Bab 2

"Apaan banget dah si Nita, orang ga ada ngeganggu dia, dia malah gangguin kita," kata Laura berbicara dengan nada kesal.

"Ya kan! Pengen gue geplak deh kepala nya," balas Gabriella dengan wajah yang masih terpancing emosi.

"Tunggu!" panggil Natha yang dari tadi berjalan di belakang dua orang teman nya itu. "Nanti pulang sekolah kita barengan aja ke parkirannya. Takutnya dia bakal macem-macem lagi sama kita," lanjut Natha dengan menatap lekat mata kedua temannya itu.

"Gue numpang sama lo ya, Lau," ucap Gabriella sembari menoleh ke arah Laura.

"Modal dikit kek jadi orang, numpang mulu lo," sahut Laura dengan nada bicara yang mengejek.

"Ya udah, ga jadi!" Gabriella memasang muka masam, membalikkan badan dan berjalan mendahului dua orang temannya yang saat itu tengah menertawakannya.

"Ngambek, ya?" Laura tertawa melihat Gabriella yang berjalan lebih dulu di depannya.

"Udah-udah ke kelas. Ayo, nanti bel berbunyi lagi." Natha menimpali perkataan laura. Berjalan dengan tangan kanan yang merangkul bahu Laura. Menyusul Gabriella yang sudah berjalan mendahului mereka berdua.

Mereka berjalan ke arah kelas bersama-sama. Namun, tiba-tiba langkah Gabriella terhenti ketika melihat dua orang siswa yang tidak pernah dia lihat sebelumnya, sedang berjalan ke arah kantor. Satu orang perempuan dan satunya lagi seorang laki-laki.

"Eh-eh, coba lihat, deh! Aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya, murid baru kah?" Gabriella yang kebingungan bertanya kepada Natha dan Laura dengan tangan yang menunjuk dua orang siswa dan siswi yang sedang berjalan ke arah kantor tersebut.

"Murid baru kali," sahut Laura yang ikut memperhatikan dua orang itu.

"Buset! Ganteng banget tuh cowoknya!" ucap Gabriella sambil terkekeh melihat ke arah cowok yang tengah berjalan tersebut.

"Mata lo ini ya, gak bisa liat cowok dikit dibilang ganteng. Eh, lo liat deh ya, tuh di samping cowok itu ada cewek, siapa tau itu ceweknya?" Laura yang menyenggol bahu Gabriella sambil terkekeh. Sementara Natha hanya diam sambil memandangi dua orang itu.

Laura menyadari bahwa saat itu Natha tengah terdiam dengan tatapan yang terus tertuju pada dua orang itu.

"Woy! Ngapain lo ngelamun gitu ngeliatin mereka? Naksir juga, ya?" goda Laura dengan nada yang mengejek.

"Ah, gak!" balas Natha singkat yang tersadar dari lamunannya. "Udah, cepet ke kelas deh, dari tadi ngomong mulu." Ia memasang muka kesal kepada kedua orang temannya.

Sesampainya ketiga gadis itu di depan kelas, mereka memasuki kelas itu, berjalan menuju tempat duduk mereka masing masing. Natha dan dua orang temannya lalu mendudukkan diri di kursi masing-masing. Karena waktu masih jam istirahat, jadi seluruh siswa masih disibukkan dengan urusan mereka masing-masing. Ada yang tidur, ada juga yang membicarakan dua anak murid baru, dan yang lainnya masih banyak lagi.

"Woy, murid barunya diletakkan di kelas kita, yak?" tanya Laura kepada teman-teman sekelas yang ternyata juga membicarakan soal murid baru tersebut.

"Iya, katanya sih gitu. Satu cewek dan satunya lagi cowok," jawab salah satu di antara mereka.

"Loh, berarti bener dong. Tadi gue liat ada cowok sama cewek jalan ke arah kantor, gue sih belum pernah liat mereka berdua. Itu kali murid barunya, ya?" tanya laura yang menyela pembicaraan itu, memasang wajah yang kebingungan.

"Eh, yang bener? Ngomong-ngomong, ganteng gak cowoknya?"

"Lumayan lah ya, tapi yang cewek juga cantik tau."

"Barengan, yak?"

"Iya tadi, apa jangan-jangan cewek nya, ya?"

Hampir semua siswa membicarakan soal anak baru tersebut. Bahkan menjadi topik hangat di antara siswa dan siswi. Hingga tak terasa, bel pun berbunyi, pertanda jam istirahat sudah berakhir.

"Weh, kayaknya orang yang kita liat tadi, anak baru di sini, deh," ucap Laura, mulai membuka percakapan itu lagi.

"Seberapa yakin lo kalo itu anak baru?" tanya Gabriella yang sama sekali tidak menoleh sedikitpun ke arah Laura.

"Lima puluh persen yakin kalo mereka murid baru di kelas ini," jawab Laura dengan mantap.

"Oh."

"Dih, kenapa sih lo? Masih ngambek, ya? Orang bercanda doang, ya elah. Malah dibawa serius," celetuk Laura yang tidak suka dengan sikap Gabriella kalo lagi ngambek. Laura menggoyangkan kursi Gabriella dengan kaki kanannya.

"Ih! Bisa diem gak sih lo?! Gue gak kesel gara-gara tadi, ya!" balas Gabriella dengan nada bicara yang kesal. Gadis itu memalingkan wajahnya lalu menatap Laura yang dari tadi menggoyang kursinya.

"Ya, lagian lo kenapa dah, kok tiba tiba sok cuek gitu." Laura menghentikan aksinya yang sejak tadi usil menggoyang kursi Gabriella.

"Gak ada, gue lagi sibuk nyatet materi yang dikasih ibu Nadia tadi. Bukan sok cuek, ya!"

"Owalah, bilang dong! Tapi nanti kasih lagi ke gue, yang," pinta laura sambil terkekeh.

"Oke, tapi nanti. Setelah gue selesai," sahut Gabriella memalingkan badannya kembali dan dibalas anggukan oleh Laura.

Gabriella duduk dengan Natha, sedangkan Laura duduk di belakang Gabriella dan di samping kursi Laura hanya ada kursi kosong.

Beberapa menit kemudian, Ibu nadia selaku wali murid di kelas 11 itu memasuki kelas mereka.

"Siang, anak-anak. Maaf, Ibu mengganggu waktunya. Ini bukan jam pelajaran Ibu, hanya saja Ibu ingin menyampaikan sesuatu," ucap Bu Guru Nadia dengan bibirnya yang tersenyum lebar ke arah anak murid di kelas tersebut.

"Di kelas kita akan kedatangan murid baru." Bu Nadia lalu menoleh ke arah pintu kemudian kembali melanjutkan ucapannya. "Silakan masuk!" lanjut Bu Nadia yang kemudian menyuruh murid baru tersebut untuk memasuki kelas mereka.

Tampak dua orang murid baru memasuki kelas sambil tersenyum. Mereka lalu menundukkan punggungnya sebagai tanda hormat. Satu perempuan dan satunya lagi, laki-laki.

"Silahkan perkenalkan diri kalian," titah Bu Nadia yang tersenyum ramah ke arah dua murid baru tersebut dan meminta mereka untuk berdiri di depan papan tulis.

"Hai! Perkenalkan saya Viora, panggil saja Vio," ucapnya sambil tersenyum ramah, memperkenalkan dirinya ke semua siswa dan siswi di kelas itu.

"Saya Aksara Keandra, biasa dipanggil Aksa," ucap laki-laki yang juga berada di samping Vio.

"Baik, silakan kalian menduduki kursi yang kosong di belakang sana." Bu Nadia menunjukkan kursi kosong yang berada di pojok kanan.

"Ibu harus mengajar di kelas lain. Ibu pamit dulu, ya. Belajar yang benar " Bu Nadia pun berjalan menuju pintu dan keluar dari kelas itu.

"Iya, bu!" sahut anak murid yang berada di kelas itu secara serentak.

Vio dan aksa berjalan ke arah kursi kosong, yang ada di belakang. Tepatnya salah satu kursi kosong yang berada di samping Laura, dan satunya lagi di samping Gibran.

Vio duduk di kursi yang berada di samping Laura, sementara Aksa memilih duduk di samping Gibran.

"Hai, boleh temenan gak?" sapa Vio yang kemudian tersenyum sembari mengulurkan tangannya ke hadapan laura.

"Boleh, gue Laura dan ini temen-temen gue. Ini Gabriela, dan yang ini Natha." Laura meraih tangan Vio dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya menunjuk kearah Gabriella dan Natha secara bergantian.

"Eh, jangan mau lo temenan sama ni bocah, tengil orangnya," goda Gabriella, menunjuk Laura dengan nada yang mengejek.

"Eh gila lo, ya! Lo tuh yang tengil!" balas Laura dengan wajah yang tadinya tersenyum, kini menjadi datar menatap Gabriella.

"Udah lah, lo berdua sama aja, sama-sama gak waras." Natha menyela.

"Dih, ngikut juga lo!" Gabriella yang nampak kesal setelah mendengar perkataan Natha.

"Udah lah, gitu doang diperpanjang," ucap Natha seraya saling lempar pandang bersama Laura.

"Ini gak apa-apa 'kan, kalo gue temenan sama kalian?" Vio yang menyela pembicaraan ketiga gadis yang berada di depannya itu.

"Ga papa, donk! Lagian, siapa yang larang?" sahut Natha yang tersenyum ke arah Vio.

"Ya udah. Makasih, ya," katanya.

"Iya."

***

"Ini kita jam kos 'kan, ya?" tanya Laura, bertanya kepada ketua kelas mereka–Niki.

"Iya, tapi bukan berarti ga ada tugas, ya. Tadi ibu Jesi ngirimin tugas ke gue," terang Niki yang menjawab pertanyaan Laura. Ibu Jesi adalah guru yang mengajar Bahasa Inggris di kelas 11.

"Yah, kirain ga ada tugas." Laura memasang muka lemas.

"Ngarep ga ada tugas lo, ya?" Natha memalingkan badannya menghadap ke belakang, lebih tepatnya ke arah Laura.

"Iya, hehe," cengirnya.

"Istirahat masih lama, ya?" tanya Gabriella yang juga ikut membalikkan badannya.

"Masih lah, orang baru aja ganti jam pelajaran."

"Gue haus, lupa bawa air minum lagi. Lo ada bawa air gak, Lau?" tanya Gabriella dengan mengangkat kedua alisnya, bertanya kepada Laura.

"Ga ada, gak sempet nyiapin gue."

"Gue ada, mau gak?" tanya vio yang menyela pembicaraan ketiga gadis itu dan tangan kanannya mengulurkan satu botol minum berwarna biru miliknya ke hadapan Gabriella.

"Ga papa nih gue pinta?"

"Ga papa, minum aja!" Gabriella pun mengambil botol minum yang ada di tangan Vio lalu meminumnya.

"Makasih, ya." Ia lalu mengembalikan botol minum milik Vio.

"Iya, sama sama. Nanti istirahat kalian ke kantin, ya?" tanya vio yang menatap tiga orang gadis yang berada di depannya.

"Iya, donk. Laper soalnya." Laura menjawab pertanyaan Vio.

"Boleh ikut, ga? Soalnya gue gak tau kantinnya ada di mana."

"Boleh dong."

"Nih, kerjain tugas yang dikasih bu Jesi!" titah Niki yang tiba-tiba berada di samping meja Vio dengan 4 lembar kertas soal-soal di tangannya. Ia lalu meletakkannya ke atas meja Vio.

"Makasih ya, Nik." Gabriella yang meraih kertas itu.

"Iyo. Sama-sama."

***

Kring! Kring!! Kring!!! Bel istirahat kedua sudah berbunyi.

"Ges, udah istirahat, ayo kita ke kantin," ajak Gabriella sembari berdiri dari posisi duduknya.

"Elah, baru juga bel." Laura mengerucutkan bibirnya.

"Ya udah, ayo!" Natha yang juga ikut-ikutan berdiri dari kursinya.

"Ayoo, nanti kantinnya penuh!" ucap Gabriella dan di balas anggukan oleh ketiga orang temannya.

Empat gadis itu berjalan keluar kelas dan mereka melihat tiga orang siswa perempuan yang sudah berdiri di depan pintu kelas.

"Kok lo mau si, temenan sama tiga orang aneh ini?" ucap Nita yang bicara kepada Vio dengan nada seperti mengejek. Ya, Nita. Si berandal cewek itu.

"Halah, bacot lo! Minggir gak!" kesal Gabriella yang mulai terpancing emosi ketika melihat tiga orang tersebut.

"Mereka siapa?" tanya Vio kepada Laura yang berada di sampingnya. Sebab Vio dan Laura berada di belakang Gabriella dan Natha.

"Mereka bertiga ini, orang yang selalu gangguin gue, Natha sama Gabriella, dia emang ga jelas gitu orangnya!" Laura menjawab pertanyaan Vio, dan Vio hanya menganggukkan kepala, tanda mengerti.

"Minggir deh lo! Gue mau ke kantin gak usah sok-sokan berdiri di depan pintu, orang lain juga mau lewat, tau!" ucap Natha yang kemudian mendorong badan Nita hingga terdorong beberapa langkah ke belakang kemudian meninggalkannya.

[Ya Allah 😭 ini beneran cerita gaje ... mohon dimaklumi 😓😪🙏]

*****

Terpopuler

Comments

Eka elisa

Eka elisa

bgus ko mak jadi serasa blik lagi ke masa"...putih abu"...

2023-06-13

2

Susanti Wahyuningsih

Susanti Wahyuningsih

lanjut...... 🤣🤣
semangat kak.....
otewe,,, vote,,,, vote,,,, 😘

2023-06-06

1

AriNovani

AriNovani

😂😂😂😂

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 Happy Ending
46 Ektra Part Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 Happy Ending
46
Ektra Part Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!