Setelah melalui perjalanan sekitar 15 menit. Bella sampai di butik terkenal di negaranya. Didalam sudah ada nyonya Rosalina menunggu calon menantunya.
" Siang Tante. Tante sudah lama?" tanya Bella sopan.
" Tidak kok sayang, mulai sekarang kamu panggil mamah ya. ayo sayang kita ketemu sama nyonya Margaret!" minta nyonya Rosalina.
Nyonya Rosalina yang bangga dengan calon menantunya. Menggandeng tangan Bella masuk bertemu dengan nyonya Margaret.
" Bagaimana nyonya Margaret? Calon menantu saya sangat cantik dan memiliki postur tubuh yang indahkan! jadi, gaun apa saja pasti bagus di tubuhnya. Tapi tetap tolong carikan gaun yang paling bagus dan mewah di butik ini." Kata nyonya Rosalina yang selalu memuji Bella.
Bella yang selalu di puji calon mertuanya. Merasa sangat canggung dengan nyonya Rosalina.
" Jangan canggung, Sayang. Mamah senang kamu sempat datang kemari. Walaupun mendadak, mamah yakin pakaian apapun yang kamu pakai pasti akan terlihat cantik." Kata nyonya Rosalina yang melihat ketegangan di wajah Bella.
Bella yang dari tadi hanya diam kerena canggung. Sekarang bisa membalas keramahan nyonya Rosalina yang selalu mengajaknya bicara.
Pertemuan ini membuat Bella merasa sangat bahagia. Baru kali ini ada seseorang yang begitu perhatian padanya. Bahkan ibu yang tinggal bersamanya tidak pernah menyayangi Bella.
Tidak lama Sean datang dengan kursi rodanya. di dorong oleh Adrian, pria yang tidak kalah tampan dengan sean.
Bella yang melihat kedatangan Sean dan Adrian hanya melihat sekilas tanpa memperhatikan kedatangan mereka. Sifatnya yang dingin seolah acuh dengan kedatangan Sean. Baginya pernikahan ini hanya pelarian untuk keluar dari keluarganya.
" Adrian, kenalkan ini Bella. calon istri Sean. Bella ini Adrian, adik Sean." kata nyonya Rosalina.
" Adrian." Sapa Adrian.
" Bella" jawab Bella singkat.
" Tuan Sean, mari ikut saya. Untuk Mencoba tuxedonya." Kata salah satu staf butik.
Adrian dengan sigap mendorong kursi roda Sean, dan mengikuti staf butik itu.
" Nona Bella, mari ikut saya untuk mencoba beberapa pilihan gaun yang di pilih oleh nyonya Rosalina." Kata nyonya Margaret. Yang merupakan manager butik ini.
Bella pun ikut dengan nyonya Margaret dan melakukan fitting gaun yang dipilih oleh calon mertuanya.
***
Selesai fitting baju. Sean dan Adrian pulang duluan ke mansion Sean. sedangkan Bella di ajak makan malam oleh nyonya Rosalina, di salah satu restoran yang di kelola oleh keluarganya.
" Bella sayang, kamu mau makan apa?" tanya nyonya Rosalina dengan senyum yang ramah.
" Apa saja Tante." jawab Bella.
" Kok panggil Tante lagi, sayang. Kan mamah udah bilang tadi, kamu harus panggil mamah, karena sebentar lagi kamu juga akan menjadi anakku." Protes nyonya Rosalina. Dia yang memiliki hati yang baik merasa nyaman bersama dengan Bella, dan menganggap Bella seperti anaknya sendiri.
" Baik mah" jawab Bella singkat. Dia pun memesan makanan yang di sukainya.
" Terimakasih Bella. Kamu mau menerima lamaran Tante. Walaupun Sean cacat, dia anak yang baik sayang." Kata nyonya Rosalina. merasa bersyukur karena Bella mau menerima lamarannya.
" Tidak apa-apa mah, aku juga berterima kasih karena memilih ku menjadi menantu mu." kata Bella, yang ikut senang karena sebentar lagi dia akan meninggalkan keluarga Glover.
" Meskipun Sean, duduk di kursi roda. Dia tidak cacat secara permanen. Dia mengalami kecelakaan enam bulan yang lalu. dan mengalami kelumpuhan. Mamah harap kamu mau bersabar merawat Sean, sayang." kata nyonya Rosalina. Dan menatap Bella penuh harapan.
" Iya mah, sebisa mungkin aku akan melakukannya." Kata Bella. meyakinkan nyonya Rosalina.
***
Orang tua dan anak gila harta ini berencana untuk mendapatkan hati Adrian, anak kedua dari keluarga Anderson. Dengan merayu dan mendapatkan hati Adrian mereka berpikir akan mudah menguasai kekayaan Anderson.
" Sayang, kau harus bisa merayu tuan Adrian. kita akan menyingkirkan anak sialan itu dengan mudah dengan suami cacatnya nanti." Kata Antonio.
" Iya sayang, besok kamu harus terlihat paling cantik, supaya perhatian tuan Adrian, hanya tertuju pada mu." kata nyonya Viona dengan antusias.
" Tentu, ibu sama ayah tenang saja, pasti aku akan melakukan yang terbaik untuk besok, aku akan membuat tuan Adrian jatuh cinta kepada ku. Dan membuat Bella dengan suami cacatnya menderita, menjadikan mereka gelandangan seperti ide yang bagus." ucap Clara.
" Benar Clara. Ibu juga ingin membuat tuan dan nyonya Anderson menderita. kau tahu ibu sakit hati sekali, mereka menolak mu dan hanya melamar Bella." kata nyonya Viona dengan kesal.
" Semua akan segera terjadi, bersabarlah. Kita akan menghancurkan keluarga Anderson dan mengambil hartanya." kata Antonio dengan wajah yang penuh ambisi.
Mereka pun saling tertawa mengkhayalkan rencana mereka yang akan terjadi. Tiba-tiba pintu terbuka. Ternyata Bella yang datang. Merekapun menghentikan tawanya.
" Dari mana saja kau, baru pulang jam segini?" tanya Antonio yang kesal dengan Bella.
" Biasa ayah, habis keluyuran tidak jelas." kata Clara yang mengejek.
" Kau itu besok sudah mau nikah, masih saja keluyuran sampai jam segini." kata nyonya Viona yang terlalu berlebihan. meskipun baru jam sembilan malam, mereka mengatakan seolah olah sudah lewat dari jam duabelas malam.
" Apa kalian sudah selesai? Besok adalah hari pernikahan ku, dan tidak ada hubungannya dengan kalian. Kalian hanya datang sebagai tamu. Semua acara pernikahanku sudah di siapkan oleh keluarga Anderson. Kalian tahu, aku baru saja bertemu dengan calon suami ku
dan nyonya Rosalina. jadi, aku harap kalian menyingkir dari hadapanku, karena aku ingin istirahat." kata Bella penuh penekanan. Karena sebentar lagi dia akan bebas dari keluarga Glover.
" Jangan mimpi Bella." ejek Clara.
" Terserah, aku mau ke kamar, mau istirahat. Capek." Bella pun pergi tanpa mendengar jawaban dari mereka.
Setelah Bella masuk kedalam kamarnya. Mereka, melanjutkan pembicaraannya. Tawa yang tadi begitu renyah, kini hilang dengan kekhawatiran mereka.
" bagaimana ini? Ayah, ibu, aku takut tuan Sean jatuh cinta dengan Bella." kata Clara kesal karena iri dengan Bella. Dia yang seharusnya ada di posisi Bella dan menikah dengan Sean. Walaupun Sean sekarang cacat, tetapi dulu tidak. Clara yang sudah menyukai Sean sebelum mengalami kecelakaan masih sangat menyukai Sean.
" Tenang sayang. Walaupun mereka saling mencintai, apa gunanya. Yang satu lumpuh, yang satu bodoh." Kata Antonio. Yang begitu meremehkan Bella dan Sean.
" Ayahmu benar sayang. Kau fokus saja dengan Adrian. Kau harus bisa mendapatkan hati Adrian. Agar bisa menyingkirkan mereka." kata nyonya Viona, menenangkan Clara.
" Iya Bu, ayah. Itu pasti. Aku duluan ke kamar ya, aku mau istirahat." kata Clara. Sambil bejalan ke kamarnya.
" Ayo sayang, kita juga ke kamar." kata Antonio kepada istrinya. Merekapun meninggalkan ruang tamu dan pergi istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments