Buk Guru, Ayo menikah!

Buk Guru, Ayo menikah!

Part 1

Suasana ricuh seperti biasanya menghiasi sekolah tersebut. Di setiap sudut ruangan pasti terdengar keributan dari para siswa yang sangat bersemangat menyambut bel keluar main.

Mereka keluar dari dalam kelas bersama teman-teman mau pun sendiri. Para siswa menikmati waktu istirahat mereka sebelum melanjutkan belajar di jam selanjutnya.

Terdengar teriakan keras dari kejauhan. Semua orang menatap ke arah sumber suara, hal itu memang sering terjadi tapi tetap saja sangat menarik perhatian orang-orang.

Ada yang terlihat senang saat mendengar suara tersebut. Dan ada pula yang langsung berwajah masam dan bergegas meninggalkan ruangan tersebut.

Beberapa orang yang meninggalkan ruangan itu mengeluarkan helaan napas yang benar-benar tidak menyukai kedatangan orang itu.

“Kenapa dia harus melewati jalan ini? Songong banget lagaknya.” Orang-orang mulai mengeluarkan statement mereka saat melihat pria itu yang semakin mendekat.

“Kenapa juga guru tetap membiarkan dia sekolah di sini dan tidak mengeluarkannya?” Itulah keluhan orang-orang yang ada di sana saat mendengar suara tersebut.

Meskipun laki-laki itu pernah dihukum dan juga tidak naik kelas tapi semua itu tidak akan memberikan efek jera kepadanya karena ia tidak peduli dengan sekolahnya sama sekali. Karena itulah beberapa orang sangat menyesalinya.

“Lo berharap dia bisa keluar dari sekolah ini? Intinya Jangan berharap lebih deh, orang yang banyak uang gak akan kalah sama orang yang nggak punya uang. Dia mah kebal hukum, jadi masalah kayak gitu nggak ada arti apapun bagi mereka. Guru-guru mah nggak peduli karena lebih mementingkan uang untuk kemajuan sekolah daripada mengeluarkan murid seperti itu,” ucap seorang pria yang Ikut memberikan pendapat tidak senang terhadap laki-laki itu.

Terlalu banyak yang pro dan kontra hingga menciptakan kericuhan di antara kedua kubu tersebut.

“Kenapa kalian selalu memfitnah dia? Tidak seharusnya memang dikeluarkan, tugas sekolah itu mendidik orang yang seperti itu. Bukan mengeluarkan anak murid jika tidak berhasil mendidiknya.” Itulah beberapa pro kontra yang dikeluarkan oleh para siswa yang hanya bisa berpendapat.

“Kalian terlalu banyak bacot. Ngomong di depan orangnya langsung nggak berani.”

“Oh iya beda lagi kan kalau good looking,” sindir seorang pria yang memang sangat tidak menyukai orang itu.

Sementara orang yang menjadi topik bahasan sama sekali tidak peduli walaupun ia mendengar apa yang dikatakan orang-orang terhadap dirinya. Karena ia sama sekali menganggap jika statement mereka tidak ada gunanya.

“Leo,” teriak salah satu para penggemarnya.

Leo memandang ke arah orang tersebut dan menarik senyum miring. Entah apa yang ada di pikirannya tapi terlihat jelas jika pria itu tengah mengejek penggemarnya tersebut. Sementara ia memiliki dua backingan di belakang yang tak lain adalah Alex dan Naufal.

Alex lantas menanggapi orang yang baru saja memanggil Leo tersebut. Ia mengerucutkan bibirnya karena yang menotice dirinya bukankah Leo.

“Anak-anak semua apa yang kalian lakukan di sini? Kenapa kalian berkerumun? Bubar! Bubar!” teriak guru cantik saat melihat anak muridnya malah berkerumun seperti ingin memulai perkelahian.

Melihat ibu guru yang datang dan menegur dirinya membuat mereka tidak berani membantah dan lekas membubarkan diri. Laura menarik nafas lega saat melihat anak muridnya mendengarkan dirinya.

Saatnya ia harus kuat menghadapi murid satu ini untuk membereskannya. Tugas paling berat adalah menangani murid semacam ini.

Alex dan Naufal pantas menarik napas panjang dan menelan ludahnya. Ia memandang ke arah Leo meminta izin ingin pergi lebih dahulu karena sudah merasa kapok keluar masuk ruang BK. Nyatanya guru cantik itu walaupun memiliki paras yang sangat indah nyatanya ia sangat berbahaya.

Ia pemarah dan orang semacam Leo sama sekali tidak peduli dengan kemarahan seorang wanita dan malah memberikan nik sebuah candaan sehingga Alex dan Naufal merasa bahwa counter sesungguhnya dari ibu guru Laura yang sangat cantiknya tersebut adalah Leo.

“Gue pergi dulu, sumpah lo pasti berhasil ngaedpin buk Laura.”

“Kalian pergi aja. Serahkan semuanya kepada gue.” Leo memberikan sebuah senyum miring. Ia memang sangat ingin bertemu dengan ibu Laura.

“Apa yang ingin kamu lakukan lagi? Tidak ada hentinya membuat ulah! Seharusnya kamu menikmati waktu istirahat kamu dan bukan mengahbiskanya dengan keluar masuk ruang BK.”

“Nggak papa keluar masuk ruang BK asalkan gurunya secantik ibu. Jadi betah deh, makanya sengaja.” Laura menarik napas sabar seraya menggenggam tangannya. Ia ingin sekali memukul anak ini jika seandainya tidak ada undang-undang yang menyusahkan guru untuk menangani anak-anak bandel seperti Leo.

“Kamu ngomong sama sekali tidak pernah memikirkan bagaimana posisi kamu dan posisi saya. Saya ini adalah guru kamu dan kamu harus bersikap sopan kepada saya.”

“Oh?”

Laura harus menguatkan imannya lagi agar bisa memiliki kesabaran yang tebal. Anggap saja ini adalah cobaan terhadap orang sukses. Tuhan pasti telah menyiapkan sesuatu atas buah kesabarannya nanti.

“Kamu kembali ke kelas atau saya hukum?”

“Apapaun hukuman dari ibu cantik saya siap menerimanya, anggap simulasi berumah tangga dengan ibu,” ucap Leo dengan santainya dan dengan sengaja pulang mengangkat satu alisnya menggoda Laura.

Laura menghembuskan nafas kesal. Ia pun meninggalkan Leo begitu saja. Leo tertawa kecil, karena ini juga salah satu jurusnya untuk menghindar dari hukuman. Lihatlah betapa manisnya ibu guru tadi saat dia memasang wajah kesalnya.

Leo pun mengikuti ibu guru tersebut padahal Laura sangat berharap setelah ia membiarkan anak bandel itu lolos begitu saja ia bisa hidup dengan tenang. Nyatanya pria itu malah mengikuti dirinya dan Laura sudah tidak bisa menahan kesabarannya yang telah berapi-api tersebut.

“Kamu tidak mendengar apa yang saya katakan tadi?” tanya Laura dengan marah.

“Coba Ibu katakan lagi. Ibu tadi ngomong apa ya, ngomong sayang?”

“Kamu benar-benar keterlaluan ya! Saya akan adukan kamu ke kepala sekolah, kamu tidak memiliki etika sama sekali.”

“Adukan saja, kita lihat siapa yang menang.” Leo begitu sangat percaya diri.

Ia mendekati Laura langkah demi langkah. Laura yang menyadari hal tersebut lantas mengundurkan dirinya hingga ia tidak menyadari bahwa di belakangnya tidak ada jalan dan hanya terhalang oleh tembok sehingga Ia tersudutkan di tembok tersebut dengan Leo yang mengurung dirinya dengan kedua tangannya.

Laura ingin keluar dari kukungan pria itu. Tapi Leo seolah memberikan tantangan kepada Laura dan wanita itu tak bisa menghindar dan hanya dapat melihat senyum Leo yang sangat lebar menatap dirinya.

“Ibu kalau keluar silakan, tapi mau ngapain?” tanya Leo yang membuat Laura naik pitam.

Ia hendak menampar murid kurang ajarnya tersebut namun Leo dengan cepat menahan tangan Laura sehingga tangannya pun ditahan ke atas.

“Leo apa yang kamu lakukan?”

“Buk Guru, ayo menikah!” Laura membulatkan mata, “hanya boleh jawab Ya, atau tidak saya kawinin dulu baru nikahin!”

“Kurang ajar kamu!”

Plakk

Laura mendorong tubuh Leo dengan keras lalu meninggalkannya.

“OMG so sexsy!” ucapnya seraya menyentuh bekas tamparan itu dan mengusapnya dengan lembut.

•••••••

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

HAJAR LEO..😂😂😂😂😂

2023-10-04

0

Defi

Defi

murid somplak, ingat woy itu Gurumu 🤦‍♀️😁

2023-06-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!