanan tadi, jadi mereka membutuhkan waktu istirahat.

***

Ditengah malam yang sunyi, tiba-tiba Monica terbangun karena ia ingin pergi buang air kecil.

“Huft! Aku mau pipis dulu deh, udah kebelet ini!” Ucap Monica sambil menahan pipisnya.

“Hoam...! Mon, kau mau kemana?” Tanya Evan mengantuk.

“Eh copot mamak kau!” Jerit Monica ketakutan, “Bikin kaget aja kau Van! Aku mau pipis dulu.” Ujar Monica.

“Oh, hoam...! Mau aku temenin gak?” Tanya Evan.

“Hmm, gak usah deh aku bisa sendiri kok.” Pungkas Monica.

“Oh, Oke! hoam...!” Ucap Evan dengan menguap keras.

Setelah itu, Monica pun langsung pergi menuju tempat yang menurut nya cocok untuk buang air kecil.

“Hmmmm, dimana ya? Di sana aja deh, keliatannya aman!” Ucap Monica.

Tak lama kemudian, ia pun langsung pergi masuk kedalam tenda karena suasana diluar seram dan sunyi.

“Hih! Seram diluar sana, gelap lagi.” Ucap Monica ketakutan.

“Weh!” Teriak Evan.

“Eh, kau kaget aku kaget!”, jerit Monica ketakutan, “Apasih?” Tanya Monica kesal.

“Aku merasakan sesuatu dalam sihirku.” Ujar Evan terbangun dari tidurnya.

“Merasakan apa? Apa yang terjadi?” Tanya Monica bingung.

“Hmmmm, keknya ada sesuatu yang sedang menuju kemari deh.” Ujar Evan sambil menutup matanya.

“Apa?! Jangan bikin takutlah...!” Tanya Monica sedikit takut.

“Hmm..., semacam monster.” Jawab Evan.

“Ish! Udahlah tidur aja.” Ucap Monica takut.

“Ya udah, tapi kita harus hati-hati!” Pinta Evan.

“Oke, cepat tidur.” Ujar Monica.

***

Setelah melalui malam yang panjang, akhirnya pagi pun telah tiba dan tidak ada gangguan apapun sepanjang malam.

“Hoam...!” Menguap dengan keras.

“Loh Evan, kau udah bangun?” Tanya Monica mengantuk.

“Iya, kenapa?” Jawab Evan.

“Oh ya udah, kau mandi dimana?” Tanya Monica.

“Mandi di danau yang di sana itu.” Ujar Evan sembari menunjuk danau.

“Oh oke! Aku mandi dulu ya.” Ujar Monica.

“Iyaa!” Jawab Evan.

Setelah itu, Monica pun pergi menuju danau tersebut dan langsung membersihkan diri.

***

Tak lama kemudian, ia pun telah selesai mandi dan akan segera mengganti pakaiannya.

“Van, aku udah nih! Kau keluar dulu, aku mau pake baju.” Pinta Monica.

“Iya!” Jawab Evan.

Didalam tenda, Monica kebingungan akan menggunakan pakaian apa yang akan di pakai.

“Hmmmm, pake baju yang mana ya?” Ucap Monica bingung.

“Cepat Mon!” Pinta Evan.

“Iya! Yang ini aja deh” Ujar Monica sambil mengambil baju dan mengenakannya.

Tak lama kemudian, Monica pun telah selesai mengganti pakaiannya. Kemudian ia pun membereskan tenda bersama benda lainnya dengan Evan.

“Mon, kita bereskan benda-benda ini dulu! Baru kita jalan.” Ajak Evan.

“Oke, tendanya dulu bantu aku.” Ujar Monica.

“Biar aku tenda jak, kau bagian sampah-sampahnya aja!” Pinta Evan sambil membereskan tendanya.

“Oke, gampang itu mah!l” Jawab Monica.

Kemudian, mereka pun membersihkan semua barang-barang tersebut menggunakan sihir mereka.

“Nah! Akhirnya udah capek juga.” Ucap Monica sambil meregangkan badannya.

“Yuk, jalan sekarang!” Ajak Evan.

“Oke!” Jawab Monica.

Jalan berganti jalan, mereka terus berjalan mengikuti peta yang ada ditangannya. Dipertengahan jalan, mereka bingung karena mereka telah sampai di titik lokasi, namun tak ada satupun pesawat luar angkasa disana.

“Mon, bentar berhenti dulu!” Pinta Evan sambil melihat peta.

“Kenapa? Ada masalah kah?” Tanya Monica bingung.

“Hah? Kita udah sampe tapi kok gak ada pesawatnya?” Tanya Evan sambil melihat sekeliling.

“Masa sih? Coba liat sini!” Ujar Monica sambil mengambil petanya dari tangan Evan.

“Nih, liat tu!” Ujar Evan sambil menunjukkan nya.

“Iya ya, kok berhenti disini ya?” Tanya Monica bingung.

“Eh, ada tulisan lanjutkan peta selanjutnya.” Ujar Monica sambil menunjuk tulisan yang berada di bagian kiri bawah.

“Eh iya..., berarti masih ada peta selanjutnya dong!” Ujar Evan panik.

“Yah..., gimana dong!” Ujar Monica panik.

Setelah mengetahui peta tersebut membutuhkan dua peta, mereka pun mulai putus asa. Tiba-tiba, mereka menemukan titik terang dimana Evan melihat sebuah gulungan dan ia pun mengambilnya.

“Mon! Itu keknya peta selanjutnya deh!” Ujar Evan sambil menunjuk ke arah semak-semak.

“Iya, itu keknya peta selanjutnya. Akhirnya ya tuhan.” Ujar Monica sedikit lega.

“Ayo kita ambil Mon!” Ujar Evan sambil berlari ke arah peta.

“Ayuk!” Jawab Monica.

***

“Bentar, aku buka dulu.” Ujar Evan.

“Iya, apa isinya Van?” Tanya Monica penasaran.

“Bener dong ini peta selanjutnya, akhirnya kita selamat!” Ujar Evan kesenangan.

“Yeay! Ayo kita teruskan perjalanan kita!” Ajak Monica kesenangan.

“Ayukkk!” Jawab Evan.

Kemudian, mereka pun berjalan sesuai yang diarahkan peta tersebut.

***

Setelah berjam-jam melalui perjalanan, akhirnya mereka tiba dilokasi tersebut. Alangkah terkejutnya mereka melihat pesawat luar angkasa tersebut sangatlah besar dan berwarna merah.

“Wow! Bagus banget!” Puji Monica terkagum-kagum.

“Iya, wow! Gila sih!” Ujar Evan terkagum-kagum.

“Hmm..., ini gimana cara masuknya Mon? Kau kan mahir komputer atau alat teknologi, tau gak?” Tanya Evan.

“Gampang itu mah!” Jawab Monica.

Kemudian, Monica pun mengotak atik mesin pesawat luar angkasa tersebut. Tak lama kemudian, ia pun berhasil membuka pintu tersebut.

“Evan! Udah nih!” Panggil Monica.

“Mana? Eh iya, coba masuk yuk!” Ajak Evan sambil berjalan masuk.

***

“Wow! Bagus banget dalamnya, penuh dengan teknologi!” Puji Evan.

“Iya ih, aku suka teknologi” Ujar Monica senang.

“Coba hidupkan mesinnya Mon” Pinta Evan.

“Oke, tapi kalo kita terbang gimana?” Tanya Monica.

“Kau kan tau teknologi, jadi pasti mudalah!” Ucap Evan.

“Gak semua aku bisa Van, ada juga yang belum aku tau!” Ujar Monica.

“Aku coba dulu ya” Ujar Monica.

Kemudian, Monica mencoba untuk menyalakan mesin pesawat tersebut.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!