My Lovely Girlfriend.
*
*
*
Malam itu seorang wanita cantik dengan pakaian yang terbuka berjalan dengan mengendap ngendap sembari menenteng sepasang high heels nya berharap kali ini dirinya tidak ketangkap basah lagi oleh daddynya.
. Wanita itu menggela nafas lega sembari menegakkan tubuhnya setelah di rasa di Mansion itu tidak ada tanda-tanda seseorang yang masih terjaga ya pasti mereka semua sudah tertidur mengingat jam menunjukkan pukul satu dini hari.
" Aman. Daddy kan sudah tua mana kuat bergadang demi menangkap basah putrinya yang pulang Dugem, Aku saja yang terlalu parno." Gumanya terkekeh lirih dan berjalan dengan santai menuju kamarnya. Tapi belum juga ada lima langkah kakinya berjalan telinganya terasa panas akibat tarikan dari seseorang.
" Aduhhh Sakit!" Teriaknya badannya membungkuk karena tarikan di telinganya benar benar menyakitkan.
" Kimberly Kornelius!! Sudah berapa kali daddy bilang sudahi jegila'an mu. Apa kau tidak peduli dengan reputasi mu yang buruk di luaran sana?!" Kata pria yang teryata adalah daddy dari wanita yang di panggil Kimberly itu.
" Lepasin dulu napa Dad!. Sakit telinga putrimu yang tercantik se antero jagat raya ini." Kimberly menoleh kebelakang untuk melihat sang daddy wajah Kimberly mengeryit akibat tarikan daddynya semakin kencang..
" Berly umur mu sudah semakin dewasa dan tidak selamanya kau akan tergantung dengan daddy dan Mommy bukan,? Jadi jika kau tidak kasihan dengan daddy maka kasihanilah dirimu sendiri. Bagaimana jika daddy dan mommy sudah tidak bersamamu,? lalu apa yang harus kau lakukan jika kelakuan masih seperti ini?," Matthew berkata dengan putus asa pasalnya putrinya itu susah sekali di atur. Selain manja dan sombong putrinya itu suka menghamburkan uang dan tidak mau belajar bekerja di perusahaan bersama dengan kakaknya. Yang ada dipikiran putrinya hanya shoping dugem ke salon dan berkeliaran tidak jelas menurutnya.
" Jika itu terjadi tentu aku masih bisa bertahan. Selain aku mendapatkan warisan dari kekayaan daddy aku juga masih memiliki kakak dan kakak ipar yang kaya.." Kimberly mengatakan itu sembari tertawa memang sudah tidak tertolong sekali wanita satu ini..
Matthew yang mendapatkan jawaban seperti itu menarik semakin keras telinga putrinya lalu menyeretnya ke sofa. Tubuh Kimberly di lempar begitu saja ke atas sofa.
Dengan kedua tangan berada di pinggang pria paruh baya itu mulai mengomeli putrinya.
" Sudah belum ceritanya? Berly ngantuk Dad, bisa tidak kelanjutan nya di pending saja." Berly berkata sembari menguap seakan Omelan panjang lebar daddy nya selama tiga puluh menit adalah sebuah dongeng baginya..
Matthew memegang dadanya sembari mengaduh. Putrinya benar benar tengil dirinya juga tidak tahu menurun dari siapa sifatnya itu walaupun begitu banyak onar yang di perbuat putrinya dirinya masih begitu mencintainya. entahlah atau mungkin salahnya juga karena terlalu memanjakan nya selama ini..
" Dad. Aku tahu daddy hanya berpura pura saja.. Berly tahu pasti, rekam medis daddy yang sehat walafiat. urungkan sandiwara daddy itu." Ucap Berly saat sang daddy mencoba menipunya dengan berpura-pura serangan jantung..
Matthew melototkan matanya tidak percaya bahwa putrinya sama sekali tidak bersimpati padanya ya dirinya memang berpura-pura tapi setidaknya tidak bisakah putrinya itu bersikap manis padanya.
Berly berdiri dari sofa lalu menghampiri sang daddy dan mengecup pipinya.
" Sebagai tanda maaf.. sebuah ciuman cinta dari putri cantik daddy. Jangan sering-sering marah dad. Lebih baik sekarang daddy tidur sembari memeluk mommy itu lebih menyenangkan bukan dari pada harus mengomel sepanjang malam." Berly mengusap dada daddynya dengan pelan untuk meredakan emosi pria itu.
Inilah kelemahan terbesar Matthew. Semarah apapun dirinya pada wanita yang dicintainya maupun itu istrinya atau Berly kalau wanita itu sudah bersikap manis rasa marah itu menghilang begitu saja.
" Ya sudah pergi ke kamar mu dan istirahat!" Tidak tega Matthew akhirnya menyuruh putrinya untuk istirahat.
" Thanks Dad. Good Night my lovely daddy." Katanya dengan riang. setelah mengecup kedua pipi Matthew. Berly pergi ke kamarnya.
Matthew memandang punggung putrinya dengan pandangan yang sulit di artikan. Harus bagaimana lagi untuk membuat putrinya menjadi penurut dan anggun. Bahkan sang istri saja sudah tidak bisa berkata kata kalau menghadapi Berly.
Mendesah kasar pria paruh baya itu kembali ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
mamae zaedan
mampir thor di cerita si bontot kembar 3,,lionel🤗🫰
2023-09-08
0