*
*
*
*
Disinilah Berly berada di sebuah ruangan yang terdapat sebelas orang di dalamnya dengan hanya di batasi sekat antar karyawan.. Berly menekan nekan keyboard dengan asal dengan perasaan kesal. Setelah perdebatan alot dengan sang daddy dan berakhir dengan kekalahan nya. Kali ini sang daddy tidak luluh dengan segala bujuk rayunya.
" Sial!!.. Aku sama sekali tidak mengerti pekerjaan ini!!" Berly menggerutu karena tidak tahu bagaimana mengerjakan tugas yang di berikan kepala bagian tadi. alhasil wanita itu hanya memainkan Keyboard secara absurd..
Satu jam berlalu dan Berly sama sekali tidak mengerjakan apa yang di perintahkan hingga kepala bagian wanita berusia empat puluh tahunan kembali menghampiri untuk melihat perkembangan Berly.
Wanita itu mengetuk meja Berly. Berly yang tertidur pun Merasa terganggu dan menepis tangan kepala bagian itu.
Tok!! Tok!!
Kepala bagian itu kembali mengetuk meja Berly dan barulah Berly membuka mata. Berly langsung memasang senyum tanpa dosanya setelah melihat kepala bagian yang menganggu tidur nya..
" Bagaimana apa tugas yang kuberikan sudah kau kerjakan,?" Wanita itu meletakkan satu tangannya di meja sebagai penopang dan satu tangannya berada di pinggangnya.
" Tentu saja. Belum!!" Ia menjawab dengan cepat tanpa beban sedikit pun.
Sang kepala bagian menggeleng. Jarinya terulur untuk mengetuk kayar komputer milik Berly. " Aku memberimu pekerjaan yang begitu mudah aku hanya meminta mu untuk mencocokkan data pengeluaran tahun lalu. begitu saja kau tidak bisa bahkan pekerjaan ini dulunya hanya anak magang yang menangani!" Saking pusingnya menghadapi Berly wanita itu sampai memijit pelipisnya dengan kuat untuk mengurangi rasa pusing yang mengakibatkan darahnya naik.
" Benarkah,? Pintar sekali anak magang itu aku saja tidak bisa." Ujar Berly yang di dengar oleh rekan satu ruangan itu. Alhasil ucapan Berly itu membuat tawa orang yang ada di ruangan itu pecah seketika. Teryata benar adanya. Gosip yang beredar itu adalah kebenaran. Bahwa putri dari keluarga Kornelius sangatlah bodoh. Yang hanya pintar menghamburkan uang saja..
Brak!!!!
Kepala bagian yang bernama Lita itu menggebrak meja dengan keras yang membuat ruangan itu hening seketika..
" Apa kalian semua sudah menyelesaikan pekerjaan hingga punya waktu untuk menertawakan rekan kalian?," Lita menatap tajam satu persatu bawahannya.
" Lanjutkan pekerjaan kalian!!." Ucap Lita tegas.. semua karyawan segera berfokus pada komputer dan berkas mereka walaupun masih berumur empat puluhan Lita begitu disiplin dalam urusan pekerjaan sikap tegasnya Membuat para bawahannya begitu takut dan menghormati wanita itu.
" Dan kau Berly! Mulai hari ini kau akan di bantu Lolly kau bisa bertanya apa saja yang tidak kau ketahui pada Lolly!" Lita menarik kursi yang di duduki Lolly gadis yang menggunakan kacamata tebal dengan rambut di kepang itu untuk mendekat agar Berly bisa mengenal gadis itu.
Berly melihat penampilan Lolly yang dianggap nya culun itu dengan pandangan mencemooh. Benar sifat sombongnya kembali muncul setelah melihat penampilan Lolly yang menurutnya begitu kampungan..
" Tidak salah,? Gadis culun ini akan membantu ku? Lihat ini rambutnya kampungan sekali! Oh god mimpi apa aku harus satu devisi dengan orang udik ini!" Sembari memegang ujung kepangan Lolly. Berly mencibir tanpa memperdulikan perasaan orang lain..
Lita memutar bola matanya malas. Sifat putri dari boss nya ini tidak berubah justru semakin parah. Sementara Lolly yang sudah tau tabiat Berly hanya diam tak mengambil hati atas ucapan menyakitkan putri bossnya itu. Sudah jadi rahasia umum jika Berly memiliki sikap buruk memaki dan menghina orang lain itu bukan sesuatu yang mengagetkan untuk semua karyawan di perusahaan milik Kornelius itu.
" Walaupun penampilan Lolly itu culun dia itu sangat pintar. Sementara kamu penampilan saja yang modis dan sisanya kau sendiri yang tahu bagaimana pintarnya kau." Kata Lita yang menyindir Berly dengan halus.
Berly membulatkan matanya merasa tersinggung dengan ucapan Lita.
" Jangan salah aku memiliki banyak kelebihan juga. Selain jago shoping aku juga jago Berdansa aku yakin si culun ini tidak bisa melakukan hal itu!" Ucapnya bangga..
" Ya ya aku tidak bisa melakukan apa yang kau sebutkan itu. Karena bakat mu itu sangat hebat sekali dan hanya bagi orang kaya saja." Sahut Lolly yang menanggapi ucapan Berly dengan santai lalu dengan gerakan pelan Lolly mulai mendekatkan kursinya sehingga bersejajar dengan Berly agar lebih mudah untuk mengajari Berly sesuai perintah Mrs Lita.
" Jangan terlalu dekat!! Kau sudah mandi kan?" Menjauhkan kursi Lolly hingga ada jarak di antara kursi keduanya..
" Hei Nona jangan terlalu membenci nanti kau tidak bisa jauh dariku dan meminta ku jadi bestie mu dan ketika itu terjadi aku sudah tidak mau dekat-dekat dengan mu lagi." Lolly menggoda Berly tapi tangan dan matanya berfokus pada komputer di depannya.
" Ih jijay!!" Berly bergidik.
Lolly tersenyum tipis sembari menaikan kacamatanya yang sedikit turun..
Sementara Lita hanya tersenyum sembari menepuk pelan pundak Lolly sebelum akhirnya kembali keruangan nya. Menurutnya Berly tidak seburuk itu. cara dia menyombongkan diri dan mencemooh orang lain terkesan lucu menurutnya..
Kimberly Kornelius...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments