Bab 4

"Nyokap gue belum sempat minta nomor lo, nyokap gue turun lagi dari mobil nyariin lo, tapi lo udah gak ada di tempat itu," jelas Aksa.

"Ya udah, kasih aja nomor nyokap lo ke gue."

"Ih, males!" Aksa membuang muka.

"Eh! Sialan lo!" geram Natha.

Aksa berlari ke arah belakang sekolah dan diikuti oleh Natha. Natha yang pada awalnya berniat pergi ke toilet, malah pergi ke belakang sekolah gara-gara mengikuti murid baru itu.

"Eh, ngapain gue ngejar dia, ya? Bukannya gue mau ke toilet," batin Natha setelah sadar bahwa dia ingin pergi ke toilet.

"Hai, mau kemana, lo?" tanya Aksa ketika melihat natha berbalik arah.

"Kepo!" balas Natha dengan setengah berteriak. Aksa hanya terkekeh melihat Natha yang berlari lari kecil ke arah toilet sekolah.

"Dasar gadis aneh!" batin Aksa berucap sambil menyunggingkan senyumannya.

"Lah ngapain gue bengong, dah." Aksa berjalan ke arah kelasnya, berniat mencari Gibran. Di perjalanan menuju kelas, Aksa tak sengaja bertemu dengan Vio beserta kawan-kawan dan ia pun segera menyapanya.

"Vio, lo liat Gibran gak?" tanya aksa yang melihat vio berjalan bersama Gabriella dan laura.

"Gak lihat. Memangnya kenapa?" jawab Vio.

"Lo berdua, liat Gibran, gak?" tanyanya lagi kepada Gabriella dan Laura.

"Ga liat. Lo sendiri, liat Natha gak? Lo abis dari toilet juga 'kan? Gue bertiga tadi udah nyari ke toilet, tapi gak nemu Natha," jawab Gabriella.

Aksa menggelengkan kepalanya. "Gak. Gue gak liat. Ya udah, gue mau nyari Gibran dulu." Aksa pun pergi meninggalkan Vio bersama teman-temannya.

"Lo bertiga ngapain berdiri di tengah jalan begini?" tanya Natha yang tiba-tiba berada di samping ketiga sahabatnya itu.

"Loh, Natha? Dari mana aja lo?" pekik Gabriella yang terkaget-kaget melihat kedatangan Natha.

"Dari toilet lah, memangnya dari mana lagi?" jawab Natha dengan santainya.

"Kok gue gak nemu lo, padahal tadi kami bertiga udah nyari lo ke toilet, iyakan?" Vio dan Laura hanya mengangguk, mengiyakan apa yang dikatakan oleh Gabriella.

"Ah, masa, sih? Ya, udah. Kita balik ke kelas aja, yok!"

"Yok, lah!"

Para gadis-gadis itu pun kembali ke kelas mereka.

"Gibran, tadi Aksa nyariin lo," kata Gabriella yang tidak sengaja berpapasan dengan Gibran yang tengah asik nongkrong bersama dua temannya.

"Benarkah? Di mana dia sekarang?"

"Ga tau. Tadi dia jalan ke arah sana, sih." Gabriella menunjuk ke arah lapangan sekolah, di mana ia terakhir melihat Aksa.

"Oke, thanks." Gibran pun bergegas pergi menuju lapangan sekolah untuk menemui Aksa yang tengah mencari keberadaannya.

"Ish, gue ngantuk!" ucap Laura sambil sesekali mengucek matanya. Jadwal sekolah fullday, membuatnya lelah dan mengantuk.

"Gue juga ngantuk," sahut Gabriella yang ternyata juga merasakan hal yang sama. Jarum jam menunjukkan ke angka 12.11, itu artinya sebentar lagi bel akan berbunyi, ketika jam menunjukkan 12.35.

"Gue mau tidur di kelas deh," celetuk Gabriella lagi.

Mereka berempat berjalan menuju ruang kelas mereka, setelah sampai di sana, Gabriella dan Laura duduk di belakang. Laura duduk di tempat duduknya sendiri, sementara Gabriella duduk di tempat Vio. Mereka mengambil boneka berukuran sedang yang memang sengaja mereka bawa untuk dijadikan bantal. Dua gadis itu meringkuk di atas meja sambil memeluk boneka yang mereka bawa tadi lalu memejamkan mata.

Sementara Vio dan Natha duduk di depan Gabriella dan Laura. Natha duduk di tempat Gabriella, dan Vio duduk di tempat Natha.

"Hehe, lucu! Mereka berdua emang sengaja bawa boneka itu dari rumah, ya?" Vio bertanya kepada Natha.

"Boneka itu?" Natha balik bertanya. Vio menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Iya, mereka sengaja bawa boneka itu dari rumah. Nih, gue juga punya. Mau pinjem?" tanya Natha kepada Vio dengan tangan kanannya yang memegang boneka bulat yang hampir mirip dengan milik Gabriella dan Laura, mengarahkannya kepada Vio.

"Ga usah, gue gak ngantuk," jawab Vio sambil menggelengkan kepalanya.

Natha dan Vio hanya memainkan ponsel masing masing-masing. "Mau mutualan whatsapp, gak?" Vio memecah keheningan di antara mereka berdua.

"Boleh, nih" Natha mengarahkan layar ponselnya, di mana terdapat nomor whatsapp miliknya.

Setelah selesai. "Udah. Tuh, punya gue," ucap Vio, Natha hanya menganggukkan kepalanya.

"Bentar, Vio sepupunya Aksa, 'kan ya?" Apa gue minta nomor whatsapp nyokapnya Aksa sama Vio aja? Ah, ga usah deh!" batin Natha.

"Vio," panggil satu orang laki-laki yang tiba-tiba berdiri di samping meja Natha.

Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap lelaki yang tadi memanggil namanya. "Ya, Aksa. Ada apa?" tanya Vio balik, setelah mengetahui siapa yang berdiri di sana.

"Lo kalo mau pulang, minta jemput aja. Gue mau jalan dulu," ucap Aksa kemudian.

Vio mengerucutkan bibirnya. "Ya, baiklah."

Setelah mengucapkan hal itu, Aksa lalu berpaling dan menghampiri kursi miliknya yang di mana ada tiga orang siswa laki laki yang juga duduk di tempat itu.

"Lo berangkat bareng Aksa?" tanya Natha yang penasaran kepada Vio.

Vio menganggukkan kepalanya. "Ya, memangnya kenapa?"

"Bukan apa-apa. Btw, mau gue anterin gak? Kebetulan aku pulang sendirian," ucap Natha sembari menawarkan tumpangan untuk teman barunya itu.

"Serius? Tapi, emang gak ngerepotin?" tanya Vio malu-malu.

"Ga papa lah, santai aja," ucap Natha sambil tersenyum ke arah Vio.

Vio mengangguk lalu membalas senyuman Natha. "Okelah, kalau begitu!"

***

Kring! Kring!!

Memasuki jam pelajaran ke delapan, semua murid pun bergegas memasuki kelas mereka masing-masing dan bersiap menyambut mata pelajaran baru. Begitu pula kelas 11, di mana Natha dan teman-teman juga bersiap menerima pelajaran.

"Gabriella, Laura, bangun! Guru bentar lagi masuk," ucap Natha yang berusaha membangunkan Laura dan Gabriella yang masih meringkuk sambil memeluk boneka mereka.

"Ehm~ hoamm! Gue masih ngantuk banget. Lima menit lagi napa," sahut Gabriella yang masih memejamkan kedua matanya.

"Eh, gila lima menit pala lo! Gue ga tau kalo lo dimarahin sama guru, ya!" kesal Natha yang kembali berbalik menghadap ke papan tulis.

"Ehh, Lau, bangun, nanti dimarahin guru, loh!" ucap Vio yang mencoba membangun kan Laura.

"Iya iya, ini gue masih ngumpulin nyawa gue bentar," jawab Laura yang masih tampak ngantuk.

Benar saja, guru tiba-tiba masuk ke kelas itu dan membuat anak-anak kelabakan. "Siang, anak-anak!" sapa guru yang masuk ke kelas mereka. Bu Rania, biasa dipanggil Bu Nia atau Bu Rani oleh para siswa dan siswi yang ada di sekolah mereka.

"Siang, Bu!" jawab anak murid di kelas itu dengan serempak.

"Weh, Gab! Bangun, Nnjir! Noh, Ibu nia udah masuk itu," ucap Laura sambil menggoyang-goyangkan badan Gabriella. Gabriella membuka mata sembari mengumpulkan kembali tenaganya.

"Eh, Vio. Fue duduk di sini dulu, ya?" ucap Gabriella yang masih lemas karena tenaganya belum kelar terkumpul.

"Iya, duduk aja. Eh boleh ambilin buku kosong gue gak? Di dalam tas," sahut Vio sembari meminta bukunya kepada Gabriella.

Gabriella meraih satu lembar buku kosong milik Vio. "Yang ini?" tanya Gabriella sambil memperlihatkan sebuah buku yang kini ada tangannya kepada Vio dan dibalas anggukan oleh gadis itu.

"Ya, benar yang itu!"

"Nat, ambilin juga dong, buku gue di bawah meja," ucap Gabriella kemudian, sambil menunjuk ke bawah meja yg ditempati oleh Natha.

Natha pun menyerahkan buku yang diminta oleh Gabriella kemudian menyerahkannya.

"Anak-anak, Ibu akan menjelaskan materi pada hari ini, jadi didengarkan baik-baik. Jika ada yang tidak bisa kalian pahami, kalian bisa tanyakan, mengerti?" jelas Bu guru yang berdiri di depan.

"Iya, Bu," jawab mereka serempak.

Beberapa menit kemudian, Bu Guru pun selesai menjelaskan materi pelajaran pada hari itu.

"Bagaimana? Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Nia kepada seluruh anak muridnya. Setelah menunggu beberapa detik dan tak ada satu pun yang bertanya, Bu Guru pun melanjutkan ucapannya.

"Kalo tidak ada yang ditanyakan, berarti kalian semua udah paham, ya."

"Iya, Bu," jawab mereka serempak.

"Ibu akan memberikan tugas kepada kalian dan kalian kerjakan di buku tulis. Nanti dikumpulkan di atas meja Ibu, ya," jelas Bu guru. "Oh ya, Niki. Nanti kamu kumpulin semua bukunya lalu taruh di atas meja Ibu," titahnya lagi kepada ketua kelas-Niki.

"Baik, Bu," jawab Niki.

"Tugasnya sudah saya kirim lewat grub wa, kalian bisa cek sendiri. Yang belum masuk ke dalam grub, bisa minta masukan sama Niki. Ibu ada rapat sebentar, jadi jangan berisik, ya!" ucap Bu Rania kemudian.

"Baik, Bu! Terima kasih," ucap para siswa dengan serempak.

"Ya, sama-sama. Ibu pamit keluar, ya!" Bu Rania segera keluar dari ruangan itu.

Sepeninggal Bu Guru Rania.

"Huh, tugas lagi, tugas lagi!" keluh Gabriella sambil menekuk wajahnya.

"Kalo gak mau tugas, seharusnya lo tanya lah tadi sama Bu Guru. Apa yang gak lo paham, biar gak dapet tugas," sahut Laura dengan wajah masam.

"Jujur, semua yang ibu Nia jelasin tadi, gue gak sama sekali gak ngerti.Hehe," ucap Gabriella sambil terkekeh.

"Ga usah heran, Lau. Ia emang rada bego orangnya," celetuk Natha yang menyela pembicaraan mereka.

"Eh, bego-bego begini, gue temen lo juga ya!" sahut Gabriella dengan setengah kesal karena Natha menyebutnya seperti itu.

"Hadeh, iya'in aja udah," ucap Laura.

Semua murid di kelas itu mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bu Nia barusan. Akan tetapi tidak dengan Gabriella. Jangan heran kenapa Gabriella tidak mengerjakan tugasnya sebab dia adalah siswa yang terkenal dengan malasnya. Dia hanya mengandalkan Laura atau Natha yang berhasil menyelesaikan tugas mereka, baru kemudian dia contek jawabannya.

"Eh, anak baru!" panggil Dera.

"Ya?" Jawab Vio sambil memasang wajah malas.

"Tuh, yang cowo masuk sama lo tadi."

"Aksa? Memangnya kenapa?" tanya Vio heran.

"Ya, dia! Btw, dia siapa? Cowok lo?"

"Bukan!" jawab Vio singkat dan jelas.

"Gue deketin, boleh gak?" ucap Dera kemudian tanpa malu-malu.

"Terserah."

"Cih! Sombong sekali," ucap Dera dengan kesal karena Vio menjawab pertanyaannya dengan begitu singkat. Vio hanya memutarkan bola matanya. Ia begitu malas menanggapi ucapan teman sekelasnya itu.

...***...

Terpopuler

Comments

Eka elisa

Eka elisa

nex... mak..

2023-06-13

1

AriNovani

AriNovani

Apa cuma aku aja yg baca ini 🤣
konflik pelakor emg mungkin lebih cocok di sini ka @Aysha 😂

2023-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 Happy Ending
46 Ektra Part Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 Happy Ending
46
Ektra Part Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!