Chap 3

Nadia dan Arka yang menyadari kehadiran Senja serta teman-temannya pun memanggil mereka semua. Menyuruhnya duduk bersama, Bima tersenyum lalu melirik ke arah Arka.

“Om, dapat istri kayak Tante Nadia dimana sih? Bima juga mau,” ujarnya.

Arka terkekeh mendengar perkataan Bima. Dia menjelaskan jika Tuhanlah yang telah memberikan Nadia kepadanya, sedangkan remaja itu hanya manggut-manggut saja akan ucapan lelaki didepannya. Mendengarkan kisah cinta Arka dan Nadia saat dulu dengan raut wajah yang sangat serius. Tak lama Biru datang, dia mencubit pipi Senja. “Kebiasaan! Pulang sekolah bukannya kerumah malah ke sini. Pasti mau makan gratis kan?”

“Hehe..., tahu aja Om Senja yang satu ini. Iya nih perut aku sama teman-teman udah kelaparan, mau cepat-cepat merasakan cake buatan Om lagi.”

Sikap Senja begitu berbeda saat disekolah dan di basecamp dibandingkan saat bersama Biru. Gadis itu seketika berubah menjadi perempuan hangat. Biru masuk kedalam, lalu membawakan cake yang masih utuh untuk dimakan oleh Senja dan temannya.

“Kenapa cemberut?” tanya Biru.

“Ini mah terlalu bagus buat dimakan, Om. Mending disimpan aja cakenya deh nggak usah di santap.”

“Weh! Enak aja lu, ini Om Biru ngasih buat dimakan. Seenak jidat buat disimpan, kita udah pada lapar Sen,” ujar Bima mengambil cake yang ada didepan Senja.

“Bim! Balikin nggak cakenya,” seru Senja memicingkan matanya tajam pada Bima. Cowok itu tersenyum, dia langsung mengembalikan cake yang tadi diambil. Biru hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah kelima remaja tersebut. Dia kembali teringat saat dulu masih muda, lalu pikirannya terlintas wajah Andi.

“Nad, Ka. Lu berdua habis makan di sini mau kemana lagi?” tanya Biru.

“Kita mau kemana Yang?” tanya Arka pada istrinya.

“Nggak kemana-mana. Emangnya kenapa Bi?”

“Gue kangen sama Andi, lu berdua mau ikut nggak ziarah ke makamnya. Udah lama juga kita nggak ke sana,” jawabnya. Senja yang mendengar itu langsung berdiri, dia berkata ingin ikut ziarah ke makam Andi. Biru mengangguk, gadis itu diajaknya untuk ikut ziarah.

Pada malam harinya. Senja diam-diam berjalan keluar rumah. Dia mengambil kunci motornya dengan sangat pelan agar tidak diketahui oleh Papanya. Setelah berhasil, kini gadis itu hendak menyalakan motornya lalu pergi. Namun, siapa sangka, Biru telah menunggunya diluar gerbang. “Mau balapan lagi?”

Senja menoleh kesamping. Dia tersenyum menatap Omnya yang tengah berdiri sembari memegang pinggang. “Woah Om! Ngapain tengah malam berdiri di sini? Kayak hantu aja.”

“Kamu sendiri ngapain keluar tengah malam? Anak gadis kelayapan malam-malam, nggak baik! Masuk sana, nggak ada main saat malam lagi.”

“Sekali ini aja Om, urgent soalnya. Nanti pulang jam satu deh, janji.”

“Nggak boleh!!” seru Biru menggeleng.

Diam-diam Senja menyalakan motornya lalu mengegasnya melaju pergi meninggalkan Biru. Lagi dan lagi laki-laki itu menggeleng, tidak habis pikir dengan Senja. Gadis tersebut sangat susah untuk di nasihati. Biru hanya bisa menghela napasnya, dia masuk kedalam rumah karena hari itu dia disuruh untuk menginap oleh Pak Arya.

Ditempat lain, seorang lelaki tengah memandangi poto seorang perempuan. Dia menyunggingkan senyum, lalu memakai jaketnya dan pergi menggunakan motor. Setelah itu, lelaki tersebut berhenti disebuah rumah, memperhatikan keadaan sekitar.

“Udah hidup bahagia ternyata!”

Setelah berkata demikian, dia pergi kembali. Sebelum itu tidak lupa dirinya mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang. Senja yang sudah sampai di basecamp nya disambut hangat oleh yang lain. Dia merebahkan tubuhnya sebentar, lalu meminta salah satu orang untuk membelikannya minuman.

“Sampai sini langsung rebahan, kalo gitu mending dirumah aja Buketu, bukannya Om Biru ada dirumah lu ya? Kok bisa sih keluar?”

“Bisa lah, cuman Om Biru.”

“Jadi kita kumpul di sini mau ngapain nih? Gue ngantuk, cepetan!” ujar Bintang.

“Tumben lu Bin, biasanya paling senang kalo datang ke basecamp. Kenapa lu? Ada masalah sini cerita ke kita-kita,” seru Bima.

“Nggak ada! Gue cuman capek aja hari ini.”

“Ya udah mending balik sana Bin, atau tidur di sini aja bareng anak-anak lain. Lagipula besok libur,” sahut Senja sembari menyeruput minuman yang dibawakan temannya.

Bintang menganggukkan kepalanya, dia pergi kedalam. Merebahkan diri di sofa dan tak lama matanya terpejam. Entah apa yang membuat cowok itu kelelahan, padahal mereka semua setelah dari kedai Biru tidak pergi ke tempat manapun lagi. Senja berbincang-bincang dengan teman-teman lainnya, hanya dia perempuan seorang yang berada di sana. Akan tetapi tidak ada yang berani berbuat macam-macam padanya, mereka tahu siapa Senja.

Malam semakin larut, sebuah notif pesan dari nomor yang tidak Senja kenal kembali muncul. Orang itu mengirimkan sebuah poto bayi dengan bertulisan “Ayah merindukanmu....”

Jelas saja hal itu membuat Senja bingung. Siapa sebenarnya orang yang selalu mengirimkan pesan aneh kepadanya. Pukul 01.30, gadis itu pamit pada yang lain untuk pulang, Bintang bangun dari tidurnya dan menyuruh teman lain mengantarkan Senja. Tapi gadis itu menolak untuk diantarkan.

“Udah larut banget, nurut sama gue,” ujar Bintang.

“Gue bisa jaga diri Bin, nggak usah khawatir. Kayak nggak tahu gue aja,” jawabnya.

“Tetap aja gue khawatir. Biasanya jam segini gengnya Aldo kumpul dipinggir jalan sana.”

“Nah benar tuh Sen, kita semua nggak mau lu kenapa-kenapa. Gue aja yang antar gimana?” seru Leo.

“Iya, lu pulang bareng Leo aja.”

Senja menghela napasnya menurut akan perkataan Bintang. Cowok itu selalu tidak suka jika perintahnya ditolak. Leo pun pergi mengantarkan Senja pulang kerumah. Sesampainya di sana, Biru masih setia menunggu gadis kesayangannya diluar.

Setelah memasuki gerbang, Biru menyuruh Senja untuk segera pergi ke kamarnya. Namun gadis tersebut memanyunkan bibirnya berkata bahwa dirinya lapar. Biru menghela napas, dia membawa Senja ke dapur, membuatkan gadis remaja itu semangkok mie dengan sedikit toping sosis. Disela makannya, Senja bercerita bahwa dirinya akhir-akhir ini selalu mendapatkan pesan dari seseorang yang tidak dia kenal.

Merogoh ponselnya dari saku jaket lalu memperlihatkan isi pesan itu pada Omnya. Biru terdiam memperhatikan pesan tersebut dengan teliti. Dan setelah itu dia mengingat seseorang yang dulu menjadi pusat masalah dalam kehidupannya.

“Jangan hiraukan pesan ini, kalo bisa kamu blok saja nomornya. Habis makan cuci kaki, terus tidur.”

“Om Biru kenal sama orang itu?”

“Nggak! Orang aneh atau iseng doang kali.”

“Tapi Om, katanya dia tahu tentang masa lalu keluarga kita,” ungkapnya.

“Udah-udah nggak usah bahas itu. Cepetan makannya, bukannya besok mau ikut ke makam Andi?”

“Ah iya, ini udah abis. Ya udah Senja ke kamar dulu,” jawabnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Heru kah?

2025-02-27

0

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

biru lo masih single...... 34 loh

2024-03-14

2

Mari ani

Mari ani

Bima-Bima, ada2 saja

2023-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Chap 1 Awal yang baru
2 Chap 2
3 Chap 3
4 Chap 4
5 Chap 5
6 Chap 6
7 Chap 7
8 Chap 8
9 Chap 9
10 Chap 10
11 Chap 11
12 Chap 12
13 Chap 13
14 Chap 14
15 Chap 15
16 Chap 16
17 Chap 17
18 Chap 18
19 Chap 19
20 Chap 20
21 Chap 21
22 Chap 22
23 Chap 23
24 Chap 24
25 Chap 25
26 Chap 26
27 Chap 27
28 Chap 28
29 Chap 29
30 Chap 30
31 Chap 31
32 Chap 32
33 Chap 33
34 Chap 34
35 Chap 35
36 Chap 36
37 Chap 37
38 Chap 38
39 Chap 39
40 Chap 40
41 Chap 41
42 Chap 42
43 Chap 43
44 Chap 44
45 Chap 45
46 Chap 46
47 Chap 47
48 Chap 48
49 Chap 49
50 Chap 50
51 Chap 51
52 Chap 52
53 Chap 53
54 Chap 54
55 Chap 55
56 Chap 56
57 Chap 57
58 Chap 58
59 Chap 59
60 Chap 60
61 Chap 61
62 Chap 62
63 Chap 63
64 Chap 64
65 Chap 65
66 Chap 66
67 Chap 67
68 Chap 68
69 Chap 69
70 Chap 70
71 Chap 71
72 Chap 72
73 Chap 73
74 Chap 74
75 Chap 75
76 Chap 76
77 Chap 77
78 Chap 78
79 Chap 79
80 Chap 80
81 Chap 81
82 Chap 82
83 Chap 83
84 Chap 84
85 Chap 85
86 Chap 86
87 Chap 87
88 Chap 88
89 Chap 89
90 Chap 90
91 Chap 91
92 Chap 92
93 Chap 93
94 Chap 94
95 Chap 95
96 Chap 96
97 Chap 97
98 Chap 98
99 Chap 99
100 Chap 100
101 Chap 101
102 Chap 102
103 Chap 103
104 Chap 104
105 Chap 105
106 Chap 106
107 Chap 107
108 Chap 108
109 Chap 109
110 Chap 110
111 Chap 111
112 Chap 112
113 Chap 113
114 Chap 114
115 Chap 115
116 Chap 116
117 Chap 117
118 Chap 118
119 Chap 119 END
120 PENGUMUMAN!!!
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chap 1 Awal yang baru
2
Chap 2
3
Chap 3
4
Chap 4
5
Chap 5
6
Chap 6
7
Chap 7
8
Chap 8
9
Chap 9
10
Chap 10
11
Chap 11
12
Chap 12
13
Chap 13
14
Chap 14
15
Chap 15
16
Chap 16
17
Chap 17
18
Chap 18
19
Chap 19
20
Chap 20
21
Chap 21
22
Chap 22
23
Chap 23
24
Chap 24
25
Chap 25
26
Chap 26
27
Chap 27
28
Chap 28
29
Chap 29
30
Chap 30
31
Chap 31
32
Chap 32
33
Chap 33
34
Chap 34
35
Chap 35
36
Chap 36
37
Chap 37
38
Chap 38
39
Chap 39
40
Chap 40
41
Chap 41
42
Chap 42
43
Chap 43
44
Chap 44
45
Chap 45
46
Chap 46
47
Chap 47
48
Chap 48
49
Chap 49
50
Chap 50
51
Chap 51
52
Chap 52
53
Chap 53
54
Chap 54
55
Chap 55
56
Chap 56
57
Chap 57
58
Chap 58
59
Chap 59
60
Chap 60
61
Chap 61
62
Chap 62
63
Chap 63
64
Chap 64
65
Chap 65
66
Chap 66
67
Chap 67
68
Chap 68
69
Chap 69
70
Chap 70
71
Chap 71
72
Chap 72
73
Chap 73
74
Chap 74
75
Chap 75
76
Chap 76
77
Chap 77
78
Chap 78
79
Chap 79
80
Chap 80
81
Chap 81
82
Chap 82
83
Chap 83
84
Chap 84
85
Chap 85
86
Chap 86
87
Chap 87
88
Chap 88
89
Chap 89
90
Chap 90
91
Chap 91
92
Chap 92
93
Chap 93
94
Chap 94
95
Chap 95
96
Chap 96
97
Chap 97
98
Chap 98
99
Chap 99
100
Chap 100
101
Chap 101
102
Chap 102
103
Chap 103
104
Chap 104
105
Chap 105
106
Chap 106
107
Chap 107
108
Chap 108
109
Chap 109
110
Chap 110
111
Chap 111
112
Chap 112
113
Chap 113
114
Chap 114
115
Chap 115
116
Chap 116
117
Chap 117
118
Chap 118
119
Chap 119 END
120
PENGUMUMAN!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!