Hari pernikahan telah tiba. Hanya keluarga Anderson yang sibuk mempersiapkan pernikahan.
Sean berada di altar dengan kursi rodanya menunggu kedatangan calon istrinya. Tidak lama Bella datang dan diantar oleh tuan Julian, naik ke altar. Sean dan Bella mengucapkan janji pernikahan. walaupun menurut mereka, pernikahan ini hanya biasa biasa saja tapi janji pernikahan yang dilakukan berjalan dengan khidmat. Mereka sama sama tahu kalau pernikahan ini tidak membahagiakan baginya.
Setelah mengucapkan janji pernikahan, Sean dan Bella menghadapi para tamu dari kalangan pebisnis. Karena status baru yang dimiliki Bella sekarang ini, semua orang menghargainya, Bella yang begitu cantik di hari pernikahannya. membuat mata para tamu hanya tertuju kepadanya.
meskipun Sean duduk di kursi roda, dia juga terlihat sangat tampan. walau semua mata tertuju kepada mereka. Sean dan Bella, tidak terusik sama sekali. Mereka yang sama sama acuh, tidak peduli dengan perhatian para tamu.
Adrian yang melihat pasangan yang baru menikah itu membuat dia tertarik dan memberikan nilai plus untuk kakak iparnya.
Melihat kakaknya menikah dengan wanita yang dingin dan cuek, membuat dia senang.
" Selamat ya, atas pernikahan kalian, kak. Semoga, aku cepat di berikan keponakan yang imut-imut." ejekan Adrian kepada kakaknya, Dian yang tahu kalau mereka tidak saling mencintai. Sengaja membuat Sean kesal.
" Kamu mau, aku kirim ke kutub Utara! diam dan jangan buat keributan." balas Sean.
Adrian tidak tersinggung sama sekali, bahkan dia hanya tertawa mendengar ucapan kakaknya. Bella yang melihat tingkah Adrian, membuat dia tertarik dan tidak menyangka ternyata kalau ada keluarga Anderson yang receh seperti Adrian.
" Kakak ipar, kamu kan sangat cantik, apa kamu tidak menyesal menikah dan memiliki suami yang arogan seperti kakakku ini?" tanya Adrian kepada Bella, dan mengejek Sean.
" Tidak, aku rasa semuanya tampak baik baik saja." balas Bella.
" kakak memang wanita yang jujur." kata Adrian.
" Terimakasih atas pujiannya." Kata Bella singkat.
" Benar-benar perbandingan yang cocok dengan kak Sean." kata Adrian.
Bella yang dari tadi merasa di perhatikan oleh Clara dan nyonya Viona merasa risih. Mereka juga mengirim kode kepada Bella agar di perkenalkan dengan Adrian. Bella yang sangat jijik, dengan kelakuan mereka yang sok cantik dan selalu cari perhatian pada kalangan pebisnis atas.
Bella yang selalu setia mendorong kursi roda Sean. Ketika akan, menemui para tamu yang ingin menyapanya. Bukan tanpa alasan, dia melakukan itu karena ingin terhindar dari wanita-wanita penjilat.
" Apa kau tidak capek mendorong ku? ini kursi roda otomatis jadi kau tidak perlu repot." kata Sean.
" Tidak, ini lebih baik daripada bertemu dengan para penjilat."
Sean yang mendengar ucapan Bella. Tertawa kecil. Lagi-lagi dia mendapati bahwa Bella sangat menarik dan pintar. " Tapi saya perhatikan. kakak mu sangat ingin bergabung dengan kita, apa kau tidak mau memperkenalkan mereka kepada kami?" tanya Sean.
" Tidak perlu, tanpa aku perkenalkan. Dia akan datang sendiri. Abaikan saja, bagiku mereka tidak ada disini selama pernikahan dilangsungkan." kata Bella.
" benar-benar tidak waras." kata Sean sambil tertawa kecil.
Bella yang cuek, tidak peduli dengan apa yang di katakan Sean kepadanya. Bahkan dia baik-baik saja dan tidak tersinggung.
Karena kesabaran Clara sudah habis. Dia akhirnya menghampiri Bella. Dia yang tidak tahu malu, datang dengan riasan wajah yang tebal dan memakai pakaian seksi, seakan akan dia berada di club. bukan tempat pernikahan. Bella yang melihatnya memutar matanya malas.
" Selamat adik, atas pernikahan mu dengan tuan Sean. Aku senang atas kebahagiaan mu." Kata Clara dengan suara super lembut. dan memasang wajah lembut.
" Terimakasih." balas Bella. Hanya itu yang di ucapkan Bella. Karena dia tahu, Clara menyapanya karena ada maksud lain.
Clara yang tersenyum lembut, dan berpura-pura bersikap manis di depan mereka. Hanya diabaikan oleh Adrian dan Sean. Bahkan mereka berdua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Clara yang tidak sabar, lebih dulu menyapa Adrian.
" Tuan Adrian, apakah saya bisa memanggil anda dengan sebutan nama saja? Bagaimana pun kita kan sudah menjadi saudara ipar, dan kita bisa semakin akrab." kata Clara. Dengan sok akrabnya.
" Maaf, tapi aku tidak mau akrab dengan orang seperti mu, Bella memang menikah dengan kakakku. Bagiku keluarga Glover, diluar dari Bella. Aku tidak menganggapnya keluarga, jadi kau terlalu berharap." Kata Adrian. Baik Sean atau Adrian mereka sudah biasa mendapati perempuan lain yang seperti Clara di luar sana. sehingga mereka tidak akan terganggu dan memperhatikan perempuan seperti Clara. Seperti sampah.
Di tambah lagi, dari penilaian tuan dan nyonya Anderson, membuat Sean dan Adrian yakin kalau Clara bukan perempuan yang baik-baik. Perempuan yang di kenal dengan perangai yang baik dan santun, tidak menarik perhatian dari tuan dan nyonya Anderson, bahkan mereka lebih memilih Bella yang di kenal cuek dan tidak peduli dengan orang lain.
" Ke-kenapa? Apakah Bella bercerita buruk tentang ku?" Ucap Clara, dan menuduh Bella seakan akan dia menjelekkannya di depan keluarga Anderson.
Mungkin beberapa pria. Perkataan Clara biasa-biasa saja. Tapi tidak dengan Adrian dan Sean. Mereka merasa kalau Clara sedang menjelek jelekkan adiknya di depan keluarga suaminya.
" Tidak, Bella tidak pernah menyinggung soal tentang mu. Hanya saja, kita bisa lihat dari penampilan mu. Kau berdandan dan berpakaian seperti berada di sebuah club. Tempat orang tua kaya, yang mencari mangsanya. pakaianmu yang seperti ini lebih menarik laki laki hidung belang." Kata Adrian yang begitu Kasar. Membuat Clara tersinggung.
Clara yang berfikir penampilannya yang tidak kalah cantiknya dari Bella, hanya mendapatkan hinaan dari Adrian.
" Apa ada yang salah dengan penampilan ku tuan? Aku hanya ingin terlihat bahagia melihat adik ku menikah. Maaf tuan Adrian, sepertinya anda salah paham." Kata Clara dengan lembut. Sekuat tenaga Clara menahan marah. Karena ucapan Adrian membuatnya sangat tersinggung.
" Bagi mu memang aku yang salah paham. Tapi bagi laki-laki hidung belang, dia akan menganggap kau sedang ingin merayu mereka dan mencari sugar Daddy kaya." Ucap Adrian yang tidak memikirkan perasaan Clara.
" Tidak tuan, itu tidak mungkin. Saya tidak berani melakukan hal semacam itu." Kata Clara yang sudah merasa malu. Karena para tamu yang memperhatikan mereka mulai berbisik bisik tentang Clara. Yang sudah berpenampilan seperti perempuan club.
" Benarkah? sepertinya aku akan meminta maaf kepada mu karena telah salah paham. Tapi ini adalah pendapat ku tentang penampilan mu malam ini." ucap Adrian dengan sedikit ejekan.
Nyonya Viona yang melihat putrinya tidak baik-baik saja, datang menghampiri putrinya dan menegur Bella yang dari tadi hanya memperhatikan Clara yang di permalukan oleh Adrian.
" Kau, kenapa diam saja melihat tuan Adrian yang salah paham dengan penampilan kakak mu? apa kau senang jika kakak mu di hina seperti ini?" Kata nyonya Viona, yang memojokkan Bella.
" Clara tidak memberi ku kesempatan untuk berbicara ibu. Bahkan dia tidak meminta ku untuk diperkenalkan dengan adik ipar ku. Kenapa aku yang ibu salahkan, atas perbuatannya." Kata Bella, lagi-lagi dia disalahkan oleh ibunya.
Mendengar jawaban Bella kepada ibunya, membuat Sean dan Adrian merasa kalau Bella sudah biasa di jadikan kambing hitam oleh ibunya dan Clara atas perbuatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments