2 Hari setelah pertemuan antara Vans dengan Nisa di kamar kakek, membuat Vans merasa frustasi.
Pria itu selalu saja memikirkan bagaimana caranya agar perjodohan ini batal.
"Huh.."
"AisH..."
Reno dan Abay selaku sahabat sekaligus rekan kerja Vans heran melihat sikap Vans yang sejak tadi hanya diam dan melamun.
Sesekali mereka mendengar helaan nafas berat dari pria itu.
"Kenap? apa ada masalah?" tanya Reno.
"Cerita lah sama kita" sahut Abay.
Vans melirik kedua sahabatnya, kemudian menghembuskan nafas lagi sambil mengubah posisi duduknya yang awal bersandar di sandaran kursi, menjadi tegak dengan kedua sikut bertumpu pada meja.
"Mami ninggalin wasiat, dan ini konyol banget" ujar nya.
"Wasiat apa?" Abay dan Reno penasaran.
"Kalian bisa membayangkan gak sih, mami ninggalin wasiat perjodohan untuk ku?"
"Huh!"
Secara spontan Reno dan Abay teriak bersama. Mereka terkejut mendengar wasiat yang mami Vans tinggalkan. Mereka pikir wasiat tentang mengolah bisnis atau bersedekah harta.
"Di jodohkan sama siapa? cantik gak? "
Huh.
Vans kembali bersandar ke sandaran kursi. Wajahnya terlihat semakin muram mengingat wanita yang akan di jodohkan dengan dirinya.
"Nih, lihat aja sendiri!" Vans mengeluarkan lembaran ponselnya yang menunjukan wajah Nisa dalam pose santai dengan senyum tipis.
Reno dan Abay semakin melongo di buatnya. Gadis itu memang bukan tipe cewe idaman Vans. Tapi, jika dilihat dengan teliti, gadis itu cukup menarik.
"Tidak terlalu buruk" ujar Reno.
"Hanya kurang polesan" sambung Abay.
Vans memutar bola matanya bosan, apanya yang kurang polesan. Baginya, gadis itu sangat banyak kekurangan nya.
Vans kembali mengambil ponselnya dengan tarikan kasar.
"Terus, apa rencana kamu?" tanya Reno.
"Aku masih memikirkan nya, aku pasti akan menolak perjodohan ini. Gilak, menikah dengan wanita seperti itu, hanya akan membuat hidup ku susah!"
"Kenapa kamu tidak membawa pacar saja ke hadapan kakek, siapa tahu kakek akan mempertimbangkan lagi wasiat ini!" usil Abay.
Vans menegakkan tubuhnya, dia merasa ide Abay tidak terlalu buruk.
"Tapi sayangnya Vans tidak memiliki pacar!" seru Reno.
Vans kembali lesu.
"Dasar bodoh, memikirkan hal ini saja kalian sudah pusing. Coba saja bagaimana mengembangkan saham, encer langsung otak kalian!" cerocos Abay.
"Sewa saja wanita malam yang lebih muda dan segar. Lalu, kamu bawa deh pulang untuk di kenalkan!" sambung Abay.
Vans tersenyum, ide Abay tidak terlalu buruk.
"Thanks! "
Vans segera menghubungi Clara, pemilik club' malam yang sering mereka kunjungi.
Vans meminta Clara agar mencarikannya wanita muda sexy untuk dia sewa sebagai pacar palsu.
"Beres, nanti aku akan pulang mengenalkan gadis itu sama kakek" ucap Vans girang. Dia merasa masalahnya akan segera selesai, perjodohan itu akan batal.
...----------------...
Sehari setelah pertemuan antara Nisa dan Vans di kamar kakek, Nisa di minta untuk tinggal dirumahnya oleh kakek.
Hari ini, adalah hari ke dua Nisa tinggal di rumah mewah itu.
Tok tok!
"Masuk!" seru Nisa dari dalam.
Pelayan yang di tugaskan untuk melayani Nisa pun masuk ke dalam kamar Nisa.
"Nona, tuan besar memanggil anda" ucap Tuti sopan.
"Ada apa yah Tuti, kakek memanggil saya?"
"Saya tidak tahu non" sahut Tuti menggeleng pelan. Dia menuntun Nisa menuju ke kamar tuan besar.
Tok! Tok!
"Tuan, nona Nisa sudah ada di sini" kata Tuti pelan.
"Suruh masuk saja!" seru kakek lagi.
Nisa pun memasuki kamar kakek, dia berdiri di hadapan kakek dengan kepala menunduk.
Nisa tidak berani menatap wajah kakek yang merupakan orang kaya 7 turunan, bahkan lebih.
Dia yang hanya berasal dari keluarga sederhana tentu merasa sedikit canggung.
"Nisa, kakek tahu ini sangat berat bagi kamu. Tapi, ini semua adalah kemauan ibu kamu dan juga maminya Vans. Mereka pasti sudah memikirkan akibat dari semua ini"
Nisa mendengar helaan nafas berat dari kakek.
"Kakek yakin, kamu dapat membuka hati kamu dan juga hati Vans. Kalian akan hidup penuh cinta seperti yang ibu dan mami Vans harapkan"
"Tapi kek, Vans tidak mau menikahi saya. Bagaimana mungkin keinginan ibu dan Tante terwujud?"
"Kamu tenang saja Nisa, Vans pasti akan menikahi kamu. Dia tidak memiliki alasan untuk menolaknya!"
Kakek memperhatikan wajah Nisa, dia sejak tadi hanya menunduk dan terlihat enggan untuk mengangkat wajahnya.
"Kenapa kamu menunduk terus? apa leher mu tidak terasa sakit?"
"Huh?" Nisa terbengong mendengar ucapan kakek, tanpa sadar dia mengangkat wajahnya menatap kakek.
"Nah, begitu baru cantik." Kakek terdiam beberapa saat, dia memperhatikan wajah Nisa.
"Kamu ini sebenarnya cantik, hanya butuh permak sedikit, maka Vans akan tergila gila pada mu!"
"Tidak kek, aku tidak mau melakukan permak apapun, aku hanya ingin tampil apa adanya. mungkin hanya mengenakan beberapa makeup saja."
"Menurut ku, siapapun yang akan menjadi suami ku kelak, dia harus menerima aku apa adanya, bukan karena ada apanya!" sambung Nisa.
"Ini lah yang membuat kakek yakin dengan pilihan mami Vans. Kakek percaya kamu bisa menuntun Vans ke jalan yang benar, tidak seperti sekarang ini!" ujar kakek bangga.
"Terimakasih kek"
Setelah mengobrol dengan kakek, Nisa pun berniat kembali ke kamar nya. Dia sudah merasa mengantuk, karena saat ini sudah pukul 9 malam.
Nisa merupakan gadis yang tidak suka begadang, karena dengan begadang dia tidak akan bisa bangun lebih awal.
Saat melewati ruangan tengah, tanpa sengaja bisa bertemu dengan Vans yang baru saja pulang dengan menggandeng seorang gadis cantik dan sexy.
Melihat dari raut wajah dan postur tubuh nya. Wanita itu lebih muda dari Nisa.
"Ahh sayang" Dengan sengaja Vans mencumbu wanita bayarannya di hadapan Nisa. Berharap wanita itu memberikan respon.
Namun, Nisa malah tidak memberikan respon apapun. Dia terlihat cuek dan berlalu begitu saja melewati mereka.
"Sial!" dengus Vans.
Detik berikutnya Vans berteriak memanggil manggil kakek nya dengan sangat lantang.
"Kakek!! Kakek!!"
"Kenapa berisik banget sih!" Kakek keluar dari kamar nya, terlihat dia sedang mengenakan kancing baju tidurnya, karena dia baru saja berganti pakaian dan bersiap ingin tidur.
"Kakek, sini dong. Lihat ni, aku mau ngenalin sama kakek pacar aku!"
Kakek berdecak, dia menatap Vans dan juga wanita muda itu.
"CK, 3 Minggu lagi kamu akan menikah, tapi tingkah kamu masih kaya anak anak!"
"Hey gadis muda, aku tidak akan mempertanyakan asal mu. Tapi asal kamu tahu, dia itu akan menikah, lebih baik kamu pergi dari sini sebelum satpam menyeret mu!" usir kakek.
Pria tua itu memang tidak banyak bicara, tapi dia akan bertindak tegas jika hal itu sudah tidak sesuai dengan kebenaran.
"Kakek!!" hardisk Vans marah dengan sikap kakeknya.
"Kenapa? kamu mau protes dengan sikap kakek? apa kamu pikir kakek tidak tahu dengan rencana kamu ini
hm?
Asal kamu tahu yah. Perjodohan ini tidak akan pernah bis di batalkan. Kecuali kamu siap kehilangan segalanya!"
"Apa maksud kakek?" Vans mengeluarkan dompetnya, memberikan segepok uang pada gadis muda yang duduk di samping nya.
"Tuan, jika hanya seperti ini. Sebaiknya jangan sewa aku lagi " dengus gadis itu berlalu pergi setelah mengambil uang pemberian Vans.
...----------------...
...Jangan lupa tinggalin jejak, gif dan komen yah. dukungan mu adalah motivasi bagi author ...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments