pulang bersama

''

''

''

Bima menarik tangan Shena membawa nya menepi mencari tempat teduh lalu menyodorkan iar mineral

''Ini minum lah,'' ucap bima lembut,

''Terimakasih Bim,'' Shena menerima air mineral dalam kemasan botol itu lalu meneguk hingga separuh,

''Shena,'' panggi ketiga sahabat nya, yang baru keluar dari kelas

''Kamu tidak apa apa kan,'' tanya cinta kuatir,

''Aku tidak apa apa tidak usah berlebihan panas matahari tidak akan membuat ku mati,'' ucap Shena menirukan ucapan dev gurunya itu selalu mengatakan panas matahari tidak akan membuat mu mati hanya karna di hukum di bawah terik nya, terdengar kejam memang tapi itulah bentuk ketegasan dari devano Pratama ia ingin semua murid nya punya rasa disiplin dan tanggung jawab yang tinggi,

''Kita ke kantin saja yuk,'' ajak Amel ia sedikit kurang nyaman melihat pria yang di sukai nya tampak begitu perhatian dengan Shena teman nya meski Amel tau Shena tidak menaruh rasa yang sama terhadap bima,

''Iya nih aku juga laper,'' sambung sella pagi ini ia melupakan sarapan nya hanya karna ingin segera sampai di sekolah dan mengerjakan tugas nya yang belum selesai, sella benar benar menghindari hukuman dari gurunya yang terkenal tanpa toleran itu, ternyata justru Shena yang kena hukuman nya,

''Kalian pesan saja nanti biar aku yang bayar,'' ucap bima setelah mereka sampai di kantin, membuat cinta dan sella berteriak senang begitu juga dengan Shena namun tidak dengan Amel, selalu seperti itu hanya karna ada Shena bima mentraktir teman teman nya, apa lagi Shena habis kena hukum,

''Kalian nanti ikut kan acara bakti sosial itu,'' tanya Amel memecah keheningan sambil menunggu pesanan datang

''Apa kalian ingin kena hukuman dengan tidak ikut acara itu,'' sambung sella mengingat kan

''Aku ikut saja meski sebenar nya malas takut nya di suruh seperti waktu itu membersihkan selokan satu desa,'' timpal cinta,

''Kali ini seperti nya tidak, yang aku dengar Tante ku bilang akan memberi sedikit bantuan untuk rakyat kurang mampu di pedesaan kita nanti hanya berkumpul di sebuah balai desa dan rakyat datang sendiri, mengambil bantuan yang sekolah berikan,'' terang bima yang pernah mendengar pembicaraan tantenya Amanda ya itu istrinya Dev om nya,

''Kapan kamu mendengar nya,'' tanya cinta ingin tau

''Seminggu yang lalu saat aku dan kedua orang tua ku menginap di rumah Oma ku,'' lanjut bima,

''Bim apa saat di rumah sikap pak Dev seperti saat di sekolah dingin dan tegas,'' tanya shena ingin tau

''ya seperti itu aku juga jarang ngobrol dengan nya, om ku itu paling tidak bisa marah keluarga, senyum nya aka. tampak sangat manis saat bicara dengan Oma ku,'' terang bima

''Aku pikir sikap pak Dev sama seperti itu saat bersama keluarga nya, jika iya membayangkan jadi istri nya rasa nya ngeri punya suami dingin bak kulkas sepuluh pint," ucap cinta yang ikut menimpali

''Tidak mungkin om ku dingin dengan istri nya sekolah ini ada karna om ku sangat mencintai istri nya, dua belas tahun lalu mama ku pernah bercerita perjuangan om ku membangun sekolah ini, dari tidak ada murid yang sekolah hingga sebesar sekarang dengan murid hampir seribu,'' terang Bimo

''Jadi sekolah ini impian Bu amanda,'' sambung Shena,

''Iya benar tante Manda yang ingin mempunyai sebuah sekolah, sampai om ku mengabaikan perusahaan peninggalan opa ku, fokus nya memajukan sekolah ini,'' terang bima lagi, Shena dan yang lain mengangguk mengerti

Obrolan mereka terhenti saat pesanan mereka datang, masing masing menerima pesanan nya,

''Jangan terlalu banyak sambal nya Shena ingat lambung mu,'' ucap bima memberi perhatian nya,

''Aku juga menaruh banyak sambal di bakso ku tapi kamu tidak mengingat kaku bima, perhatian mu selalu tertuju sama Shena,'' ucap Amel mengutarakan kekesalan nya,

''Ya karna bima sedang berjuang mendapatkan hati pujaan nya, emang lho siapa,'' timpal sella ucapan sella membuat Shena merasa tidak enak hati pada Amel Shena tau Amel menyukai bima,

''Kita semua teman sahabat, tidak ada yang di istimewa kan disini, kalian semua istimewa, kita bersama sejak SD, ya kan Bim,'' terang Shena sekali lagi Shena menjelaskan pada bima bahwa perasaan nya tidak lebih hanya sekedar sahabat sama dengan yang lain nya,

''Kalian semua istimewa sebagai sahabat,'' lanjut Shena,

''Aku menyayangi kalian semua,'' sambung Amel yang memang mengerti seperti apa perasaan Shena, sedang bima tersenyum kecut ia tak berselera makan hanya mengaduk aduk makanan nya,

''Aku pergi dulu aku lupa akan menemui guru BP,'' pamit bima pergi meninggal kan empat gadis yang sedang heran melihat nya,

''Mel,'' panggil Shena meremas tangan sahabat nya,

''sungguh aku tidak punya perasaan apapun sama bima,'' ucap Shena pelan,

''Aku minta maaf Shena aku terbawa perasaan, sudah ku coba melawan perasaan ini,'' lirih Amel,

''Aaaa jangan melow melow kek gini, ah aku jadi ingin nangis,'' ucap cinta dengan nada sedih nya,

Hari semakin siang jam pulang sekolah sudah tiba sella sudah pergi dengan kekasih nya Amel sudah pulang dengan cinta, Shena masih berdiri di depan gerbang sekolah menunggu jemputan seperti biasa nya tapi sayang sang kakak tidak bisa datang menjemput seperti yang di beritahukan pagi tadi, Shena memutuskan mencari taksi saja, hingga sore,

''Om tunggu,'' bima meminta om nya menghentikan laju mobil nya begitu melewati gerbang sekolah,

''Shena,'' panggil bima dari dalam mobil hanya menurunkan kaca mobil nya,

''shena,'' panggil bima lagi kali ini bima turun dan menghampiri gadis yang di sukai nya,

''Kamu belum di jemput,'' tanya bima ingin tau

''Belum,,! kakak ku tidak bisa datang menjemput, pagi tadi sudah bilang,'' terang Shena

''Terus bagaimana kamu pulang,'' tanya bima

''Aku menunggu taksi saja,'' jawab Shena

''Bagaimana kalau kamu ikut dengan ku saja,'' tawar bima

''Dengan pak Dev,'' Shena menggelengkan kepalanya,

''Tidak apa sebentar kamu tunggu disini,'' bima meninggal kan Shena berlari menuju mobil om nya lagi,

''Om,'' panggil bima

''haduh ada apa lagi,'' Dev berdecak kesal

''Itu Shena mau ikut boleh tidak,'' tanya bima

''Cepet suruh masuk aku sudah terlambat,'' ucap Dev kesal,

Bima kembali menarik tangan Shena untuk segera ikut sedikit memaksa, Shena enggan merasa tidak enak hati harus ikut numpang mobil guru nya,''

''Pak Dev maaf ngerepotin,'' ucap Shena begitu masuk kedalam. mobil Dev tanpa menjawab Dev langsung tancap gas menuju tempat istri nya, tidak ada percakapan Dev fokus pada kemudi mobil nya sedang bima sibuk dengan layar gawai nya Shena melihat ke arah luar dari jendela kaca, mobil Dev menuju sebuah sekolah yang juga milik sang istri,

''Maaf ya terlambat,'' ucap Dev lembut turun dari mobil nya dan membuka pintu untuk sang istri

''Bu Manda,'' sapa Shena ramah

''Oh kamu juga ikut,'' ucap Manda sedikit heran mau menyapa juga tidak tau nama nya

''Kebetulan Shena jemput Tante bima yang mengajak nya,'' jelas bima

''Tidak apa apa bima,'' ucap Manda kemudian memasang sabuk pengaman nya, mobil melaju lancar di jalanan namun di pertengahan mobil Dev merayap seakan tak bergerak, Terjebak macet di tengah jalan,

''Ini kenapa,'' tampak Dev berdecak Seraya memukul kemudi mobil nya,

''Seperti nya di depan ada kecelakaan Dev,'' seru Manda

sampai melewati lokasi kecelakaan mobil berjalan kembali lancar, Dev menurunkan bima terlebih dulu setelah itu baru ia akan pulang tidak mengingat ada Shena bersama nya,

''Om Dev nanti jangan lupa anterin Shena juga ya,'' ucap bima saat sudah turun dari mobil nya,

''shena sedang tidur bangun kan saja nanti kalau sudah sampai ini alamat rumah nya,'' tak lupa bima memberikan secarik kertas alamat Shena,

''Merepotkan saja,'' gerutu Dev tanpa menjawab bima,

''Seperti nya bima menyukai gadis ini,'' ucap Manda melirik kearah Shena yang terlelap di kursi belakang,

''belajar dulu yang terpenting, pacaran nanti belakangan,'' ucap Dev tidak ingin menanggapi ucapan istri nya, mengenai bima dan Shena,

Empat puluh menit kemudian Dev sudah sampai di alamat yang tertera di secarik kertas yang di berikan bima,

''Biar aku saja yang bangun kan,'' manda keluar dari mobil nya kemudian membuka pintu belakang hendak membangun kan Shena,

''Dev murid mu ini nama nya siapa,'' tanya Manda

''Ara,'' jawab Dev cepat,

''Tadi kalau tidak salah bima memanggil nya Shena,'' namun Manda tidak terlalu memusingkan nama Shena

''Hai Shena kita sudah sampai di rumah mu bangun lah,'' ucap Manda pelan menepuk pundak Shena,

''Ya ampun Shena anak ini,'' bunda Ina keluar dari dalam rumah nya begitu melihat ada mobil berhenti di depan rumah nya,

''Maaf ya pak buk merepot kan,'' ucap bunda Inna tidak enak hati,

''Tidak apa apa Bu sekalian kita pulang,'' jawab Manda ramah, bunda Ina tau itu gurunya Shena,

''Shena bangun,'' ucap Bu Ina membangun kan putrinya,

''Bunda,'' Shena mengerjakan matanya begitu melihat bunda nya,

''Bu Manda pak Dev, maaf Shena ketiduran, ucap Shena tidak enak hati,

''Tidak apa apa Shena,'' jawab Manda, ramah

Shena dan bunda Ina masih berdiri di pinggir jalan depan rumah nya menunggu sampai mobil gurunya itu menghilang dari pandangan rasa tak enak hati karna tadi sempat ketiduran,

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

wah.. jd si Dev bakal jodoh Ara thor... kasian Ara dong soalnya Dev kek bucin abis ke istrinya... apa lagi orgnya dingin² es dawet gitu..

2023-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hukuman
2 pulang bersama
3 Salah faham
4 sah
5 menjemput
6 kemarahan bima
7 mulai terbiasa
8 ijin
9 Bertengkar
10 berlanjut
11 tersentil
12 di antara dua generasi
13 gosip di sekolah
14 kedatangan bunda dan dirga
15 Cantik beda versi
16 Gara gara nasi goreng
17 Egois
18 Tegang
19 kemarahan Shena
20 usaha dev
21 berat
22 terulang kembali
23 janji dev
24 dilema Manda
25 kecewa
26 perhatian kecil
27 Kedatangan Manda di sekolah
28 maaf
29 kue moci
30 Cemburu
31 tidak adil
32 jatuh cinta yang kedua kali
33 ingin seperti mu
34 Sisa
35 Ara nya mas dev
36 curahan hati manda
37 nasehat
38 Sulit
39 ke rumah bunda,
40 satu ranjang dua istri
41 Cemburu
42 masih berlanjut
43 ijin
44 hampir di leceh kan
45 Kemarahan dev
46 Aku juga istri mu
47 sikap dingin shena
48 usaha Dev
49 Serba salah
50 perang batin
51 berbesar hati
52 Kesal dan marah
53 malaikat penyelamat
54 jatuh begitu dalam
55 Sebelum melukai diri mu sendiri
56 seperti anak kecil
57 Keciduk
58 rumah sakit
59 pengertian
60 tidak iklas
61 kecewa dalam diam
62 ikuti kata hati mu
63 Rumah kita
64 i love you
65 rencana perpisahan sekolah
66 Bali
67 my teacher is my husband
68 Siapa yang mengerti aku
69 perhatian kecil
70 tanpa ijin
71 pendapat
72 Bertemu
73 Lempar batu sembunyi tangan
74 pergi
75 Rumah baru
76 Baju haram
77 kedatangan manda
78 bicara
79 meminta hal yang sama
80 iri
81 datang berkunjung
82 posesif
83 positif
84 terluka tapi tak berdarah
85 tiada kabar
86 bayi kita
87 kalian segalanya bagi ku
88 demi sang istri
89 Again
90 Seandainya
91 penyesalan
92 diam lebih baik
93 lepas kendali
94 Kebenaran
95 kemarahan dev 1
96 kemarahan Dev 2
97 sama sama terluka
98 Di tempat yang sama
99 pertemuan
100 Berterus terang
101 memberitahu
102 tidak untuk di coba
103 sembunyi
104 merawat
105 merasakan kehadiran nya
106 bertemu
107 memendam sendiri,
108 datang di saat yang tepat
109 tangis haru
110 menolak bertemu
111 takut hal yang sama
112 menyesal
113 penolakan
114 mencintai tak harus memiliki
115 rela dan ikhlas
116 membujuk
117 Satu untuk berdua
118 Extra part
119 extra part 2
120 extra part 3
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Hukuman
2
pulang bersama
3
Salah faham
4
sah
5
menjemput
6
kemarahan bima
7
mulai terbiasa
8
ijin
9
Bertengkar
10
berlanjut
11
tersentil
12
di antara dua generasi
13
gosip di sekolah
14
kedatangan bunda dan dirga
15
Cantik beda versi
16
Gara gara nasi goreng
17
Egois
18
Tegang
19
kemarahan Shena
20
usaha dev
21
berat
22
terulang kembali
23
janji dev
24
dilema Manda
25
kecewa
26
perhatian kecil
27
Kedatangan Manda di sekolah
28
maaf
29
kue moci
30
Cemburu
31
tidak adil
32
jatuh cinta yang kedua kali
33
ingin seperti mu
34
Sisa
35
Ara nya mas dev
36
curahan hati manda
37
nasehat
38
Sulit
39
ke rumah bunda,
40
satu ranjang dua istri
41
Cemburu
42
masih berlanjut
43
ijin
44
hampir di leceh kan
45
Kemarahan dev
46
Aku juga istri mu
47
sikap dingin shena
48
usaha Dev
49
Serba salah
50
perang batin
51
berbesar hati
52
Kesal dan marah
53
malaikat penyelamat
54
jatuh begitu dalam
55
Sebelum melukai diri mu sendiri
56
seperti anak kecil
57
Keciduk
58
rumah sakit
59
pengertian
60
tidak iklas
61
kecewa dalam diam
62
ikuti kata hati mu
63
Rumah kita
64
i love you
65
rencana perpisahan sekolah
66
Bali
67
my teacher is my husband
68
Siapa yang mengerti aku
69
perhatian kecil
70
tanpa ijin
71
pendapat
72
Bertemu
73
Lempar batu sembunyi tangan
74
pergi
75
Rumah baru
76
Baju haram
77
kedatangan manda
78
bicara
79
meminta hal yang sama
80
iri
81
datang berkunjung
82
posesif
83
positif
84
terluka tapi tak berdarah
85
tiada kabar
86
bayi kita
87
kalian segalanya bagi ku
88
demi sang istri
89
Again
90
Seandainya
91
penyesalan
92
diam lebih baik
93
lepas kendali
94
Kebenaran
95
kemarahan dev 1
96
kemarahan Dev 2
97
sama sama terluka
98
Di tempat yang sama
99
pertemuan
100
Berterus terang
101
memberitahu
102
tidak untuk di coba
103
sembunyi
104
merawat
105
merasakan kehadiran nya
106
bertemu
107
memendam sendiri,
108
datang di saat yang tepat
109
tangis haru
110
menolak bertemu
111
takut hal yang sama
112
menyesal
113
penolakan
114
mencintai tak harus memiliki
115
rela dan ikhlas
116
membujuk
117
Satu untuk berdua
118
Extra part
119
extra part 2
120
extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!