GHIFARI ~ RADITE ~ GHIBRAN
Hallo, bertemu dengan cerita baru Eyang. ini tentang si kembar Ghifari dan Ghibran yang harus terpisah dengan Radite ayah mereka. bakal kembali bersama enggak ya mereka nantinya?
DARI SEDAYU ~ JOGJAKARTA, yanktie mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA.
“Pelan-pelan nanti keselek,” tutur Dinda pada kedua putranya dengan lembut.
“Yan,” kata seorang anak Dinda yang rambutnya lebih tebal dari rambut saudaranya.
“Ya pelan, Mas bisa maem pelan-pelan kan?” kata Dinda kembali.
Sementara si adik masih aja grasak grusuk tak sabaran. Ade paling tidak mau kalah kalau soal makan.
“Eggak boleh begitu, pelan kalau maem itu De,” nasihat Dinda dengan lembutnya. Dia sedang menyuapi kedua bayi kembarnya. Tapi pasti keduanya juga akan ikut ambil bagian.
Bayi kembar itu tetap akan mengambil makanan di mangkok yang ada di mejanya dengan tangan mungil mereka.
“Nda boleh ambil sendiri seperti itu. Kalau kue kalian boleh makan ambil pakai tangan, tapi kalau maem ini nggak boleh. Harus pakai sendok.” Adinda Suryani atau Dinda seakan bicara dengan orang dewasa agar kedua bayinya mengerti.
Kedua baby duduk didalam HIGH CHAIR sehingga Dinda mudah menyuapi keduanya.
\*\*\*
“Yuk kita bersihi badan dulu. Maemnya sudah selesai,” kata Dinda pada kedua putranya dan membawanya ke kamar mandi. Di sana ada kursi kecil dari plastik kalau orang Jawa bilang di DINGKLIK atau JONGKOK.
“Duduk pintar disini ya?” Kata Dinda pada kedua putranya. Dinda mendudukkan si kembar di dingklik dalam kamar mandinya.
“Di sini tidak boleh lari-lari,” kata Dinda.
“Ayo adik buka bajunya duluan. Mana mungkin anak kecil seperti itu duduk diam. Pasti aja ribet, satu dibukain baju satunya mau lari ke mana.
“Mas Fari diam dulu di sini. Ade mau buka baju duluan. Nanti baru Mamas buka lalu kita mandi berdua ya,” kata Adinda.
Akhirnya selesai sudah keduanya mandi. Tentu butuh waktu lebih lama dari memandikan satu orang bayi. Dinda membiarkan mereka bermain di kasur yang memang sengaja Dinda taruh di lantai.
“Ayo kita bobo,” ajak Adinda.
“Emmi,” pinta Ghibran sang adik.
“Nda, baru maem kok mi. Emiknya nanti kalau sudah bangun tidur. Kan barusan maem,” jawab Dinda sambil menggeleng.
Tapi Ghibran-nya sudah menaiki tubuh Dinda dan memarik-narik bajunya. Akhirnya Dinda pun mengalah menaikkan kaosnya dan membiarkan kedua bayinya minum ASI berbarengan atau TANDEM.
Memang sejak awal minum ASI mereka sudah diajarkan tandem mereka sharing atau berbagi. Masing-masing menepuk pipi saudaranya sambil mengisap pu-ting sang bunda.
Ghibran menupuk pipi Ghifari dan Ghifari pun menarik-narik rambutnya Gibran dengan lembut. Lalu dua-duanya nanti akan terlelap.
Seperti itu kebiasaan mereka kalau akan tidur Dinda menikmati semuanya.
“Sehat terus ya Nak. Jangan bikin Bunda sedih. Bunda sedih kalau kalian sakit, kalau soal lain Bunda nggak akansedih. Bunda bisa bertahan karena ada kalian aja,” kata Dinda.
Ketika kedua bayinya sudah tidur Dinda memagari mereka dengan bantal dan guling lalu dia keluar ruangan. Keseharian Dinda bekerja hanya memperhatikan email saja. Dia memperhatikan layar laptopnya yang sudah terbuka sejak jam kerja tadi.
Dinda juga melakukan transaksi di laptopnya. Bahkan transaksi jual beli yang ada dari kasir supermarket di lantai bawah rukonya langsung terhubung ke laptopnya sehingga semua bisa langsung Dinda kontrol tiap saat.
Dinda mempunyai sebuah toko grosir perlengkapan bayi dan balita di lantai bawah ruko yang dia tempati.
Dinda menempati sebuah ruko besar, di bawahnya ada mini market khusus perlengkapan bayi dan balita. Namanya mini market kan lebih luas dari sekedar toko biasa. Dan Dinda menempati bangunan diatasnya.
Dinda tidak sendirian, ada dua pegawai supermarket yang ikut tinggal dengannya, bagian atas dari supermarket tentu sangat luas. Walau statusnya pegawai supermarket, tapi keduanya juga membantu Dinda dalam mengawasi si kembar atau kadang menjaga bila Dinda terpaksa melayani konsumen.
Dinda jarang melayani konsumen, kecuali kalau ada yang memerlukan dokumen penting. Kalau hanya pedagang biasanya cukup dilayani oleh para karyawan saja. Super marketnya hanya menjual grosir bukan eceran.
\*\*\*
Namaku Adinda Suryani aku single mom dua anak kembar berusia 10 bulan. Mereka aku beri nama Ghifari Ghossan Alkav dan Ghibran Ghossan Alkav
Suami? Aku sudah bercerai.
Aku tidak mau sakit hati lagi.
Lagi?
Ya lagi. Karena pertama kali aku sakit hati adalah ketika mengetahui ternyata sebelum menikah dengan aku, suamiku sudah punya istri dan punya anak.
Anak itu baru lahir ketika aku menikah dengan Radite Alkav atau Adit. Yang gila, mantan selingkuhan suamiku datang sambil tertawa-tawa tanpa beban saat pernikahanku. Dan dia adalah adik angkat suamiku sendiri.
Aku baru tahu tentang kebohongan itu setelah satu tahun pernikahanku, saat aku memergoki suamiku membawa anak istrinya ke tempat tugasnya di Bengkulu.
Belakangan baru aku dan mertua tahu kalau anak itu bukan anak biologis suamiku. Dia hanya dijebak. Tapi tetap saja kebohongan mereka hidup bersama dibelakangku tak termaafkan.
Suamiku punya perempuan lain yang dia nafkai penuh. Padahal selama menikah denganku dia tidak pernah memberi nafkah rutin, dia tidak membelikan aku mobil atau rumah seperti yang dia berikan pada simpanannya.
Kejadian kedua, makanya tadi aku sebut LAGI adalah saat dia mulai masuk kerja lagi setelah menunggu aku enam bulan tak ke kantor.
Selama aku hamil aku mengalami percobaan pembunuhan da aku koma, suamiku menungguiku tanpa ke kantor. Saat dia mulai kerja, aku melihat ada seorang marketing yang bicara dengannya sengaja memperlihatkan buah dadanya dan menggesek-gesekkannya ke lengan suamiku.
Bahkan dengan rok super mininya dia duduk menempel di paha suamiku. Mereka melakukannya di ruang kerjaku sebagai wakil CEO perusahaan ALKAVTA PRIMA MAJU ( perusahaan keluarga Alkav ). Hanya aku yang tahu pemasangan CCTV di ruang kerjaku, jadi suamiki juga papa mertualku tak tahu.
Aku melihat suamiku tidak marah atau protes walau belum merespon. Di situ aku merasa sakit hati. Aku tunggu sampai satu minggu dia tidak juga melaporkan kejadian itu. Padahal waktu Adit akan dijebak oleh Lianee yang oleh Adit dibilang alien, Adit langsung lapor saat pulang kantor. Lianee adalah wakil CEO PT Kembara Bintang.
Aku jadi berkesimpulan saat digoda Lianee ada saksi sekretaris papaku yang bernama Shindu, jadi Adit langsung lapor. Sedang kalau dengan marketing ini dia nggak cerita karena kejadian tak ada saksi. Berarti kan dia suka.
Sejak saat itu aku sudah mengancam akan meninggalkannya begitu ada kesempatan.
Aku tak mau diinjak-injak lagi. Aku langsung banting setir. Aku buka tabungan untuk diriku sendiri dan aku mengambil ruko ini untuk usahaku. Aku buka tabungan agar tidak ketahuan fluktuasi tabungan intiku yang biasa aku gunakan untuk menerima gaji dari kantorku. Aku takut rekening itu bisa dilacak bila aku pergi nanti.
Aku bukan perempuan yang kekurangan uang. Dalam rekeningku cukuplah kalau untuk hidup tanpa bekerja sampai anak-anakku dewasa dengan cara hidup sederhana. Tapi seperti itu kehidupan yang aku inginkan.
Si kembar adalah pemilik saham PT ALKAVTA PRIMA MAJU perusahaan dari kakeknya. Awalnya seluruh saham adalah milikku karena suamiku bersalah mempunyai selingkuhan. Tapi begitu anak-anak lahir saham dialihkan menjadi milik anak-anak.
Itu yang membuat banyak perempuan yang mengejar suamiku. Mereka berpikir suamiku adalah lelaki muda ganteng dan kaya. Pasti enak hidup dengannya mereka nggak tahu bahwa mantan suamiku itu tak punya apa apa selain uang gajinya di perusahaan. Karena semua saham milik anak-anakku, walau status Adit adalah anak CEO.
Sejak persiapan untuk meninggalkan rumah mertua, setiap hari aku mau beli peralatan rumah tangga dengan cara online dan dikirim ke alamat baruku.
Di sana sudah ada dua orang pegawaiku yang memang sejak awal aku mau beli lokasi sudah minta kerja padaku. Mereka adalah suami istri.
Jadi begitu aku harus pergi dari rumah, aku tak perlu bawa selembar baju pun buat diriku. Bahkan baju anak-anak yang aku bawa cukup untuk perjalanan aja. Karena bisnisku adalah bisnis perlengkapan bayi dan balita. Jadi grosir baju bayi jadi aku tak kerepotan untuk memenuhi semua kebutuhan bayiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 437 Episodes
Comments
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak boleh gak
2023-09-18
0
Diana Budhiarti
mampir ya thorr
2023-07-02
1
abdan syakura
Assalamu'alaikum Mbak
Ap kbr?
Maaf, Aq blm minat nyambung baca si Mukti-Ayaka ,soalnya blm baca cerita Sonni di IBM...
Ini aja lah Mbak ..
yg ini gk berkaitan dgn yg lain kan?🤭👍💪
2023-06-03
2