TERANCAM DIPECAT.

Tampak Shasa telah sampai di gudang penyimpanan. Lalu ia pun langsung menghampiri salah satu galon terlihat airnya masih penuh.

"Ini aneh! Biasanyakan ini dilakukan oleh OB laki-lakikan? Dan yang anehnya, kenapa Weni minta tolongnya ke aku, bukannya minta tolong pada Bang Anto kek. Biasanya jugakan dia yang bertanggung jawab soal ini? Aah.. sudahlah mungkin Weni berpikir karena tanganku besar kali, makanya dia berpikir aku bakalan kuat. Tau akh.. yang aku angkat sajalah, semoga aku kuat!" Gumam Shasa. Lalu ia pun langsung mengangkat galon air tersebut dengan sekuat tenaganya.

"Akh! Ternyata Ini berat banget! Hah! Sudahlah sebaiknya aku bawa dengan cepat!" Gumam Shasa lagi, lalu ia melangkahkan kakinya dengan terburu-buru. Berharap ia akan secepatnya sampai ke pantry.

Namun disaat ia hampir mencapai persimpangan yang ada di koridor, tiba-tiba saja kakinya seperti menyandung sesuatu. Sehingga ia kehilangan keseimbangannya dan disaat bersamaan juga matanya melihat dua orang pria berjas hitam yang baru muncul, membuat ia semakin terkejut.

"Kyaaak..ah..ah...hah?! AWAAAS!!" Teriaknya, namun semuanya terlambat dan.

GUBRAAKK...!! BYUUR..BYAAAR..

Galon air pun terjatuh dan langsung pecah. Sehingga air menyembur kemana-mana. Bahkan airnya juga mengenai kedua pria tersebut. Dan mata Shasa langsung terbelalak saat melihat wajah pria-pria tersebut.

"Hah?! Pa-pak CEO?!"

Shasa terlihat begitu terkejut sekali, saat melihat baju dan celana pria yang ia panggil Pak CEO itu basah kuyup. Dan bahkan ia semakin terkejut ketika melihat wajah sang CEO, yang basah. Karena ternyata wajahnya ikut terkena cipratan air galon itu juga. Melihat hal itu tubuh Shasa langsung gemetaran. Lalu dengan spontan juga ia langsung mengambil sapu tangannya yang selalu ia kantongi, lalu ia langsung mendekati san CEO, dan tanpa enggan sedikitpun ia langsung mengelap wajah sang Bos, seraya berkata.

"Ma-maafkan Sa-saya Pak! Saya tidak tau kalau, Anda akan lewat!" Ucap Shasa sedikit gagap. Bahkan suaranya juga terdengar bergetar.

Namun anehnya sang CEO hanya diam dan membiarkan Shasa mengelap wajahnya. Berbeda dengan pria yang berdiri di belakang Sang CEO. Ia justru terlihat geram, saat melihat wajah sang Bosnya itu di sentuh oleh Shasa.

"Apa yang kau lakukan hah?! Apakah kau tidak tahu kalau perbuatanmu ini sangat lancang, pada CEO Brian, hah?!" Bentak pria itu, terlihat sekali kalau ia sedang marah pada Shasa. Sehingga membuat Shasa langsung tersentak, dan dengan spontan ia langsung mundur beberapa langkah dari sang CEO, yang di panggil Brian itu.

"Ma-maafkan saya Pak! Maaf atas kelancangan saya!" Ucap Shasa seraya ia membungkukkan tubuhnya, sambil ia mengatupkan kedua tangannya.

"Bagaimana Pak CEO? Haruskah saya memecat wanita ini?" Tanya lelaki yang tadi marah pada Shasa.

"Diamlah Veri! Telingaku sakit mendengar ocehan dari tadi! Sekarang menyingkirlah dari sini!" Ujar Brian, mulai tampak kesal pada asistennya yang di panggil Veri tersebut.

"Eh! Maaf Bos!" Balas Veri, seraya ia berjalan kebalakangnya Brian. Lalu ia mundur berapa langkah lagi dari Sang Bosnya.

Setelah melihat sang Asisten menjauh darinya, Biran pun mendekati Shasa yang terlihat masih menundukkan wajahnya.

"Siapa nama kamu, hm?" Tanya Brian terdengar datar.

"Na-nama Sa-sayaya Shasa Pak CEO! Shasa Ernita!" Balas Shasa, gugup. Dan masih menundukkan wajahnya.

"Baiklah Shasa, sekarang kamu bersihkan tempat ini! Setelah itu datanglah keruangan saya! Kamu paham?"

Mendengar perkataan sang Bos, Shasa bisa langsung menebak, dan berpikir kalau dirinya akan dipecat, "Baik Pak," balasnya terdengar pasrah.

"Bagus! Saya tunggu kamu diruangan Saya!" Kata Brian, seraya ia melangkahkan kakinya meninggalkan Shasa yang terlihat masih gemetaran.

"Aah.. habislah kamu Shasa! Pasti hari ini adalah hari terakhir kamu bekerja disini! Karena sudah pasti kamu akan di pecat! Dan Ini semua karena kamu begitu ceroboh sih! Sekarang kau tanggunglah akibatnya sendiri!" Gerutu Shasa, merutuki dirinya sendiri.

"Hah! Ya sudahlah pasrah saja! Dan sebaiknya sekarang aku membersihkan tempat ini dulu! Urusan rezeki, pasrahkan saja sama Tuhan! Kalau memang rezekiku masih ada disini, maka aku tidak akan dipecat. Bismillah saja apapun rencana dari Tuhan, aku akan terima dengan hati ikhlas," gumam Shasa lagi. Seraya ia memulai perkejaannya yaitu membersihkan tempat itu.

...*****...

Sementara itu, tak jauh dari tempat Shasa berkerja. Ternyata ada empat pasang mata yang sedang menyaksikan kejadian itu. Dan ternyata keduanya adalah rekan kerja Shasa, yaitu Weni dan Hilda. Tampak sekali Hilda begitu senang melihat kejadian itu.

"Heh! Mampos kau si buruk rupa! Kali ini sudah pasti kau akan terancam dipecat! Makanya jadi orang tuh jangan songong! Udah jelek, gendut, belagu lagi! Makanya jadi orang jangan sok! Sementang sudah diberi kepercayaan dari pak Manager, eeh mau seenaknya aja menyuruh-nyuruh kami! Sekarang kau tanggung tuh akibatnya!" Ujar Hilda . Ia terlihat begitu puas ketika melihat Shasa dalam masalah.

Namun tidak bagi Weni, ia justru terlihat merasa bersalah, ketika melihat temannya mendapatkan masalah.

"Aku jadi kasian melihat Shasa. Kalau dia benaran dipecat. Gimana nasibnya setelah dipecat dari sini ya?" Tanyanya, dengan pandangan masih tertuju pada Shasa yang terlihat sedang mengepel lantai yang dipenuhi dengan air galon tadi.

"Apa kamu bilang?! Kasian? Kamu kasian pada Dia, hah? Eh Weni, orang seperti dia itu tidak perlu dikasihani! Justru bagus kalau dia secepatnya di pecat! Biar kita aman tau!" Bentak Hilda pada rekan kerjanya itu.

"Eh. Maaf Hilda!" Balas Weni dengan singkat.

"Aah.. sudahlah! Sebaiknya kita melakukan pekerjaan yang lain saja. Karena pertunjukan telah usai!" Kata Hilda Seraya ia melangkahkan kakinya meninggalkan tempat persembunyian mereka. Begitu juga dengan Weni yang akhirnya ia juga meninggalkan tempat itu.

...•••••••••••⊰❁❁❁❁⊱••••••••••••...

Dukung Ramanda terus ya guys 🙏 Jangan lupa berikan dukungannya, Lewat komentar, Like, Hadiah, serta VOTE, oke guys, Syukron 🙏🥰.

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

hati shasha seluas bodynya jd disayang CEO

2024-08-16

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WENI YG GOBLOK, SAMA2 OB KOQ TAKUT SAMA HILDA...

2024-02-08

1

Sweet Girl

Sweet Girl

jahat kali kau Hil...

2023-09-07

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 61 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!