Chapter 5

Setelah perjalanan selama kurang lebih 2 jam lamanya, akhirnya mereka tiba di kediaman mewah milik Liam dan juga sang istri, alias Arabella Septiani Subroto.

" Ibu Kalila, kita sudah sampai ! "

" Oh iya Pak, saya bangunkan Mas Liam dulu! "

" Baik!"

Kalila, mengelus pipi suaminya, dia kemudian menundukkan kepalanya dan berbisik pada telinga Liam.

" Assalamualaikum Mas, bangun yuk udah sampe rumah tuh ! "

Liam, mengerjapkan matanya, dia kemudian terbangun dari tidurnya.

" Pak, tunggu sebentar ya. Mas Liam, belum pulih tenaganya !"

" Iya Bu, santai saja! "

" Mas pusing banget Kalila! "

" Nanti, Kalila bikinin teh madu jahe buat Mas. Supaya, pusingnya hilang! "

" Makasih ya, sayang ! "

Kalila, mengangguk sebagai jawaban.

" Pak Liam beda banget kalau sama yang ini. Sama Ibu Arabella, dia tidak pernah manja seperti itu, lah sama yang muda kok manja banget ! " batin Samsudin.

Liam, secara perlahan bangkit dari posisinya. Dia, dibantu oleh sang istri, karena belum sepenuhnya pulih. Sedangkan, Samsudin membantu membuka pintu mobilnya. Setelah itu, barulah dia membantu bosnya untuk turun, dan secara otomatis Kalila, melepaskan genggaman tangannya pada Liam.

" Terimakasih, Samsudin! "

" Sama-sama Pak ! "

" Samsudin, mendekatlah. Sayang, bisakah kamu menunggu di teras sana ! "

" B... Baik Mas ! "

" Apa yang ingin anda katakan, Ibu Kalila sudah tidak bisa mendengar perkataan dari kita lagi ! "

" Jangan kau beritahukan kepada Mama, dan, Papaku dulu. Tentang pernikahan aku, dan Kalila. Sebab, mereka sangat menyayangi wanita itu! "

" Baik, Pak Liam. Saya akan menutup mulut! "

Liam, mengangguk dia kemudian meminta Samsudin untuk berakting supaya Kalila bisa memanjakan dirinya.

" Apa Mas masih pusing? "

Liam, mengangguk sebagai jawaban.

" Baiklah, Kalila bantu ya Mas ! "

Kalila, dengan hati-hati memapah suaminya berjalan. Setelah sampai di ruang keluarga, Liam memanggil seluruh bawahannya.

" Selamat siang Pak Liam, selamat datang kembali ! " ujar Nanda kepala pelayan dan para maid.

" Selamat Siang Nanda, dan semuanya. Saya ingin memberitahukan pada kalian semua, wanita di yang sedang berdiri di samping saya ini adalah istri siri saya. Kami berdua sudah sah dimata agama, jadi tolong hargai dia sebagai istri saya! "

Para maid, menganga lebar, mereka tidak menyangka jika bos mereka akan menikah lagi. Padahal, bos wanita adalah seorang wanita cantik, dan juga baik hati. Karena, mereka tidak tahu kebenarannya, sehingga mereka memandang penampilan Kalila, dari atas hingga bawah. Mereka, menatap Kalila penuh dengan kebencian.

" B...Baik Pak Liam ! "

" Ah iya, satu lagi jika Ibu Arabella datang kembali. Kalian semua harus diam, jangan sampai ada yang memberitahu tentang istri kedua saya ! "

" Baik ! "

" Oke, kalian boleh kembali. Terkhusus bagi Nanda, kamu tolong antarkan istri saya ke dapur. Dia, akan membuatkan aku minuman! "

" Baik Pak Liam! "

Liam, kemudian meminta Nanda pergi, sedangkan Kalila merasa bersalah sudah masuk ke dalam rumah tangga Arabella, dan, juga suaminya.

" Siapapun anda, maafkan saya Ibu Bella. S...saya, sudah merebut kebahagiaan anda ! "batin Kalila.

" Ibu Kalila, anda kenapa kok dari tadi bengong saja ? "

" Ah itu, A..anu saya tadi kepikiran sesuatu. Tapi, sekarang sudah tidak apa-apa kok ! "

Nanda, mengangguk sebagai jawaban.

" Baiklah, ini tempat penyimpanan tehnya. Dan disini, ada beberapa jenis teh. Pak Liam, lebih suka teh hijau, kalau ibu Arabella beliau lebih suka teh daun jati Cina! "

" Oh begitu, baik terimakasih ya Bu Nanda ! "

" Panggil saya Nanda saja Bu, saya tidak pantas menerima panggilan tersebut! "

" Mengapa ? Bukankah kita harus menghormati orang tua, dan yang lebih tua dari kita ya ? "

" Kami para pelayan disini dipanggil sesuai nama saja. Karena, kami hanya orang rendahan ! "

" Kok bisa sih begitu? Ini semua tidak etis Bu ! "

" Ibu Kalila, ini sudah menjadi aturan penting dalam keluarga Efendi! "

Kalila, mempoutkan bibirnya. Dia, nampak begitu kesal dengan aturan yang dibuat oleh keluarga suaminya tersebut.

" Baiklah, saya buatkan teh dulu untuk Mas Liam ! "

" Baik, Silakan Bu ! "

Kediaman Keluarga Efendi

" Mama, sudah bertemu dengan menantu kesayangan? "

" Dia tidak ada dirumah Pa. Begitupun dengan anak kita, mereka benar-benar pekerja keras! "

Efendi mengangguk, dia kemudian menghisap cerutu rokok mahalnya.

" Pa, sudah berapa kali Mama bilang. Kamu berhentilah merokok, tidak baik untuk kesehatan! "

" Sesekali saja tidak apa-apa, sayang ! "

" Aih, benar-benar deh ! "

Kurnia, akhirnya bangkit dari posisinya, dan hendak pergi meninggalkan Efendi, yang sedang merokok tersebut. Akan tetapi dengan sigap, Efendi mematikan rokoknya dan mengejar sang istri, yang sudah berjalan menuju kamarnya.

" Sayang, aku berhenti. Baiklah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu ! " kata Efendi.

Pria itu, berbicara sembari menggenggam erat tangan sang istri.

" Apa itu ? "

" Duduklah dulu, santai oke ! "

" Baiklah Mas ! "

Keduanya, kembali duduk di sofa ruang keluarga, akan tetapi tidak berjaga jarak seperti tadi.

" Kau tahu kan, Liam dan Arabella sudah menikah selama kurang lebih 5 Tahun. Akan tetapi, hingga saat ini, keduanya masih belum memberikan kita cucu. Bagaimana, jika kita Carikan istri untuk Liam, hanya untuk membuat cucu untuk kita. Tapi, setelah bayi itu lahir, kita suruh wanita itu untuk pergi menjauh dari keluarga kita. Biarkan, Arabella dan, Liam saja yang merawat anak tersebut. "

" Idemu itu benar-benar, GILA. Kamu gila Mas, aku perempuan loh. Tidak bisa, aku tidak akan pernah setuju dengan usulan mu tersebut titik ! " ujar Kurnia penuh amarah.

" Hanya sekali ini ! "

" Dosa Mas, istighfar. Walaupun aku sangat menyayangi Arabella, akan tetapi aku tidak setuju Liam menikahi wanita lain, dengan tujuan kejam seperti itu ! "

" Karena, aku tidak ingin memiliki menantu seperti yang lainnya. Hanya Arabella, yang boleh menjadi istri Liam, Oke ! "

" Terserah padamu, Aku lelah selamat siang! "

Kalila, menemani suaminya yang sedang meminum teh tersebut. Hatinya, tidak pernah berhenti berdzikir, sungguh dia merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Sudah menjadi istri ke-dua, tanpa sepengetahuan istri pertamanya . Dia, juga diperlakukan begitu istimewa oleh Liam, dan, para bawahannya.

" Terimakasih Sayang! "

" Sama-sama Mas ! "

" Ke kamar Yuk, kita istirahat. Mas capek nih ! "

Kalila, mengerutkan keningnya.

" B... Baiklah! "

Liam, dengan senang hati menggendong tubuh sang istri ala bridal style. Dia, kemudian berjalan memasuki lift , dan segera menekan tombol 4.

" Mas, malu ih ! "

" Tidak ada siapapun sayang, hanya kamu dan aku disini! "

" Tapi... ! "

" Sudahlah, menurut saja apa susahnya sih ? "

Kalila mengangguk, dia menyembunyikan wajahnya tidak lagi memandang wajah suaminya.

" Dia, menggemaskan sekali Ya Allah! " batin Liam.

" Malu rasanya, kita berdua begitu dekat ini tidak gelap seperti malam pertama. Aduh, deg-degan Ya Allah! " batin Kalila.

" Sudah sampai sayang ! "

" Ya sudah, turunkan Kalila! "

" Nanti, sebentar lagi! "

Liam, kemudian membuka pintu kamarnya.

" Sayang, mas mau kamu ! "

" Maksudnya apa ? "

" Ikuti saja, apa yang Mas katakan oke ! "

Gadis berjilbab itu mengangguk sebagai jawaban.

" Lepas jilbab kamu, dan wudhulah! "

" Baik Mas ! "

Setelah berwudhu, Liam segera menutup pintu kamar dan, menguncinya.

" Sudah selesai, kita mulai ya berdoa dulu ! "

" Bukankah ini doa untuk berhubungan intim? Apakah kita berdua akan melakukan itu, di siang hari seperti ini? " batin Kalila.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!