pernikahan Sean dan Bella tinggal beberapa hari. Sean menghubungi Bella untuk bertemu, karena Sean yang sedikit tau tentang Bella, dia memberi tahu apa alasan dia ingin bertemu dengan Bella. Bella yang super sibuk tidak akan melakukan pertemuan jika hanya membuang waktunya. Mereka janjian di salah satu restoran terkenal di negaranya.
Sean yang lebih dulu sampai di restoran, dia memesan ruangan VVIP untuk dia bertemu dengan calon istrinya. Tidak lama Bella sampai di restoran dan langsung masuk di ruang VVIP yang di pesan Sean.
Sekarang ini mereka sudah duduk berhadapan, tetapi Bella merasa biasa biasa saja, tidak ada tanda-tanda gugup apalagi terpesona dengan calon suaminya. Bella hanya menganggap Sean hanyalah orang biasa.
Berbeda dengan Sean, dia begitu terkesan melihat keberanian Bella. Bella yang sederhana namun terlihat sangat cantik. Bella yang berbeda dengan wanita wanita yang mengejarnya.
Tidak lama, pelayan restoran masuk membawa beberapa makanan, mereka makan terlebih dahulu sebelum membahas pertemuannya.
Diam didalam ruangan pasti akan membuat situasi semakin canggung, tapi tidak dengan Bella. Dia dengan lahapnya menyantap makanan yang ada di depannya tanpa peduli dengan kehadiran Sean. Bella yang baru selesai memeriksa beberapa pasien dan belum makan dari tadi pagi membuat dia makan seperti orang kelaparan. Dia juga memeriksa pendapatannya bulan ini. Begitulah Bella, dia ingin cepat kaya supaya bebas di keluarga Glover.
Sean yang melihat Bella begitu lahap menyuruhnya memesan lagi." Jika kau masih mau, silahkan pesan lagi." Kata Sean. Dia yang bingung melihat Bella yang makan begitu lahap.
" Tidak, terima kasih. Ini sudah cukup. Maaf kalau cara makan ku membuat mu terganggu. Aku sedikit lapar." kata Bella, dia dengan polosnya, membuat Sean sedikit tertawa.
" Tidak apa-apa, kau selesaikan saja makan mu. Setidaknya kau jujur daripada bersandiwara seperti perempuan yang suka berpura-pura." kata Sean yang memperhatikan Bella.
Bella yang tidak menyadari di perhatikan oleh Sean hanya fokus melahap makanannya agar selesai acara makannya, dia akan membahas pertemuannya dengan sean.
Sean yang melihat Bella selesai makan memulai membahas pertemuannya. " Ini kau baca dan tanda tangani." kata Sean tanpa basa-basi.
Bella yang mengambil map yang di sodorkan oleh sean, dan langsung tanda tangan tanpa menyimak isi surat kontrak tersebut. dia hanya membaca dengan sekilas.
Sean yang melihat Bella langsung tanda tangan membuat dia terkejut." kenapa langsung tanda tangan? Kau tidak keberatan dengan isi kontrak ini?" tanya Sean.
" apa aku harus meminta izin mu dulu baru tanda tangan?".
" Tidak seperti itu, setidaknya kau baca baik-baik sebelum tanda tangan." kata Sean.
" aku sangat yakin. lagi pula, aku rasa kita sama sama di untungkan, aku bebas dari keluarga Glover sudah membuatku senang apa lagi aku tidak perlu menjadi istri yang penurut, jadi tidak masalah bagiku, dan kau mendapatkan kebebasan dan tidak perlu menjadi laki-laki yang kompeten." kata Bella. Membuat Sean sadar akan dirinya yang cacat dan hanya duduk di kursi rodanya. Banyak mata yang memandang remeh kepadanya, bahkan ketika ada seorang wanita yang ingin menikah dengannya pasti hanya akan mengejar kekayaan Anderson.
" Kau benar-benar wanita abnormal." kata Sean.
" Aku hanya berfikir realistis. Kau juga jangan lupa isi kontrak kita, kau tidak boleh menyentuh pihak B dan membawa wanita lain selama kita masih berstatus suami dan istri." kata Bella santainya.
" Baiklah, kita akan tinggal di mansion ku. Terserah kau melakukan apa, yang penting kau tidak melanggar perjanjian kita." kata Sean.
" baiklah, aku rasa pertemuan kita sudah selesai. Aku akan pergi." kata Bella tanpa menunggu jawaban Sean dan berdiri meninggalkan ruangan restoran yang super mewah.
Kepergian Bella membuat Sean sedikit tercengang. Baru kali ini dia bertemu dengan wanita yang berani. Pertemuan ini membuat Sean sangat takjub dengan Bella.
***
" Baru pulang kamu? Emang ada ya, kuliah jam segini?" pertanyaan sinis dari nyonya Viona.
" Apa peduli ibu, aku pulang jam begini!" kata Bella dan memutar matanya malas.
" Kamu itu ya, benar benar anak tidak tau diri, keluyuran saja kerjanya, pernikahan mu tinggal dua hari." kata nyonya Viona, menatap Bella kesal.
" udahlah Bu. jangan marah marah, anak tidak tahu diri ini tidak akan mau mendengar walau di tanya, lebih baik jaga kondisi ibu untuk persiapan pernikahan dia, kita harus tampil cantik di pernikahannya." kata Clara. walaupun sekarang Clara masih kesal karena bukan dia yang di pilih oleh keluarga Anderson.
" Iya sayang, andai ibu tahu dia akan terus mengambil apa yang menjadi hak mu, aku pasti akan menyingkirkannya sejak dia kecil." kata nyonya Viona. Yang masih kesal karena bukan Clara yang di pilih menjadi menantu Anderson keluarga terkaya di negaranya.
Bella yang mendengar kata-kata ibunya, tidak membuatnya sedih karena perkataan seperti itu sudah biasa dia dengar. Bahkan tambah yakin kalau dia bukan anak kandung dari keluarga Glover. Di lihat dari postur tubuhnya tidak ada kemiripan dari keluarga Glover. kecerdasan yang di miliki Bella juga tidak di miliki oleh keluarga Glover.
" Kalian sudah selesai bicara? aku capek habis ketemu Sean." Kata Bella sambil jalan menuju ke kamarnya.
" Tunggu." kata Clara. Menghentikan langkah Bella. Dia terkejut karena Bella bertemu dengan calon suaminya.
" Tidak mungkin, Sean yang mengajakmu ketemuan. jangan mimpi." kata nyonya Viona. Tidak percaya dengan Bella.
" Kalau tidak percaya silahkan telfon keluarga Anderson." kata Bella. Lalu masuk kedalam kamarnya.
nyonya Viona dan Clara kesal, apa yang mereka pikirkan tidak sesuai dengan yang di katakan Bella. Mereka berpikir kalau Sean akan membenci Bella karena dia mau menerima lamaran keluarga Anderson. Saat ini pikiran mereka kacau.
" ibu bagaimana ini? jika nanti Sean mencintai Bella, selesai sudah hidup kita." kata Clara yang cemas.
" Maksud mu apa Clara?" tanya nyonya Viona bingung.
" jangan sampai dia memberi tahu Sean kalau kita sering menyulitkan kehidupannya." kata Clara dengan prasangka buruk, tapi alasan sebenarnya dia tidak suka melihat Bella hidup bahagia dan menjadi istri terkaya di negaranya.
" Tenang sayang, itu tidak akan terjadi. Aku akan buat dia menyesal dilahirkan kalau dia berani melakukan itu." kata nyonya yang tidak sadar dengan apa yang dia ucapkan.
" Maksud ibu?" Tanya Clara bingung.
" Tidak apa-apa sayang, ayo kita istirahat. Kita harus fit sampai acara pernikahan Bella. Supaya rencana kita berjalan lancar." Kata nyonya Viona. Mereka memang sudah menyusun rencana untuk mengambil hati anak kedua keluarga Anderson.
Mereka merencanakan untuk mengambil hati dan perhatian anak kedua keluarga Anderson di pernikahan Bella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments