VIDEO CALL

...HAPPY READING!...

.... ...

.... ...

.... ...

.... ...

...#$? ¿? $# ...

Setelah itu Alhan memutuskan melakukan video call dengan kakak pertamanya yang bernama Aliviana damayanti, yang telah memiliki dua anak. Terlihat wajah kakaknya yang cantik di layar handphone miliknya.

"Di chat gak di bales, di telpon juga gak di angkat emang lagi ngapain aja sih?" tanya kakaknya dengan raut wajah yang kesal.

"Santai dong mbak, gak usah marah marah gitu juga kali," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Mbak khawatir tau gak sama sampean, Dek."

"Biasa aja kali Mbak gak usah pakai khawatir segala."

"Namanya juga Kakak, masa gak khawatir, sama Adiknya."

"Iya iya Mbak, aku minta maaf, soalnya tadi aku lagi kesel belum dapat pekerjaan, padahal udah cari berkali kali."

"Berarti sekarang kamu belum dapat pekerjaan ya?"

"Sekarang sih udah, makanya aku berani telpon Mbak."

"Alhamdulillah kalau begitu, mbak kan jadi gak khawatir tadi," ucap Via dengan raut wajah yang bahagia.

"Resya sama Rizal di mana Mbak?" Alhan menanyakan keberadaan kedua keponakannya.

"Lagi jalan jalan sama ayahnya," jawab Via.

"Mbak gak ikutan?" tanya Alhan.

"Gak, mbak punya kerjaan banyak banget di rumah," jawab Via.

"Pekerjaan apa tuh?" tanyanya.

"Masak, cuci baju dan lain lain lagi lah," jawabnya dengan tersenyum.

"Yaudah kalau begitu udahan dulu ya mbak, mau nelpon mbak Rizka dulu."

"Iya Dek, mbak juga mau cuci baju dulu."

"Da da mbak Via," ucapnya dengan melambaikan tangan.

"Semangat kerjanya Adikku tercinta," pesannya dengan tersenyum.

"Iya mbak makasih."

Kemudian Alhan mematikan video call dari kakak pertamanya, dan sekarang Alhan berniat untuk video call kakak keduanya yang bernama Rizkiana damayanti yang sedari tadi telah menelponnya beberapa kali. Setelah itu Alhan memulai video call nya dengan Rizka kakak keduanya, terlihat muka cemberut dari kakak keduanya itu di layar handphone miliknya.

"Bisa gak sih di telpon kakaknya langsung di angkat gitu," ucapnya dengan raut wajah yang kurang mengenakkan.

"Bisa gak sih di chat kakaknya langsung di balas gitu, padahal tadi aku lihat udah centang dua," lanjutnya.

"Bisa juga gak sih, gak marahin Adiknya mulu," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Lagian kamu dari dulu itu gak pernah berubah tau gak."

"Mbak aku tadi itu lagi kesel banget tau gak, jadinya aku gak mood jawab telpon mbak," ucapnya santai.

"Kesel kenapa sih?" tanya Rizka dengan heran.

"Cari kerjaan di tolak mulu."

"Ye kasihan," ucap Rizka dengan tersenyum mengejek.

"Kok mbak gitu sih sama adik sendiri, bukannya di support malah di ledekin," ucap Alhan dengan muka datar.

"Lagian kamu lucu banget sih, mbak jadi pengen ketawa," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Ih Mbak, tapi sekarang udah dapat."

"Beneran udah dapat?"

"Iya mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Alhamdulillah kalau begitu Dek," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Iya Mbak."

"Tapi kerja di apa?"

"Di toko."

"Jaga toko?"

"Ya seperti itulah, Mbak," jawab Alhan santai.

Rizka tersenyum bahagia mendengar adiknya yang sudah mendapatkan pekerjaan di Jakarta.

"Tau gak Mbak, tadi aku ketemu sama bapak bapak loh di mushola," ucap Alhan dengan raut wajah yang begitu bahagia.

"Terus?" ucap Rizka dengan penuh penasaran.

"Lah bapak itu yang nawarin Alhan bekerja di tokonya."

"Oh, baik banget ya bapaknya," ucap Rizka.

"Iya Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Baguslah kalau begitu, tapi besok    besok kalau Mbak telpon, masih gitu lagi awas aja kamu," ucap Rizka dengan wajah kesal.

"Iya Mbak iya gitu aja marah marah," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kirain tadi kamu kecelakaan," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Kok gitu sih Mbak, sama Adike sendiri," ucap Alhan dengan muka datar.

"Lagian di telpon gak di angkat sih, bikin Mbak khawatir wae," ucap Rizka dengan senyuman yang keluar dari wajah cantiknya itu.

"Tapi ya gak bilang Alhan kecelakaan gitu juga kali Mbak, emang mbak mau adik Mbak yang lucu ini kecelakaan." ucap Alhan dengan tersenyum manja.

"Ya gak mau dong, masa Mbak mau Adik Mbak yang ganteng dan lucu ini kecelakaan," ucap Rizka dengan tersenyum.

Alhan menatap kakak keduanya itu dengan tersenyum senyum gak jelas, sehingga Rizka pun bingung dengan ekpresi adiknya itu.

"Kenapa senyum senyum gitu?" tanya Rizka dengan bingung melihat ekpresi adiknya itu.

"Gak kok, tapi mbak makin cantik aja sih setelah nikah," ucap Alhan dengan tersenyum senyum melihat kakaknya dari layar handphone.

"Ngeledekin mbak ya," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Gak mbak beneran, sumpah," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Tapi mbak agak gemukan gak sih sekarang?"

"Iya Mbak, agak gemukan sih."

Rizka melihat ke arah perutnya, kemudian menoleh kembali ke arah Alhan.

"Tapi bodoh amat sih, mbak gak peduli," ucap Rizka dengan santai.

Alhan pun tersenyum setelah mendengar perkataan kakak keduanya itu."Ngomong ngomong gak kangen sama Alhan?"

"Belum sih, soalnya baru bentaran."

"Kalau udah lama baru kangen," lanjutnya dengan di ikuti tertawa kecil.

"Awas loh kalau kangen," ucap Alhan dengan tersenyum.

Rizka tersenyum melihat adiknya yang bahagia itu.

"Dek,aku tambahin mbak Via ya?."

"Mbak Via tadi katanya banyak pekerjaan rumah Mbak, mau masak lah, cuci baju lah."

"Gak apa apa Dek, mbak tambahin aja ya."

"Iya deh Mbak, terserah."

Kemudian Rizka menambahkan kakak pertamanya ke video call mereka berdua dan Via pun mengangkat video call itu. Terlihat Via yang sedang memasak.

"Hai Adik Adikku tercinta," ucap Via dengan tersenyum.

"Hai juga kakak aku yang cantik," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Mbak lagi masak nih, kalian mau gak," ucap Via dengan tersenyum.

"Masak apa sih Mbak?" tanya Rizka dengan penasaran.

"Ayam goreng, sama sambal," ucap Via dengan tersenyum.

"Enak banget itu Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kamu mau Dek, sini aja ke rumah mbak," ucap Via dengan tersenyum mengejek.

"Iya mbak otw habis ini," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Bisa aja kamu Dek," ucap Via dengan tersenyum.

"Oh iya Resya sama Rizal mana ya mbak?" tanya Rizka dengan penasaran.

"Sama ayahnya lagi jalan jalan."

"Mbak kok gak ikutan?" tanya Rizka dengan tersenyum.

"Males mbak, kerjaan rumah banyak banget."

"Lebay ih mbak, di sempetin dong main ama keluarganya,” ucap Rizka dengan tersenyum.

"Udah di sempetin Rizka, tapi Mbak capek banget tau gak hari ini, dari pagi sampai sore gak istirahat sama sekali, banyak kegiatan soalnya." ucapnya.

"Cie curhat nih Mbak, palingan juga kegiatan senam ibu ibu," ledek Rizka.

"Emang, dari jam satu sampai jam tiga."

"Biar apasih mbak ikut senam senam gitu?"

"Biar badan sehat lah." ucapnya.

"Biar badan sehat atau mau diet?."

"Ya gak lah, masa badan segini mau diet, bisa bisa jadi kurus seperti dulu lagi Mbak," ucap Via dengan tersenyum manis.

"Mbak, ngomong ngomong aku agak gemukan gak sekarang?" tanya Rizka.

"Iya makin gemuk aja kamu," jawab Via dengan tersenyum.

"Tapi masih gemukan mbak sih."

"Sedikit doang. Dulu mbak kurus banget tau gak, sekarang alhamdulillah udah lumayan." ucap Via dengan tersenyum.

"Semenjak punya suami mbak sekarang agak gemukkan," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Iya," ucap Via dengan tersenyum.

Alhan pun hanya menyimak omongan dari kedua kakaknya itu, Alhan tidak mengucapkan satu kata pun dan memilih untuk diam.

"Kamu kok diam mulu sih dek," ucap Via.

"Iya nih sok jadi pendiam," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Bingung mbak mau bilang apa," ucapnya dengan tersenyum.

"Kalau bingung dengerin mbak Rizka bicara aja," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Oh iya, emak udah kamu kabarin Dek?"

"Udah Mbak, saat aku baru sampai di Jakarta," ucapnya santai.

"Yaudah kalau begitu, kirain kamu cuekin juga," ucap Via dengan tersenyum.

"Tadi itu gak ada niatan cuekin Mbak, karena aku belum dapat kerjaan jadi aku gak berani nelpon mbak Rizka dan

mbak Via, takutnya khawatir lagi sama Alhan," jelas Alhan.

"Gak apa apa kali Dek, dari pada kamu gak balasin chat Mbak kan Mbak jadi lebih khawatir malahan."

"Iya nih, seperti mbak mbaknya ini orang asing aja," saut Rizka dengan tersenyum.

"Iya Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Pokoknya kalau ada apa apa, cerita aja sama mbak Via."

"Sama cerita juga sama mbak Rizka jangan lupa," saut Rizka dengan tersenyum.

"Iya mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Masakan Mbak udah matang loh," ucap Via dengan menunjukan kamera handphonenya ke ayam goreng yang telah matang di piring.

"Enak banget itu Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kamu mau dek?" ucap Via dengan tersenyum.

"Paketin aja mbak gak apa apa," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Bisa aja deh kamu."

"Gak pengen masakan mbak Rizka Han,” ucap Rizka dengan tersenyum.

"Emang mbak masak apa sih?" tanya Alhan dengan penasaran.

"Masak nasi goreng tadi pagi, tapi sekarang udah habis," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Gitu di tawarin Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Ngomong ngomong suami kamu mana Riz?" tanya Via.

"Masih kerja mbak," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Pulangnya jama berapa sih Riz biasanya?"

"Maghrib mbak biasanya baru pulang," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Kamu sekarang di rumah sendirian berarti?"

"Sama ibu mertua, tapi ibu lagi tidur."

"Jangan nakal nakal loh Riz, patuh sama suaminya, jangan ngeyel kalau di bilangi suami," pesannya.

"Siap Mbak," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Alhan, semangat kerjannya Dek di Jakarta."

"Iya Mbak, sama Mbak juga jaga kesehatan selalu ya, juga emak dan bapak sering sering di kunjungi kasihan pasti sekarang lagi kesepian karena anak anaknya udah jauh," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Iya Mbak, Mbak kan paling deket sama emak dan bapak sekarang."

"Iya Dek, setiap sore pasti mbak akan ke rumah emak dan bapak."

Kemudian setelah itu terdengar suara adzan, dari speaker masjid yang ada di dekat rumah kontrakannya, terdengar begitu merdu. Sehingga Alhan pun berniat untuk pergi ke masjid guna melaksanakan sholat jamaah ashar.

"Mbak udahan dulu ya, udah adzan nih soalnya, Alhan mau ke masjid."

"Iya Dek, jangan pernah tinggalin sholat loh." pesan via.

"Iya Mbak Via." ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kamu juga Rizka," ucap Via.

"Iya Mbak."

Kemudian Alhan memencet tombol merah untuk mematikan video callnya, karena Alhan akan pergi ke masjid yang dekat dengan rumah kontrakannya.

................... ...

.... ...

.... ...

.... ...

...

...

.

.

.

.

#$? ¿? $#

Setelah itu Alhan memutuskan melakukan video call dengan kakak pertamanya yang bernama Aliviana damayanti, yang telah memiliki dua anak. Terlihat wajah kakaknya yang cantik di layar handphone miliknya.

"Di chat gak di bales, di telpon juga gak di angkat emang lagi ngapain aja sih?" tanya kakaknya dengan raut wajah yang kesal.

"Santai dong mbak, gak usah marah marah gitu juga kali," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Mbak khawatir tau gak sama sampean, Dek."

"Biasa aja kali Mbak gak usah pakai khawatir segala."

"Namanya juga Kakak, masa gak khawatir, sama Adiknya."

"Iya iya Mbak, aku minta maaf, soalnya tadi aku lagi kesel belum dapat pekerjaan, padahal udah cari berkali kali."

"Berarti sekarang kamu belum dapat pekerjaan ya?"

"Sekarang sih udah, makanya aku berani telpon Mbak."

"Alhamdulillah kalau begitu, mbak kan jadi gak khawatir tadi," ucap Via dengan raut wajah yang bahagia.

"Resya sama Rizal di mana Mbak?" Alhan menanyakan keberadaan kedua keponakannya.

"Lagi jalan jalan sama ayahnya," jawab Via.

"Mbak gak ikutan?" tanya Alhan.

"Gak, mbak punya kerjaan banyak banget di rumah," jawab Via.

"Pekerjaan apa tuh?" tanyanya.

"Masak, cuci baju dan lain lain lagi lah," jawabnya dengan tersenyum.

"Yaudah kalau begitu udahan dulu ya mbak, mau nelpon mbak Rizka dulu."

"Iya Dek, mbak juga mau cuci baju dulu."

"Da da mbak Via," ucapnya dengan melambaikan tangan.

"Semangat kerjanya Adikku tercinta," pesannya dengan tersenyum.

"Iya mbak makasih."

Kemudian Alhan mematikan video call dari kakak pertamanya, dan sekarang Alhan berniat untuk video call kakak keduanya yang bernama Rizkiana damayanti yang sedari tadi telah menelponnya beberapa kali. Setelah itu Alhan memulai video call nya dengan Rizka kakak keduanya, terlihat muka cemberut dari kakak keduanya itu di layar handphone miliknya.

"Bisa gak sih di telpon kakaknya langsung di angkat gitu," ucapnya dengan raut wajah yang kurang mengenakkan.

"Bisa gak sih di chat kakaknya langsung di balas gitu, padahal tadi aku lihat udah centang dua," lanjutnya.

"Bisa juga gak sih, gak marahin Adiknya mulu," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Lagian kamu dari dulu itu gak pernah berubah tau gak."

"Mbak aku tadi itu lagi kesel banget tau gak, jadinya aku gak mood jawab telpon mbak," ucapnya santai.

"Kesel kenapa sih?" tanya Rizka dengan heran.

"Cari kerjaan di tolak mulu."

"Ye kasihan," ucap Rizka dengan tersenyum mengejek.

"Kok mbak gitu sih sama adik sendiri, bukannya di support malah di ledekin," ucap Alhan dengan muka datar.

"Lagian kamu lucu banget sih, mbak jadi pengen ketawa," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Ih Mbak, tapi sekarang udah dapat."

"Beneran udah dapat?"

"Iya mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Alhamdulillah kalau begitu Dek," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Iya Mbak."

"Tapi kerja di apa?"

"Di toko."

"Jaga toko?"

"Ya seperti itulah, Mbak," jawab Alhan santai.

Rizka tersenyum bahagia mendengar adiknya yang sudah mendapatkan pekerjaan di Jakarta.

"Tau gak Mbak, tadi aku ketemu sama bapak bapak loh di mushola," ucap Alhan dengan raut wajah yang begitu bahagia.

"Terus?" ucap Rizka dengan penuh penasaran.

"Lah bapak itu yang nawarin Alhan bekerja di tokonya."

"Oh, baik banget ya bapaknya," ucap Rizka.

"Iya Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Baguslah kalau begitu, tapi besok    besok kalau Mbak telpon, masih gitu lagi awas aja kamu," ucap Rizka dengan wajah kesal.

"Iya Mbak iya gitu aja marah marah," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kirain tadi kamu kecelakaan," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Kok gitu sih Mbak, sama Adike sendiri," ucap Alhan dengan muka datar.

"Lagian di telpon gak di angkat sih, bikin Mbak khawatir wae," ucap Rizka dengan senyuman yang keluar dari wajah cantiknya itu.

"Tapi ya gak bilang Alhan kecelakaan gitu juga kali Mbak, emang mbak mau adik Mbak yang lucu ini kecelakaan." ucap Alhan dengan tersenyum manja.

"Ya gak mau dong, masa Mbak mau Adik Mbak yang ganteng dan lucu ini kecelakaan," ucap Rizka dengan tersenyum.

Alhan menatap kakak keduanya itu dengan tersenyum senyum gak jelas, sehingga Rizka pun bingung dengan ekpresi adiknya itu.

"Kenapa senyum senyum gitu?" tanya Rizka dengan bingung melihat ekpresi adiknya itu.

"Gak kok, tapi mbak makin cantik aja sih setelah nikah," ucap Alhan dengan tersenyum senyum melihat kakaknya dari layar handphone.

"Ngeledekin mbak ya," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Gak mbak beneran, sumpah," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Tapi mbak agak gemukan gak sih sekarang?"

"Iya Mbak, agak gemukan sih."

Rizka melihat ke arah perutnya, kemudian menoleh kembali ke arah Alhan.

"Tapi bodoh amat sih, mbak gak peduli," ucap Rizka dengan santai.

Alhan pun tersenyum setelah mendengar perkataan kakak keduanya itu."Ngomong ngomong gak kangen sama Alhan?"

"Belum sih, soalnya baru bentaran."

"Kalau udah lama baru kangen," lanjutnya dengan di ikuti tertawa kecil.

"Awas loh kalau kangen," ucap Alhan dengan tersenyum.

Rizka tersenyum melihat adiknya yang bahagia itu.

"Dek,aku tambahin mbak Via ya?."

"Mbak Via tadi katanya banyak pekerjaan rumah Mbak, mau masak lah, cuci baju lah."

"Gak apa apa Dek, mbak tambahin aja ya."

"Iya deh Mbak, terserah."

Kemudian Rizka menambahkan kakak pertamanya ke video call mereka berdua dan Via pun mengangkat video call itu. Terlihat Via yang sedang memasak.

"Hai Adik Adikku tercinta," ucap Via dengan tersenyum.

"Hai juga kakak aku yang cantik," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Mbak lagi masak nih, kalian mau gak," ucap Via dengan tersenyum.

"Masak apa sih Mbak?" tanya Rizka dengan penasaran.

"Ayam goreng, sama sambal," ucap Via dengan tersenyum.

"Enak banget itu Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kamu mau Dek, sini aja ke rumah mbak," ucap Via dengan tersenyum mengejek.

"Iya mbak otw habis ini," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Bisa aja kamu Dek," ucap Via dengan tersenyum.

"Oh iya Resya sama Rizal mana ya mbak?" tanya Rizka dengan penasaran.

"Sama ayahnya lagi jalan jalan."

"Mbak kok gak ikutan?" tanya Rizka dengan tersenyum.

"Males mbak, kerjaan rumah banyak banget."

"Lebay ih mbak, di sempetin dong main ama keluarganya,” ucap Rizka dengan tersenyum.

"Udah di sempetin Rizka, tapi Mbak capek banget tau gak hari ini, dari pagi sampai sore gak istirahat sama sekali, banyak kegiatan soalnya." ucapnya.

"Cie curhat nih Mbak, palingan juga kegiatan senam ibu ibu," ledek Rizka.

"Emang, dari jam satu sampai jam tiga."

"Biar apasih mbak ikut senam senam gitu?"

"Biar badan sehat lah." ucapnya.

"Biar badan sehat atau mau diet?."

"Ya gak lah, masa badan segini mau diet, bisa bisa jadi kurus seperti dulu lagi Mbak," ucap Via dengan tersenyum manis.

"Mbak, ngomong ngomong aku agak gemukan gak sekarang?" tanya Rizka.

"Iya makin gemuk aja kamu," jawab Via dengan tersenyum.

"Tapi masih gemukan mbak sih."

"Sedikit doang. Dulu mbak kurus banget tau gak, sekarang alhamdulillah udah lumayan." ucap Via dengan tersenyum.

"Semenjak punya suami mbak sekarang agak gemukkan," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Iya," ucap Via dengan tersenyum.

Alhan pun hanya menyimak omongan dari kedua kakaknya itu, Alhan tidak mengucapkan satu kata pun dan memilih untuk diam.

"Kamu kok diam mulu sih dek," ucap Via.

"Iya nih sok jadi pendiam," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Bingung mbak mau bilang apa," ucapnya dengan tersenyum.

"Kalau bingung dengerin mbak Rizka bicara aja," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Oh iya, emak udah kamu kabarin Dek?"

"Udah Mbak, saat aku baru sampai di Jakarta," ucapnya santai.

"Yaudah kalau begitu, kirain kamu cuekin juga," ucap Via dengan tersenyum.

"Tadi itu gak ada niatan cuekin Mbak, karena aku belum dapat kerjaan jadi aku gak berani nelpon mbak Rizka dan

mbak Via, takutnya khawatir lagi sama Alhan," jelas Alhan.

"Gak apa apa kali Dek, dari pada kamu gak balasin chat Mbak kan Mbak jadi lebih khawatir malahan."

"Iya nih, seperti mbak mbaknya ini orang asing aja," saut Rizka dengan tersenyum.

"Iya Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Pokoknya kalau ada apa apa, cerita aja sama mbak Via."

"Sama cerita juga sama mbak Rizka jangan lupa," saut Rizka dengan tersenyum.

"Iya mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Masakan Mbak udah matang loh," ucap Via dengan menunjukan kamera handphonenya ke ayam goreng yang telah matang di piring.

"Enak banget itu Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kamu mau dek?" ucap Via dengan tersenyum.

"Paketin aja mbak gak apa apa," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Bisa aja deh kamu."

"Gak pengen masakan mbak Rizka Han,” ucap Rizka dengan tersenyum.

"Emang mbak masak apa sih?" tanya Alhan dengan penasaran.

"Masak nasi goreng tadi pagi, tapi sekarang udah habis," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Gitu di tawarin Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Ngomong ngomong suami kamu mana Riz?" tanya Via.

"Masih kerja mbak," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Pulangnya jama berapa sih Riz biasanya?"

"Maghrib mbak biasanya baru pulang," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Kamu sekarang di rumah sendirian berarti?"

"Sama ibu mertua, tapi ibu lagi tidur."

"Jangan nakal nakal loh Riz, patuh sama suaminya, jangan ngeyel kalau di bilangi suami," pesannya.

"Siap Mbak," ucap Rizka dengan tersenyum.

"Alhan, semangat kerjannya Dek di Jakarta."

"Iya Mbak, sama Mbak juga jaga kesehatan selalu ya, juga emak dan bapak sering sering di kunjungi kasihan pasti sekarang lagi kesepian karena anak anaknya udah jauh," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Iya Mbak, Mbak kan paling deket sama emak dan bapak sekarang."

"Iya Dek, setiap sore pasti mbak akan ke rumah emak dan bapak."

Kemudian setelah itu terdengar suara adzan, dari speaker masjid yang ada di dekat rumah kontrakannya, terdengar begitu merdu. Sehingga Alhan pun berniat untuk pergi ke masjid guna melaksanakan sholat jamaah ashar.

"Mbak udahan dulu ya, udah adzan nih soalnya, Alhan mau ke masjid."

"Iya Dek, jangan pernah tinggalin sholat loh." pesan via.

"Iya Mbak Via." ucap Alhan dengan tersenyum.

"Kamu juga Rizka," ucap Via.

"Iya Mbak."

Kemudian Alhan memencet tombol merah untuk mematikan video callnya, karena Alhan akan pergi ke masjid yang dekat dengan rumah kontrakannya.

................... ...

.

.

.

...Lanjut gess...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!