Makan bersama

***

"Mbak, saya pesan nasinya pake ayam bakar aja yah, makan disini," ucapku pada pemilik warung makan.

"Saya juga sama ya mbak," ucap Raka.

"Mbak maria, ini cowoknya?" tanya mbak Rani, sambil menyiapkan pesanan kami.

"Buk.." ucapku terpotong.

"Iya mbak." ucap Raka memotong ucapanku.

"Ya Ampun mbak Maria, ternyata sudah punya calon." ucap mbak Rani.

Tak lama kemudian, Mbak Rani menghidangkan pesanan kami.

"Silahkan..." Ucapnya, sambil meletakan makanan diatas meja.

"Terimakasih." Ucapku.

Mbak Rani pun kembali kedepan, lalu akupun segera melahap pesananku.

"Kamu laper?" ucapnya.

"Iya lah." jawabku ketus.

Makanan sudah habis kumakan, akupun segera menghampiri Mbak Rani untuk membayarnya. Namun Raka tiba-tiba menyodorkan uang berwarna merah.

"Ini mbak, sekalian punya Maria juga yah," ucapnya.

"Eh nggak usah, saya ada kok," ucapku menolak.

"Udah mbak Maria, nggak usah ditolak, wajar dong calonnya yg bayarin." ucap mbak Rani.

"Ihhh si mbak, dia bukan calon saya mbak." ucapku.

Namun mbak Rani hanya tersenyum. Akupun bergegas jalan kembali ke toko.

" Kamu ngapain sih ngikutin saya terus?" ucapku sambil meliriknya kesal.

Namun dia lagi-lagi tersenyum.

"Emang nya kamu nggak kerja?" tanyaku.

" Kerja." jawabnya singkat.

"Lah terus kenapa kamu ngikutin saya?" tanyaku kembali.

Namun dia hanya tersenyum tak menjawab pertanyaanku.

Akhirnya kamipun sampai, akupun bergegas masuk lalu melanjutkan pekerjaan seperti biasanya.

Kulihat Raka malah duduk kembali dikursi depan toko. Aku benar-benar tak habis pikir dibuatnya.

Tiba tiba Muhit menghampiriku.

"Duh, romantisnya yahh lagi kerja aja ditungguin gitu," ucapnya sambil tersenyum.

"Apaan sih, dia itu bukan siapa siapa saya," ucapku.

" Dia tuh kayak nya naksir berat deh sama kamu. Udah terima ajah, kayaknya dia laki-laki baik, ganteng lagi," ucapnya.

"Hemmm apaan sih , udah lah nggak usah bahas dia." ucapku kesal.

Silih berganti kulayani konsumen yang berkunjung, sampai tak terasa jam menunjukan pukul 2 siang, saatnya aku tutup shift. Kebetulan yang lain pun sudah datang.

"Maria, udah selesai?" tanya mbak Sinta, sambil berjalan menghampiriku.

"Udah mbak." jawabku.

" Ya sudah tutup shift, kebetulan Mbak okta juga udah siap tuh," ucapnya.

"Iya mbak." jawabku.

Akupun segera menghitung uang hasil penjualan, setelah selesai akupun segera mengambil alat kebersihan. Yah, sebelum pulang, aku dan yang lain diharuskan membersihkan rak toko yang sudah dibagi dan dijadwalkan setiap harinya.

Setelah rak terlihat bersih, ku tata kembali dengan baik dan rapi sesuai urutan.

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya pekerjaanku selesai. Akupun segera menaruh kembali lap dan sabun kembali ke belakang. Setelah itupun aku segera mengambil tas lalu memakai jaket kebanggaanku.

Aku pun bergegas keluar, baru sampai depan pintu, tiba-tiba Raka menghampiriku.

" Mari aku antar pulang," ucapnya.

" Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri." ucapku ketus.

"Nggak boleh nolak." ucapnya sambil menarik tanganku dan membukakan pintu mobilnya.

Ya ampun ni orang maksa banget, baru kenal aja begini.

" Aduh, apaan sih narik-narik, emangnya saya kambing," ucapku kesal.

" Iya maaf, ya udah cepet masuk." ucapnya.

"Nggak mau, saya ada perlu mau kerumah teman," alasanku, beeharap dia percaya.

"Teman? ya udah sekalian saya antar,"

"Nggak usah, saya akan lama, mungkin sampai malam." aku terpaksa berbohong.

"Nggak papa, saya antar."

" Duh kamu tuh yah maksa banget pengen anterin saya." ucapku kesal sambil memasuki mobilnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!