Direktur Divisi Keungan.

*

*

Sesampainya di kamar Berly melempar high heels-nya ke sembarang arah lalu melempar tubuhnya ke ranjang begitu saja tanpa membersihkan tubuhnya ataupun hanya sekedar menghapus makeup-nya terlebih dahulu.

Wanita itu berbalik menjadikan kedua lengannya sebagai bantal..

" Apa benar tingkah ku sudah di luar batas? Aku hanya suka berbelanja dan berpesta dan semua itu menggunakan uang Daddy Bukankah itu hal yang wajar? Aku menghabiskan uang daddy ku dan bukan uang milik orang lain jadi itu bukanlah sebuah kesalahan kan?" Berly bergumam pada dirinya sendiri.

Wanita cantik itu sepertinya memiliki otak sebesar biji jagung rupanya. Karena tidak mengerti sama sekali arti dari banyaknya Omelan dari sang daddy tadi. Berly hanya bisa menangkap perkataan Mattew yang melarangnya berbelanja berlebihan menggunakan uang orang tua dan selebihnya hal yang terpenting tidak masuk di telinga wanita itu..

"Jika begitu harus kah aku mulai bekerja di perusahaan,? Benar itu ide bagus.. aku masih dapat gaji walaupun tidak melakukan apapun yang terpenting aku sudah hadir di perusahaan toh perusahaan itu milik daddy yang berarti juga milik ku kan? Dan dengan begitu aku bisa berbelanja dengan uang dari gaji itu.. Kau cerdas sekali Kimberly." Ucapnya sembari terkekeh senang membayangkan apa yang akan di lakukanya agar sang daddy berhenti mengomel dan membuat daddynya Bangga karena dirinya mulai mau bekerja..

*

*

Ke esokan paginya Matthew dan istrinya Flora sudah berada di meja makan di sana juga ada Ben dan Lula istrinya. Ben adalah putra pertama Matthew yang berarti kakak Kimberly.. di meja makan hanya Berly saja yang belum kelihatan batang hidungnya..

" Dad. Di mana Berly,? Apa anak itu tidak pulang ke rumah,?" Tanya Ben ketika tidak kunjung melihat adiknya itu di meja makan.

" Adik mu daddy tidak tahu harus bagaimana lagi mengahadapi bocah tengil itu. Adik mu itu semalam pulang jam satu dini hari. Daddy sengaja menunggunya untuk memberinya pelajaran." Matthew menceritakan apa yang terjadi semalam.

" Jadi daddy mengomelinya selama tiga puluh menit? Dan hasilnya,?" Tanya Ben dan semua mata tertuju pada Matthew.

Matthew mendesah kecewa. " Omelan daddy di anggap sebagai dongeng baginya." Ujarnya Lesu..

" Bukan hanya itu saja aku yakin daddy tergoda dengan tingkah manisnya dan tidak jadi marah kan? Aku cukup hafal bagaimana bucinnya Daddy pada anak tengil itu." Ucap Ben tepat sasaran.

Matthew memalingkan wajahnya tidak bisa menjawab karena apa yang dikatakan putranya adalah kebenaran dirinya begitu bucin pada putrinya itu walaupun kelakuannya tengil dan menyandang reputasi buruk tapi di matanya Kimberly begitu cantik imut dan menggemaskan. Bahkan jika Flora mengatakan Berly itu tidak ada imut imutnya Matthew akan sangat kesal karena tidak terima. Dan disinilah semua terjawab darimana sifat berly berasal yaitu dari Matthew selaku ayah Berly.

" Good Morning Everybody." Sapa Wanita yang tidak lain adalah Berly. Pagi itu penampilan berly tampak berbeda wanita itu tampak sedikit rapi dari penampilan biasanya.

" Kenapa kalian menatap ku seperti itu,? Aku cantik kan?," Berly berputar putar untuk memperlihatkan penampilannya.

" Tumben kau memakai baju sedikit rapi,?" Tanya Ben melihat penampilan adiknya dengan seksama.

Berly mengerlingkan matanya sembari tersenyum penuh arti. Wanita itu mengambil duduk di samping mommy nya. " Tentu aku harus berpenampilan sedikit rapi karena mulai hari ini aku akan bekerja di perusahaan daddy." Ucapnya begitu semangat..

Matthew yang saat itu sedang meneguk susu pun tersedak dan menyemburkan susunya di wajah tampan Ben.

" Dad!!" Ben mengusap wajahnya yang basah dengan kasar. Sementara lula dengan cepat mengambil tisue dan mengelap wajah suaminya sembari menahan tawanya..

Matthew hanya mengangkat satu tangannya pada Ben dan berfokus pada Berly yang dengan santainya mulai memakan rotinya tanpa bersimpati pada kakaknya yang terkena semburan air dari mulut daddy nya.

" Apa yang kau katakan tadi? coba katakan lagi daddy tidak mendengar nya!!"

" Aku akan mulai bekerja di perusahaan daddy hari ini. Aku ingin jabatan direktur di devisi keuangan." Kata Berly dengan santai.

Matthew saling tatap dengan Ben putranya. Ben menggeleng untuk memberi isyarat bahwa itu tidak mungkin. jadi apa nanti jika direktur di devisi itu adalah Berly..

Matthew berfikir keras. Jika mengingat bahwa putrinya tidak terlalu pintar memang sulit untuk menempatkan putrinya di posisi itu.. yang ada perusahaan akan bangkrut dalam sekejap mata.

" Tidak bisa. Kau akan menjadi staf biasa di perusahaan dan mendapatkan bimbingan dari kepala bagian.. itulah yang dilakukan kakak mu dulu sebelum menjadi presedir..

Matthew memutuskan untuk menempatkan Berly sebagai staf biasa supaya putrinya itu tahu bagaimana susahnya mencari uang. Dan di kesempatan ini mattew berharap putrinya akan berubah sedikit demi sedikit..

" Tapi Dad. Aku ini anak mu loh.. putrimu satu satunya masak daddy tega menempatkan ku pada jabatan yang rendah." Berly berusaha menolak karena ini sudah melenceng dari rencananya karena biasanya daddynya selalu menuruti keinginannya tapi kenapa kali ini tidak. Jika dirinya hanya menjadi staf biasa berapa gaji yang di terimanya,? Apakah cukup untuk membeli minuman di club setiap minggunya?,

" Ahh sial jika saja kartu kartu ku tidak di sita aku juga tidak mau repot repot bekerja." Batin Berly menggerutu. Pasalnya dirinya hanya memegang satu kartu dengan limit sepuluh juta dolar saja dan itu hanya cukup untuk satu kali pesta di club.. dan itupun sudah digunakan semalam..

" Keputusan daddy sudah final tidak bisa di ganggu gugat! Atau daddy akan menyita satu satunya kartu kredit yang tersisa di tanganmu!" Ancam Matthew ya sudah terhitung satu bulan Matthew hanya menyisakan satu kartu kredit pada putrinya tapi walaupun sudah di hukum sedemikan rupa Berly masih saja tidak hilang akal. Putrinya itu akan berbelanja di mall miliknya dan mengirimkan tagihannya padanya..

" Dad!!

" Daddy tidak akan luluh lagi dengan akal bulus mu itu!" Sahut Matthew memalingkan wajahnya yang membuat Berly mendengus kesal. Sementara mommy. Kakak dan kakak iparnya hanya berpura-pura tidak mendengar atau melihat apa yang terjadi.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!