''
''
''
Pagi sekali Shena sudah bangun begitu juga dengan Dira dan juga bunda Ina, hari ini Shena akan mengikuti kegiatan di luar sekolah sedikit jauh memang di sebuah pedesaan di pinggiran kota
''Bekal nya bunda taruh disini ya, bunda sudah bawain banyak nanti bisa kamu makan dengan teman teman mu,'' ucap bunda Ina yang sudah merapikan tas ransel putri nya,
''Bekal uang nya mana,'' tanya Shena sambil mengulurkan tangan nya
''Minta lah kak Dirga,'' seru bunda Ina
''Ini bekal uang nya jangan sekalian di habisin belilah apa yang perlu,'' ucap Dira meletak kan uang saku Shena
''Kalau sudah di tangan ku ta terserah aku lah ini kan uang ku,'' jawab Shena,
''Sudah belum nanti ketinggalan bis nya lagi kamu,'' ucap Dirga sudah siap mengantar adik nya itu, setelah berpamitan dengan bundanya Shena menyusul dirga yang sudah lebih dulu berada di mobil,
''Desa x tidak lah terlalu jauh tapi kenapa sepagi ini berangkat nya, lihat lah hari masih Sangat gelap,'' ucap Dirga
''masih banyak yang perlu kita siap kan kak, kita juga ada pengobatan gratis, bukan satu RT tapi satu kampung,'' terang Shena
Jalanan masih sangat pagi tampak lenggang mobil Dirga melaju tanpa hambatan kurang dari tiga puluh menit sudah sampai di sekolah Shena tampak bis yang akan mengangkut siswa dan siswi sudah berbaris di depan sekolah,
''Shena turun ya kak,''
''Hem, hati hati pandai pandai lah kamu jaga diri, kalau ada apa apa segera hubungi kakak, jangan tinggal kan ponsel mu jangan di matikan atau di silent,'' sederet pesan Dirga untuk sang adik tercinta
''Iya bawel,'' Shena terkikik geli,
''Shena kamu sudah sampai ayo cepetan kita briefing dulu di lapangan,'' panggil Amel dan juga cinta,
''Sella mana,''
''Ada sudah di dalam,'' jawab Amel dan cinta bersamaan,
Setelah melakukan briefing dan berdoa bersama semua siswi dan siswa kelas 12 sekolah harapan bangsa mulai menaiki bis masing masing,
''Tasmu harum sekali Shena kamu bawa bekal apaan,'' tanya sella mencium bau harum dari tas ransel Shena
''Aku bawa pancake durian,'' jawab Shena
''Njirr itu kesukaan ku tau,'' seru Amel menimpali,
''Kamu sendiri bawa apaan,'' tanya Shena ingin tau,
''bawa brownies dan aneka roti, kamu tau sendiri kan kalau mama ku punya toko roti, ya pastilah roti yang ku bawa,'' jawab Amel apa ada nya
''Lebih sehat itu bawa buah dan salad,'' jawab cinta yang memang sangat menjaga makanan nya, cinta takut sekali badan nya gemuk,
''Aku apa saja, buah boleh makanan manis oke, pancake durian apa lagi, aku sangat suka,'' jawab sella
''Masalah nya kamu bawa apa sekarang bukan masalah doyan nya,'' ketus Shena
''Aku tidak bawa apa apa,'' jawab sella sambil nyengir
''Huh dasar doyan makan tapi tidak mau bawa apa apa,'' seru Shena Amel dan cinta bersamaan
''Ya nanti kan bisa beli tenang saja aku bawa uang kok,'' ucap sella
''Hampir dua jam bis yang mereka tumpangi melaju memecah jalanan pagi itu tak terasa mereka sudah sampai di desa tujuan, balai desa itu sudah di his sedemikian rupa guma menyambut kedatangan para siswa dan siswi SMA harapan bangsa
Semua tempat acara dan kebutuhan sudah di sediakan pihak kepala desa
''Wah meski ini di desa sepertinya tempat ini menyenangkan,'' ucap cinta menikmati suasana pedesaan
''Ayo cinta kita kesini bukan untuk liburan, tugas kita banyak sekali lho,'' seru Shena melihat sahabat nya itu yang sibuk Selfi dengan ponsel nya,
Hari semakin siang balai desa itu sudah di penuhi warga yang mulai berdatangan, mereka sudah membawa kupon masing untuk mengambil bahan sembako dan bantuan lain nya, ada juga yang memeriksakan kesehatan nya mumpung gratis,
Acara demi acara berjalan sangat lancar, hingga tak terasa hari semakin sore, semua gotong royong membersihkan sisa sisa acara,
''Aduh cara nya seperti ini lecet semua kulit ku,'' gerutu cinta melihat siku nya tergores
''Anjir tergores sedikit saja gak Bakalan bikin kamu cepat mati,'' ucap Amel menirukan pak Dev guru yang terkenal dingin dan tegas itu,
''ya bukan seperti itu body care ku itu mahal tau,''
''Pak ini mau di taruh mana,'' tanya Shena pada petugas balai desa
''Oh neng itu bisa di bawa ke gudang di belakang,'' jawab nya tanpa memberi tau di sebelah mana,
Shena membawa karpet yang lumayan berat ke gudang sesuai perintah petugas desa itu,
''Ara sini biar saya bantu,'' ucap Dev memberi bantuan
''Untung saja ada bapak ini lumayan berat pak mana mau di taruh di atas lagi,'' keluh Shena
''Kamu tolong pegang dulu saya ambil kursi untuk memanjat,'' Dev mengedar kan pandangan nya mencari kursi untuk nya naik agar bisa sampai meletak kan karpet yang letak nya di atas,
''itu kursinya seperti nya sudah usang pak, awas lho nanti bisa jatuh,'' ucap Shena sedikit kuatir melihat kursi yang akan di naiki gurunya itu,
''tidak lah semoga saja ini kuat,'' ucap Dev yang tetap memijak kan kakinya pada kursi usang itu,
''Pak pak awas pak seperti nya kursinya mau patah,'' ucap Shena kuatir
BRAAAKKK
suara kursi patah di barengi Dev jatuh dari kursi itu dada Shena berdetak kencang nafasnya memburu tak karuan saat Dev jatuh menimpanya tubuh kekar itu tepat di atas tubuh Shena posisinya sangat intim bahkan bibir keduanya juga menyatu,
''pak Dev apa apaan ini,'' seru kepala desa yang datang bersama beberapa warga
''Eh pak pak jangan salah faham tadi saya jatuh,'' buru buru Dev bangun dari atas tubuh Shena dengan wajah nya yang salah tingkah seperti keciduk sedang berbuat mesum dengan murid nya,
''Salah faham apa nya pak, kami melihat dengan mata kepala kami dan juga bapak bapak ini, pak Dev sudah berbuat mesum di gudang, pak Dev mau meleceh kan murid bapak sendiri,'' seru kepala desa itu tidak percaya
''Pak percaya sama saya pak ini hanya salah faham, tidak seperti yang bapak lihat yan kan Ara,'' ucap Dev membela diri
''Alah pak kalau berbuat mesum ya ngaku aja tidak usah berkilah dan mencari pembelaan,''
''Pak tolong percaya sama saya pak,'' ucap Devasih kekeh mencari pembelaan sedang Shena hanya diam tidak tau harus berkata apa melihat warga dan kepala desa tidak percaya Shena pun diam
''Pak saya sudah punya istri pak,'' ucap Dev lagi,
''Sudah seperti ini saja pak kia selesaikan dulu acara ini setelah ini kita bicarakan ini lagi, dan kamu namanya siapa,'' tanya kepala desa pada Shena
''Shena pak,'' lirih Shena
''Sekarang nak Shena tolong panggil orang tuanya kemari sekalian bawa dokumen keluarga,
''Tunggu pak untuk apa dokumen keluarga,'' tanya Dev ingin tau
''Untuk menikahkan bapak dan Shena,''
''Tidak mungkin pak, ini hanya salah faham,'' tolak Dev tidak ingin menikahi Shena
''Pak Dev kami sudah merekamnya kamu punya bukti, dan kamu tidak ingin desa kamu tercemar karna perbuatan bejad bapak,'' Dev meraup wajah nya kasar sedang Shena semakin ketakutan mendengar kepala desa itu hendak menikahkan nya dengan guru nya sendiri,
''Apa pak Dev mau besok ada artikel berita dateline seorang guru sekolah harapan bangsa telah mencabuli murid nya,'' Dev melotot kan matanya
''Dev ini ada apa,'' tanya Manda heran melihat kepala desa berkumpul dengan beberapa warga raut wajah mereka tampak tegang,
''Manda,'' panggil Dev kemudian menceritakan semua yang terjadi hanya salah faham,
''Tidak bisa Bu Manda, suami anda harus menikahi nak Shena kalau tidak akan kamu sebarkan video mesum pak Dev yang sedang mencabuli nak Shena,
''Dev ikuti saja dulu kemauan mereka setelah kita pulang kamu bisa menceraikan Shena,''
''Ya tuhan Manda apa yang coba kamu lakukan ini gila Manda aku tidak mau melakukan hal konyol itu,''
''Reptasi sekolah kita sedang di pertaruh kan Dev aku tidak ingin impian ku hancur begitu saja,'' lirih Amanda,
''Ya sudah begini saja pak saya akan menyuruh murid saya yang lain untuk pulang terlebih dulu selanjut nya akan kita bicarakan ini setelah orang tua Shena, datang,'' ucap Amanda ahirnya setuju dengan usul kepala desa itu ucap kan
Dev tampak pasrah dan menyuruh orang suruhan nya untuk membawa dokumen keluarga nya begitu juga dengan Shena yang sudah menghubungi kakak dan bundanya untuk segera datang dan membawa dokumen keluarga,
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa bukan Bima aja yg nolongin Shena, Kan pak Dev paling anti jolongin orang palik cuek, mikir apa dia mau nolongin Shena..
2023-10-23
0
Sandisalbiah
dih.. kepala desa koq ngeyelan gitu.. harusnya dia lebih bijak dong.. dengerin penjelasan dulu bukannya malah ngotot plus ngeyel gitu.. lagian si Manda juga.. enak banget bilang ya udah nikahin nanti tinggal di cerein.. gampang banget tu bibir ngomongnya... gak mikir dampak siklis buat Ara..
2023-07-15
0
Kikan dwi
sampai sini blm bisa mastiin kekurangan nya Manda 🤭 aku kasian sama Shena nya sih,
2023-06-04
0