Bab 2 Pria Bayaran

Keesokan harinya Lizzie bertemu dengan pria yang dia chat kemarin di sebuah Cafe. Gadis itu telah berada di Cafe, menunggu dengan sabar pria yang akan dia sewa itu. Seorang pria datang dengan memakai hoodie hitam menghampirinya.

Lizzie berdecak pelan melihat penampilan pria di depannya saat ini. Gadis itu mencibir pelan yang di tanggapi dengan dengusan pria di depannya ini.

"Sepertinya kau pria miskin. " ceplos Lizzie dengan asal.

"Apa nona hanya akan menghina saya di sini? " ujar Edgar dengan nada datar nya.

Huh

Lizzie segera mengambil pulpen dan kertas. Gadis itu langsung memperkenalkan dirinya begitu pula dengan Edgar. Lalu menjelaskan tujuannya mengajak Edgar bertemu.

Edgar membaca point penting dalam perjanjian mereka berdua. Fokusnya tertuju pada nominal uang yang di janjikan Lizzie padanya.

"Apa ada yang kurang dari isi perjanjian Ed? " tanya Lizzie dengan serius.

"Aku hanya akan menambahkan. tak ada hak untuk ikut campur dalam urusan masing masing. " pungkas Edgar.

Pria itu langsung membubuhkan tanda tangannya, bergantian dengan Lizzie. Lizzie segera menyimpan berkas perjanjian itu ke dalam tas, mereka saling bertukar nomor. Gadis itu mengajak Edgar pergi dari sana, dia meminta Edgar yang menyetir.

Tanpa banyak bicara Edgar langsung memenuhi perintah Lizzie. Mobil Lamborghini itu melesat kencang. Tak ada obrolan apapun di antara keduanya.

Tujuan mereka saat ini adalah Mall. Lizzie turun dari mobil, menggandeng Edgar untuk masuk ke dalam. Dia segera membelikan banyak pakaian untuk partner kontraknya itu.

"Mulai sekarang, kamu harus rubah penampilan kamu Ed. " ujar Lizzie dengan nada kesalnya.

"Hm. " Pria itu langsung masuk ke ruang ganti. Tak lama Edgar kembali, dia tampak gagah dengan mengenakan kemeja dan celana panjang hitam.

Lizzie memilih kembali pakaian untuk Edgar setelah itu membayarnya. Setelah selesai mereka langsung ke luar dari mall. Gadis itu meminta Edzard menemani dirinya jalan jalan. Tanpa membantah Edgar melajukan roda empatnya menuju ke sebuah taman.

Turun dari mobil, keduanya memilih duduk di sebuah bangku taman. Lizzie menghela nafas panjang, setelah bertemu Edgar dia merasa sedikit tenang.

"Pokoknya kau harus memainkan sandiwaramu dengan baik Ed. " ujar Lizzie.

"Aku akan melakukan apa yang kau minta Lizzie. " ujar Edgar tanpa ekspresi. Lizzie menoleh, memperhatikan Edgar dari jarak dekat. Gadis itu merasa aneh dengan sikap datar yang di tunjukkan oleh Edgar. Dia segera menepis pemikiran konyol nya, melihat penampilan Edgar saat ini membuat sedikit kagum.

"Edgar sangat cocok memakai kemeja dan jas. " batin Lizzie dalam hatinya. Dia memilih menatap lurus ke depan. Gadis itu terus mengajak Edgar bicara yang di tanggapi Edgar dengan santai.

Keduanya bangkit, pergi dari taman dan kembali ke mobil. Lizzie mengantarkan Edgar ke apartemen pria itu. Gadis itu berusaha untuk mampir sebentar namun Edgar melarangnya.

Lizzie pun memilih pergi dari apartemen Edgar. Edgar sendiri membawa beberapa paperbag ke dalam apartemen miliknya. Pria itu pergi ke dapur setelah menaruh barang barangnya di kamar.

Hah Edgar merasa lega setelah menuntaskan dahaga nya. Pria itu memilih pergi ke ruang tamu, melepaskan jasnya lalu menaruhnya di samping. Seringai terbit di sudut bibirnya, teringat perjanjian konyol yang di tawarkan Lizzie padanya.

"Lima milyar, gadis itu benar benar konyol. " gumam Edgar. Dia mengeluarkan ponselnya, terkekeh membaca pesan dari partner kontraknya itu.Dengan cepat dia membalasnya, kemudian menyimpan kembali ke dalam saku celana.

Senyumnya surut saat mengingat sesuatu. Dia mengeluarkan dompetnya kemudian meraih sebuah foto yang dia selipkan. Raut wajahnya berubah sendu, entah foto siapa yang di pegang oleh Edgar.

Pria itu segera menyimpan foto tersebut. Dia langsung bangkit, berlalu pergi menuju ke kamarnya.

Malam harinya Edgar datang ke rumah keluarga Harold. Pria itu sebelumnya telah mengirim pesan pada Lizzie. Lizzie menyambut kedatangannya dengan senyuman manis. Gadis itu menggandengnya, mengajaknya bertemu dengan mommy dan daddy.

"Mom, Dad kenalkan ini Edgar calon suamiku. " ucap Lizzie sambil tersenyum.

Edgar segera berkenalan dengan kedua orang tua Lizzie. Mereka segera duduk di sofa, Lizzie membiarkan Edgar mengobrol dengan orang tuanya. Dia berharap Edgar tak melakukan kesalahan kecil di hari pertamanya.

"Mommy dan Daddy yang akan mengurus persiapan pernikahan kalian Lizzie, Edgar! " ucap nyonya Shella dengan senyuman lebarnya.

"Terserah mommy saja." balas Lizzie sambil tersenyum. Pelayan datang memberitahu jika makan malam telah siap. Mereka semua langsung beranjak pergi menuju ke meja makan.

Makan malam kali ini terasa ramai. Lizzie diam diam memperhatikan Edgar. Gadis itu merasa jika Edgar seperti canggung dan gugup dengan pertemuan ini. Dia begitu penasaran dengan siapa sebenarnya Edgar ini?

Terdengar helaan nafas berat, dia merasakan pusing sendiri memikirkan tentang Edgar. Dia pun melanjutkan makan malamnya dengan santai.

Setelah lima belas menit berlalu, mereka selesai makan malam. Tuan Farhan menyambut hangat kehadiran calon menantunya itu. Pria paruh baya itu menawarkan Edgar agar menginap.

"Menginaplah semalam di sini Ed. " ucap Tuan Farhan sambil tersenyum.

Edgar langsung melirik kearah Lizzie sebentar lalu kembali fokus pada calon mertuanya.

"Baiklah saya setuju Uncle! "

Tuan Farhan meminta sang anak mengantarkan Edgar ke kamar tamu. Mereka langsung beranjak dari meja makan, membiarkan pelayan yang membereskan nya. Lizzie mengantarkan Edgar ke depan kamar tamu setelah itu dia menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Cklek

Lizzie memasuki kamarnya, dia mengganti pakaiannya dengan piyama. Setelah itu segera naik ke atas ranjang, bersandar pada headboard. Merasa belum mengantuk, dia mengambil salah satu buku novelnya.

"Aku harap tokoh pria dalam novel ada di dunia nyata. " gumam Lizzie. Dia begitu serius membaca lembar demi lembar bukunya. Setelah satu jam, gadis itu mulai menguap. Lizzie menaruh bukunya, segera berbaring di atas ranjang.

Gadis itu segera menarik selimut menutupi setengah badannya. Dia sangat berharap malam ini dia bisa memimpikan sesuatu yang indah. Lizzie segera memejamkan kedua matanya, tak lama gadis itu terlelap dalam mimpinya.

Larut malam Lizzie terbangun dari tidurnya. Nafasnya tampak tersengal, gadis itu menghela nafas panjang. Lagi lagi dia memimpikan hal yang sama untuk kesekian kalinya.

"Sebenarnya siapa sosok wanita itu, kenapa dia selalu datang dalam mimpi aku sih. " gumam Lizzie dengan kening berkerut. Dia mengusap wajahnya kasar, berusaha menenangkan dirinya yang tampak frustrasi.

Lizzie kembali berbaring,mencoba menenangkan dirinya lebih dulu. Dia berusaha menyakinkan diri sendiri kemudian memejamkan kedua matanya kembali. Kali ini gadis itu bisa tidur dengan nyenyak di atas ranjang empuknya.

Dering ponselnya tak membuat dia terusik. Lizzie terlelap dalam tidurnya kali ini. Semakin lama bunyi ponselnya berhenti sendiri setelah itu.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

seru nih

2023-07-19

0

Author_Ay

Author_Ay

Ayo Ramaikan dan jangan lupa berikan like, komen dan hadiah!!

2023-06-02

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!