Bab 5 Persiapan Pernikahan

Beberapa hari kemudian Nyonya Shella tampak sibuk mengurus persiapan pernikahan putrinya. Dia memastikan dekorasinya terpampang sempurna sesuai keinginan Lizzie.

Wanita itu berhenti bicara kala mendapati ponselnya berdering. Nyonya Shella langsung menyingkir, mengeluarkan ponselnya dan berbicara dengan sang adik.

"Ada Vera? " tanya nyonya Shella tanpa basa basi.

"Aku ingin bicara sama kamu kak." ujar nyonya Vera pada sang ipar.

"Maaf Sera aku lagi sibuk, menyiapkan keperluan pernikahan putriku. " ujar nyonya Shella. Wanita paruh baya itu memilih menutup sambungannya begitu saja. Setelah itu kembali mengawasi para pelayan yang bertugas menata dekorasi.

Saat ini Lizzie tengah menyebarkan undangan pernikahannya pada semua teman temannya. Kini mereka berkumpul di apartemen milik Veronica.Gadis itu tampak asyik memakan keripiknya dengan santai.

"Kau yakin mau menikah dengan Edgar Liz? " tanya Veronica pada sang sahabat.

"Aku sangat yakin Vero! "

Veronica memperhatikan keseriusan di wajah sang sahabat. Dia menghela nafas panjang, gadis itu memberikan dukungan pada Lizzie. Sementara yang lain hanya diam sambil memainkan ponselnya masing masing.

"Aku hanya takut jika pria itu berniat hanya memanfaatkan kamu saja

Liz. " ceplos Veronica kini mengungkapkan apa yang dia pikirkan. Lizzie tentu saja menyakinkan sahabatnya jika Edgar adalah pria yang baik.

Lizzie tampak berdebar debar besok adalah hari bersejarah dalam hidupnya. Gadis itu menghela nafas panjang, dia berusaha rileks dan enjoy. Hari ini diapun akan menghabiskan waktunya bersama teman temannya hingga sore hari.

"Thanks ya udah bantu aku nyebarin undangan. " gumam Lizzie sambil tersenyum.

"Sama sama Lizzie. " sahut salah satu di antara mereka, Inka. Mereka kembali mengobrol sambil memakan camilan masing masing. Veronica sendiri justru membahas masalah Alexa. Lizzie sendiri tak berkomentar apapun mengenai sepupunya yang rese itu.

Kini mereka memilih menonton Drakor di ruang tengah. Gelak tawa mewarnai obrolan mereka. Lizzie benar benar memanfaatkan waktunya kali ini untuk bersenang senang bersama teman temannya.

Lizzie POV

Sorry guys, aku enggak bisa cerita yang sebenarnya pada kalian. Apa yang terjadi di dalam keluargaku ini memanglah private. Aku pasti bisa melawan uncle Dominic, perusahaan itu milik Daddy. Aku harap kalian semua kelak bisa memahami kenapa aku tak berkata jujur pada kalian. Untuk kali ini biarkan aku berjuang, Edgar pasti bisa membantuku dan aku percaya padanya.

Lizzie POV end

Lizzie menyesap jusnya dengan santai. Dia kembali bersandar di sofa sambil menggenggam ponselnya. Gadis itu mengirim pesan pada calon suami nya. Setelah selesai dia menaruh ponselnya kembali di atas meja.

Ting

tong

Lizzie langsung bangkit, dia pun membiarkan teman temannya melanjutkan menonton Drakor. Dia langsung membuka pintu apartemen Veronica. Gadis itu tampak terkejut melihat kehadiran Edgar. Dia segera ke luar dan menutup pintu nya.

"Kok kamu ke sini? " tanya Lizzie penasaran.

"Nih aku belikan buah dan cemilan untuk kamu dan teman temanmu. " ujar Edgar menyerahkan satu kantong plastik pada calon istrinya. Pria itu langsung pamit, Lizzie sendiri melambaikan tangan kemudian masuk ke dalam apartemen.

Para gadis gadis itu kini tampak berpesta dengan makanan yang tersedia. Mereka semua tak mempedulikan jika berat badan mereka akan naik nantinya.

Lizzie hanya menanggapi dengan senyuman saat Inka memuji kebaikan Edgar. Gadis itu kembali memakan keripik lagi.

Sorenya mereka semua bubar setelah bersih bersih. Lizzie langsung pulang ke rumahnya. Gadis itu pergi ke kamarnya dan beristirahat sebentar. Saat ini dia tengah berbaring malas malasan di atas ranjang empuknya.

"Rasanya masih deg deg an, tak menyangka aja besok aku sudah nikah sama Edgar. " gumam Lizzie sambil tersenyum. kehidupan barunya akan di awali besok setelah dia resmi menjadi nyonya Edgar.

Gadis itu terdiam, dia tak mengenal Edgar sama sekali. Rasanya ingin bertanya langsung pada calon suaminya itu. Namun dia teringat perjanjian yang di buat, Lizzie mengurungkan niatnya.

Huh

Lizzie menghela nafas panjang, rasa penasarannya kian meningkat. Gadis itu hanya bisa mendengus pelan, meraih ponselnya dan memutar musik. Semakin lama diapun mulai menguap, kedua matanya mulai terpejam.

Malam harinya Lizzie telah berkumpul di meja makan. Gadis itu mendapat nasehat dari mommy dan daddy mengenai pernikahannya dengan Edgar besok.

"Mom, Dad doakan ya semoga Lizzie bisa menjadi seorang istri yang baik untuk Edgar. " gumam Lizzie penuh harap.

"Amen sayang. " jawab Mommy sambil tersenyum.

Mereka bertiga makan malam dalam suasana bahagia. Di sela makan, Lizzie membuka obrolan lain dengan kedua orang tuanya. Gadis itu sangat suka berdiskusi dengan mommy dan daddy dalam hal apapun.

Setelah lima belas menit, makan malam telah usai. Lizzie membantu sang mommy membereskan meja makan. Gadis itu membawa piring kotornya ke dapur. Setelah selesai dia langsung naik ke lantai dua menuju ke kamarnya.

Cklek

Lizzie berusaha mengontrol debaran jantungnya saat ini. Gadis itu tampak mondar mandir berusaha tetap tenang dan slay. Dia menaruh ponselnya di dalam laci meja, melesat ke kamar mandi. Selesai cuci muka, Lizzie segera naik ke atas ranjang.

Gadis itu meraih figura photo mata kecil dirinya. Mata Lizzie tampak berkaca kaca, sebentar lagi dirinya akan menikah besok. Dia kembali mengenang masa kecilnya yang indah bersama orang tuanya.

"Besok aku sudah nikah. " gumam Lizzie.

Gadis itu buru buru menghapus air matanya. Waktu berlalu dengan cepatnya, dia menaruh foto itu kembali ke tempatnya. Lizzie segera membaringkan tubuhnya di atas ranjang kemudian menarik selimut.

"Ish kenapa aku belum mengantuk juga sih. " keluh Lizzie. Dia berusaha memejamkan kedua matanya namun lagi lagi usahanya gagal. Dering ponselnya menyita perhatiannya, gadis itu langsung mengambilnya.

From Edgar :Kau gugup Baby?

Me : Yeah, kok bisa tahu kalau aku gugup?

Edgar : Cuma tebak tebak aja, sebaik ya segeralah tidur baby.

Me : Iya Edgar.

Lizzie menyimpan ponselnya kembali pada tempatnya. Gadis itu kembali berbaring dengan nyaman. Hatinya tampak berbunga bunga, ternyata Edgar memiliki sikap yang lumayan hangat menurutnya. Lizzie segera memejamkan kedua matanya.

Larut malam Lizzie terbangun, dia kembali memimpikan hal yang sama beberapa kali. Gadis itu mengumpat pelan, dia mengusap wajahnya kasar. Dia segera turun, meneguk segelas air putih kemudian menaruhnya kembali di meja.

"Sebenarnya apa yang aku mimpi 'kan sih? " gumam Lizzie dengan kening berkerut.

Lizzie menenangkan dirinya, kembali berbaring dan menarik selimut. Gadis itu telah memejamkan kedua matanya. Tak lama terdengar suara dengkuran halus. Lizzie tampak terlelap dalam tidurnya. Suasana malam ini yang tampak dingin mungkin menambah tidurnya semakin nyenyak kali ini.

Hal yang sama di rasakan Edgar di apartemen pria itu. Dia langsung merebahkan tubuhnya, segera memejamkan kedua matanya.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

lanjut baca

2023-07-19

0

★彡 Ϙυҽҽɳ_ѕєηʝα 彡★

★彡 Ϙυҽҽɳ_ѕєηʝα 彡★

hadir

2023-06-05

0

Author_Ay

Author_Ay

ramaikan

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!